BAB III : METODE PENELITIAN
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dimana pengolahan data dilakukan dengan manual, data dikumpulkan dari kuesioner dan wawancara, kemudian ditabulasikan dalam bentuk frekuensi dan kemudian dianalisis sehingga data dapat dibaca dengan mudah untuk mengetahui jawaban dari masalah yang diteliti.
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1Universitas Sumatera Utara
4.1.1 Sejarah singkat Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara (USU) adalah sebuah universitas negeri yang terletak di Kota Medan, Indonesia. Universitas Sumatera Utara adalah salah satu universitas terbaik di pulau Sumatera dan merupakan universitas negeri tertua di luar Jawa. USU juga adalah universitas pertama di pulau Sumatera yang mempunyai Fakultas Kedokteran. USU didirikan sebagai Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Fakultas pertama adalah Fakultas Kedokteran yang didirikan pada 20 Agustus 1952, yang kini diperingati sebagai hari jadi USU. Presiden Indonesia, Soekarno kemudian meresmikan USU sebagai universitas negeri ketujuh di Indonesia pada tanggal 20 November 1957. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat sumatera utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.
Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut : Abdul hakim (Ketua); Dr.T.Mansoer(Wakil Ketua); Dr.Soemarsono (Serkertaris/Bendahara); Ir.R.S.Danunagoro; Drh.Sahar; Drg. Oh Tjie Lien; Anwar Abubakar; Madong Lubis; Dr. Maas; J.Pohan ; Drg.Barlan; Soetan Pane Paruhum(Anggota).
Sebenarnya hasrat untuk membangun perguruan tinggi di medan telah mulai sebelum perang dunia II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah belanda pada waktu itu. Pada zaman pendudukan jepang beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr.Pirngadi dan Dr. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia pemerintah mengangkat Dr.Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia.
Setelah pemulihan Kedaulatan akibat clash pada tahun 1947 Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan seluruh rakyat di sumatera utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas didaerah ini. Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro, dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Selain Dewan Pimpinan Yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari: Dewan Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas, dan Dewan Fakultet.
Sejak awal pendiriannya, USU dipersiapkan untuk menjadi pusat pendidikan tinggi di Kawasan Barat Indonesia. Sewaktu didirikan pada tahun 1952, USU merupakan sebuah Yayasan, kemudian beralih status menjadi PTN pada tahun 1957,dan selanjutnya berubah menjadi PT-BHMN pada tahun 2003.
Kampus USU padang bulan, medan merupakan lokasi utama kegiatan akademik meliputi sejumlah bangunan dengan total luas lantai 133.141 m2,bangunan utama yang ada dalam kampus adalah Biro Pusat Administrasi seluas 9.207,20m2, perpustakaan pusat seluas 7.907,98m2, auditorium seluas 9.215,54m2, Gelanggang Mahasiswa seluas 2.841.07m2, Gedung perkuliahan seluas 29.047,20m2, Laboratorium seluas 28.201,70 m2 dan sisanya merupakan bangunan seperti asrama,dll (http://www.usu.ac.id/sejarah.html).
Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran dijalan Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguguruan dan llmu Pendidikan (1956), dan Fakultas Pertanian (1956). Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia. Tanggal peresmian ini kemudian ditetapkan sebagai Dies Natalis USU yang diperingati setiap tahun hingga tahun 2001.
Kemudian atas usul beberapa anggota Senat Universitas, hari jadi USU ditinjau kembali. Senat Universitas akhirnya memutuskan bahwa hari jadi USU adalah pada tanggal 20 Agustus 1952 yaitu pada saat perkuliahan pertama dimulai di lingkungan USU. Dengan persetujuan Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2002 di peringati Dies Natalis USU yang ke 50. Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. Kemudian di kota yang sama didirikan Fakultas Kedokteran dan Peternakan(I960). Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh. Dalam perjalanan usianya yang kini mencapai lima puluh tahun, melalui berbagai program pengembangan yang dilaksanakan, banyak kemajuan yang telah dicapai, yang menjadikan USU berkembang hingga seperti keadaan sekarang. Saat ini, USU mengelola lebih dari seratus program Studi yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan tinggi, yang tercakup dalam sepuluh fakultas dan satu program pascasarjana. Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh (dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan), IKIP Negeri Medan yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (dari Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan), Politeknik Negeri Medan (dari Politeknik USU).
