BAB II
PROFIL INSTANSI
A. SejarahRingkasBerdirinya Bank Indonesia KantorPerwakilan Sumatera Utara
Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan merupakankantorCabang De Javasche Bank yang ke 11 danmulaidibukapadatanggal 30 Juli 1907 bersamaandengankantorCabangTanjungBalaidanTanjungPura yang masing-masingdibukatanggal 15 Januari 1908 dan 03 Februari 1908. Pembukaan Kantor
Cabang Medan, TanjungBalaidanTanjungPuramerupakankebutuhanuntukmenunjangkebijakanmon
eterPemerintahHindiaBelanda (atasusul De Javasche Bank) yang ketikaitumemberlakukanGuldenisasibagikeresidenanPantaiTimur Sumatera. Denganberkembangnyakegiatan Kantor Bank Indonesia Medan danadanyapengaruhresesiduniatahun 1930-an makakantorCabangTanjungBalaidanTanjungPurapadaakhirnyatutup.
Padasaatberdirinya, kantorCabang Medan hanyamenempatisebuahbangunansementara. Untukgedung yang permanen,
ataspetunjukPemerintahdisediakansebidangtanah di dekat Esplanade
(lapanganumum) yang pembangunannyadilaksanankansebelumselesainyapolitikmoneter “Guldenisasi”
keresidenanPantaiTimur Sumatera.Untukpersiapankantor - kantor di
TanjungBalaidanTanjungPura, Kepala biro perancangHulswitdimintauntukmerancangpembangunankantorkeduatempatitu.
Rencanapembangunangedungkantor yang permanenbagikantorCabang Medan dilakukanbersamaandenganperluasantahapkedua Kantor Pusat (Jakarta Kota) padatahun 1912
samamengikuticiriarsitekturEropapadazamannya.Setelah kemerdekaan, De Javasche Bank mengalami nasionalisasi dan berubah menjadi Bank Indonesia yang berfungsi sebagai Bank Sentral dan BankKomersial sesuai dengan UU Bank Sentral tahun 1953. Dengan perubahan tersebut, De Javasche Bank berubah menjadi Kantor Bank Indonesia Medan. Setelah reorganisasi Bank Indonesia pada tahun 1996, sebutan kantor Cabang berubah menjadi Kantor Bank Indonesia Medan dan berlaku sampai saat ini.
B. Makna Lambang Bank Indonesia
Makna dari warna biru pada logo BI adalah keutuhan langit dan laut kepulauan nusantara yang menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menyiratkan kesatuan dan persatuan.
Gambar 2.1 Lambang Bank Indonesia Sumber : www.bi.go.id/id/profil-bi (2013)
Logo Bank Indonesia berakar pada logo De Javasche Bank, dan telah mengalami proses metamorfosa yang panjang serta berliku. Di Awal berdirinya, logo bank mengadaptasi logo De Javasche Bank dengan mengubah huruf J menjadi huruf I tanpa mengubah unsur lainnya. Seiring dengan perkembangan jaman dengan pertimbangan estetik dan citra bank sentral yang diembannya, logo
Bank Indonesia diubah menjadi lebih solid, tegas, dan berwibawa seperti yang kita lihat sekarang ini.
Logo De Javasche Bank yang ditampilkan bukanlah logo resmi melainkan logo-logo yang muncul pada uang-uang terbitan De Javasche Bank. Logo Bank Indonesia sampai akhir tahun 1980-an juga merupakan logo yang tampil pada uang-uang terbitan Bank Indonesia dan bukan merupakan logo resmi. Baru tiga logo sejak 1990-an yang merupakan logo resmi yang digunakan sebagai logo korporat.
C. Dasar Hukum Pendirian Kantor Bank Indonesia Medan, Status dan Kedudukan
Dasar Hukum Pendirian Kantor Bank Indonesia Medan
Sesuai dengan Undang-undang No. 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 3 tahun 2004 yaitu Pasal 5 ayat (2) : “Bank Indonesia dapat mempunyai kantor-kantor dalam dan luar wilayah Negara Republik Indonesia.”
