METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif sudah jelas yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Sugiyono, 2015: 333). Berikut ini merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis data:
1. Analisis Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran a. Penentuan Skoring
Pemberian kriteria nilai terhadap hasil observasi mengenai kemapuan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan model discovery learning dengan mind mapping pada pembelajaran IPS kelas VII H di SMP Negeri 1 Semarang dikategorikan sebagai berikut:
Hail observasi dengan kriteria “sangat tinggi” diberi skor 4 Hasil observasi dengan kriteria “tinggi” diberi skor 3 Hasil observasi dengan kriteria “cukup” diberi skor 2 Hasil observasi dengan kriteria “rendah” diberi skor 1 b. Penentuan Parameter
Setelah dilakukan rekap data penilaian kemapuan guru, maka penentuan kriteria parameter dapat dihitung dengan cara berikut:
1) Skor tertinggi = nilai maksimal x jumlah item = 4 x 24
= 96
2) Skor terendah = nilai minimal x jumlah item = 1 x 24
= 24
3) Range (R) = skor maksimal – skor minimal = 96 – 24
4) Lebar Kelas = 4 5) Interval (p) = 72/4
= 18
Tabel 3.8 Kriteria kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran No Interval Skor Kriteria
1 24-41 Rendah
2 42-59 Cukup
3 60-77 Tinggi
4 78-95 Sangat Tinggi
Sumber: Data Penelitian 2019
c. Deskripsi Data
Data yang telah diperoleh dan dikelompokkan dapat diketahui kriterianya kemudian dideskripsikan agar dapat menggambarkan temuan dilapangan serta mempermudah pembaca agar mengerti hasilnya.
2. Analisis Aktivitas Belajar Peserta Didik
Cara yang dapat digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik di dalam kelas selama pembelajaran IPS menggunakan model discovery learning dengan mind mapping dapat dilakukan dengan cara mengelompokkannya sesuai indikator yang telah ditentukan.
a. Penentuan Skoring
Berikut penentuan kriteria dalam observasi mengenai aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS
menggunakan model discovery learning dengan mind mapping di kelas VII H.
Hasil observasi dengan kriteria “sangat tinggi” diberi skor 4 Hasil observasi dengan kriteria “tinggi” diberi skor 3
Hasil observasi dengan kriteria “cukup” diberi skor 2 Hasil observasi dengan kriteria “rendah” diberi skor 1 b. Penentuan parameter
1) Skor tertinggi = nilai maksimal x jumlah item = 4 x 14
= 56
2) Skor terendah = nilai minimal x jumlah item = 1 x 14
= 14
3) Range (R) = skor maksimal – skor minimal = 56 – 14
= 42 4) Lebar kelas = 4 5) Interval (p) = 42/4
Tabel 3.9 Kriteria aktivitas peserta didik No Interval Skor Kriteria
1 14-24 Rendah
2 25-35 Cukup
3 36-46 Tinggi
4 47-57 Sangat Tinggi
Sumber: Data penelitian 2019
c. Penenysunan tabel frekuensi
Pengelompokkan data ke dalam beberpa kelas bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam menghitung dan mengetahui presentasenya. Berikut rumus: P% = 𝑓 𝑁𝑥 100% Keterangan: f: frekuensi N: Jumlah responden P: Angka presentase
Tabel 3.10 Frekuensi aktivitas peserta didik
No Interval Kriteria Jumlah
F % 1 14-24 Rendah 0 0 2 25-35 Cukup 0 0 3 36-46 Tinggi 8 24,24 4 47-57 Sangat Tinggi 25 75,76 Jumlah 33 100
d. Deskripsi data
Data yang telah dikelompokkan sesuai kriteria kemudian dijelaskan dan dideskripsikan agar mampu menjawab rumusan masalah.
3. Analisis Hasil Belajar Peserta Didik
Hasil belajar yang dianalisis dalam penelitian ini ada tiga, diantaranya sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif
Cara analisis data hasil belajar peserta didik ada dua yaitu uji normalitas dan uji perbedaan rata-rata. Berikut penjelasan kedua cara analisis tersebut.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui persebaran data pada variabel berdistribusi normal atau tidak normal. Cara yang digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal ialah dengan menggunakan uji kolmogrof-smirnov. Dasar pengambilan keputusan dalam uji kolmogrof-smirnov yaitu jika nilai signifikansi atau asymptotic sig lebih besar dari 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Sebalikanya, jika nilai signifikansi atau asymtotic sig lebih kecil dari 0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal.
2) Uji perbedaan rata-rata
Uji perbedaan rata-rata digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai antara pre-test dan post-test ketika diterapkan model discovery learning dengan mind mapping dalam pembelajaran IPS kelas VII H di SMP Negeri 1 Semarang. Cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji perbedaan rata-rata nilai pre-test dan post-test ialah dengan uji
paired sample t test yang terdapat dalam software SPSS.
Langkah-langkah agar dapat dilakukan uji paired sample t
test yaitu data yang akan diuji harus berdistribusi normal.
Setelah data yang akan diuji diketahui berdistribusi normal selanjutnya dapat dilakukan uji paired sample t test. Dasar pengambilan keputusan dalam uji paired sample t test yaitu jika nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebalikanya jika nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Rumusan hipotesis:
Ha: Ada perbedaan rata-rata antara hasil belajar pre-test dan post-test
Ho: Tidak ada perbedaan rata-rata antara hasil belajar
b. Ranah Afektif
Cara yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai afektif peserta didik dalam pembelajaran IPS menggunakan model
discovery learning dengan mind mapping dapat dilakukan dengan
cara mengelompokkannya sesuai indikator yang telah ditentukan: 1) Penentuan skoring
Berikut penentuan kriteria mengenai nilai afektif peserta didik dalam pembelajaran IPS menggunakan model discovery
learning dengan mind mapping di kelas VII H.
