• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

E. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui data tentang berpengaruh iklim organisasi dan etos kerja kepala sekolah terhadap efektivitas sekolah di SMP Negeri se-Wilayah V Kabupaten Garut digunakan teknik angket dengan responden guru, angket diberikan kepada guru-guru di 3 SMP Negeri se-Wilayah V Kabupaten Garut. Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inperensial, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Uji normalitas untuk setiap variabel 1) Mencari rata-rata

2) Mencari simpang baku

3) Membuat daftar distribusi frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi a. Nilai tertinggi

b. Nilai terendah c. Jumlah responden

d. Range = data terbesar – data terkecil e. Banyaknya kelas = 1+ 3,3 log n f. Panjang kelas (p) =

4) Menghitung nilai χ2 ( chi kuadrat ) χ2hitung =

Keterangan

Oi = Frekuensi observasi BK = Batas kelas

L = Luas tiap kelas interval ( menggunakan daftar z) Ei = Frekuensi ekspansi ( n x L)

5) Menentukan derajat kebebasan (Db) db = K – 3 6) Menetukan χ2 dari daftar

b. Analisis Deskriptif

Untuk tiap-tiap variabel dilakukan analisis deskriptif sebagai berikut : 1) Rata-rata

2) Total skor 3) Jumlah item

4) Skor ideal untuk item tertinggi 5) Skor ideal untuk item terendah 6) Rata-rata item

7) Angka presentase c. Analisis parametik

1) Menghitung angka korelasi

Teknik analisis data dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran hipotesis penelitian, langkah pertama meghitung korelasi antar masing- masing variabel dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

r x1x2 =

2) Determinasi

Selanjutnya untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel x1 terhadap x2 dihitung koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut: KP = r2 x 100%

Keterangan

KP = Nilai koefisien determinasi R = Nilai koefisien korelasi

Selanjutnya menghitung tingkat signifikan variabel X1 terhadap X2 dengan rumus:

T hitung =

Selanjutnya pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut: Jika t hitung≥ t tabel maka Ho ditolak artinya signifikan

T hitung≤ t tabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan

3) Regresi antar variabel

Untuk menghitung regresi dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

Ŷ = a+bX

Ŷ = Variabel Y

X = Variabel indevenden

Koefisien regresi a dapat dihitung dengan

( )( ) ( )( )

( )

∑ ∑

− − = 2 2 2

X

X

n XY X X Y a

Koefisien regresi b dapat dihitung dengan

( )( )

( )

∑ ∑

∑ ∑ ∑

− − = 2 2

X

X

Y

X

XY

n n b

Setelah mengetahui harga a dan b maka dilanjutkan dengan menyusun persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ= a+bX

Ini berarti terjadi perubahan variabel Y sebesar a+b variabel X. Nilai a merupakan angka konstanta.

Nilai b menunjukan: 1. arah regresi

2. perubahan rata-rata variabel Y adalah sebesar b setiap kali perubahan atas satu unit variabel X.

4). Melakukan uji signifikasi

Untuk melakukan uji signifikasi dengan langkah-langkah sebagai berikut: a). Mencari jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

( )

n Y JK g a 2 ) ( Re

=

b). Mencari jumlah kuadrat regresi

( )( )

      − =

n Y X XY b JKReg(a|b)

c). Mencari jumlah kuadrat residu

2 Re Re − = n JK RJK s s

d). Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi ) ( Re ) ( Reg a JK g a RJK =

e). Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu ) ( Re ) | ( Re 2 Res Y JK g ab JK g a JK =

− −

Jika FhitungFtabel maka signifikan

Dan jika FhitungFtabel maka tidak signifikan

(1). Menentukan Fhitung dengan rumus sebagai berikut ini.

s b a g hitung RJK RJK F Re ) | ( Re =

(2). Menentukan Ftabel dengan rumus sebagai berikut ini.

( )( ( )( )) { dk g b a dk s }

tabel F

F = 1α Re | Re

g). Menentukan kesimpulan

Jika FhitungFtabel maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel X terhadap variabel Y signifikan.

Dan jika FhitungFtabel maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel X terhadap variabel Y tidak signifikan.

1) Menghitung korelasi ganda a. Keeratan hubungan

Untuk mengetahui keeratan hubungan antar beberapa variabel digunakan rumus koefisien korelasi ganda sebagai berikut :

Rrx1x2y =

b. Determinasi

KP = r2 x 100%

KP = Nilai koefisien determinasi R = Nilai koefisien korelasi

Fhitung =

Selanjutnya menghitung f tabel dengan rumus sebagai berikut: F tabel = f {(1-α)(dk = k)(dk = n-k-1)}

Setelah dihitung dilanjutkan dengan penentuan kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:

Jika Fhitung > Ftabel maka tolak Ho terima Ha dan Jika F hitung < F tabel maka tolak Ha terima Ho c. Regresi ganda

Untuk menghitung regresi ganda antar variabel dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Membuat Hi dan Ha dalam bentuk kalimat 2. Membuat Hi da Ha dalam bentuk statistik

3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik

4. Menghitung nilai-nilai persamaan b1, b2 dan a dengan cara memasukan nilai-nilai perhitungan statistik pada tabel diatas kepada rumus :

a) b) c) d) e) f)

Kemudian memasukan nilai-nilai tersebut kedalam persamaan b1,b2 dan a sebagai berikut : b1 = ba = a = –b 1 b 2

