• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODE PENELITIAN

E. Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dimana data yang dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan, dianalisis sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi.

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. DATA PENELITIAN

1. Gambaran Umum PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

a. Sejarah Singkat

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pendiri Bank Rakyat

Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja, pada periode setelah

kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche

Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang

Indonesia (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang(Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.

Visi. Misi dan Sasaran Jangka Panjang PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tentunya memiliki visi dan misi dalam menjalankan perusahaannya. Visi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yaitu Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Sedangkan misi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk adalah sebagai berikut :

1) melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat,

2) memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan

kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate

governance,

3) memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada

pihak-pihak yang berkepentingan.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memiliki sasaran jangka Panjang untuk kemajuan perusahaan, antara lain sebagai berikut :

1) menjadi bank yang sehat dan salah satu dari lima bank terbesar

dalam asset dan keuntungan,

2) menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan usaha

mikro, kecil, dan menengah,

3) menjadi bank terbesar dan terbaik dalam dunia agribisnis, 4) menjadi salah satu bank go public terbaik,

5) menjadi bank yang melaksanakan good corporate governance

secara konsisten,

6) menjadikan budaya kerja BRI sebagai sikap dan perilaku semua

b. Struktur Organisasi

Susunan stuktur organisasi Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau terstruktur sebagaimana dalam Surat Keputusan Direksi Bank Rakyat Indonesia No.Kep.S.69-Dir/11/88 pada lampiran 2 yang dijelaskan sebagai berikut:

1) Pola minimal

a) Pimpinan Cabang (Pinca)

b) Credit Administration Officer (CADO)

c) Operation Officer (OO)

d) Seksi Pembukuan

e) Seksi Rumah Tangga

f) Seksi Pembinaan Bisnis Nasabah

2) Pola lengkap

a) Pimpinan Cabang (Pinca)

b) Marketing & Lending Officer (MLO)

c) Operational Manager (OM)

d) Operation Officer (OO)

e) Unit Desa Officer (UDO)

f) Credit Administration Officer (CADO)

g) Account Officer (AO)

h) Seksi Rumah Tangga (Rutang)

Pola Cabang Medan Putri Hijau menerapkan pola lengkap dimana pengelompokan seksi-seksi yang dibawahi officer.

1) MLO

MLO Membawahi CADO dan Account Officer (AO).

a) CADO, yang bertugas untuk menganalisa keuangan, seksi

portofolio, operasional kredit, kebijakan, dan prosedur kredit.

b) Account Officer (AO), bertugas untuk pembinaan bisnis nasabah

komersial, bisnis nasabah pertanian, pangan, dan koperasi.

2) ACTO sejajar dengan CADO dan AO tetapi tidak bertanggung jawab

langsung pada MLO melainkan ke PINCA. ACTO mempunyai tugas untuk likuiditas, verifikasi data, dan laporan keuangan.

3) OM

a) OO, bertanggung jawab terhadap seksi-seksi transfer, deposito

rupiah dan valas, giro kliring, devisa, kas teller, pengakifan rekening tabungan, dan sebagainya.

b) Seksi rumah tangga, bertugas untuk administrasi penerimaan

sumber daya manusia (SDM), administrasi kepentingan pegawai yang sakit, menikah, meninggal, kenaikan pangkat, dan sebagainya.

c) Unit bisnis manager, bertugas membina dan mengawasi Kepala

Unit BRI yang ada. d) Petugas administrasi unit.

2. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau

Akuntansi pertanggungjawaban bagi setiap perusahaan merupakan salah satu sarana membantu pengawasan serta penilaian dari kemajuan perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau khususnya pendapatan dilihat dari kemampuan cabang tersebut untuk memasarkan produknya kepada masyarakat dikalangan ekonomi menengah kebawah seperti : pedagang eceran, pengrajin, industri rumah tangga dan usaha kecil lainnya. Jenis usaha-usaha tersebut merupakan target yang menjadi sasaran cabang dalam aktivitas usaha sehari-hari.

