• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Program Beasiswa Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Program Beasiswa Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

A. Identitas Responden

1. No Responden :

2. Nama Responden :

3. Tempat/Tgl.Lahir :

4. Golongan Darah :

a. A

b. B

c. O

d. AB

5. Fakultas Responden :

6. Jurusan Responden :

7. Stambuk :

8. Jenis Kelamin :

a. Laki-Laki

b. Perempuan

9. Agama :

a. Islam

b. Katolik

c. Protestan

d. Hindu

(2)

10. Suku Bangsa :

a. Batak

b. Jawa

c. Melayu

d. Aceh

e. Minang

B. Program Beasiswa

Beri tanda (x) untuk menjawab pertanyaan berikut,

11 Apakah Program Beasiswa yang saudara terima dapat meningkatkan motivasi belajar

saudara?

a. Ya, Alasannya...

b. Tidak, Alasannya...

12 Berapa kali saudara menerima Beasiswa Bank Indonesia dalam satu tahun?

a. 1-2 kali

b. 3-4 kali

c. > 4 kali

13 Menurut Saudara apakah Sulit Syarat Indeks Prestasi Kumulatif(IPK) Minimal 3,00

dalam menerima Beasiswa Bank Indonesia untuk saudara penuhi ?

a. Ya, kenapa...

(3)

14 Untuk apakah saudara pergunakan Beasiswa Bank Indonesia yang telah saudara terima,

sebutkan?

15 Apakah saudara merasa puas dengan Dana Beasiswa yang diberikan oleh Bank

Indonesia?

a. Puas

b. Tidak Puas

16 Berapakah dana beasiswa yang seharusnya diberikan agar dapat memenuhi kebutuhan

yang saudara butuhkan, Sebutkan?

17 Pernahkah Bank Indonesia memberikan Kegiatan Lain kepada saudara selain

memberikan Dana Beasiswa, misalnya memberikan penyuluhan tentang Beasiswa Itu

sendiri ?

a. Pernah, Sebutkan...

b. Tidak pernah

18 Adakah manfaat yang saudara terima dari Kegiatan yang diberikan oleh Bank Indonesia?

a. Ada

b. Tidak ada

19 Bank Indonesia membentuk sebuah Komunitas penerima Beasiswa Bank Indonesia.

Apakah saudara berperan aktif dalam komunitas yang Bank Indonesia bentuk ?

a. Aktif

(4)

20 Menurut saudara adakah kegunaan dari Komunitas Penerima Beasiswa yang Bank

Indonesia bentuk ?

a. Ada,sebutkan

b. Tidak Ada

21 Berikan saran saudara yang dapat mengembangkan Komunitas penerima Beasiswa Bank

Indonesia agar Lebih baik !

22 Implementasi Pendidikan

23 Menurut saudara apakah kualitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara sudah baik?

a. Ya

b. Tidak

24 Apakah Biaya pendidikan di Universitas Sumatera Utara tergolong mahal?

a. Ya

b. Tidak

25 Menurut saudara apakah pendidikan yang mahal tersebut merupakan faktor penghambat

dalam menyelesaikan studi saudara?

a. Ya

b. Tidak

26 Adakah kemajuan pendidikan untuk saudara setelah menerima bantuan pendidikan yang

diberikan oleh Bank Indonesia?

a. Ada, Sebutkan...

(5)

27 Apakah setelah saudara menerima bantuan beasiswa dari Bank Indonesia ini dapat

mempercepat saudara menyelesaikan studi saudara?

a. Ya ,alasannya...

b. Tidak, alasannya....

28 Seberapa Besar pengaruh Beasiswa Bank Indonesia ini untuk pendidikan saudara?

a. Berpengaruh

b. Tidak Berpengaruh

29 Menurut saudara untuk membangun pengetahuan perlu ditanamkan nilai kejujuran?

a. Ya, Alasannya...

b. Tidak, Alasannya....

30 Apakah perlu inovasi-inovasi baru dalam cara belajar saudara untuk meningkatkan sikap

keingintahuan saudara?

a. Perlu, sebutkan...

b. Tidak Ada

31 Apakah inovasi dalam cara belajar saudara bisa meningkatkan kualitas akademik

saudara?

a. Bisa

b. Tidak Bisa

32 Menurut saudara untuk membangun sikap kreatif dalam diri saudara perlu ditanamkan

nilai ketekunan ?

a. Perlu

(6)

33 Apa aktivitas sosial yang biasa saudara Lakukan untuk mengembangkan sikap kritis

terhadap lingkungan sekitar saudara ?

34 Apa saja usaha yang saudara lakukan untuk meningkatkan prestasi belajar

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. (2010). Satu Empati Bagi Negeri. Jakarta: Bank Indonesia

Bank Indonesia Pusat. (2012). Pedoman Program Beasiswa Bank Indonesia. Jakarta

Bank Indonesia Pusat. (2012). Program Beasiswa Unggulan PTN. Jakarta

Sulistyono, T. (2003). Dictionary of Education. Jakarta: Pustaka

Nugroho. (2008). Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: CSIS

Siagian, Matias. (2011). Metode Penelitian Sosial. Medan: Grasindo Monoratama

Siagian, Matias. (2012). Kemiskinan dan Solusi. Medan: Grasindo Monoratama

Suryanto, Bagong dan Satinah. (2008). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Andi

Winarno, Budi.(2005). Implementasi dan Evaluasi Kebijakan. Jakarta: CSIS

Sumber Lain

http://www. duniapendidikan.wordpress.com/2011/ 12/09/wajah-buruk-pendidikan-indonesia/

diakses pada tanggal 10 oktober 2012 pukul 12:00

http://id.wikipedia.org/wiki/Beasiswa.com /2007/16/09/ Diakses pada tanggal 10 oktober 2012

pukul 14:10

http://id.wikipedia.org/wiki/PerguruanTinggi.com /2007/16/09/ Diakses pada tanggal 10 oktober

2012 pukul 14:20

(8)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Tipe Penelitian

Tipe penelitian merupakan sesuatu yang menggambarkan kharakteristik penelitian

(Matias Siagian,2011:201). Adapun Tipe Penelitian dalam Penelitian ini bersifat deskripstif,

yaitu pemusatan perhatian kepada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan atau

masalah-masalah yang bersifat aktual serta menggambarkan fakta-fakta dilapangan tentang

masalah yang akan diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional dan

akurat (Matias Siagian,2011:202).

3.2Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara. Adapun alasan peneliti

melakukan penelitian dilokasi tersebut adalah karena Universitas Sumatera Utara merupakan

salah satu perguruan tinggi negeri dari tiga perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara yang

mendapat beasiswa dari Bank Indonesia dan memiliki mahasiswa mahasiswa yang berprestasi

baik tetapi berasal dari keluarga pra sejahtera. Dan memiliki banyak permasalahan diantaranya

banyaknya mahasiswa/mahasiswi yang menerima beasiswa bukanlah berasal dari ekonomi yang

pra sejahtera melainkan mereka mendapatkan beasiswa dikarenakan adanya informasi yang

mudah mereka dapat dari keluarga, rekan atau kerabat dekat mereka. Sehingga dana beasiswa

yang seharusnya diberikan kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga pra sejahtera tetapi

(9)

berasal dari ekonomi pra sejahtera ingin mendapatkan beasiswa akan sangat sulit dalam

melengkapi berkas berkas misalnya dikarenakan informasi beasiswa yang sudah terdesak,

pengurusan surat surat yang harus berhari hari baru selesai, sehingga banyak mahasiswa yang

menjadi malas untuk mengurus beasiswa karena persyaratan yang sangat banyak dan harus

memakan waktu yang lama sedangkan informasi dan penutupan penerimaan mahasiswa

penerima beasiswa hanya berlangsung 1 atau 2 hari saja jangka waktunya sedangkan untuk

mengurus berkas berkas sudah tidak cukup waktunya. Oleh karena itulah mahasiswa/mahasiswi

yang berasal dari keluarga kurang mampu dan berprestasi lebih memilih untuk bekerja partime

untuk memenuhi kebutuhan study nya bahkan ada yang sampai mengambil cuti kuliah karena

kurangnya biaya untuk menyelesaikan study nya sehingga untuk sementara waktu harus

mengambil cuti kuliah sampai biaya yang dikumpulkan cukup.

3.3Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi

Populasi adalah sebagai sekumpulan obyek, benda, peristiwa ataupun individu

yang akan dikaji dalam suatu penelitian (Matias Siagian, 2011:155). Populasi dalam

penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia di

Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 35 orang.

3.1.2 Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari obyek, kejadian atau individu yang terpilih dari

populasi yang akan diambil datanya atau yang akan diteliti (Roscoe (1998) dalam

Matias Siagian,2011:156). Oleh karena dalam penelitian ini populasi hanya berjumlah

(10)

3.4Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Kepustakaan

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melalui data atau informasi, menelaah

buku, majalah, surat kabar, tulisan lainnya untuk memperkuat pertimbangan

teoritis yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.

