• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis dilakukan untuk mendapatkan perangkat pembelajaran matematika yang berkualitas ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, keefektifan. Berikut adalah penjelasan analisis data yang dilakukan.

1. Analisis data untuk mengetahui kevalidan perangkat pembelajaran

Instrumen yang digunakan untuk menganalisis kevalidan perangkat pembelajaran adalah lembar penilaian RPP dan lembar penilaian LKS. Langkah-langkah analisis dilakukan sebagai berikut.

a. Melakukan tabulasi data dari validator.

b. Menghitung rata-rata skor yang diperoleh dengan rumus

̅ =

dengan: �̅ : rata-rata perolehan skor

: perolehan skor ke-�

: banyaknya butir pernyataan

c. Mengkonversikan rata-rata skor yang diperoleh menjadi nilai kualitatif berdasarkan pada Tabel 2 berikut (Eko Putro W, 2009: 238).

46

Tabel 2. Pedoman Klasifikasi Penilaian

Rumus Klasifikasi Penilaian ̅> Mi+ ,8 × ��� Sangat baik Mi+ ,6 × ��< �̅≤ Mi+ ,8 × �� Baik Mi− ,6 × ���< �̅≤ Mi+ ,6 × ��� Cukup Mi− ,8 × ��< �̅≤ Mi− ,6 × �� Kurang � ̅≤ Mi− ,8 × ��� Sangat kurang Keterangan:

Mi : (skor maks ideal + skor min ideal)

��� : 6 (skor maks ideal- skor min ideal)

Maka didapat pedoman klasifikasi penilaian perangkat pembelajaran sebagai berikut.

Tabel 3. Pedoman Klasifikasi Penilaian Perangkat Pembelajaran Rerata skor Klasifikasi

̅ > 4,2 Sangat baik 3,4 < �̅≤ 4,2 Baik 2,6 < �̅≤ 3,4 Cukup 1,8 < �̅ ≤ 2,6 Kurang � ̅≤ 1,8 Sangat kurang

Dalam penelitian ini, perangkat pembelajaran dikatakan valid jika memenuhi klasifikasi penilaian perangkat pembelajaran minimal baik.

2. Analisis data untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran

Instrumen yang digunakan untuk menganalisis kepraktisan perangkat pembelajaran adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan angket respon peserta didik.

Langkah-langkah analisis lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut.

47

b. Menghitung persentase keterlaksanaan yang diperoleh dengan rumus

� =∑ ��

× %

dengan: � : persentase keterlaksanaan

�� : perolehan skor pada pertemuan ke-�

: banyaknya butir pernyataan

c. Mengkonversikan persentase keterlaksanaan yang diperoleh menjadi nilai kualitatif berdasarkan pada Tabel 4 berikut (Yuni Yamasari, 2010: 4).

Tabel 4. Klasifikasi Keterlaksanaan Pembelajaran Rentang Persentase Klasifikasi

�≥ 85 Sangat baik

70 ≤ < 85 Baik

50 ≤� < 70 Kurang Baik

� < 50 Tidak Baik

Dalam penelitian ini, RPP dikatakan praktis jika keterlaksanaan pembelajaran memenuhi klasifikasi minimal baik.

Langkah-langkah analisis angket respon peserta didik adalah sebagai berikut. a. Melakukan tabulasi data berdasarkan angket respon peserta didik.

b. Menghitung rata-rata skor yang diperoleh dengan rumus

̅ =��

dengan: �̅ : rata-rata perolehan skor

: skor yang diperoleh peserta didik ke-� : banyaknya butir pernyataan

c. Mengkonversikan rata-rata skor yang diperoleh menjadi nilai kualitatif berdasarkan pada Tabel 3.

48

Dalam penelitian ini, LKS dikatakan praktis jika memenuhi klasifikasi penilaian perangkat pembelajaran minimal baik.

3. Analisis data untuk mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran

Instrumen yang digunakan untuk menganalisis keefektifan perangkat pembelajaran adalah pre-test dan post-test. Langkah-langkah analisis pre-test dan post-test adalah sebagai berikut.

a. Menghitung rata-rata hasil pre-test yang diperoleh dengan rumus

̅ =��

dengan: �̅ : rata-rata hasil pre-test �� : nilai peserta didik ke-

: banyaknya peserta didik

b. Mengihtung rata-rata hasil post-test yang diperoleh dengan rumus

̅ =��

dengan: �̅ : rata-rata hasil post-test : nilai peserta didik ke-�

: banyaknya peserta didik

c. Menghitung presentase ketentusan belajar pada post-test yang diperoleh dengan rumus

= × %

dengan: � : persentase ketuntasan belajar

m : banyak peserta didik yang tuntas

49

Ketuntasan individu minimal adalah 75, selanjutnya penentuan criteria ketuntasan belajar dapat ditentukan dengan pedoman Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Klasifikasi Ketuntasan Belajar Rentang Persentase Klasifikasi

�≥ 88 Sangat baik

75 ≤ < 85 Baik

65 ≤ < 75 Cukup

55 ≤ � < 65 Kurang

� < 55 Sangat Kurang

Dalam penelitian ini, perangkat pembelajaran dikatakan efektif dalam meningkatkan prestasi belajar jika nilai rata-rata post-test mengalami peningkatan dibanding dengan nilai rata-rata pre-test, serta kriteria ketuntasan belajar pada post-test minimal memperoleh kriteria baik.