4.1.2 Visi dan Misi Universitas Sumatera Utara
Visi Universitas Sumatera Utara
Dalam rangka strategik USU dijelaskan bahwa visi USU ialah USU University for Industry (UfI),maksudnya ialah USU sebagai lembaga pembelajaran bagi semua lapisan masyarakat untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan masing
masing yang dapat diakses melalui fasilitas yang ada serta tenaga ahli baik dalam rangka mendorong tumbuhnya keinginan belajar sepanjang hayat maupun untuk memecahkan masalah tertentu yang sedang atau akan dihadapi dimasa yang akan datang.
Misi Universitas Sumatera Utara
Untuk mewujudkan visi tersebut menetapkan misinya sebagai berikut :
1. Mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat bermoral dengan kemampuan akademik dan/atau profesional dan/atau vokasional untuk menerapkan, mengembangkan, dan memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan seni terutama pada kerjasama berbasis industri, dan pengembangan aplikasinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional; dan
3. Mendukung pengembangan masyarakat sipil yang demokratis melalui peran USU sebagai suatu kekuatan moral yang otonom untuk mencapai kemampuan yang kuat dalam lingkungan kompetisi global melalui pengelolaan secara profesional sumber daya manusia, memperluas partisipasi dalam pembelajaran, memenuhi kebutuhan nasional dalam pembelajaran, dan memodernisasi cara pembelajaran.
4.1.3 Tujuan Universitas Sumatera Utara
1. Mengembangkan atau berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan pengetahuan ilmiah, teknologi, seni, budaya, dan humanitas (nilai-nilai kemanusiaan).
2. Memperluas partisipasi dan pembelajaran memberikan kontribusi dalam memenuhi kebutuhan nasional terhadap pembelajaran dan memodernisasi cara pelaksanaan pembelajaran.
3. Membangun sumber-sumber pendanaan melalui ventura universitas untuk pembiayaan kegiatan pengembangan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Membangun dan menetapkan Pusat Informasi, Komunikasi dan Teknologi (ITC).
5. Memperkuat keberadaan departement dalam pengelolaan antar disiplin ilmu. 6. Menciptakan sistem tata kelola universitas yang baik dan demokratis.
7. Membangun pendekatan baru sebagai pusat pembelajaran yang berbasis kebutuhan.
8. Menciptakan lingkungan pendidikan dan pembelajaran yang kondusif
9. Menjadikan Universitas sebagai trend stter dalam pengetahuan ilmiah, teknologi, seni,budaya, dan nilai-nilai kemanusiaan baik secara nasional maupun internasional.
4.1.4 Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga USU, seluruh organ universitas disusun dalam struktur sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing sebagai berikut :
Majelis Wali Amanat (MWA), Dewan Audit, Unit Usaha Komersial, Senat Akademik, Pimpinan Universitas (Rektor/Pembantu Rektor), Dewan Guru Besar (DGB), Serkertaris Eksekutif, Satuan Audit Internal, dan satuan Penjaminan Mutu (Organisasi Sentral), fakultas Sekolah pascasarjana, Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ( Unsur Pelaksana Akademik), Biro Akademik, Biro Sumber Daya Manusia, Biro Keuangan, Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian , Biro Perencanaan dan kerjasama dan Biro Pengembangan dan pemeliharaan Aset(Unsur Pelaksana Administratif); dan Perpustakaan dan sistem Informasi, Pelayanan dan Pengembangan Pendidikan, Unit Usaha Non Komersial dan Unit Pengadaan(Unsur Penunjang).