Dalam menjalankan usaha tersebut PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau memfokuskan pada Kredit Usaha Rakyat. Pada kredit usaha rakyat tersebut, seluruh petugas maupun pimpinan cabang merupakan pusat pendapatan yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai target pemasaran kredit yang besar serta berkualitas. Kredit yang berkualitas ini diperoleh dari kemampuan setiap petugas dalam menilai kelayakan permohonan kredit dari setiap calon nasabah. Apabila dari tingkat pemasaran kredit diperoleh banyaknya permohonan kredit yang masuk maka pendapatan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau akan meningkat secara otomatis. Peningkatan pendapatan tersebut dilihat dari tingkat pengembalian kewajiban setiap debitur ditambah bunga yang tepat waktu, dengan demikian jika keadaan tersebut

berjalan dengan baik setiap waktunya dan ditambah proses kredit yang cepat, jelaslah PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau merupaka pusat pertanggungjawaban yang diberikan kewenangan untuk menjalankan bisnisnya dalam memasarkan kredit ke masyarakat ekonomi kecil.

3. Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabanng Medan Putri Hijau

Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas unit organisasi

tersebut. Untuk dapat menilai bagaimana kinerja pusat

pertanggungjawaban dibutuhkan informasi dari manajer yang bersangkutan. Penilaian kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau ini dapat dilihat dari beberapa pedoman yaitu :

a. tingkat pemberian pinjaman dari setiap bulannya dibandingkan

terhadap target kredit yang akan dipasarkan dalam periode satu tahun, b. tingkat pendapatan bunga pinjaman dari setiap bulannya dibandingkan

dengan biaya operasional usaha,

c. perbandingan penyaluran kredit yang telah diberikan kepada debitur

dibandingkan dengan tunggakan kredit.

Secara umum penilaian kinerja perusahaan khususnya PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau ini dinilai dari

oleh kantor pusat dan juga dibandingkan dengan tunggakan pengembalian kredit. Berdasar penilaian tersebut, jika PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau menunjukkan peningkatan penyaluran kredit ke masyarakat besar sedangkan pengembalian tunggakan kredit sedikit maka pendapatan bunga akan menunjukkan peningkatan yang besar dan demikian PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau dinilai oleh kantor pusat sebagai unit yang berprestasi dengan kategori penyalur kredit lancar.

Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat

1. Permohonan diajukan secara tertulis kepada Pemimpin

Cabang/Pemimpin Cabang Pembantu/Pemimpin Kantor Kas yang dilampiri fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan KRT (Kartu Rumah Tangga) yang masih berlaku.

2. Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas memeliti

kelengkapan dokumen permohonan kredit dan melakukan peninjauan ke lokasi usaha dan wawancara kepada calon debitur dengan mengacu kepada formulir penilaian permohonan kredit

3. Jika layak dibiayai, maka Kantor Cabang/Kantor Cabang

Pembantu/Kantor Kas mempersiapkan surat kuasa mencairkan tabungan serta surat sanggup untuk memenuhi persyaratan penandatanganan perjanjian membuka kredit antara debitur dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau

4. Jika permohonan kredit tidak memenuhi persyaratan, maka Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas membuat surat penolakan kredit kepada calon debitur.

Prosedur Pencairan Kredit Usaha Rakyat Pencairan kredit dapat dilaksanakan setelah:

1. ditandatanganin perjanjian membuka kredit oleh debitur dan Bank

yang dilampiri daftar angsuran,

2. membuka rekening tabungan sebagai penampungan penyetoran setiap

harinya pada jam kerja kantor untuk membayar angsuran kredit,

3. menyerahkan surat kuasa mencairkan tabungan dan surat sanggup

yang telah ditandatangani dengan bermaterai cukup kepada Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas,

4. proses pencairan kredit

- Kantor Cabang Utama

Kepala Seksi Bagian Kredit menerima surat pemberitahuan pemberian kredit dari pemimpin cabang dilampiri:

a. Kas bon debet rangkap 2

b. Kwitansi sebagai tanda terima dari debitur kepada Bank - Kantor Cabang Pembantu

Kepala Seksi Keuangan menerima surat pemberitahuan pemberian kredit dari pemimpin cabang dilampiri:

b. Kwitansi sebagai tanda terima dari debitur kepada Bank

- Kantor Kas

Wakil pemimpin Kantor Kas menerima surat pemberitahuan kredit dari pemimpin Kantor Kas dengan tembusan ke cabang induk dilampiri:

a. Kas bon debet rangkap 2

b. Kwitansi sebagai tanda terima dari debitur kepada Bank

4. Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan

Pusat pertanggungjawaban adalah unit yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap organisasi tersebut. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau adalah satu kesatuan usaha yang bertujuan memperoleh pendapatan bunga semaksimalnya dari usaha utamanya memberikan pinjaman kredit ke masyarakat. Dalam pemberian kredit ini, penilaian keberhasilan terhadap penyaluran kredit didasarkan atas pencapaian target yang telah dianggarkan dari kantor pusat PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau.