Status dan Kedudukan Bank Indonesia
Status dan kedudukan Bank Indonesia adalah sebagai berikut : a. Sebagai Lembaga Negara yang Independen
Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen di mulai ketika sebuah Undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Undang-undang ini memberikan status kedudukan Kantor Bank Indonesia sebagai suatu Lembaga Negara yang independen dan bebas dari campur tangan Pemerintah ataupun pihak lainnya.
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum public maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.
D. Jenis Usaha/Kegiatan Kantor Bank Indonesia KPw Sumatera Utara Kantor Bank Indonesia Medan merupakan perpanjangan tangan dari Kantor Pusat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Adapun tugas pokok yang harus dilaksanakan oleh Kantor Bank Indonesia Medan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan masukan kepada Kantor Pusat tentang kondisi ekonomi dan keuangan daerah di wilayah kerjanya.
2. Melaksanakan kegiatan operasional sistem pembayaran tunai atau non tunai sesuai dengan kebutuhan ekonomi daerah di wilayah kerjanya.
3. Memberikan saran kepada Pemerintah Daerah mengenai kebijakan ekonomi yang didukung penyediaan informasi berdasarkan hasil kerja yang akurat.
Usaha bank sentral dalam sistem perbankan antara lain : 1. Melaksanakan kebijakan moneter dan keuangan.
2. Memberi nasehat pada pemerintah untuk soal-soal moneter dan keuangan. 3. Melakukan pengawasan, pembinaan,dan pengaturan perbankan.
4. Sebagai banker’s bank atau lender of last resort. 5. Memelihara stabilitas moneter.
1. VisiMisi, Tujuan, Peranan dan Sasaran Strategis Kantor Bank Indonesia Medan
a. Visi Kantor Bank Indonesia Medan
Kantor Bank Indonesia Medan mempunyai Visi yaitu Berperan aktif dalam pelaksanaan kebijakan moneter Bank Indonesia dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pelaksanaan kegiatan operasional di bidang ekonomi, moneter, perbankan, sistem pembayaran secara efektif dan efisien dan peningkatan kajian ekonomi regional serta koordinasi dengan pemerintah daerah serta lembaga terkait.
b. Misi Kantor Bank Indonesia Medan
Kantor Bank Indonesia Medan mempunyai Misi yaitu Mewujudkan Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya melalui peningkatan perannya sebagai economic intelligence dan unit penelitian.
2. Tujuan Bank Indonesia Tujuan Bank Indonesia adalah :
a. Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
b. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian,
tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah.
3. Peranan Bank Indonesia Di Bidang Moneter
Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.Arah kebijakan didasarkan pada sasaran laju inflasi yang ingin dicapai dengan memperhatikan berbagai sasaran ekonomi makro lainnya, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Implementasi kebijakan moneter ini dilakukan dengan menetapkan sasaran operasional, yaitu uang primer (base money) .Sebagaimana kita melakukan suatu pekerjaan, pasti kita membutuhkan alat untuk mempermudah terlaksananva Pekeriaan tersebut.
Demikian pula dengan Bank Indonesia. Untuk melaksanakan tugas di bidang moneter, Bank Indonesia punya alat-alat canggih yang dikenal dengan piranti moneter, Piranti moneter tersebut adalah, Operasi Pasar Terbuka, penentuan tingkat diskonto, dan penetapan cadangan wajib minimum bagi perbankan (reserve requirements).
Berkaitan dengan peranannya di bidang moneter ini, Bank Indonesia juga menentukan kebijakan nilai tukar, mengelola cadangan devisa, dan berperan sebagai lender of the last resort. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lender of the last resort, Bank Indonesia dapat memberikan kredit atau pembiayaan kepada bank yang mengalami kesulitan likuditas jangka pendek yang disebabkan oleh terjadinya mismatch dalam pengelolaan dana dengan tetap memperhatikan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam UU No. 23 Tahun 1999.
Peranan Bank Indonesia DalamSistemPembayaran
Selain tugasnya di bidang moneter dan perbankan, tugas Bank Indonesia lain yang tidak kalah pentingnya adalah menyelenggarakan sistem pembayaran.
Antara lain dengan jalan memperluas, memperlancar, dan mengatur lalu lintas pembayaran giral dan menyelenggarakan kliring antar bank.