BAGAN 2
Struktural Organisasi Universitas Sumatera Utara
Majelis Wali Amanat Dewan Audit Senat akademik Rektor dan Pembantu Rektor Satuan Audit Internal Satuan Penjaminan Mutu Serkertaris Eksekutif Biro Guru Besar
Lembaga Sekolah Fakultas Perpustakaan Pelayanan dan
Unit Usaha Akademik
Adapun Sub-Bagian di Kantor Biro Rektor USU adalah sebagai berikut :
1. Serkertariat Eksekutif 2. Biro Akademik 3. Biro Keuangan
4. Biro Sumber Daya Manusia
5. Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian 6. Biro Perencanaan dan Kerjasama
7. Biro Pengembangan dan Pemeliharaan Aset
4.2Program Beasiswa Bank Indonesia
4.2.1 Pengertian Beasiswa Menurut Bank Indonesia
Beasiswa adalah tunjangan yang diberikan kepada peserta didik (pelajar/mahasiswa) dalam bentuk pemberian bantuan biaya belajar berupa uang atau pembebasan biaya sebagai apresiasi atas hasil studi (nilai akademis) dan motivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Beasiswa dapat diberikan oleh pemerintah. lembaga negara, dunia usaha, yayasan atau anggota masyarakat, secara umum beasiswa dapat dikelompokan sebagai berikut :
1. Beasiswa pendidikan dapat berupa beasiswa penuh atau hanya sebagian dari biaya pendidikan yang meliputi biaya SPP, alat tulis, alat belajar, buku, materi studi, dll 2. Beasiswa biaya hidup merupakan bantuan untuk kehidupan mahasiswa sehari hari.
Beasiswa dapat berupa, antara lain:
1. SPP selama kurun waktu tertentu
2. SPP dan uang saku dalam jumlah tertentu dengan kompensasi mahasiswa penerima beasiswa diwajibkan bekerja bagi kepentingan institusi terkait (ikatan dinas).
Sedangkan beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia tidak merupakan beasiswa ikatan dinas. Beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia bagi mahasiswa jenjang sarjana (S1) regular di berbagai Perguruan Tinggi Negeri adalah program sosial berupa bantuan biaya kuliah (tuition fee) kepada mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu namun memiliki prestasi akademik dan aktivitas sosial kemasyarakatannya yang tinggi. Program beasiswa Bank Indonesia, dimulai sejak 2003 dan sifatnya bukan ikatan dinas. “Meskipun telah mendapat kucuran beasiswa, tidak berarti mahasiswa bersangkutan harus bekerja di Bank Inonesia karena beasiswa Bank indonesia merupakan beasiswa tanpa ikatan dinas”.
4.2.2 Tujuan dari Program Beasiswa Bank Indonesia :
 Menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu yang mempunyai potensi akademik memadai untuk dapat menempuh serta menyelesaikan pendidikan tinggi.  Meningkatkan motivasi belajar serta menjamin keberlangsungan studi mahasiswa,
khususnya yang menghadapi kesulitan ekonomi.
 Meningkatkan prestasi mahasiswa di bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler.
 Menciptakan lulusan dan menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif, mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi sehingga mampu berperan dalam pemberdayaan masyarakat dan memutus mata rantai kemiskinan.
4.2.3 Pengelolaan Program Beasiswa Bank Indonesia
A. Penerima dan Jangka Waktu Program Beasiswa Bank Indonesia
1. Beasiswa diberikan kepada mahasiswa dengan kriteria dan jumlah yang telah ditentukan dalam perjanjian kerjasama antara Bank Indonesia dengan Perguruan Tinggi Negeri dengan jangka waktu selama 1 tahun.
2. Dalam hal terdapat mahasiswa penerima beasiswa yang lulus dan atau mengalami penurunan prestasi akademik (dibawah 3.00 dari skala 4.00) dalam masa pemberian beasiswa, maka Perguruan Tinggi Negeri dapat mengajukan pengggantian oleh mahasiswa lainnya yang memenuhi kriteria.
3. Pengajuan penggantian mahasiswa penerima beasiswa sebagaimana butir 2 tersebut diatas harus disampaikan secara resmi oleh pimpinan atau pejabat Perguruan Tinggi Negeri dan berlaku hingga berakhirnya jangka waktu pemberian beasiswa.
B. Kriteria Perguruan Tinggi Penerima Beasiswa
Perguruan Tinggi Negeri :
1. usulan dari kantor perwakilan (kpw) bank Indonesia 2. grade/akreditasi a/b dari kopertis kemendikbud
3. fakultas/ departemen : (ekonomi, akutansi, perbankan, statistik, sosial ; studi pembangunan, hukum, kesehatan masyarakat)
C. Kriteria Mahasiswa Penerima Beasiswa
1. Sekurang – kurangnya telah menyelesaikan 4 (empat) semester dan atau telah menempuh 90 (empat puluh) satuan kredit semester (SKS);
2. Berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu (keluarga pra sejahtera); 3. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00 (skala 4),
4. Mempunyai pengalaman menjalankan aktivitas sosial yang memiliki dampak kebermanfaatan bagi masyarakat ;
5. Umur tidak lebih dari 23 (dua puluh tiga) tahun pada saat menerima beasiswa; 6. Mempunyai Semangat Kepeloporan/Keteladanan/Kepemimpinan
7. Community (+ Social) Engagement ; * Social Service Provider
* Social Activism
* Social Entrepreneurship
8. Tidak sedang menerima beasiswa, bekerja dan atau berada dalam status ikatan dinas dari lembaga/Instansi lain;
9. Memperoleh rekomendasi dari pimpinan (rektor/pembantu rektor) dan atau pejabat (direktur/kepala bagian) perguruan tinggi.