Pencapaian target pemberian kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau, peran serta petugas dan pimpinan cabang tidak dapat dipisahkan, karena wewenang dan tanggungjawab dari putusan yang telah mereka berikan merupakan kunci keberhasilan perusahaan dalam memperoleh pendapatan yang besar. Oleh sebab itu prosedur yang

ditetapkan di perusahaan adalah sarana dalam membantu pencapaian target pemberian kredit yang berkualitas dan mengantisipasi resiko kemacetan. Dengan adanya prosedur sebagai ketentuan proses pemberian kredit dan ditambah kemampuan petugas mengembangkan keahliannya menilai perilaku calon debitur yang berpotensial akan mengurangi tingkat kemacetan pengembalian kewajiban setiap jatuh tempo.

Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau selain penerapan prosedur yang telah ada dalam memberikan putusan kredit, anggaran kredit adalah pedoman utama setiap unit untuk mencapai keberhasilan tingkat perkembangan kredit yang diberikan. Anggaran yang telah ditetapkan tersebut akan meningkatkan kinerja seluruh pegawai dalam proses penilaian kredit yang baik dan juga menilai sampai sejauh mana kinerja yang telah dihasilkan petugas kredit yaitu mantra sebagai pusat pendapatan. Pusat pendapatan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau dilihat dari tingkat pengembalian kewajiban debitur ditambah pendapatan bunga setiap bulannya pada saat pelaporan ke kantor pusat. Dari hasil pelaporan tersebut akan terlihat jelas perbandingan antara anggaran kredit dengan realisasi sebenarnya.

Adapun contoh laporan perkembangan pemberian kredit dan laporan perkembangan pendapatan bunga pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau sebagai berikut :

B. Analisis dan Hasil Penelitian

5. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau

Informasi akuntansi pertanggungjawaban disini berpusat pada pendapatan. Akuntansi pertanggungjawaban pusat pendapatan yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau telah digunakan dengan baik, dan menggambarkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban pusat pendapatan bagi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau merupakan sarana membantu pengawasan serta penilaian terhadap kemajuan perusahaan dalam pencapaian target. Akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau berfungsi sebagai sarana dan pendorong pimpinan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau untuk memasarkan kreditnya ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sedangkan pusat pendapatan merupakan sebagai alat utama untuk membantu menilai permohonan kredit yang layak dan berkualitas terhadap pengembalian kredit yang tepat waktu. Begitu pula halnya pemimpin PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau dan petugas yang berfungsi sebagai pelaksana pusat pendapatan, mereka diberikan hak dan tanggungjawab dalam memberikan keputusan akhir dalam proses pemberian kredit.

Menurut penulis, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau adalah sebagai pusat pendapatan, sebab dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan jumlah nilai kredit yang telah ditargetkan dari pusat merupakan pendorong bagi cabang tersebut untuk berlomba dengan kantor cabang lainnya dalam memasarkan kredit yang berkualitas ke masyarakat. Dan juga PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau telah menyadari pentingnya target (anggaran) dalam pelaksanaan expansi kredit serta sebagai alat pengukur prestasi pusat pendapatan. Selain itu adanya informasi akuntansi pertanggungjawaban, kejelasan wewenang dan tanggungjawab setiap petugas sebagai pelaksana pusat pertanggungjawaban dapat diketahui dan jelaslah arus prosedur jalannya kegiatan perusahaan.

6. Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau

Menurut penulis laporan perbandingan neraca atas target, laporan perbandingan laba rugi atas target dan laporan perkembangan penyaluran kredit merupakan sebagai alat penilai sampai sejauh mana PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau mencapai target yang telah ditetapkan serta sebagai penilai kinerja perkembangan unit tersebut. Selain itu juga laporab tersebut merupakan laporan pertanggungjawaban yang dijadikan dasar yang memadai untuk menilai kinerja dan sebagai

debitur dibandingkan dengan tingkat tunggakan pengembalian kredit yang dilaporkan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau ke kantor pusat merupakan sebagai dasar penilaian perkembangan unit tersebut setiap periodenya. Jadi menurut penulis laporan yang ada dan telah dipergunakan selama ini sudah sesuai dengan teori yang ada.

