• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

D. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Adapun bentuk desain eksperimen yang diaplikasikan dalam penelitian ini yaitu menurut Sugiyono (2008: 74-75) disebut dengan istilah pre-eksperimen designs yang secara khusus dalam bentuk desain eksperimen one-group pretest-posttest design karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel dipilih secara purposif. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Keterangan: X1= nilai pretest (sebelum diberi pembelajaran terpadu melalui pendekatan tematik berbasis seni) X2= nilai posttest (setelah diberi pembelajaran terpadu melalui pendekatan tematik berbasis seni) Pengaruh penerapan pembelajaran terpadu melalui pendekatan tematik berbasis seni terhadap prestasi belajar peserta didik = (X1 – X2)

Paradigma tersebut dibaca sebagai berikut: terdapat suatu kelompok diberi perlakuan, sebelumnya diamati dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Perlakuan adalah sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel dependen. Prosedur yang ditempuh adalah:

x

1 yaitu pretest untuk mengukur mean hasil belajar (kognitif, afektif, psikomotor) sebelum subjek mendapatkan perlakuan tertentu. Kemudian subjek diberi perlakukan tertentu (X) berupa model pembelajaran tematis dan terpadu,

x

2 yaitu posttest untuk mengukur mean prestasi belajar (kognitif, afektif, psikomotor) setelah subjek dikenakan perlakuan tertentu. Selanjutnya menerapkan test statistik yang sesuai/cocok untuk mengetahui signifikan perbedaan antara hasil pretest dan posttest. Uji statistik yang digunakan adalah uji-t untuk menganalisis hasil perbandingan tes sebelum dan sesudah pembelajaran (pretest dan

posttest). Rumus yang digunakan yakni:

Ho : µ1 = µ 2 Hi : µ 1 ≠ µ 2 Terima Ho jika: 2 1 2 2 1 1 ' 2 1 2 2 1 1 w w t w t w t w w t w t w + + + + −

Tolak Ho jika terjadi hal lain.

1 2 1 1 n s w = 2 2 2 2 n s w =

      +       − = 2 2 2 1 2 1 1 2 ' n s n s x x t

Populasi dalam penelitian ini yakni peserta didik sebagai warga belajar di sanggar Kampung Seni & Wisata Manglayang. Sampel yang ditentukan yakni peserta didik usia tingkat awal yang melakukan kunjungan di sanggar tersebut. Sampel pembelajaran yakni peserta didik yang berjumlah 70 orang, sebagai representasi (mewakili) pembelajaran untuk peserta didik usia tingkat awal (6 tahun), dan ke dua peserta didik berjumlah 30 orang yang merupakan representasi pembelajaran usia tingkat awal (9 tahun).

Posedur sampling dilakukan satu tahap yang mana peneliti sudah memiliki akses atas nama-nama dalam populasi dan dapat men-sampling sejumlah individu secara langsung. Masing-masing individu memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih sebagai partisipan penelitian dan sampel yang dipilih benar-benar representative dan bisa mewakili suatu populasi atau disebut sebagai prosedur quasi-eksperimen. Untuk mengontrol variable-variabel yang bisa mempengaruhi hasil penelitian, peneliti menugaskan partisipan untuk mengamati hasil pembelajaran. Teknik pengambilan sampel dapat diperhatikan gambar berikut.

Diambil secara random

Bagan no 3.3. Teknik simpel random sampling (sumber: Sugiyono: 2008:82)

Adapun untuk analisa kualitatif tidak memiliki rumus atau aturan absolut untuk mengolah dan menganalisis data, menurut Creswell: (2003, 1994) dan Patton, (1990) analisis disesuaikan dengan kebutuhan paparan. Pada praktiknya data diperoleh setelah sebuah aktivitas selesai dilakukan. Oleh karena itu setelah data terkumpul, kemudian dilakukan pengkajian, penelusuran tentang model yang akan dikonstruksi, lalu dirumuskan model baru yang didapatkan dari hasil temuan sebelumnya. Dari produk model pembelajaran seni yang ditetapkan kemudian model diaplikasikan dalam sebuah kegiatan pembelajaran seni di sanggar Kampung Seni, kemudian mengamati realita respon, partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran, dan hasil yang dicapai serta dampaknya pada upaya yang dilakukannya.

Dari produk model itu kemudian dilakukan perbaikan penulisan secara konseptual dan kemudian model pembelajaran dirumuskan berdasarkan hasil perbaikan sesuai dengan tujuan untuk menetapkan model konseptual. Uji coba dilakukan dengan objek yang berbeda mengingat sifat aplikasi pembelajaran pada kunjungan di sanggar tersebut dilakukan dalam waktu singkat dan sesaat sedangkan tahap usia peserta didik berbeda dan menjadi pembeda yang khas atau typical.

Populasi homogen Sampel yang representa tif

Pengolahan data analisis secara kualittaif, dilakukan melalui tiga alur yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian atau display data, dan (3) verifikasi atau penarikan kesimpulan. Menurut konsep Moleong (2007) data yang terkumpul dianalisis dan dikaji berdasarkan sumber-sumber bacaan yang relevan (direduksi), dalam tahap reduksi data dilakukan kategorisasi data dengan cara mengelompokan data dan dibuat ke dalam bagian-bagian yang berkaitan. Pada bagian verifikasi data kualitatif, peneliti menggunakan teori yang berasal dari suatu disiplin yang relevan dengan cara menemukan kategori-kategori dan mencari hubungan antara teori dan data.