Hasil observasi dengan kriteria “sangat baik” diberi skor 4 Hasil observasi dengan kriteria “baik” diberi skor 3
Hasil observasi dengan kriteria “cukup” diberi skor 2 Hasil observasi dengan kriteria “kurang” diberi skor 1 2) Penentuan parameter kriteria
a) Skor tertinggi = nilai maksimal x jumlah item = 4 x 6
= 24
b) Skor terendah = nilai minimal x jumlah item = 1 x 6
= 6
c) Range (R) = skor maksimal – skor minimal = 24-6
d) Banyak kelas = 4 e) Interval (p) = 18/4
= 4,5 dibulatkan menjadi 5 Tabel 3.11 kriteria afektif peserta didik No Interval Skor Kriteria
1 6-10 Kurang (D)
2 11-15 Cukup (C)
3 16-20 Baik (B)
4 21-25 Sangat Baik (A)
Sumber: Data penelitian 2019 3) Penyusunan tabel frekuensi
Tabel frekuensi ini akan memberikan gambaran tentang keragaman data, perhitungan berdasarkan interval dan kriteria nilai afektif peserta didik. Berikut rumus yang digunakan dalam menghitung presentase nilai afektif peseta didik:
Rumus: P% = 𝑓 𝑁𝑥 100% Keterangan: f: frekuensi N: Jumlah responden P: Angka presentase
Tabel 3.12 Frekuensi afektif peserta didik
Afektif Peserta Didik Frekuensi No Interval Skor Kriteria F %
1 6-10 Kurang 0 0
2 11-15 Cukup 0 0
3 16-20 Baik 16 48,5
4 21-25 Sangat Baik 17 51,5
Jumlah 33 100
4) Deskripsi data
Data yang telah dikelompokkan sesuai kriteria kemudian dijelaskan dan dideskripsikan agar mampu menjawab rumusan masalah.
c. Ranah Psikomotorik
Cara yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai psikomotorik peserta didik dalam pembelajaran IPS menggunakan model discovery learning dengan mind mapping dapat dilakukan dengan cara mengelompokkannya sesuai indikator yang telah ditentukan:
1) Penentuan skoring
Berikut penentuan kriteria mengenai nilai psikomotorik peserta didik dalam pembelajaran IPS menggunakan model discovery
learning dengan mind mapping di kelas VII H.
Hasil observasi dengan kriteria “sangat baik” diberi skor 4 Hasil observasi dengan kriteria “baik” diberi skor 3
Hasil observasi dengan kriteria “cukup” diberi skor 2 Hasil observasi dengan kriteria “kurang” diberi skor 1 2) Penentuan parameter kriteria
1) Skor tertinggi = nilai maksimal x jumlah item = 4 x 4
2) Skor terendah = nilai minimal x jumlah item = 1 x 4
= 4
3) Range (R) = skor maksimal – skor minimal = 16-4
= 12 4) Banyak kelas = 4 5) Interval (p) = 12/4
= 3
Tabel 3.13 Kriteria psikomotorik peserta didik No Interval Skor Kriteria
1 4-6 Kurang
2 7-9 Cukup
3 10-12 Baik
4 13-15 Sangat Baik
Sumber: Data penelitian 2019
4. Analisis Respon Siswa Terhadap Pembelajaran
Cara yang dapat digunakan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran IPS menggunakan model discovery learning dengan mind mapping dapat dilakukan dengan cara mengelompokkannya sesuai indikator yang telah ditentukan:
a. Penetuan Skoring
Berikut penentuan kriteria mengenai respon peserta didik dalam pembelajaran IPS menggunakan model discovery dengan mind
mapping di kelas VII H.
Hasil observasi dengan kriteria “tinggi” diberi skor 3 Hasil observasi dengan kriteria “cukup” diberi skor 2 Hasil observasi dengan kriteria “rendah” diberi skor 1 b. Penentuan parameter kriteria
1) Skor tertinggi = nilai maksimal x jumlah item = 4 x 20
= 80
2) Skor terendah = nilai minimal x jumlah item = 1 x 20
= 20
3) Range (R) = skor maksimal – skor minimal = 80 – 20
= 60 4) Banyak kelas = 4 5) Interval (p) = 60/4
= 15
Tabel 3.14 Kriteria respon peserta didik No Interval Skor Kriteria
1 20-34 Rendah
2 35-49 Cukup
3 50-64 Tinggi
4 65-79 Sangat Tinggi
c. Penyusunan tabel frekuensi
Tabel frekuensi ini akan memberikan gambaran tentang keragaman data, perhitungan berdasarkan interval dan kriteria respon peserta didik. Berikut rumus yang digunakan dalam menghitung presentase respon peseta didik:
Rumus: P% = 𝑓 𝑁𝑥 100% Keterangan: f: frekuensi N: Jumlah responden P: Angka presentase
Tabel 3.15 Frekuensi respon peserta didik
Sumber: Data penelitian 2019
No Interval Kriteria Jumlah
F % 1 20-34 Rendah 0 0 2 35-49 Cukup 1 3 3 50-64 Tinggi 27 82 4 65-79 Sangat Tinggi 5 15 Jumlah 33 100
89
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN