• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk mendapatkan hasil yang tepat dalam mengolah data sehingga dapat dipertangungjawabkan. Adapun, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas ada 2 cara untuk mendeteksi residual berdistribusi normal ataupun berdistribusi tidak normal yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011). Alat uji yang digunakan pada penelitian ini

adalah uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sampel K-S). Dasar pengambilan keputusan uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov Z (1- Sampel K-S) berdasarkan Ghozali, 2011 :

a. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti data residual terdistribusi tidak normal.

b. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 maka Ho diterima. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda yang digunakan. Pengujian asumsi klasik terdiri dari uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas, dapat dilihat dari Tolerance dan lawannya yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikoloniaritas adalah Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥ 10.

b. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t-1 (tahun sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Dalam penelitian ini, cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan melakukan Uji Durbin-Watson (DW Test) sebagai berikut: 1) Angka DW di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2) Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. 3) Angka DW di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Untuk mengetahui heteroskedastisitas dilihat melalui hasil uji statistik.

Uji statistik yang dilakukan adalah menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual (absRes_1) sebagai variabel dependen dengan variabel independen. 1) Jika niali Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 maka Ho ditolak

2) Jika niali Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 maka Ho diterima (tidak terjadi heteroskedastisitas dalam data).

3. Analisis Regresi

Model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan model regresi linear berganda. Regresi berganda didasari pada hubungan fungsional maupun hubungan klausal dari dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan regresi yang digunakan adalah :

Y = a + β1x1+ β2x2+ β3x3+ β4x4+ β5x5 + e

Keterangan : a = konstanta

β = koefisien regresi

Y = financial statement fraud X1 = financial stability

X2 = eksternal pressure

X3 = personal financial need

X4 = financial targets

X5 = ineffective monitoring

e = error

4. Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji t. Pengujian hipotesis dilakukan secara parsial, artinya pengujian hipotesis dilakukan per variabel.

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan ini untuk menguji pengaruh semua variabel-variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Adapun langkah-langkah melakukan uji simultan (Uji F) adalah sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

Ho : β1= β2= β3= β4= β5= 0 Ha : β1≠ β2≠ β3≠β4≠β5≠ 0

Ho : Financial stability, external pressure, personal financial need, financial targets, ineffective monitoring secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud.

Ha : Financial stability, external pressure, personal financial need, financial targets, ineffective monitoring secara bersama-sama berpengaruh terhadap financial statement fraud.

2) Menentukan Kriteria Pengujian

(a) Ho diterima apabila nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan tingkat signifikansi sebesar 5 persen atau 0,05.

(b) Ho ditolak apabila nilai probabilitas kurang dari tingkat signifikansi sebesar 5 persen atau 0,05.

3) Menarik Kesimpulan

(a) Ho diterima, berarti financial stability, external pressure, personal financial need, financial targets, ineffective monitoring

secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud.

(b) Ho ditolak, berarti financial stability, external pressure, personal financial need, financial targets, ineffective monitoring secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap financial statement fraud.

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

c. Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Jadi mengukur variabel financial stability, external pressure, personal financial need, financial targets, innefective monitoring berpengaruh secara parsial terhadap financial statement fraud atau tidak. Adapun langkah-langkah melakukan uji parsial (Uji t) adalah sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

Ho1 : β1 ≤ 0, berarti Financial stability tidak berpengaruh positif

terhadap financial statement fraud.

Ha1 : β1 > 0, berarti Financial stability berpengaruh positif terhadap

financial statement fraud.

Ho2 : β2 ≤ 0, berarti External pressure tidak berpengaruh positif

terhadap financial statement fraud.

Ha2 : β2 > 0, berarti External pressure berpengaruh positif terhadap

financial statement fraud.

Ho3 : β3 ≤ 0, berarti Personal financial need tidak berpengaruh

positif terhadap financial statement fraud.

Ha3 : β3 > 0, berarti P ersonal financial need berpengaruh positif

terhadap financial statement fraud.

Ho4 : β4 ≤ 0, berarti Financial targets tidak berpengaruh positif

terhadap financial statement fraud.

Ha4 : β4 > 0, berarti Financial targets berpengaruh positif terhadap

financial statement fraud.

Ho5 : β5 ≤ 0, berarti Ineffective monitoring tidak berpengaruh positif

terhadap financial statement fraud.

Ha5 : β5 > 0, berarti Ineffective monitoring berpengaruh positif

2) Menentukan Kriteria Pengujian

(a) Ho diterima apabila nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan tingkat signifikansi sebesar 5 persen atau 0,05.

(b) Ho ditolak apabila nilai probabilitas kurang dari tingkat signifikansi sebesar 5 persen atau 0,05.

3) Menarik Kesimpulan

(a) Jika Ho1 diterima, berarti financial stability tidak berpengaruh

positif terhadap financial statement fraud.

Jika Ho1 ditolak, berarti financial stability berpengaruh positif

terhadap financial statement fraud.

(b) Jika Ho2 diterima, berarti external pressure tidak berpengaruh

positif terhadap financial statement fraud.

Jika Ho2 ditolak, berarti external pressure berpengaruh positif

terhadap financial statement fraud.

(c) Jika Ho3 diterima, berarti personal financia l need tidak

berpengaruh positif terhadap financial statement fraud.

Jika Ho3 ditolak, berarti personal financial need berpengaruh

positif terhadap financial statement fraud.

(d) Jika Ho4 diterima, berarti financial targets tidak berpengaruh

positif terhadap financial statement fraud.

Jika Ho4 ditolak, berarti financial targets berpengaruh positif

(e) Jika Ho5 diterima, berarti ineffective monitoring tidak

berpengaruh positif terhadap financial statement fraud.

Jika Ho5 ditolak, berarti ineffective monitoring berpengaruh

60 BAB IV

Dokumen terkait