10. bersedia untuk aktif berperan serta mengelola dan mengembangkan komunitas mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia dan berpartisipasi pada semua kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
D. Pengelola Program Beasiswa
1. Program beasiswa di wilayah kerja Kantor Pusat adalah pelaksana Program Sosial Bank Indonesia di Kantor Pusat.
2. Pengelola program beasiswa di wilayah kerja Kantor Pusat wilayah Dalam Negeri (DN) adalah pelaksana Program Sosial Bank Indonesia di Kantor Pusat wilayah Dalam Negeri setempat.
E. Tata Cara Pengusulan Penerima Program Beasiswa
1. Bank Indonesia menyampaikan informasi resmi tentang program beasiswa disertai dengan kriteria mahasiswa calon penerima beasiswa dan tata cara pengajuan kepada perguruan tinggi terkait.
2. Bank Indonesia melakukan sosialisasi tentang program beasiswa dalam bentuk pengumuman (poster) yang dipasang pada media informasi (majalah dinding fakultas/jurusan) perguruan tinggi.
3. Perguruan Tinggi melakukan seleksi mahasiswa calon penerima beasiswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
4. Perguruan Tinggi menyampaikan usulan calon penerima beasiswa kepada Bank Indonesia disertai dengan dokumen pendukung sebagai berikut :
a. Biodata mahasiswa;
b. Foto copy kartu identitas (KTP/KTM) yang masih berlaku;
d. Surat rekomendasi dari perguruan tinggi;
e. Surat pernyataan tidak sedang bekerja, menerima beasiswa dan atau berada dalam status ikatan dinas dari lembaga/instansi lain;
f. Kartu BLT, jamkesmas/jamkesda atau surat miskin
F. Mekanisme Penyaluran Beasiswa
1. Pelaksana Program Sosial Bank Indonesia :
a. Mensosialisasikan program bantuan beasiswa kepada pihak terkait;
b. Memeriksa, memverifikasi dan menyetujui usulan mahasiswa yang di ajukan perguruan tinggi;
c. Menyampaikan surat pemberitahuan persetujuan pemberian bantuan;
d. Menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa melalui rekening bank yang ditunjuk oleh perguruan tinggi;
e. Penyaluran beasiswa dilakukan setelah perguruan tinggi menyampaikan dokumen penyaluran bantuan, berupa :
i. Kwitansi rangkap 2, bermaterai cukup;
ii. Surat pengantar permintaan penyaluran beasiswa dan penunjukan rekening;
iii. Fotocopy halaman pertama buku tabungan.
f. Menyusun Berita Acara Penyaluran Bantuan setelah bantuan beasiswa diserahkan ke perguruan tinggi;
g. Membuat database mahasiswa penerima beasiswa; h. Menatausahakan dokumen penyaluran bantuan beasiswa.
2. Proses pembayaran dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun (secara semesteran);
3. Perguruan tinggi menyampaikan laporan pertanggungjawaban penyaluran beasiswa 2 kali dalam setahun (secara semesteran).
G. Biaya Administrasi
Besaran biaya administrasi pengelolaan program beasiswa di masing – masing perguruan tinggi ditentukan oleh pelaksana PSBI dan dibayarkan sebanyak 2 kali dalam setahun (secara semesteran) melalui rekening bank yang ditunjuk oleh perguruan tinggi
H. Pertanggungjawaban
Bentuk laporan pertanggungjawaban penyaluran beasiswa yang disampaikan oleh PTN sebagai berikut :
1. Rekap tanda terima dari masing - masing mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia di perguruan tinggi yang bersangkutan;
4.2.3 Evaluasi dan Pelaporan Program Beasiswa Bank Indonesia
1. Pelaksana PSBI melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan program beasiswa secara berkala.
2. Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil informasi dan komunikasi dari perguruan tinggi dan atau mahasiswa penerima beasiswa.