Program pengembangan sistem pembayaran nasional yang telah dikembangkan, antara lain, Sistem Kliring Elektronik Jakarta (SKEJ), Penetapan Jadwal Kliring T+ 0, Bank Indonesia Layanan Informasi dan Transaksi antar Bank secara Elektronis (BI-LINE), Sistem Real Time Gross Settlement (RTGS), dan Sistem Transfer Dana dalam US dollar di Indonesia.
Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan efisiensi sistem pembayaran nasional dan memperkuat sistem pengawasan (oversight) sistem pengawasan dengan mewujudkan perlindungan konsumen sistem pembayaran di Indonesia.
Di samping itu, terkait dengan tugasnya dalam bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik uang tersebut dari peredaran.
Peranan Bank Indonesia DalamPembinaandanPengawasanPerbankan
Hingga akhir September 2000 terdapat 153 bank umum dan 7771 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang beroperasi di Indonesia. Sebagai pembina dan pengawas perbankan, Bank Indonesia bertindak seperti layaknya seorang “bapak” kepada “anak”nya.
Bila ada anak yang nakal tentu seorang bapak akan berusaha memberitahu, membina bahkan kalau perlu memarahi dalam rangka menjaga si anak agar terarah. Demikian pula dalam melaksanakan tugas pembinaan dan pengawasan perbankan, tugas Bank Indonesia sebagai “Bapak” adalah mengarahkan bagaimana agar tercipta perbankan yang sehat serta bermanfaat bagi perekonomian masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan atas bank, dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Di bidang pengawasan, Bank Indonesia melakukan pengawasan langsung (on site
supervision) maupun tak langsung (off-site supervision).Pengawasan langsung dilakukan baik dalam bentuk pemeriksaan secara berkala maupun sewaktu-waktu bila diperlukan.Pengawas mentidak langsung dilakukan melalui penelitian, analisis, dan evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh bank.Sebagai upaya membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan dan perekonomian Indonesia setelah terjadinya krisis, Pemerintah dan Bank Indonesia telah menempuh langkah restrukturisasi perbankan yang komprehensif sejak tahun 1998.
4. Sasaran Strategis Kantor Bank Indonesia Medan Sasaran Strategis KBI Medan
1. Informasi yang berkualitas dalam rangka mendukung kebijakan Kantor pusat dan Pengembangan Ekonomi di wilayah kerja.
2. Peningkatan sistem perbankan yang sehat dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi daerah.
3. Kelancaran dan keamanan sistem pembayaran di wilayah kerja. 4. Pengelolaan keuangan Satker secara efektif dan efisien.
5. Mengoptimalkan kajian dan penyediaan informasi ekonomi di wilayah kerja
6. Meningkatkan pengawasan bank yang efektif yang mendukung pengembangan ekonomi di wilayah kerja.
7. Meningkatkan pelayanan dan prasarana sistem pembayaran.
8. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang efektif kepada stakeholders.
10. Memperkuat organisasi dan mengembangkan SDM yang berkompetensi tinggi dengan dukungan Budaya Kerja yang berbasis pengetahuan.
F. Struktur Organisasi Kantor Bank Indonesia Medan
Bentuk struktur organisasi Kantor Bank Indonesia Medan adalah struktur organisasi garis dan staf. Secara struktural, Kantor Bank Indonesia Medan dipimpin oleh seorang pemimpin dengan kualifikasi pegawai Golongan VIII. Dalam menjalankan tugasnya Pemimpin Bank Indonesia dibantu oleh seorang Deputi Pemimpin (Golongan VIII) yang mengkoordinir bidang-bidang yang ada pada Kantor Bank Indonesia Kelas I, sebagai mana Kantor Bank Indonesia Medan, terdiri dari 2 (dua) tim dan 2 (dua ) bidang yang terdiri atas beberapa seksi/kelompok, yaitu :
a. Tim Ekonomi dan Moneter b. Tim Pengawasan Bank c. Bidang Sistem Pembayaran d. Bidang Manajemen Intern
G. Uraian Tugas Kantor Bank Indonesia Medan 1. Pemimpin Bank Indonesia
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas pokok Kantor Bank Indonesia mencakup bidang moneter, pengawasan Bank, sistem pembayaran dan manajemen intern. b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas KKBI (Kordinator Kantor Bank Indonesia) dan Kantor Bank Indonesia yang berada dibawah koordinasinya.