2. Studi Lapangan

Yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian

langsung di lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti, melalui :

a. Angket

Yaitu kegiatan mengumpulkan data dilakukan dengan cara menyebar suatu

daftar pertanyaan tertutup dan terbuka untuk dijawab oleh responden.

b. Wawancara

Yaitu data variabel (kata-kata) sebagai data yang diperoleh melalui

percakapan atau tanya jawab.

3.5Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

deskriptif kualitatif dimana pengolahan data dilakukan dengan manual, data dikumpulkan dari

kuesioner dan wawancara, kemudian ditabulasikan dalam bentuk frekuensi dan kemudian

dianalisis sehingga data dapat dibaca dengan mudah untuk mengetahui jawaban dari masalah

(11)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1Universitas Sumatera Utara

4.1.1 Sejarah singkat Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

(USU) adalah sebuah universitas negeri yang terletak di Kota Medan, Indonesia. Universitas

Sumatera Utara adalah salah satu universitas terbaik di pulau Sumatera dan merupakan

universitas negeri tertua di luar Jawa. USU juga adalah universitas pertama di pulau Sumatera

yang mempunyai Fakultas Kedokteran. USU didirikan sebagai Yayasan Universitet Sumatera

Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Fakultas pertama adalah Fakultas Kedokteran yang didirikan

pada 20 Agustus 1952, yang kini diperingati sebagai hari jadi USU. Presiden Indonesia,

Soekarno kemudian meresmikan USU sebagai universitas negeri ketujuh di Indonesia pada

tanggal 20 November 1957. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara

untuk memenuhi keinginan masyarakat sumatera utara khususnya dan masyarakat Indonesia

umumnya.

Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh Gubernur

Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut : Abdul hakim (Ketua); Dr.T.Mansoer(Wakil

Ketua); Dr.Soemarsono (Serkertaris/Bendahara); Ir.R.S.Danunagoro; Drh.Sahar; Drg. Oh Tjie

Lien; Anwar Abubakar; Madong Lubis; Dr. Maas; J.Pohan ; Drg.Barlan; Soetan Pane

(12)

Sebenarnya hasrat untuk membangun perguruan tinggi di medan telah mulai sebelum

perang dunia II, tetapi tidak disetujui oleh pemerintah belanda pada waktu itu. Pada zaman

pendudukan jepang beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr.Pirngadi dan Dr. Mansoer

membuat rancangan perguruan tinggi kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia pemerintah

mengangkat Dr.Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia.

Setelah pemulihan Kedaulatan akibat clash pada tahun 1947 Gubernur Abdul Hakim

mengambil inisiatif menganjurkan seluruh rakyat di sumatera utara mengumpulkan uang untuk

pendirian sebuah universitas didaerah ini. Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia

persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri

dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro, dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Selain Dewan

Pimpinan Yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari: Dewan Kurator, Presiden

Universitas, Majelis Presiden dan Asesor, Senat Universitas, dan Dewan Fakultet.

Sejak awal pendiriannya, USU dipersiapkan untuk menjadi pusat pendidikan tinggi di

Kawasan Barat Indonesia. Sewaktu didirikan pada tahun 1952, USU merupakan sebuah

Yayasan, kemudian beralih status menjadi PTN pada tahun 1957,dan selanjutnya berubah

(13)

Kampus USU padang bulan, medan merupakan lokasi utama kegiatan akademik meliputi

sejumlah bangunan dengan total luas lantai 133.141 m2,bangunan utama yang ada dalam kampus

adalah Biro Pusat Administrasi seluas 9.207,20m2, perpustakaan pusat seluas 7.907,98m2,

auditorium seluas 9.215,54m2, Gelanggang Mahasiswa seluas 2.841.07m2, Gedung perkuliahan

seluas 29.047,20m2, Laboratorium seluas 28.201,70 m2 dan sisanya merupakan bangunan

seperti asrama,dll (http://www.usu.ac.id/sejarah.html).

Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat

Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20

Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran dijalan Seram dengan dua puluh tujuh

orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas

Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguguruan dan llmu Pendidikan (1956),

dan Fakultas Pertanian (1956). Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden

Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.

Tanggal peresmian ini kemudian ditetapkan sebagai Dies Natalis USU yang diperingati setiap

(14)

Kemudian atas usul beberapa anggota Senat Universitas, hari jadi USU ditinjau kembali.

Senat Universitas akhirnya memutuskan bahwa hari jadi USU adalah pada tanggal 20 Agustus

1952 yaitu pada saat perkuliahan pertama dimulai di lingkungan USU. Dengan persetujuan

Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2002 di peringati Dies Natalis USU yang ke 50.

Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda

Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. Kemudian di kota yang sama didirikan

Fakultas Kedokteran dan Peternakan(I960). Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima

fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh. Dalam perjalanan usianya yang kini

mencapai lima puluh tahun, melalui berbagai program pengembangan yang dilaksanakan,

banyak kemajuan yang telah dicapai, yang menjadikan USU berkembang hingga seperti keadaan

sekarang. Saat ini, USU mengelola lebih dari seratus program Studi yang terdiri dari berbagai

jenjang pendidikan tinggi, yang tercakup dalam sepuluh fakultas dan satu program pascasarjana.

Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya

tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh (dari Fakultas

Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan), IKIP Negeri Medan yang sekarang

berubah menjadi Universitas Negeri Medan (dari Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan),

Politeknik Negeri Medan (dari Politeknik USU).

4.1.2 Visi dan Misi Universitas Sumatera Utara

Visi Universitas Sumatera Utara

Dalam rangka strategik USU dijelaskan bahwa visi USU ialah USU University for

Industry (UfI),maksudnya ialah USU sebagai lembaga pembelajaran bagi semua lapisan

(15)

masing yang dapat diakses melalui fasilitas yang ada serta tenaga ahli baik dalam rangka

mendorong tumbuhnya keinginan belajar sepanjang hayat maupun untuk memecahkan masalah

tertentu yang sedang atau akan dihadapi dimasa yang akan datang.

Misi Universitas Sumatera Utara

Untuk mewujudkan visi tersebut menetapkan misinya sebagai berikut :

1. Mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat bermoral dengan

kemampuan akademik dan/atau profesional dan/atau vokasional untuk menerapkan,

mengembangkan, dan memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan seni terutama pada

kerjasama berbasis industri, dan pengembangan aplikasinya untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional; dan

3. Mendukung pengembangan masyarakat sipil yang demokratis melalui peran USU

sebagai suatu kekuatan moral yang otonom untuk mencapai kemampuan yang kuat

dalam lingkungan kompetisi global melalui pengelolaan secara profesional sumber

daya manusia, memperluas partisipasi dalam pembelajaran, memenuhi kebutuhan

nasional dalam pembelajaran, dan memodernisasi cara pembelajaran.

4.1.3 Tujuan Universitas Sumatera Utara

1. Mengembangkan atau berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan

pengetahuan ilmiah, teknologi, seni, budaya, dan humanitas (nilai-nilai

(16)

2. Memperluas partisipasi dan pembelajaran memberikan kontribusi dalam

memenuhi kebutuhan nasional terhadap pembelajaran dan memodernisasi cara

pelaksanaan pembelajaran.

3. Membangun sumber-sumber pendanaan melalui ventura universitas untuk

pembiayaan kegiatan pengembangan pengajaran, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat.

4. Membangun dan menetapkan Pusat Informasi, Komunikasi dan Teknologi

(ITC).

5. Memperkuat keberadaan departement dalam pengelolaan antar disiplin ilmu.

6. Menciptakan sistem tata kelola universitas yang baik dan demokratis.

7. Membangun pendekatan baru sebagai pusat pembelajaran yang berbasis

kebutuhan.

8. Menciptakan lingkungan pendidikan dan pembelajaran yang kondusif

9. Menjadikan Universitas sebagai trend stter dalam pengetahuan ilmiah,

teknologi, seni,budaya, dan nilai-nilai kemanusiaan baik secara nasional

maupun internasional.

4.1.4 Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga USU, seluruh organ

universitas disusun dalam struktur sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing sebagai

(17)

Majelis Wali Amanat (MWA), Dewan Audit, Unit Usaha Komersial, Senat Akademik,

Pimpinan Universitas (Rektor/Pembantu Rektor), Dewan Guru Besar (DGB), Serkertaris

Eksekutif, Satuan Audit Internal, dan satuan Penjaminan Mutu (Organisasi Sentral), fakultas

Sekolah pascasarjana, Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ( Unsur Pelaksana

Akademik), Biro Akademik, Biro Sumber Daya Manusia, Biro Keuangan, Biro Kemahasiswaan

dan Kealumnian , Biro Perencanaan dan kerjasama dan Biro Pengembangan dan pemeliharaan

Aset(Unsur Pelaksana Administratif); dan Perpustakaan dan sistem Informasi, Pelayanan dan

Pengembangan Pendidikan, Unit Usaha Non Komersial dan Unit Pengadaan(Unsur Penunjang).