93

DAFTAR PUSTAKA

Agus Wasisto Dwi Doso Warsono. (2013). Proses Pembelajaran & Penilaian. Yogyakarta: Graha Cendekia.

Ahmad Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Amin Suyitno. (2004). Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika.

Semarang: UNNES

Arends, Richard I. (2008). Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Penerjemah: Drs. Helly Prajitno, M.A dan Dra. Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aunurrahman. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

BPSDMPK. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Daryanto. (2010). Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

Depdiknas. (2006). Standar Nasional Pendidikan dan Panduan KTSP. Jakarta: BSNP

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran dan Standar

Sarana dan Prasarana. Jakarta: PB. Mitra Usaha Indonesia.

Dian Andarwati. (2013). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Penemuan Terbimbing Berbantuan Geogebra untuk Membelajarkan Topik Trigonometri pada Siswa Kelas X SMA. Makalah, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta: FMIPA UNY

Eggen, Paul., & Kauchak, Don. (2012). Strategies and Models for Teachers: Teaching Content and Thinking Skills. Boston: Pearson.

Eko Putro Widoyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Endang Mulyatiningsih. (2013). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Eny Setyaningsih. (2013). Peningkatan Kemandirian dan Prestasi Belajar Matematika melalui Strategi Problem Based Learning Bagi Siswa SMP.

94

Diakses dari http://eprints.ums.ac.id/25086/ pada tanggal 4 Januari 2015. Jam 20.05 WIB.

Erman Suherman., dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI.

Erman Suherman., dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI.

Felisitas Sayekti Purnama Utami. (2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Based Learning pada Materi Garis dan Sudut untuk Siswa SMP Kelas VII. Skripsi. UNY

Hendro Darmodjo & Jenry Kaligis.(1991). Pendidikan IPA 2. Jakarta: Depdikbud. Herman Hudojo. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud. Jacobsen, David A., Eggen, Paul., & Kauchak, Donald. (2009). Methodes for

Teaching: Metode-metode Pengajaran Meningkatkan belajar siswa TK-SMA. Penerjemah: Achmad Fawaid & Khoirul Anam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jamil Suprihatiningrum. (2013). Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Kemendikbud. (2013). Buku Guru Matematika. Jakarta. Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.

Kemendikbud. (2013). Buku Siswa Matematika. Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemp, Jerold E. (1977). Instructional Design. Belmont, California: David S. Lake Publishers.

Made Wena. (2013). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu

Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Marsigit. (2012). Philosophy of Mathematics Education. Diakses dari

https://www.academia.edu/1809148/Philosophy_of_Mathematics_Educatio n_by_Marsigit pada tanggal 3 Januari 2015, Jam 19.30 WIB.

Masnur Muslich. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontektual. Jakarta: PT Bumi Aksara.

95

Mulyasa. (2009). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya.

Nana Sudjana. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Nazarudin. (2007). Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum. Yogyakarta: Teras.

Oktaviana Mutia Dewi. (2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah pada Materi Lingkaran untuk SMP kelas VII Bilingual. Skripsi. UNY.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A

tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013.

Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Rochmad. (2012). Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Matematika. Jurnal Kreano. Volume 3, nomor 1.

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/view/2613. 23 maret 2015.

Saifudin Azwar. (1987). Test Prestasi: Fungsi dan Pengembangan, Pengukuran

Prestasi Belajar. Yogyakarta: Liberty

Sukino & Wilson Simangunsong. (2006). MATEMATIKA SMP Jilid 3 Kelas IX.

Jakarta: Erlangga

Sumadi Suryabrata. (1997). Pengembangan Tes Hasil Belajar. Bandung:

Rajawali.

Trianto Ibnu Badar al-Tubany. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenada media Group.

Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Ved Dudeja & V., Madhavi. (2013). Exploring Mathematics: Jelajah Matematika SMP Kelas VIII. Penerjemah: Nikenasih Binatari & Rosita Kusumawati. Yogyakarta: Yudistira.

96

Yuni Yamasari. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang berkualitas. Prosiding. Seminar Nasional. Surabaya: Pascasarjana X ITS.

Zainal Arifin. (1991). Evaluasi Instruksional: Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dokumen terkait