Untuk mengevaluasi mengenai efektivitas model pembelajaran yang prospektif maka digunakan data hasil eksperimen. Hal ini digunakan untuk mengetahui bahwa temuannya dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan, metodologi dan pemecahan masalah di lapangan. Evaluasi dilakukan terhadap instruktur pembelajaran dalam pendidikan seni dengan menggunakan dua kelompok belajar yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Pembelajaran kesatu dilakukan sesuai dengan kebiasaan instruktur sebelumnya. Sementara pada pembelajaran kedua instruktur menerapkan pembelajaran sesuai dengan saran peneliti. Hal yang dievaluasi yakni bahan belajar, waktu yang digunakan, instruktur, dan tempat belajar, yang pada keduanya dibuat sama yang berbeda adalah alat bantu pembelajaran dan media pembelajaran. Peneliti mencontreng penilaian terhadap indikator-indikator pembelajaran tersebut pada saat pembelajaran dengan cara pertama dan pembelajaran cara kedua. Hasil tes kedua dikurangi hasil tes pertama dan dihitung perbedaannya.

Tujuannya adalah mengetahui dengan tepat bahwa hasil eksperimen tersebut hanya disebabkan oleh variabel yang dieksperimen.

Untuk mengetahui kesahihan data lapangan, perlu adanya pemeriksaan atas data baik dari substansi, sumber, maupun teknik pengambilannya. Untuk mendapatkan keabsahan data peneliti berdiskusi dengan rekan sejawat yang dianggap mengetahui banyak tentang permasalahan yang diteliti, sehingga dicapai kesepakatan terhadap data yang dianggap valid. Diskusi dengan para pakar pendidikan seni dan teman sejawat antara lain rekan seprofesi di bidang: pendidikan seni, penelitian/pengkajian seni, dan teman di PPS UPI. Selanjutnya, data dikonfirmasikan lebih lanjut kepada konsultan peneliti/pembimbing untuk dimintai penilaiannya berkenaan dengan kesepakatan, maupun pihak-pihak yang terkait dengan subjek penelitian, agar keabsahan data lebih terjamin. Kemudian melakukan tahap triangulasi untuk untuk mengecek silang data yang telah diperoleh dari sumber utama.

Data utama adalah hasil observasi peneliti di lapangan, untuk mengecek kembali sumber-sumber data tersebut. Kemudian dikonfirmasikan dengan data pokok hasil observasi partisipasi dan dokumentasi. Apabila data tersebut sesuai dengan data yang diperoleh melalui hasil wawancara, peneliti berpandangan bahwa data tersebut dipandang sahih. Demikian pula apabila sebaliknya, maka data diabaikan. Tahap lainnya yakni auditing yakni meliputi proses inklusi dan ekslusi data, yang sebenarnya dilaksanakan pada saat atau bersamaan dengan teknik pertama (diskusi teman sejawat dan trisngulasi). Kegunaan teknik auditing ini untuk memeriksa

kesesuaian data yang diperoleh itu relevan dengan masalah yang diteliti. Seandainya terjadi kelemahan maka data diganti dengan data baru yang lebih relevan. Tiga tahap pemeriksaan keabsahan data tersebut diharapkan dapat menguatkan data yang diperoleh sebagai data sahih sehingga simpulan hasil penelitian merupakan hal yang valid.

Pada model naturalistik ini, analisis data ditujukan untuk memperoleh data kreadibilitas. Kredibilitas data merupakan ukuran tentang ketepatan hasil penelitian yang dilakukan agar dapat dipercaya. Kredibilitas menggambarkan kesesuaian konsep peneliti dengan konsep pada informan. Selanjutnya peneliti melakukan triangulasi yang tujuannya untuk memeriksa kembali bahwa data yang diperoleh convergen

(meluas), tidak kontradiktif, konsisten, dan pasti. Peneliti melakukan triangulasi data sesuai dengan masalah penelitian yang berasal dari berbagai sumber (tertulis, wawancara, dokumen) sehingga diharapkan mendapatkan data yang valid. Bagan triangulasi digambarkan sebagai berikut :

(A) (B) Bagan no 3.4. Bagan triangulasi

Keterangan:

A. Triangulasi teknik pengumpulan data pada sumber yang sama,

B. Triangulasi sumber pengumpulan data pada bermacam-macam sumber data. observasi partisipatif Wawancara mendalam Dokumentasi Sumber data A B C Wawancara mendalam

Triangulasi dilakukan pada tahap akhir penyajian hasil penelitian tentang bentuk model sanggar seni sebagai wahana pendidikan seni yang efektif di Kampung Seni. Kemudian data dikukuhkan dengan teori tertentu dan hasilnya diajukan sebagai temuan penelitian tentang bentuk model sanggar seni sebagai wahana pendidikan seni yang efektif yang dikembangkan di Kampung Seni & Wisata Manglayang. Peneliti berusaha menemukan teori substantif terkait data di lapangan. Kredibilitas data diuji untuk mengatasi berbagai ketidakjelasan agar hasil penelitian bermutu dan terpercaya. Penarikan kesimpulan dilakukan oleh peneliti sepenuhnya. Data yang diperoleh hanya berlaku secara khusus untuk sanggar Kampung Seni & Wisata Manglayang sebagai wahana pendidikan seni yang prosfektif.

BAB V

Dokumen terkait