BAGAN 2

Struktural Organisasi Universitas Sumatera Utara

Majelis Wali

Lembaga Sekolah Fakultas Perpustakaan Pelayanan dan

Unit Usaha Akademik

(18)

Adapun Sub-Bagian di Kantor Biro Rektor USU adalah sebagai berikut :

1. Serkertariat Eksekutif

2. Biro Akademik

3. Biro Keuangan

4. Biro Sumber Daya Manusia

5. Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian

6. Biro Perencanaan dan Kerjasama

7. Biro Pengembangan dan Pemeliharaan Aset

4.2Program Beasiswa Bank Indonesia

4.2.1 Pengertian Beasiswa Menurut Bank Indonesia

Beasiswa adalah tunjangan yang diberikan kepada peserta didik (pelajar/mahasiswa)

dalam bentuk pemberian bantuan biaya belajar berupa uang atau pembebasan biaya sebagai

apresiasi atas hasil studi (nilai akademis) dan motivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Beasiswa

dapat diberikan oleh pemerintah. lembaga negara, dunia usaha, yayasan atau anggota

masyarakat, secara umum beasiswa dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Beasiswa pendidikan dapat berupa beasiswa penuh atau hanya sebagian dari biaya

pendidikan yang meliputi biaya SPP, alat tulis, alat belajar, buku, materi studi, dll

(19)

Beasiswa dapat berupa, antara lain:

1. SPP selama kurun waktu tertentu

2. SPP dan uang saku dalam jumlah tertentu dengan kompensasi mahasiswa penerima

beasiswa diwajibkan bekerja bagi kepentingan institusi terkait (ikatan dinas).

Sedangkan beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia tidak merupakan beasiswa

ikatan dinas. Beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia bagi mahasiswa jenjang sarjana (S1)

regular di berbagai Perguruan Tinggi Negeri adalah program sosial berupa bantuan biaya kuliah

(tuition fee) kepada mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu namun memiliki prestasi

akademik dan aktivitas sosial kemasyarakatannya yang tinggi. Program beasiswa Bank

Indonesia, dimulai sejak 2003 dan sifatnya bukan ikatan dinas. “Meskipun telah mendapat

kucuran beasiswa, tidak berarti mahasiswa bersangkutan harus bekerja di Bank Inonesia karena

beasiswa Bank indonesia merupakan beasiswa tanpa ikatan dinas”.

4.2.2 Tujuan dari Program Beasiswa Bank Indonesia :

 Menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu yang mempunyai potensi

akademik memadai untuk dapat menempuh serta menyelesaikan pendidikan tinggi.

 Meningkatkan motivasi belajar serta menjamin keberlangsungan studi mahasiswa,

khususnya yang menghadapi kesulitan ekonomi.

 Meningkatkan prestasi mahasiswa di bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler dan

ekstra kurikuler.

 Menciptakan lulusan dan menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif, mandiri,

produktif dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi sehingga mampu berperan dalam

(20)

4.2.3 Pengelolaan Program Beasiswa Bank Indonesia

A. Penerima dan Jangka Waktu Program Beasiswa Bank Indonesia

1. Beasiswa diberikan kepada mahasiswa dengan kriteria dan jumlah yang telah

ditentukan dalam perjanjian kerjasama antara Bank Indonesia dengan Perguruan

Tinggi Negeri dengan jangka waktu selama 1 tahun.

2. Dalam hal terdapat mahasiswa penerima beasiswa yang lulus dan atau mengalami

penurunan prestasi akademik (dibawah 3.00 dari skala 4.00) dalam masa

pemberian beasiswa, maka Perguruan Tinggi Negeri dapat mengajukan

pengggantian oleh mahasiswa lainnya yang memenuhi kriteria.

3. Pengajuan penggantian mahasiswa penerima beasiswa sebagaimana butir 2

tersebut diatas harus disampaikan secara resmi oleh pimpinan atau pejabat

Perguruan Tinggi Negeri dan berlaku hingga berakhirnya jangka waktu pemberian

beasiswa.

B. Kriteria Perguruan Tinggi Penerima Beasiswa

Perguruan Tinggi Negeri :

1. usulan dari kantor perwakilan (kpw) bank Indonesia

2. grade/akreditasi a/b dari kopertis kemendikbud

3. fakultas/ departemen : (ekonomi, akutansi, perbankan, statistik, sosial ; studi

pembangunan, hukum, kesehatan masyarakat)

(21)

C. Kriteria Mahasiswa Penerima Beasiswa

1. Sekurang – kurangnya telah menyelesaikan 4 (empat) semester dan atau telah

menempuh 90 (empat puluh) satuan kredit semester (SKS);

2. Berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu (keluarga pra sejahtera);

3. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00 (skala 4),

4. Mempunyai pengalaman menjalankan aktivitas sosial yang memiliki dampak

kebermanfaatan bagi masyarakat ;

5. Umur tidak lebih dari 23 (dua puluh tiga) tahun pada saat menerima beasiswa;

6. Mempunyai Semangat Kepeloporan/Keteladanan/Kepemimpinan

7. Community (+ Social) Engagement ;

* Social Service Provider

* Social Activism

* Social Entrepreneurship

8. Tidak sedang menerima beasiswa, bekerja dan atau berada dalam status ikatan

dinas dari lembaga/Instansi lain;

9. Memperoleh rekomendasi dari pimpinan (rektor/pembantu rektor) dan atau

pejabat (direktur/kepala bagian) perguruan tinggi.

10. bersedia untuk aktif berperan serta mengelola dan mengembangkan komunitas

mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia dan berpartisipasi pada semua

(22)

D. Pengelola Program Beasiswa

1. Program beasiswa di wilayah kerja Kantor Pusat adalah pelaksana Program

Sosial Bank Indonesia di Kantor Pusat.

2. Pengelola program beasiswa di wilayah kerja Kantor Pusat wilayah Dalam

Negeri (DN) adalah pelaksana Program Sosial Bank Indonesia di Kantor Pusat

wilayah Dalam Negeri setempat.

E. Tata Cara Pengusulan Penerima Program Beasiswa

1. Bank Indonesia menyampaikan informasi resmi tentang program beasiswa

disertai dengan kriteria mahasiswa calon penerima beasiswa dan tata cara

pengajuan kepada perguruan tinggi terkait.

2. Bank Indonesia melakukan sosialisasi tentang program beasiswa dalam bentuk

pengumuman (poster) yang dipasang pada media informasi (majalah dinding

fakultas/jurusan) perguruan tinggi.

3. Perguruan Tinggi melakukan seleksi mahasiswa calon penerima beasiswa sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan.

4. Perguruan Tinggi menyampaikan usulan calon penerima beasiswa kepada

Bank Indonesia disertai dengan dokumen pendukung sebagai berikut :

a. Biodata mahasiswa;

b. Foto copy kartu identitas (KTP/KTM) yang masih berlaku;

(23)

d. Surat rekomendasi dari perguruan tinggi;

e. Surat pernyataan tidak sedang bekerja, menerima beasiswa dan atau berada

dalam status ikatan dinas dari lembaga/instansi lain;

f. Kartu BLT, jamkesmas/jamkesda atau surat miskin

F. Mekanisme Penyaluran Beasiswa

1. Pelaksana Program Sosial Bank Indonesia :

a. Mensosialisasikan program bantuan beasiswa kepada pihak terkait;

b. Memeriksa, memverifikasi dan menyetujui usulan mahasiswa yang di ajukan

perguruan tinggi;

c. Menyampaikan surat pemberitahuan persetujuan pemberian bantuan;

d. Menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa melalui rekening bank yang

ditunjuk oleh perguruan tinggi;

e. Penyaluran beasiswa dilakukan setelah perguruan tinggi menyampaikan

dokumen penyaluran bantuan, berupa :

i. Kwitansi rangkap 2, bermaterai cukup;

ii. Surat pengantar permintaan penyaluran beasiswa dan penunjukan

rekening;

iii. Fotocopy halaman pertama buku tabungan.

f. Menyusun Berita Acara Penyaluran Bantuan setelah bantuan beasiswa

diserahkan ke perguruan tinggi;

g. Membuat database mahasiswa penerima beasiswa;

(24)

2. Proses pembayaran dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun (secara

semesteran);

3. Perguruan tinggi menyampaikan laporan pertanggungjawaban penyaluran

beasiswa 2 kali dalam setahun (secara semesteran).

G. Biaya Administrasi

Besaran biaya administrasi pengelolaan program beasiswa di masing – masing

perguruan tinggi ditentukan oleh pelaksana PSBI dan dibayarkan sebanyak 2 kali dalam

setahun (secara semesteran) melalui rekening bank yang ditunjuk oleh perguruan tinggi

H. Pertanggungjawaban

Bentuk laporan pertanggungjawaban penyaluran beasiswa yang disampaikan oleh

PTN sebagai berikut :

1. Rekap tanda terima dari masing - masing mahasiswa penerima beasiswa Bank

Indonesia di perguruan tinggi yang bersangkutan;

(25)

4.2.3 Evaluasi dan Pelaporan Program Beasiswa Bank Indonesia

1. Pelaksana PSBI melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan program

beasiswa secara berkala.

2. Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil informasi dan komunikasi

dari perguruan tinggi dan atau mahasiswa penerima beasiswa.

3. Pelaksana PSBI di KPw DN menyampaikan laporan hasil evaluasi program

beasiswa kepada satuan kerja yang melaksanakan kegiatan kehumasan bersamaan

dengan laporan pelaksanaan PSBI.

4. Satuan Kerja yang melaksanakan kegiatan kehumasan menyampaikan laporan

seluruh pelaksanaan program beasiswa kepada Deputi Gubernur yang

membidangi satuan kerja yang melaksanakan kegiatan kehumasan bersama

(26)

BAB V

ANALISIS DATA

Pada bab ini akan dibahas tentang analisa data, dimana data tersebut diperoleh dari hasil

penelitian melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner tersebut disebarkan

kepada mahasiswa mahasiswa di Universitas Sumatera Utara yang menerima Beasiswa Bank

Indonesia. Adapun Kuisioner Tersebut diberikan baik secara langsung (bertemu langsung dengan

penerima beasiswanya) dan secara tidak langsung (melalui media telekomunikasi yaitu hp dan

email) ini dikarenakan beberapa dari penerima beasiswa tersebut tidak lagi kuliah di Universitas

Sumatera Utara dan berada di luar kota dengan kata lain para mahasiswa telah lulus dari

Universitas Sumatera Utara dan sekarang bekerja di bidangnya masing masing sehingga

pemberian kuisionernya harus dilakukan melalui email atau wawancara melalui handphone .

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik analisis data dengan

pendekatan deskriptif dengan mengumpulkan, mengelola,menyajikan dan menjabarkan hasil

penelitian sebagaimana adanya. Responden merupakan objek dari sebuah penelitian atau dengan

kata lain merupakan sampel penelitian. Seperti yang kita ketahui bahwa sampel dari penelitian

ini adalah 35 mahasiswa USU yang menerima Beasiswa Bank Indonesia.

Identitas responden yang diambil dalam penelitian ini berupa nama,tempat/tanggal

lahir,usia/umur yang menandakan berapa usia dari para mahasiswa penerima beasiswa Bank

Indonesia tersebut, Fakultas penerima Beasiswa ,Jurusan & Stambuk mahasiswa penerima

Beasiswa, Jenis Kelamin, Agama Serta Suku Bangsa penerima Program Beasiswa Bank

(27)

Agar pembahasan tersusun secara sistematis, maka pembahasan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan membagi menjadi 2 sub bab,yakni :

5.1 Analisis Identitas Responden.

(28)

5.1 Analisis Identitas Responden

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.1 diatas dapat diketahui bahwa dalam

penelitian ini adalah berusia 21 Tahun yaitu sebanyak 5 responden (14%). Kemudian diikuti oleh

mayoritas responden yang berusia 22 Tahun yaitu sebanyak 20 responden (57%),sedangkan yang

berusia 23 Tahun sebanyak 9 responden (26%) dan yang berusia 24 Tahun yaitu sebanyak 1

responden (3%). Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa secara keseluruhannya para

penerima program beasiswa bank indonesia ini berusia 22 Tahun karena persyaratan untuk dapat

menerima beasiswa Bank indonesia ini ialah mahasiswa yang talah menyelesaikan 90 Sks

dengan kata lain mahasiswa yang berada pada semester 7. Walaupun masih ada beberapa

mahasiswa yang juga berusia 23 Tahun,21 Tahun dan 24 Tahun yang menerima Beasiswa Bank

Indonesia ini.

21 Tahun 22 Tahun 23 Tahun 24 Tahun

Presentase 14% 57% 26% 3%

Frekuensi 5 20 9 1

(29)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.2 diatas dapat diketahui bahwa dalam

penelitian ini adalah berasal dari Fakultas Kedokteran adalah sebanyak 2 responden (6%),

Fakultas Psikologi sebanyak 2 responden (6%), Fakultas Ekonomi sebanyak 4 responden (11%),

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebanyak 4 responden (11%), Fakultas Kesehatan

Masyarakat sebanyak 4 responden (11%), Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

sebanyak 6 responden (17%), Fakultas Pertanian sebanyak 4 responden(11%), fakultas Teknik

sebanyak 3 responden (9%), Fakultas Ilmu Budaya sebanyak 2 responden (6%), Fakultas

Kedokteran Gigi sebanyak 2 responden (6%),dan Fakultas Keperawatan sebanyak 2 responden

(6%).

Dari Diagram tersebut maka dapat dilihat bahwa mahasiswa dari Fakultas Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam lebih banyak dibanding dengan mahasiswa dari Fakultas lain, jadi dapat

dilihat bahwa mahasiswa dari Fakultas MIPA lebih bersemangat/ lebih antusias dalam

mengikuti program beasiswa yang ada serta mengejar prestasi yang baik agar dapat mengikuti

program beasiswa bank indonesia. Kedokt

(30)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.3 diatas dapat diketahui bahwa dalam

penelitian ini adalah responden Laki laki yang menerima beasiswa Bank Indonesia sebanyak 5

responden (14%) dan responden perempuan yang menerima beasiswa Bank Indonesia sebanyak

30 responden (86%).

Jika dilihat dari data yang ada pada diagram 5.3 maka dapat diketahui bahwa responden

perempuan sebagai mayoritas dalam penerima beasiswa Bank Indonesia, hal ini mengingatkan

kita bahwa pada saat ini bahwa laki laki sudah kurang memiliki prestasi dan semangat untuk

(31)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.4 diatas dapat diketahui bahwa dalam

penelitian ini adalah responden yang beragama Islam sebanyak 20 Responden (57%), responden

yang beragama Kristen khatolik tidak ada(0%), responden beragama Kristen Protestan 15

responden (43%), responden beragama Hindu dan Budha tidak ada (0%).

Jika dilihat dari data yang dipeleh maka pada tabel 5.4 dapat kita lihat bahwa responden

yang beragama Islam sebagai mayoritas yaitu berjumlah 20 responden (57%), tetapi walaupun

adanya perbedaan agama, mereka tetap menjaga sikap saling menghargai dan saling

menghormati antar sesama umat beragama. Misalnya menghargai umat Islam yang sedang

mengadakan sholat dan menghargai umat Kristiani yang mengadakan ibadat setiap minggu.

Islam Katholik Protestan Hindu Budha

Persentase 57% 0% 43% 0% 0%

(32)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.5 diatas dapat diketahui bahwa dalam

penelitian ini adalah responden dengan suku bangsa Batak sebanyak 20 responden (57%),

responden dengan suku bangsa jawa 6 responden (17%), responden dengan suku bangsa melayu

sebanyak 4 responden (11%), responden dengan suku bangsa Aceh sebanyak 2 responden (6%),

dan responden dengan suku bangsa Minang sebanyak 3 responden (9%).

Dari data pada diagram 5.5 maka dapat dilihat bahwa yang menjadi mayoritas penerima

beasiswa bank indonesia adalah responden dengan suku bangsa batak. Yang mana suku bangsa

batak juga merupakan mayoritas di Universitas Sumatera Utara.

Batak Jawa Melayu Aceh Minang

Persentase 57% 17% 11% 6% 9%

Frekuensi 20 6 4 2 3

(33)

5.2Implementasi Program Beasiswa dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.6 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 34 responden(97%) yang mengatakan ya bahwa program beasiswa bank indonesia

yang diberikan kepada para responden dapat meningkatkan motivasi belajar para responden dan

sebanyak 1 responden (3%) yang mengatakan tidak bahwa bukan programnya yang memotivasi

karena dari dalam dirinya telah ada motivasi belajar yang tinggi. Dari data yang diperoleh dalam

diagram 5.6 para responden yang mengatakan bahwa program beasiswa bank indonesia dapat

meningkatkan motivasi belajar mereka karena dengan adanya beasiswa yang diberikan oleh bank

indonesia ini dapat memenuhi kebutuhan belajar dan kuliah misalnya dana tersebut digunakan

untuk membeli laptop dan dengan adanya beasiswa tersebut para responden semakin semangat

untuk meningkatkan belajarnya agar bisa mendapat beasiswa lagi sehingga tidak mengecewakan

pihak Bank Indonesia yang memberikan beasiswa.

Ya Tidak

Distribusi Jawaban Responden berdasarkan apakah program beasiswa Bank Indonesia yang diberikan dapat meningkatkan

(34)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.7 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 35 responden (100%) yang menjawab bahwa mereka mendapat program beasiswa

dalam setahun itu sebanyak 1-2 kali. Dari Jawaban para responden pada diagram 5.7 maka hal

tersebut sama seperti pedoman pelaksanaan program beasiswa bank indonesia yang dibuat oleh

bank indonesia bahwa pemberian beasiswa kepada para mahasiswa dilakukan 2 kali dalam

setahun. Sehingga implementasi dalam pemberian beasiswa kepada mahasiswa sebanyak 2 kali

dalam setahun berjalan dengan lancar dan sesuai dengan pedoman yang telah diterapkan oleh

Bank Indonesia.