3. Pelaksana PSBI di KPw DN menyampaikan laporan hasil evaluasi program beasiswa kepada satuan kerja yang melaksanakan kegiatan kehumasan bersamaan dengan laporan pelaksanaan PSBI.
4. Satuan Kerja yang melaksanakan kegiatan kehumasan menyampaikan laporan seluruh pelaksanaan program beasiswa kepada Deputi Gubernur yang membidangi satuan kerja yang melaksanakan kegiatan kehumasan bersama dengan pelaksanaan PSBI.
BAB V
ANALISIS DATA
Pada bab ini akan dibahas tentang analisa data, dimana data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner tersebut disebarkan kepada mahasiswa mahasiswa di Universitas Sumatera Utara yang menerima Beasiswa Bank Indonesia. Adapun Kuisioner Tersebut diberikan baik secara langsung (bertemu langsung dengan penerima beasiswanya) dan secara tidak langsung (melalui media telekomunikasi yaitu hp dan email) ini dikarenakan beberapa dari penerima beasiswa tersebut tidak lagi kuliah di Universitas Sumatera Utara dan berada di luar kota dengan kata lain para mahasiswa telah lulus dari Universitas Sumatera Utara dan sekarang bekerja di bidangnya masing masing sehingga pemberian kuisionernya harus dilakukan melalui email atau wawancara melalui handphone .
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik analisis data dengan pendekatan deskriptif dengan mengumpulkan, mengelola,menyajikan dan menjabarkan hasil penelitian sebagaimana adanya. Responden merupakan objek dari sebuah penelitian atau dengan kata lain merupakan sampel penelitian. Seperti yang kita ketahui bahwa sampel dari penelitian ini adalah 35 mahasiswa USU yang menerima Beasiswa Bank Indonesia.
Identitas responden yang diambil dalam penelitian ini berupa nama,tempat/tanggal lahir,usia/umur yang menandakan berapa usia dari para mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia tersebut, Fakultas penerima Beasiswa ,Jurusan & Stambuk mahasiswa penerima Beasiswa, Jenis Kelamin, Agama Serta Suku Bangsa penerima Program Beasiswa Bank Indonesia. Identitas Responden akan dijelaskan pada diagram diagram yang tersedia.
Agar pembahasan tersusun secara sistematis, maka pembahasan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membagi menjadi 2 sub bab,yakni :
5.1 Analisis Identitas Responden.
5.1 Analisis Identitas Responden
Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.1 diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini adalah berusia 21 Tahun yaitu sebanyak 5 responden (14%). Kemudian diikuti oleh mayoritas responden yang berusia 22 Tahun yaitu sebanyak 20 responden (57%),sedangkan yang berusia 23 Tahun sebanyak 9 responden (26%) dan yang berusia 24 Tahun yaitu sebanyak 1 responden (3%). Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa secara keseluruhannya para penerima program beasiswa bank indonesia ini berusia 22 Tahun karena persyaratan untuk dapat menerima beasiswa Bank indonesia ini ialah mahasiswa yang talah menyelesaikan 90 Sks dengan kata lain mahasiswa yang berada pada semester 7. Walaupun masih ada beberapa mahasiswa yang juga berusia 23 Tahun,21 Tahun dan 24 Tahun yang menerima Beasiswa Bank Indonesia ini.
21 Tahun 22 Tahun 23 Tahun 24 Tahun
Presentase 14% 57% 26% 3% Frekuensi 5 20 9 1 5 20 9 1 14% 57% 26% 3% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m la h re sp o n d e n Diagram 5.1
Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.2 diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini adalah berasal dari Fakultas Kedokteran adalah sebanyak 2 responden (6%), Fakultas Psikologi sebanyak 2 responden (6%), Fakultas Ekonomi sebanyak 4 responden (11%), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebanyak 4 responden (11%), Fakultas Kesehatan Masyarakat sebanyak 4 responden (11%), Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam sebanyak 6 responden (17%), Fakultas Pertanian sebanyak 4 responden(11%), fakultas Teknik sebanyak 3 responden (9%), Fakultas Ilmu Budaya sebanyak 2 responden (6%), Fakultas Kedokteran Gigi sebanyak 2 responden (6%),dan Fakultas Keperawatan sebanyak 2 responden (6%).