c. Menyediakan informasi dan masukan/sasaran untuk Pemerintah Daerah, Perbankan dan pihak terkait dalam rangka pengembangan ekonomi daerah.
d. Mengkoordinasikan dengan pihak terkait upaya pemberdayaan sektor riil & UMKM didaerah serta mendorong pengembangan potensi ekonomi daerah.
e. Memberikan masukan kepada Kantor Pusat mengenai kondisi ekonomi dan keuangan daerah di wilayah kerjanya.
2. Deputi Pemimpin Bank Indonesia
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan tugas di bidang sistem pembayaran dan manajemen intern di Kantor Bank Indonesia.
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan operasional kas dan atau sistem pembayaran sesuai dengan kebutuhan ekonomi di wilayah kerjanya.
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang sistem pembayaran dan manajemen intern di Kantor Bank Indonesia yang berada di wilayah
koordinasinya.
d. Mengelola sumber daya internal untuk mendukung pelaksanaan tugas di Kantor Bank Indonesia.
e. Mendukung kelancaran bidang ekonomi dan perbankan di Kantor bank Indonesia.
3. Pengawas Bank Utama
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan, mengkoordinasi dan melaksanakan tugas pokok pengawasan Bank termasuk menyelesaikan masalah perizinan terkait dengan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang menjadi obyek pengawasan.
b. Memberikan arahan dalam kegiatan mediasi perbankan.
c. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka investigasi terhadap dugaan tindak pidana bidang perbankan termasuk sebagai saksi ahli.
d. Memberikan bantuan atas pembinaan dan pengawasan kantor-kantor Bank yang mempunyai kantor pusat di luar wilayah kerja.
e. Melakukan kegiatan yang mendukung terciptanya pelaksanaan tugas pokok bidang pengawasan Bank yang efektif dan efisien.
4. Pengawas Bank Madya
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
dengan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang menjadi obyek pengawasan.
b.Memberikan kegiatan dalam mediasi perbankan.
c. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka investigasi terhadap dugaan tindak pidana bidang perbankan termasuk sebagai saksi ahli.
d. Memberikan bantuan atas pembinaan dan pengawasan kantor-kantor Bank yang mempunyai kantor pusat di luar wilayah kerja.
e. Melakukan kegiatan yang mendukung terciptanya pelaksanaan tugas pokok bidang pengawasan Bank yang efektif dan efisien.
5. Kepala Bagian Informasi dan Administrasi Bank Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan administrasi dalam rangka pelaksanaan pengawasan bank.
b. Membuat data yang lengkap tentang profil Bank Umum, BPR, PP (Perusahaan Pembiayaan/dedicated bank) baik secara individu maupun gabungan di wilayah kerja.
c. Menyampaikan laporan terkait dengan database perbankan nasional secara berkala ke Kantor Pusat.
d. Melakukan pendendaan atas kelambatan dan kesalahan laporan. e. Mengirim data informasi bank di wilayah kerja ke kantor pusat.
f. Menyelesaikan permohonan izin berkaitan dengan kelembagaan dan operasional bank.
6. Kepala Bidang Sistem Pembayaran
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan, mengkoordinasikan mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas-tugas pokok seksi yang dibawahinya di bidang operasional kas dan system pembayaran.
b. Melakukan komunikasi intensif dengan pihak terkait untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
c. Meningkatkan dan memelihara komitmen serta kompetensi SDM yang dibawahi untuk dapat berkinerja tinggi.