(35)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.8 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 0 (0%)responden yang mengatakan bahwa ya sulit syarat indeks IPK min 3,00 untuk

memperoleh beasiswa bank indonesia sedangkan responden yang mengatakan bahwa tidak sulit

syarat min 3,00 untuk memperoleh beasiswa bank indonesia sebanyak 35 responden (100%).

Dari hal tersebut maka dapat dilihat bahwa para penerima beasiswa bank indonesia

merupakan mahasiwa yang berprestasi karena menurut mereka IPK 3,00 itu bukan hal yang sulit

untuk mereka capai karena selama ini mereka juga mendapat IP rata rata min 3,00 dan menurut

mereka agar dapat memperoleh IPK 3,00 tersebut hanya perlu kerja keras dan rajin, ketekunan

belajar yang tinggi serta keseriusan.

Sedangkan beasiswa yang diterima oleh para penerima beasiswa Bank Indonesia mereka

pergunakan untuk perlengkapan belajar/ kuliah mereka berdasarkan jurusan dari masing masing

para penerima beasiswa , ada juga yang dipergunakan untuk biaya Coas nya bagi yang berasal

dari fakultas kedokteran ada juga yang digunakan untuk biaya skripsi karena sedang dalam

Ya Tidak

(36)

penyusunan skripsi yaitu mahasiswa tingkat ankhir bahkan ada juga yang digunakan untuk biaya

sehari hari karena penerima beasiswa tersebut sudah menyelesaikan skripsi dan tinggal

menunggu wisuda saja.

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.9 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 31 responden(89%) yang merasa puas dengan dana beasiswa yang diberikan oleh bank

indonesia dan sebanyak 4 responden(11%)yang merasa tidak puas dengan dana beasiswa yang

diberikan oleh bank indonesia. Dari data yang telah disajikan dalam diagram 5.9 menurut para

mahasiswa penerima beasiswa bank Indonesia disamping mereka puas dengan beasiswa yang

mereka terima mereka juga berharap bahwa dana yang seharusnya diberikan kepada mereka

yaitu sebesar 6 juta/ tahun tetapi ada juga responden yang berpendapat bahwa berapapun dana

yang telah diberikan oleh bank Indonesia kepada mereka mereka sudah sangat puas dan

bersyukur dengan dana yang diberikan karena berapapun dana yang diberikan itu cukup atau

tidaknya tergantung cara kita mengelolanya dengan baik.

Puas Tidak Puas

(37)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.10 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 35 responden(100%) yang mengatakan bahwa bank Indonesia pernah memberikan

kegiatan lain selain memberikan beasiswa kepada mereka misalnya memberikan penyuluhan

tentang program beasiswa bank Indonesia itu sendiri,studi ekskursi, seminar tentang nilai mata

uang rupiah, seminar tentang perekonomian Indonesia pada saat ini dan menurut para penerima

beasiswa Bank Indonesia kegiatan yang dilakukan oleh Bank indonesia ini sangat berguna dan

sangat bermanfaat bagi mereka para penerima Beasiswa.

Pernah Tidak Pernah

(38)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.11 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 7 responden(20%) yang ikut berperan aktif dalam komunitas yang dibentuk oleh Bank

Indonesia,dan 28 responden (80%) yang tidak ikut berperan aktif dalam komunitas yang Bank

Indonesia bentuk.

Dari diagram diatas maka dapat disimpulkan bahwa Para penerima beasiswa bank

Indonesia lebih banyak yang tidak aktif dalam komunitas yang bank indonesia bentuk mengapa

bisa terjadi demikian karena menurut para penerima beasiswa bank indonesia yang tidak aktif

mereka kurang mengetahui tentang komunitas yang bank indonesia bentuk tersebut bukan hanya

kurang mengetahui tapi mereka juga tidak melihat adanya pembentukan anggota pengurus dari

para penerima beasiswa tersebut di Sumatera Utara karena menurut para penerima beasiswa

bahwa komunitas tersebut untuk di Sumatera Utara ini baru pertama kalinya dibentuk jadi masih

kurang komunikasi diantara sesama para penerima beasiswa.

Aktif Tidak Aktif

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah responden berperan aktif dalam komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia

(39)

Tetapi secara keseluruhan menurut para penerima beasiswa bank indonesia bahwa

komunitas yang dibentuk oleh Bank indonesia ini jika berjalan dengan baik akan sangat berguna

bagi mereka karena ini berguna untuk menambah wawasan yang luas, chanel, saling berbagi

informasi, mendapatkan pengetahuan serta juga agar bisa membangun silaturahmi yang baik

antar sesama penerima beasiswa bank indonesia bukan hanya di Sumatera Utara saja tetapi juga

dengan seluruh penerima beasiswa Bank Indonesia di seluruh Indonesia.

Sedangkan dari tanggapan para penerima beasiswa mengenai apakah saran dari mereka

para penerima beasiswa untuk dapat mengembangkan komunitas penerima beasiswa bank

indonesia agar lebih baik yaitu dengan cara meningkatkan kreativitas, meningkatkan prestasi,

dapat menciptakan hubungan yang baik, bagi komunitas penerima beasiswa hendaknya lebih

antusias lagi dalam organisasi kepengurusan, komunitas penerima beasiswa hendaknya aktif

dalam menjalankan kegiatan organisasi, Agar lebih diaktifkan lagi kepengurusan dan kegiatan

komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia, sering diadakan pertemuan untuk saling berbagi,

dibuat suatu komunitas group, memiliki kegiatan yang jelas dan aktif dalam kegiatan sosial

dimasyarakat yang berdampak positif bagi lingkungan melakukan pengawasan untuk

kepengurusan teratur, mendukung penuh kegiatan yang dilakukan serta melibatkan komunitas

penerima beasiswa BI dalam berbagai kegiatan sosial lainnya yang dilakukan BI,

mengembangkan minat, bakat dan potensi diri mahasiswa penerima beasiswa BI, menyediakan

wadah untuk menampung minat dan bakat penerima beasiswa BI dan menambahkan jumlah

penerima beasiswa BI ditambahkan, komunitas penerima beasiswa dimasukan dalam suatu

(40)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.12 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 27 responden(77%) yang mengatakan bahwa kualitas pendidikan di Universitas

Sumatera Utara sudah baik sedangkan sebanyak 8 responden (23%) yang mengatakan bahwa

pendidikan di Universitas Sumatera Utara tidak Baik.

Dari data tersebut maka mayoritas jawaban para penerima beasiswa bank indonesia

adalah bahwa di Universitas Sumatera Utara sudah baik pendidikannya dibandingkan dengan

Universitas universitas yang ada di Sumatera Utara karena pendidikan yang berkualitas ialah

sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem

Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), yaitu menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, jujur,

berkualitas, demokratis dan mampu menghadapi tantangan dan persaingan antar bangsa. Hal

yang sama dinyatakan dalam Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-2010, bahwa

perguruan tinggi harus menghasilkan lulusan yang memiliki tanggung jawab dan mampu

berkontribusi pada daya saing bangsa.

Ya Tidak

Distribusi Jawaban Responden berdasarkan pendapat responden mengenai apakah kualitas pendidikan di Universitas Sumatera Utara

(41)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.13 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 8 responden(23%) yang mengatakan bahwa biaya pendidikan di Universitas Sumatera

Utara tergolong mahal sedangkan sebanyak 27 responden (77%) yang mengatakan bahwa biaya

pendidikan di Universitas Sumatera Utara tergolong tidak mahal. Jika dilihat dari diagram 5.13

tersebut maka menurut para penerima beasiswa Bank Indonesia bahwa biaya pendidikan di

Universitas Sumatera Utara tergolong tidak mahal dikarenakan jika dibandingkan dengan

universitas universitas lain yang biaya pendidikannya jauh lebih mahal dibandingkan dengan

biaya pendidikan di Universitas Sumatera Utara.

Ditambah lagi dengan adanya bantuan pendidikan yang diberikan pemerintah kepada

Universitas Sumatera Utara dan juga dari pemasukan penerimaan mahasiswa program Mandiri

yang ada di Universitas Sumatera Utara menjadikan biaya pendidikan di Universitas Sumatera

Utara tidak mahal belum lagi ditambah dengan banyaknya beasiswa yang ditawarkan kepada

mahasiswa yang ada di Universitas Sumatera Utara ini sangat banyak dari berbagai instansi

pemerintah ataupun swasta.

(42)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.14 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 8 responden(23%) yang mengatakan bahwa biaya pendidikan yang mahal merupakan

faktor penghambat dalam menyelesaikan study sedangkan sebanyak 27 responden (77%) yang

mengatakan bahwa biaya pendidikan mahal tidak merupakan faktor penghambat dalam

menyelesaikan study.