Jadi persamaan regresi ganda sebagai berikut : y = a + b1X1 + b2X2 + …..+bnXn

2) Menentukan korelasi ganda dengan rumus :

3) Mencari nilai kontribusi korelasi ganda dengan rumus : KP = (Rx1x2.r)2.100%

4) Menguji signifikan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan rumus :

F hitung =

F hitung = F {(1-α).(dk-m)(dk-n-m-1)} 5) Membuat kesimpulan

Jika ternyata f hitung >f tabel maka Ho ditolak dan terima Ha Jika ternyata f hitung <f tabel maka Ha ditolak dan terima Ho

Dari hasil temuan dalam penelitian maka peneliti dapat memberikan kesimpulan, saran dan rekomendasi sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Dari data hasil penelitian dapat ditapsirkan bahwa iklim organisasi pada SMP Se-Wilayah V Kabupaten Garut dengan rata-rata skor 3,59 dan rata-rata prosentase 71,75%. Hal ini berarti bahwa dalam iklim organisasi dapat diinterprestasikan tinggi.Etos kerja kepala sekolah pada SMP Se-Wilayah V Kabupaten Garut, sudah relative tinggi hal ini ditunjukan dengan perolehan rata-rata skor jawaban responden untuk variable tersebut sebesar 3,89 atau prosentase 77,59%.Efektifitas sekolah pada SMP Se-Wilayah V Kabupaten Garut, sudah relative tinggi hal ini ditunjukan dengan rata-rata skor jawaban responden untuk variable tersebut dengan rata-rata skor 3,93 dan rata-rata prosentase 78,69%.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari Iklim organisasi terhadap efektivitas sekolah pada SMP Se-Wilayah V Kabupaten Garut. Keterhubungan antara Iklim organisasi dengan efektivitas sekolah berkorelasi sebesar 0,47 termasuk pada kategori sedang dengan kontribusi iklim organisasi terhadap efektivitas sekolah sebesar 22,15%. Dengan persamaan regresi Y = 30,69 + 0,40X1 dapat diartikan bahwa akan terjadi peningkatan satu poin varaiabel efektivitas sekolah setiap kali penambahan sebesar 30,69 ditambah 0,40 iklim organisasi.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara etos kerja kepala sekolah dengan efektivitas sekolah pada SMP Se-Wilayah V Kabupaten Garut. Keterhubungan antara etos kerja kepala sekolah dengan efektivitas sekolah berkorelasi sebesar 0,55

dapat diartikan bahwa akan terjadi peningkatan satu poin varaiabel efektivitas sekolah setiap kali penambahan sebesar 23,67 ditambah 0,52 etos kerja kepala sekolah. 4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Iklim organisasi dan etos kerja

kepala sekolah terhadap efektivitas sekolah pada SMP Se-Wilayah V Kabupaten Garut. Keterhubungan antara iklim organisasi dan etos kerja kepala sekolah dengan efektivitas sekolah berkorelasi sebesar 0,66 termasuk pada kategori kuat, dengan kontribusi iklim organisasi dan etos kerja kepala sekolah terhadap efektivitas sekolah sebesar 43,25%. Dengan persamaan regresi Y = 7,09 + 0,31X1 + 0,44X2 dapat diartikan bahwa akan terjadi peningkatan satu poin varaiabel efektivitas sekolah setiap kali penambahan sebesar 7,09 ditambah 0,31 iklim organisasi ditambah 0,52 etos kerja kepala sekolah.

B. Rekomendasi

1. Meskipun Iklim Organisasi pada sekolah menengah pertama se-wilayah V Kabupaten Garut sudah berjalan dengan baik, tetapi agar lebih optimal maka implementasinya harus lebih ditingkatkan terutama dimensi directive yang masih perlu peningkatan, karena nilainya walaupun tinggi tetapi di banding dimensi yang lain dikatagorikan cukup. Menurut para ahli, dimensi directive dapat ditingkatkan melalui program kepala sekolah dengan kurikilum yang dikembangkan di sekolah. Didasari hal tersebut maka peneliti menganjurkan supaya:

b.Pimpinan sekolah harus membuat peraturan, yang sangat ketat sehingga guru dan siswa dapat lebih disiplin.

c.Pimpinan sekolah harus mengecek semua pekerjaan di sekolah sehingga dapat terakomodir.

2. Meskipun Etos Kerja Kepala Sekolah di sekolah menengah pertama se-wilayah V Kabupaten Garut sudah berjalan dengan baik, tetapi agar lebih optimal maka implementasinya harus lebih ditingkatkan terutama dimensi Educator yang masih perlu peningkatan, karena nilainya walaupun tinggi tetapi di banding dimensi yang lainnya dikatagorikan rendah. Menurut para ahli, dimensi Educator dapat ditingkatkan melalui program kepala sekolah dengan kurikilum yang dikembangkan di sekolah. Didasari hal tersebut maka peneliti menganjurkan supaya mengikuti perkembangan iptek untuk meningkatkan kemampuan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

3. Meskipun Efektivitas Sekolah di sekolah menengah pertama se-wilayah V Kabupaten Garut sudah berjalan dengan baik, tetapi agar lebih optimal maka implementasinya harus lebih ditingkatkan terutama dimensi Out come (benefit) yang masih perlu peningkatan, karena nilainya walaupun tinggi tetapi di banding dimensi yang lainnya dikatagorikan rendah. Menurut para ahli, dimensi Out come (benefit) dapat ditingkatkan melalui program kepala sekolah dengan kurikilum yang dikembangkan di

Dokumen terkait