Dari Diagram tersebut maka dapat dilihat bahwa mahasiswa dari Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam lebih banyak dibanding dengan mahasiswa dari Fakultas lain, jadi dapat dilihat bahwa mahasiswa dari Fakultas MIPA lebih bersemangat/ lebih antusias dalam mengikuti program beasiswa yang ada serta mengejar prestasi yang baik agar dapat mengikuti program beasiswa bank indonesia.
Kedokt eran Psikolo gi Ekono mi FISIP FKM MIPA Pertani an Teknik Ilmu Budaya Kedokt eran Gigi Kepera watan Persentase 6% 6% 11% 11% 11% 17% 11% 9% 6% 6% 6% Frekuensi 2 2 4 4 4 6 4 3 2 2 2 2 2 4 4 4 6 4 3 2 2 2 6% 6% 11% 11% 11% 17% 11% 9% 6% 6% 6% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m la h Re sp o n d e n Diagram 5.2
Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.3 diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini adalah responden Laki laki yang menerima beasiswa Bank Indonesia sebanyak 5 responden (14%) dan responden perempuan yang menerima beasiswa Bank Indonesia sebanyak 30 responden (86%).
Jika dilihat dari data yang ada pada diagram 5.3 maka dapat diketahui bahwa responden perempuan sebagai mayoritas dalam penerima beasiswa Bank Indonesia, hal ini mengingatkan kita bahwa pada saat ini bahwa laki laki sudah kurang memiliki prestasi dan semangat untuk belajarnya telah berkurang sehingga pada saat ini perempuan jauh lebih maju dari pada laki laki.
Laki‐Laki Perempuan
Persentase 14% 86% Frekuensi 5 30 5 30 14% 86% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m la h R es pon de n Diagram 5.3
Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.4 diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini adalah responden yang beragama Islam sebanyak 20 Responden (57%), responden yang beragama Kristen khatolik tidak ada(0%), responden beragama Kristen Protestan 15 responden (43%), responden beragama Hindu dan Budha tidak ada (0%).
Jika dilihat dari data yang dipeleh maka pada tabel 5.4 dapat kita lihat bahwa responden yang beragama Islam sebagai mayoritas yaitu berjumlah 20 responden (57%), tetapi walaupun adanya perbedaan agama, mereka tetap menjaga sikap saling menghargai dan saling menghormati antar sesama umat beragama. Misalnya menghargai umat Islam yang sedang mengadakan sholat dan menghargai umat Kristiani yang mengadakan ibadat setiap minggu.
Islam Katholik Protestan Hindu Budha
Persentase 57% 0% 43% 0% 0% Frekuensi 20 0 15 0 0 20 0 15 0 0 57% 0% 43% 0% 0% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m la h Re sp o n d e n Diagram 5.4
Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.5 diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini adalah responden dengan suku bangsa Batak sebanyak 20 responden (57%), responden dengan suku bangsa jawa 6 responden (17%), responden dengan suku bangsa melayu sebanyak 4 responden (11%), responden dengan suku bangsa Aceh sebanyak 2 responden (6%), dan responden dengan suku bangsa Minang sebanyak 3 responden (9%).
Dari data pada diagram 5.5 maka dapat dilihat bahwa yang menjadi mayoritas penerima beasiswa bank indonesia adalah responden dengan suku bangsa batak. Yang mana suku bangsa batak juga merupakan mayoritas di Universitas Sumatera Utara.
Batak Jawa Melayu Aceh Minang
Persentase 57% 17% 11% 6% 9% Frekuensi 20 6 4 2 3 20 6 4 2 3 57% 17% 11% 6% 9% 0 5 10 15 20 25 30 35 Ju m la h Re sp o n d e n Diagram 5.5
5.2Implementasi Program Beasiswa dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan
Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.6 maka dapat diketahui bahwa sebanyak 34 responden(97%) yang mengatakan ya bahwa program beasiswa bank indonesia yang diberikan kepada para responden dapat meningkatkan motivasi belajar para responden dan sebanyak 1 responden (3%) yang mengatakan tidak bahwa bukan programnya yang memotivasi