Jika dilihat dari diagram 5.14 tersebut maka menurut para penerima beasiswa bank

indonesia bahwa pendidikan yang mahal bukan merupakan faktor penghambat dalam

menyelesaikan study karena biaya pendidikan yang mahal tersebut harus diatasi dengan

keinginan dari dalam diri setiap orang untuk berusaha dalam memenuhi kebutuhannya dalam

pendidikannya misalnya dengan mencari uang tambahan dengan bekerja partime, atau dengan

berusaha mengejar beasiswa beasiswa yang ditawarkan di universitas. Dengan begitu maka

pendidikan yang mahal bukan lagi merupakan faktor penghambat dalam menyelesaikan

pendidikan.

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah biaya pendidikan yang mahal merupakan faktor penghambat dalam menyelesaikan

(43)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.15 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 30 responden(86%) yang mengatakan bahwa ada kemajuan sejak diberikannya

beasiswa bank indonesia kepada para penerima beasiswa sedangkan sebanyak 5 responden

(14%) yang mengatakan bahwa tidak ada kemajuan sejak diberikannya beasiswa bank indonesia

kepada penerima beasiswa.

Dari diagram 5.15 tersebut maka dapat dilihat bahwa menurut para penerima beasiswa

bank indonesia bahwa para penerima beasiswa bank indonesia secara keseluruhan merasakan

adanya kemajuan terhadap mereka setelah mereka menerima beasiswa Bank Indonesia tersebut

yaitu para penerima beasiswa lebih termotivasi untuk meningkatkan nilai agar menjadi bahan

pertimbangan untuk menerima beasiswa lagi, dapat membeli banyak buku buku yang berguna

untuk belajarnya, Indeks Prestasi Kumulatif meningkat karena adanya motivasi ingin mendapat

beasiswa lagi, adanya rasa lebih ingin mempertanggungjawabkan beasiswa yang telah diperoleh,

dapat membayar uang skripsi akhir, membayar uang penelitian praktikum lab akhir, membantu

Ada Tidak Ada

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan adakah kemajuan pendidikan setelah menerima bantuan pendidikan yang diberikan oleh

(44)

biaya perkuliahan, dapat menambah aktivitas lain dari dana beasiswa misalnya dengan ikut less

tambahan diluar yang berguna untuk memenuhi pelajaran, lebih cepat menyelesaikan study

karena adanya biaya dari beasiswa yang digunakan penerima beasiswa dalam mengurus biaya

yang dibutuhkan dalam skripsi oleh karena itu dapat menyelesaikan program sarjana dengan

tepat waktu dan banyak hal lain yang sejak adanya pemberian beasiswa bank indonesia

menjadikan berbagai banyak kemajuan yang terjadi yang dialami oleh para penerima beasiswa

Bank Indonesia.

Sedangkan bagi para penerima beasiswa yang berpendapat bahwa sejak diberikannya

beasiswa bank indonesia tersebut tidak ada kemajuan pendidikan yang penerima rasakan karena

menurut penerima beasiswa tersebut bahwa kemajuan pendidikan tersebut tidak tergantung

kepada beasiswa yang diterima tetapi berdasarkan niat dari dalam diri kita sendiri. Jadi adanya

kemajuan tersebut berasal dari dalam diri sendiri bukan berasal dari dana beasiswa nya. Dari

berbagai bentuk jawaban para penerima beasiswa bank indonesia maka dapat kita lihat bahwa

beasiswa bank indonesia tersebut sangat berpengaruh besar kepada para penerima beasiswa bank

(45)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.16 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 28 responden(80%) yang mengatakan bahwa beasiswa indonesia tersebut dapat

mempercepat penerima beasiswa dalam menyelesaikan study nya di Universitas Sumatera Utara

sedangkan sebanyak 7 responden(20%) yang mengatakan bahwa beasiswa bank indonesia

tersebut tidak dapat mempercepat penerima beasiswa dalam menyelesaikan study nya.

Dari tdiagram 5.16 tersebut maka menurut para penerima beasiswa sebanyak 28

responden(80%) yang mengatakan bahwa beasiswa yang diterima dapat mempercepat penerima

dalam menyelesaikan study nya karena dengan adanya beasiswa yang diterima beasiwa tersebut

dapat digunakan untuk membantu mencukupi biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan study

ditambah lagi biaya tersebut dapat memudahkan penerima beasiswa dalam hal biaya, karena

biaya untuk menyelesaikan study tersebut tidaklah murah karena mengingat banyaknya dana

yang harus dikeluarkan misalnya untuk biaya praktikum akhir, biaya penelitian dan banyak lagi

biaya yang harus dibayarkan pada saat ingin meyelesaikan study di Universitas. Sedangkan

Ya Tidak

Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan apakah setelah menerima bantuan beasiswa dari bank Indonesia dapat mempercepat

(46)

menurut penerima beasiswa sebanyak 8 responden(20%) yang mengatakan bahwa beasiswa

Bank Indonesia tersebut tidak dapat mempercepat mahasiswa dalam menyelesaikan study nya

dikarenakan menurut para penerima beasiswa dalam menyelesaikan studynya bukan dikarenakan

dari beasiswanya tetapi dari banyak faktor lain diantaranya adalah izin kesebuah perusahaan

yang keputusannya sangatlah lama, dan ada juga dikarenakan mahasiswanya sendiri tidak ingin

memaksakan diri untuk cepat cepat tamat karena menurutnya cukup untuk berusaha

semaksimalnya saja karena mahasiswa tersebut mengerti sampai dimana sanggupnya.

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.17 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 35 responden(100%) yang mengatakan bahwa dalam membangun pengetahuan perlu

ditanamkan nilai kejujuran, sedangakan sebanyak 0 responden(0%) yang mengatakan bahwa

dalam membangun pengetahuan tidak perlu ditanamkan nilai kejujuran. Maka dari diagram 5.17

tersebut maka dalam membangun pengetahuan untuk memperoleh banyak pengetahuan harus

Ya Tidak

(47)

menjadi pribadi yang dapat dipercaya, yang dibangun di atas nilai dan karakter jujur,

menunjukkan betapa pentingnya nilai kejujuran ini nilai ini nampaknya merupakan suatu syarat

perlu bagi seseorang yang akan memikul tugas besar, berat dan mulia. Jujur berarti berkata yang

benar yang bersesuaian antara lisan dan apa yang ada dalam hati. Jujur juga secara bahasa dapat

berarti perkataan yang sesuai dengan realita dan hakikat sebenarnya. Jujur merupakan salah satu

perwujudan iman: ia merupakan wujud keyakinan bahwa Allah Maha Melihat.

Maka dengan adanya kejujuran dalam membangun pengetahuan dalam diri seseorang

maka pengetahuan yang didapatkan akan dipergunakan untuk hal hal yang baik pula serta tidak

akan ada niat dalam dirinya untuk memanfaatkan pengetahuan yang diterima untuk hal hal

negatif atau jahat. Bukan hanya itu saja kejujuran itu sangat penting karena kejujuran dapat

memberikan peluang bagi setiap orang untuk dapat lebih maju dan aman karena kejujuran ini

merupakan sebuah awal dari perbuatan yang baik. Kejujuran juga menjadi ciri kecanggihan,

kemajuan, dan keadaban suatu masyarakat atau bangsa; semakin maju suatu bangsa, nampaknya

semakin jujur tatanannya atau sekurang-kurangnya semakin mendapat perhatian mengenai

pentingnya nilai kejujuran itu.

Ada berbagai nilai kejujuran dalam kehidupan kita yaitu nilai kejujuran dalam kehidupan

di keluarga : Kejujuran merupakan salah satu bagian yang teramat penting bagi kelangsungan

hidup manusia di dalam keluarga. Kejujuran di dalam Kehidupan keluarga sangatlah penting

apabila diterapkan oleh masing – masing orang atau sodara yang ada di keluarga tersebut.

Dengan demikian kejujuran akan tercipta kehidupan yang harmonis di dalm ruang lingkup

(48)

Ada juga kejujuran didalam kehidupan bermasyarakat James P. Kouzes dan Barry Posner

dalam buku The Leadership Challfenge bahwa para masyarakat mengharapkan empat hal dari

pemimpin mereka : kejujuran, kompetensi, visi dan inspirasi. Ingatlah selalu bahwa para

masyarakat tidak mengharapkan seorang pemimpin yang sempurna dalam segala hal namun

mereka mengharapkan pemimpin yang jujur.

Sedangkan kejujuran didalam kehidupan di sekolah adalah etika yang merupakan

prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku seseorang serta mengarahkannya dalam mengambil

keputusan. Etika menjadikan seseorang mampu membedakan antara mana yang benar dan mana

yang salah. Dengan etika, seseorang akan menjadi insan yang memiliki keluhuran budi pekerti.