7. Seksi Layanan Nasabah
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Melakukan settlement transfer melalui BI-RTGS untuk kepentingan pemerintah dan rekening lainnya.
b. Mengelola rekening nasabah (termasuk pemerintah daerah dan lembaga lain terkait dengan Bank Indonesia)
c. Pengelolaan cek/bilyet giro.
d. Melakukan settlement penerimaan pajak dan penerimaan lainnya dari bank ke rekening pemerintah.
e. Melakukan Business Contuinity Planning (BCP).
f. Melakukan sosialisasi terkait dengan kebijakan di bidang SP. g. Melaksanakan survey atas layanan system pembayaran. 8. Seksi Penyelenggaraan Kliring
a. Menyelenggarakan Kliring lokal (warakat debet) antar bank. b. Mengelola Data Keuangan Elektronik (DKE)
c. Menatausahakan cek/bilyet giro kosong dengan penerbitan Daftar Hitam Lokal.
d. Memonitoring Penyelenggaraan Kliring lokal Non BI. e. Menyediakan layanan helpdesk SKNBI.
f. Melaksanakan Business Contuinity Planning (BCP). g. Mengelola laporan hasil kegiatan SKNBI.
h. Melakukan perhitungan dan pembebanan biaya proses warkat. 9. Seksi Distribusi Uang dan Layanan Kas
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Melakukan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi kebutuhan uang untuk wilayah kerjanya.
b. Melakukan pengelolaan uang khazanah.
c. Melakukan tindak lanjut temuan hasil selisih lebih/kurang atas hitung ulang dan laporan temuan uang palsu, serta laporan terkait dengan uang dan pengedaran uang.
d. Mensosialisasikan ciri-ciri keaslian uang dan cara memperlakukan uang. e. Melakukan administrasi kegiatan dan anggaran operasional kas, serta pengaturan tugas kasir.
f. Menyiapkan dan melaksanakan proses penunjukan pihak ke 3 (tiga) sebagai pelaksana jasa kas.
h. Memantau dan melaporkan pemeliharaan peralatan/sarana kerja kas. i. Memantau penggunaan dan persediaan supplies.
j. Melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan distribusi uang.
k. Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan pertanggung jawaban kegiatan layanan kas.
10. Seksi Pengolahan Uang
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Memeriksa rencana pengambilan modal kerja.
b. Menerima dan mencocokan fisik uang dari pengelola khazanah dengan formulir antar kasir.
c. Mendaftarkan petugas pengolahan uang di setiap sub kelompok dalam system OAP.
d. Melakukan serah terima fisik uang sesuai modal kerja.
e. Menandatangani warkat, formulir, SP/ST, BA dan laporan atas kegiatan pengolahan uang.
f. Menyerahkan uang palsu yang ditemukan dari hasil hitung ulang.
g. Melakukan pengawasan kegiatan pengolahan uang yaitu hitung ulang dan pemusnahan uang.
h. Melakukan pengawasan kegiatan atas pemeliharaan dan perbaikan peralatan kas.
11. Peneliti Ekonomi Utama
a. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok unit kerja yang dibawahinya agar sejalan dengan upaya pengembangan ekonomi daerah.
b. Bertanggung jawab dalam rangka menyediakan informasi dan rekomendasi kepada Pemerintah Daerah, Perbankan dan pihak terkait dalam rangka pengembangan ekonomi daerah.
c. Mengkoordinasikan upaya pemberdayaan sektor riil dan UMKM di daerah serta mendorong pengembangan potensi ekonomi daerah.
d. Mendesimenasikan hasil penelitian serta kebijakan moneter, perbankan dan system pembayaran.
e. Melakukan hubungan komunikasi secara intensif dengan stakeholders di daerah dalam rangka strategi pengembangan ekonomi daerah.
f. Mengkoordinasikan penyusunan riset/kajian serta Kajian Ekonomi Regional (KER) di wilayah koordinasinya.
12. Analis Madya Senior (Tim Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM) Adapun tugas-tugas pokonya adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinir dan melakukan identifikasi atas hasil-hasil kajian yang potensial dalam pemberdayaan sektor riil dan UMKM.
b. Mengkoordinasikan pemberian bantuan teknis dalam bentuk pelatihan dan penyesdiaan info serta memfasilitasi proses intermiediasi perbankan dalam rangka pemberdayaan sektor riil dan UMKM.
c. Melaksanakan komunikasi hasil penelitian dalam rangka mendorong perbankan untuk melakukan pembiayaan pada sektor riil dan UMKM. d. Mengkoordinasikan penyediaan data profil UMKM yang potensial dibiayai oleh lembaga keuangan.