Di dalam etika ini terkandung unsur kejujuran, kehormatan, tanggung jawab, keadilan,

kepedulian dan citizenship (berperan aktif dalam mengembangkan komunitas sekitar).

Oleh sebab itu maka untuk membangun pengetahuan sangat perlu ditanamkan nilai

kejujuran karena kejujuran itu penting misalnya dengan menepati janji yang telah dibuat,

melaksanakan komitmen hingga tuntas, setia dalam hal-hal kecil yang dipercayakan kepada kita,

mengatakan apa yang dilakukan dan melakukan apa yang dikatakan, serta berani mengakui

kelemahan dan kesalahan serta meminta maaf. Maka dari hal tersebut saja maka sudah dapat

membangun pengetahuan kita.

(49)

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.18 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 35 responden (100%) yang mengatakan bahwa dalam cara belajar perlu adanya inovasi

inovasi baru dalam meningkatkan sikap keingintahuan sedangkan sebanyak 0 responden (0%)

yang mengatakan bahwa dalam cara belajar tidak perlu adanya inovasi inovasi baru dalam

meningkatkan sikap keingintahuan. Dari diagram 5.18 tersebut maka dapat kita lihat bahwa

menurut para penerima beasiswa bank indonesia bahwa dalam cara belajar perlu adanya inovasi

inovasi baru dalam meningkatkan sikap keingintahuan misalnya dengan belajar sambil

mendengarkan musik menjadikan ketenangan dalam belajar, mencoba metode belajar dengan

teman teman dengan memperoleh nilai cumlaude, mencoba belajar dengan study lapangan,

dalam belajar tidak mengenal tempat dimanapun itu jika ingin belajar maka belajarlah,

berdiskusi dengan sesama teman karena dengan berdiskusi dengan teman ilmu yang kita peroleh

tersebut bukan berkurang tetapi akan makin bertambah. Maka dari hal tersebut dapat dilihat

pengetahuan yang semakin baru harus diikuti dengan inovasi inovasi baru yang dapat

Perlu Tidak Perlu

(50)

meningkatkan kualitas akademik itu sendiri karena adanya dorongan dari inovasi yang tercipta

sehingga muncullah banyak penemuan penemuan baru berdasarkan inovasi yang tercipta pula.

Dengan begitu maka mahasiswa mahasiswa penerima beasiswa bank indonesia juga tidak kalah

dalam persaingan untuk menghadapi persaingan dimasa yang akan datang.

Berdasarkan data yang disajikan dalam Diagram 5.19 maka dapat diketahui bahwa

sebanyak 35 responden(100%) yang mengatakan bahwa untuk membangun sikap kreatif perlu

ditanamkan nilai ketekunan sedangkan sebanyak 0 responden (0%) yang mengatakan bahwa

untuk membangun sikap kreatif tidak perlu ditanamkan nilai ketekunan. Dari diagram 5.19

tersebut maka untuk membangun sikap kreatif dalam diri perlu ditanamkan nilai ketekunan

karena jika dalam hidup kita mampu bekerja keras dan tekun dalam menjalankan peran kita

maka kita akan memperoleh sebuah prestasi yang baik.

Perlu Tidak Perlu

(51)

Ketekunan sebagai seorang mahasiswa akan membuatnya menjadi mahasiswa yang

cerdas, kreatif dan berhasil meraih prestasi. Ketekunan sebagai seorang karyawan akan

meningkatkan kinerja dan penghasilannya. Ketekunan sebagai seorang rakyat, akan memperkuat

kapitasnya dalam masyarakat. Ketekunan sebagai seorang pemimpin akan menghasilkan kualitas

kepemimpinan yang tangguh, membumi dan memberikan manfaat bagi masyarakat banyak.

Maka dari itulah untuk membangun sikap kreatif dalam diri perlu ditanamkan nilai ketekunan

yang tinggi agar menghasilkan sikap dan prestasi yang memuaskan juga.

Maka jika dilihat dari menurut para penerima beasiswa untuk membangun

pengetahuan,dan untuk menghasilkan nilai serta prestasi yang memuaskan perlulah ditanamkan

nilai nilai kejujuran, ketekunan, serta nilai kekritisan terhadap lingkungan sekitar serta adanya

rasa tanggung jawab akan tugas yang dibebankan. Para penerima beasiswa bank indonesia

senantiasa melakukan banyak aktivitas atau kegiatan dilingkungan tempat tinggal maupun di

lingkungan kampus untuk meningkatkan prestasi belajar atau meningkatkan kualitas nilai mereka

misalanya dengan mengikuti kegiatan kegiatan yang diadakan di lingkungan tempat tinggal,

belajar kelompok dengan teman, bergaul dengan orang orang orang yang memiliki prestasi yang

baik sehingga kita sebagai mahasiswa juga dapat berbagi ilmu, mengikuti kegiatan kegiatan yang

ada di kampus, mengatur jadwal dalam belajar, ikut bimbingan / less yang dapat berguna dalam

pengetahuan serta mengevaluasi diri dalam belajar dan banyak lagi kegiatan kegiatan positif

yang dilakukan oleh para penerima beasiswa Bank Indonesia untuk meningkatkan kualitas

belajarnya serta untuk meningkatkan nilai dan prestasinya agar lebih baik dan lebih baik lagi.

(52)

BAB VI

PENUTUP

6.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, melihat masalah, mengamati masalah

dalam penelitian Implementasi Program Beasiswa Bank Indonesia Dalam Rangka Meningkatkan

Kualitas Pendidikan di Universitas Sumatera Utara maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pelaksanaan program beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada

mahasiswa di Universitas Sumatera Utara dapat meningkatkan motivasi belajar

mahasiswa dikarenakan dengan diberikannya beasiswa kepada mahasiswa dapat

meringankan beban mereka dalam memenuhi biaya kebutuhan belajar sehingga

para mahasiswa tidak perlu takut lagi serta lebih semangat untuk melangkah

menghadapi kuliah karena telah memiliki biaya dari beasiswa yang diberikan.

2. Beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia tidak merupakan beasiswa ikatan

dinas. Beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia bagi mahasiswa jenjang

sarjana (S1) regular di berbagai Perguruan Tinggi Negeri adalah program sosial

berupa bantuan biaya kuliah (tuition fee) kepada mahasiswa yang secara ekonomi

kurang mampu namun memiliki prestasi akademik dan aktivitas sosial

kemasyarakatannya yang tinggi. Program beasiswa Bank Indonesia, dimulai sejak

2003 dan sifatnya bukan ikatan dinas. “Meskipun telah mendapat kucuran

beasiswa, tidak berarti mahasiswa bersangkutan harus bekerja di Bank Inonesia

(53)

3. Implementasi program beasiswa bank indonesia ini di universitas sumatera utara

berjalan dengan baik dapat dilihat dari prestasi yang diraih oleh para penerima

beasiswa bank indonesia.

4. Usaha usaha yang dilakukan oleh para penerima beasiswa Bank Indonesia untuk

meningkatkan prestasi belajar mereka adalah dengan memprioritaskan belajar ,

rajin membaca buku, rajin sharing sharing dan kerja kelompok, searching dan

brosing internet, bergabung dengan orang orang yang berilmu dan berpengalaman

sehingga dapat berbagi ilmu, ikut kegiatan kegiatan kampus dan kegiatan kegiatan

yang berguna lainnya yang berdampak positif untuk diri sendiri dan untuk

lingkungan.

5. Dalam meningkatkan prestasi belajar serta meningkatkan pendidikan perlu

ditanamkan nilai kejujuran, ketekunan serta sikap kristis terhadap apa yang terjadi

di lingkungan sekitar kita.

6.2Saran

1. Bagi komunitas penerima beasiswa hendaknya lebih antusias lagi dalam organisasi

kepengurusan, komunitas penerima beasiswa hendaknya aktif dalam menjalankan

kegiatan organisasi

2. Agar lebih diaktifkan lagi kepengurusan dan kegiatan komunitas penerima beasiswa

Bank Indonesia

3. Sering diadakan pertemuan untuk saling berbagi, dibuat suatu komunitas group dan

memiliki kegiatan yang jelas dan aktif dalam kegiatan sosial dimasyarakat yang

(54)

4. pengawasan untuk kepengurusan teratur, mendukung penuh kegiatan yang dilakukan

oleh Bank Indonesia serta melibatkan komunitas penerima beasiswa BI dalam

berbagai kegiatan sosial lainnya yang dilakukan BI, mengembangkan minat, bakat

dan potensi diri mahasiswa penerima beasiswa BI, menyediakan wadah untuk

menampung minat dan bakat penerima beasiswa BI

5. Agar jumlah penerima beasiswa BI ditambahkan, komunitas penerima beasiswa

(55)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Implementasi

2.1.1 Pengertian Implementasi

Dalam proses pembangunan, ada sekelompok anggota masyarakat yang secara struktural

tidak mempunyai peluang dan kemampuan yang memadai untuk mencapai kehidupan yang

layak. Sehingga mencerminkan usaha dan prakarsa masyarakat sendiri /kegiatan organisasi/

kegiatan pemerintahan baik negeri maupun swasta dalam rangka memperbaiki kondisi ekonomi,

sosial, budaya dan mengubah keterbelakangan akibat kemiskinan. Permasalahan dalam

pembangunan masyarakat yang harus diatasi oleh pemerintah adalah masalah publik yaitu nilai,

kebutuhan atau peluang yang tak terwujudkan yang mengakibatkan kemiskinan. Upaya

penanggulangan tersebut tidak terlepas dari program-program peningkatan kesejahteraan

masyarakat yang sampai saat ini masih dinaungi oleh program program pemerintah maupun

swasta. Namun demikian lembaga-lembaga / organisasi-organisasi pun telah banyak mengambil

peran seperti, pada sektor pemberdayaan, kesehatan ,pendidikan, dan lain sebagainya. Sehingga

untuk mewujudkan program secara nyata diperlukan adanya pelaksanaan. Meskipun masalah

tersebut dapat diidentifikasi tapi hanya mungkin dicapai lewat tindakan publik yaitu melalui

kebijakan publik (Dunn dalam Nugroho, 2003:58).