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembebanan rekening khusus dalam rangka bantuan luar negeri.
f. Mengkoordinasikan penatausahaan KLBI termasuk perhitungan bunga dan laporan-laporan lainnya.
g. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan dan pembinaan serta pengelolaan informasi PVA di daerah.
13. Kepala Bidang Manajemen Intern
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan produk pokok pada seksi yang dibawahnya.
b. Melakukan komunikasi intensif dan professional dengan bidang lain untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Kantor Bank Indonesia. c. Meningkatkan dan memelihara komitmen serta kompetensi SDM di Kantor Bank Indonesia untuk dapat berkinerja tinggi.
d. Mendukung pelaksanaan fungsi coordinator Kantor Bank Indonesia dengan bidang tugasnya.
14. Kepala Bidang SDM
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan proses penerimaan, penempatan, pembinaan dan PHK sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh satuan kerja kantor pusat.
b. Menatausahakan data kepegawaian.
d. Melakukan penyelesaian pembayaran yang berkaitan dengan gaji, insentif, manfaat dan fasilitas lainnya.
e. Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan kepegawaian kepada satuan kerja terkait di kantor pusat.
15. Kepala Seksi Logistik
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan penyusunan dan evaluasi realisasi program kerja Kantor Bank Indonesia.
b. Melaksanakan dan menatausahakan pengadaan barang dan jasa. c. Melaksanakan penghapusan barang-barang inventaris dan kendaraan. d. Melaksanakan pemeliharaan gedung, inventaris kantor, rumah dinas, rumah istirahat dan perabotannya serta sarana lainnya.
e. Menyelesaikan tagihan listrik, air, telepon dan gas serta jasa pihak ketigalainnya.
f. Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan logistik. 16. Kepala Seksi Sekretariat
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Memfasilitasi penyelesaian masalah yang berkaitan dengan aspek hukum.
b. Mengelola surat masuk, warkat masuk keluar serta sentral khasanah arsip.
c. Mengelola kegiatan protokoler
d. Mengawasi pengoperasian alat komunikasi masuk keluar (telepon, fax, telex) serta pemberian dan pencocokan kode rahasia telex.
e. Mengelola pengamanan gedung kantor, tata tertib kantor dan penjemputan uang, kas keliling, rumah dinas dan rumah peristirahatan lainnya.
f. Merencanakan dan melaksanakan pelatihan yang berkaitna dengan tugas pengamanan.
g. Membuat laporan berkala mengenai kesekretariatan, pengamanan dan protokol.
17. Kepala Seksi Sumber Daya
Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan proses penerimaan, penempatan, pengembangan, pembinaan dan PHK pegawai termasuk THOS (tenaga honorer out sourcing)
b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pegawai.
c. Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan penyelesaian gaji, insentif, manfaat dan fasilitas lainnya.
d. Membuat laporan pegawai yang berkaitan dengan kepegawaian dan logistik.
e. Melakukan penyusunan dan evaluasi realisasi program kerja dan anggaran Kantor Bank Indonesia.
f. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa.
g. Melaksanakan pemeliharaan gedung, inventaris kantor, rumah dinas dan rumah istirahat dan perabotannya serta sarana lainnya.
h. Menyelesaikan tagihan listrik, air, telepon, gas serta jasa pihak ketiga lainnya.
H. Kinerja Usaha Terkini
Kinerja usaha terkini Kantor Bank Indonesia Medan adalah meningkatkan dan mengembangkan pengelolaan sistem bank syariah khususnya di masyarakat kota Medan. Saat ini perkembangan sistem bank syariah di Kota Medan sangat maju dan pesat. Sistem bank syariah tidak berorientasi kepada laba, melainkan bagi hasil. Sehingga dari pengembangan sistem bank syariah ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Medan.
I. Rencana Kegiatan
Kantor Bank Indonesia Medan merupakan salah satu kantor cabang dari Kantor Pusat Bank Indonesia. Oleh sebab itu, Kantor Bank Indonesia Medan tidak mempunyai rencana kegiatan ke depan. Setiap rencana kegiatan wilayah kerja dibuat dan direncanakan oleh Kantor Pusat Bank Indonesia yang ada di Jakarta. Sehingga, Kantor Bank Indonesia Medan hanya menjalankan rencana kegiatan yang telah dibuat oleh Kantor Pusat.