Implementasi adalah Tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau

organisasi-organisasi pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijakan. Implementasi ini merupakan

(56)

tindakan-tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan

usaha-usaha untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh

keputusan-keputusan kebijakan. Oleh karena itu, implementasi berfungsi untuk membentuk

suatu hubungan yang memungkinkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran kebijaksanaan. (Van

Meter dan Van Horn dalam Budi Winarno , 2005:102)

2.1.2 Implementasi Kebijakan Publik

Menurut Van Meter dan Van Horn (1975) dalam Nugroho (2008), Implementasi adalah

tindakan yang dilakukan setelah suatu kebijakan ditetapkan. Implementasi merupakan cara agar

sebuah kebijakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan kebijakan adalah

melakukan intervensi, dan implementasi adalah tindakan intervensi itu sendiri.

Beberapa variable yang mempengaruhi kebijakan public adalah sebagai berikut :

1. Aktifitas implementasi dan komunikasi antar organisasi

2. Karakteristik agen pelaksana (/implementor)

3. Kondisi ekonomi, social dan politik.

4. Kecendrungan (dispotition) pelaksana (implementor).

Menurut Edward III (1980) dalam Nugroho(2008), salah satu pendekatan studi

implementasi adalah harus dimulai dengan pernyataan abstrak, seperti yang dikemukakan

sebagai berikut, yaitu :

(57)

1. Apakah yang menjadi prasyarat bagi implementasi kebijakan ?

2. Apakah yang menjadi faktor penghambat utama bagi keberhasilan implementasi

kebijakan?.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas, Edward III, mengusulkan 4 (empat) variable

yang sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan, yaitu :

a. Communication (komunikasi).

Komunikasi merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi, baik dari atas ke

bawah maupun dari bawah ke atas. Untuk menghindari terjadinya kesalahan informasi

yang disampaikan atasan ke bawahan, perlu adanya ketetapan waktu dalam penyampaian

informasi, harus jelas informasi yang disampaikan, serta memerlukan ketelitian dan

konsistensi dalam menyampaikan informasi.

b. Resourcess (sumber-sumber)

Sumber-sumber dalam implementasi kebijakan memegang peranan penting, karena

implementasi kebijakan tidak akan efektif bilamana sumber-sumber pendukungnya tidak

tersedia. Yang termasuk sumber-sumber dimaksud adalah :

 staf yang relatif cukup jumlahnya dan mempunyai keahlian dan keterampilan

untuk melaksanakan kebijakan

 informasi yang memadai atau relevan untuk keperluan implementasi

 dukungan dari lingkungan untuk mensukseskan implementasi kebijakan

(58)

c. Dispotition or Attitude (sikap)

Ini berkaitan dengan bagaimana sikap implementor dalam mendukung suatu

implementasi kebijakan. Seringkali para implementor bersedia untuk mengambil insiatif

dalam rangka mencapai kebijakan, tergantung dengan sejauh mana wewenang yang

dimilikinya.

d. Bureaucratic structure (struktur birokrasi)

Suatu kebijakan seringkali melibatkan beberapa lembaga atau organisasi dalam

proses implementasinya, sehingga diperlukan koordinasi yang efektif antar

lembaga-lembaga terkait dalam mendukung keberhasilan implementasi.

Prasarat keberhasilan implementasi :

1. Tiadanya hambatan eksternal

2. Tersedianya sumber penghasilan yang memadai

3. Good policy

4. Hubungan ketergantungan yang minimum

5. Pemahaman & kesepakatan terhadap tujuan

6. Tugas ditetapkan dengan urutan yang tepat

7. Komunikasi dan koordinasi lancar

8. Ada dukungan otoritas

Dalam suatu kebijakan dikatakan implementasi itu penting karena Implementasi

merupakan proses yg penting dalam proses kebijakan, dan tidak terpisahkan dari proses

(59)

kebijakan. Kebijakan hanya berupa impian atau rencana yg bagus dan tersimpan dalam arsip

kalau tak diimplementasikan. Tanpa implementasi kebijakan tak akan bisa mewujudkan hasilnya.

Implementasi bukanlah proses yang sederhana, tetapi sangat kompleks dan rumit. Benturan

kepentingan antar aktor baik administrator, petugas lapangan, maupun sasaran sering terjadi.

Selama implementasi sering terjadi beragam interprestasi atas tujuan, target maupun strateginya.

Implementasi dipengaruhi oleh berbagai variabel, baik variabel individual maupun

organisasional.

2.2 Beasiswa

2.2.1 Pengertian Beasiswa

Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan,

mahasiswa atau pelajar yang digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.

Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan, yayasan atau instansi-instansi

yang lain (http://id.wikipedia.org/wiki/Beasiswa). Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan

bagi yang menerimanya. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000.

Disebutkan pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis dengan nama dan

dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh dari sumber Indonesia atau Luar Indonesia

yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak (WP). Karena

beasiswa bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti beasiswa

merupakan penghasilan. Beasiswa adalah tunjangan yang diberikan kepada peserta didik

(pelajar/mahasiswa) dalam bentuk pemberian bantuan biaya belajar berupa uang atau

pembebasan biaya sebagai apresiasi atas hasil studi (nilai akademis) dan motivasi untuk

(60)

Beasiswa dapat diberikan oleh pemerintah. lembaga negara, dunia usaha, yayasan atau

anggota masyarakat, secara umum beasiswa dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Beasiswa pendidikan dapat berupa beasiswa penuh atau hanya sebagian dari biaya

pendidikan yang meliputi biaya SPP, alat tulis, alat belajar, buku, materi studi, dll

2. Beasiswa biaya hidup merupakan bantuan untuk kehidupan mahasiswa sehari hari.

Beasiswa dapat berupa, antara lain:

1. SPP selama kurun waktu tertentu

2. SPP dan uang saku dalam jumlah tertentu dengan kompensasi mahasiswa

penerima beasiswa diwajibkan bekerja bagi kepentingan institusi terkait (ikatan

dinas).

Sedangkan beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia tidak merupakan beasiswa

ikatan dinas. Beasiswa yang diberikan oleh Bank Indonesia bagi mahasiswa jenjang sarjana (S1)

regular di berbagai Perguruan Tinggi Negeri adalah program sosial berupa bantuan biaya kuliah

(tuition fee) kepada mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu namun memiliki prestasi

akademik dan aktivitas sosial kemasyarakatannya yang tinggi. Program beasiswa Bank

Indonesia, dimulai sejak 2003 dan sifatnya bukan ikatan dinas. “Meskipun telah mendapat

kucuran beasiswa, tidak berarti mahasiswa bersangkutan harus bekerja di Bank Inonesia karena

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengaplikasikan sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada Universitas Dian

Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan,

Dari 61 data penerima beasiswa dapat diurutkan dari peringkat tinggi ke rendah berdasarkan nilai yang telah dihitung pada sistem yang dapat dilihat di

DAFTAR CALON PENERIMA PROGRAM BEASISWA STIMULAN PENDIDIKAN TINGGI LOLOS TAHAP 3 PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2022.. JENJANG DIPLOMA (D3) PERGURUAN TINGGI

Cerita rakyat merupakan salah satu unsur kebudayaan yang perlu dikembangkan karena mengandung nilai-nilai budaya, norma-norma, dan nilai-nilai etika serta nilai

Kantor Bank Indonesia Medan mempunyai Visi yaitu Berperan aktif dalam pelaksanaan kebijakan moneter Bank Indonesia dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Implementasi Program sosial Bank Indonesia kantor perwakilan wilayah Sulawesi Selatan dalam rangka meningkatkan

222 | P a g e Keberhasilan implementasi program CSR Bank Indonesia juga dapat dilihat dari perubahan sikap dari penerima program sebagai komunikan yang mendapat stimulus berupa