Prosedur Pemberian Kredit

Proses pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau telah berjalan sesuai dengan peraturan prosedur pemberian kredit yang berlaku umum di perusahaan khususnya perbankan. Pada prosedur pemberian kredit PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau ini peran serta petugas dan pimpinan unit merupakan motor utama dalam menjalankan kerangka kerja tercapainya penyaringan calon debitur yang berkualitas terhadap perkembangan perusahaan serta membantu petugas dalam mempercepat memberikan keputusan kredit yang baik dimasa depan.

Menurut penulis, prosedur pemberian kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau telah berjalan dengan benar dan menjelaskan wewenang dan tanggungjwab karyawan yang terkait dalam memberikan keputusan kredit serta arus prosedur jalannya kegiatan perusahaan. Hal ini menggambarkan penggunaan informasi akuntansi pertanggungjawaban baik dari calon debitur dan pesaingnya sangat

membantu petugas dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

7. Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau

Penerapan informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam perusahaan telah berperan sebagai alat ukur dalam menilai kinerja pusat pendapatan melalui pelaporan. Pusat pendapatan menjadikan anggaran dan acuan perusahaan untuk menilai kinerja pusat pendapatan dari hasil pencapaian perkembangan expansi kredit serta pendapatan bunga setiap bulannya. Laporan perbandingan neraca atas target, perbandingan laba rugi atas target, dan laporan pekembangan penyaluran kredit dapat dijadikan dasar yang memadai untuk menilai kinerja pusat pendapatan dalam pencapaian target ekspansi kredit yang telah ditetapkan.

Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau, akuntansi pertanggungjawaban terletak pada anggaran yang telah ditetapkan dari pusat, sedangkan pusat pendapatan yang merupakan pusat pertanggungjawaban perusahaan adalah penerapan prosedur pemberian kredit yang baik dalam proses keputusan akhir kelayakan permohonan kredit calon debitur. Jadi dengan demikian anggaran dan prosedur kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau adalah

pertanggungjawaban dalam penilaian kelayakan permohonan kredit akan menghasilkan pendapatan bunga yang besar atas kelancaran calon debitur membayar kewajibannya setiap bulan.

Menurut penulis, laporn perbandingan neraca atas target, perbandingan laba rugi atas target, dan laporan pekembangan penyaluran kredit serta prosedur yang baik dalam proses keputusan kredit merupakan informasi akuntansi pertanggungjawaban dimana telah sesuai dengan teori yang ada, karena isi dari laporan tersebut menunjukkan perbandingan realisasi actual dan anggaran yang menjadi tanggungjawabnya. Isi dari laporan tersebut adalah berdasarkan jenis—jenis perkiraan yang telah dikompilasi yakni terdiri dari perkiraan pendapatan, biaya dan laba secara keseluruhan sehingga dengan adanya pelaporan tersebut dapat terlihat dengan mutlak tingkat pencapaian pendapatan setiap periode.

Untu menilai peranan informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja pada Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau dapat dilihat dari hasil perbandingan perkembangan penyaluran kredit dan tingkat pendapatan bunga periode triwulanan sebagai berikut :

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan

Penulis memberi beberapa kesimpulan mengenai Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban sesuai dengan uraian yang telah dikemukakan, yaitu :

a. pimpinan cabang dan petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan

Putri Hijau telah melaksanakan proses pemberian kredit sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di perusahaan dan sesuai dengan teori pemberian kredit secara umum.

b. prosedur penilaian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan

Putri Hijau telah menunjukkan satu proses pemberian kredit yang saling berkaitan dalam pengambilan keputusan,

c. Akuntansi pertanggungjawaban telah digunakan sebagai dasar penilaian kinerja petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau sebagai pusat pendapatan. Hal ini terlihat dari pembagian tugas dan wewenang tanggungjawab petugas sebagai pelaksana pusat pendapatan,

d. akuntansi pertanggungjawaban pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

Medan Putri Hijau dinilai dari bagaimana peningkatan pimpinan cabang beserta petugasnya memasarkan dan menyalurkan kredit sesuai target yang telah ditetapkan dari kantor pusat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau,

e. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau adalah pusat pendapatan, ini ditunjukkan dari peran serta seluruh petugas dalam memberikan wewenagnya menilai kelayakan permohonan kredit calon debitur yang berkualitas serta berdampak terhadap pengembalian kewajiban tepat waktu,

f. informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja telah mampu digunakan untuk pengambilan keputusan kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau,

D. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diambil tersebut, maka diberikan saran perbaikan sebagai berikut :

1. penarapan efisiensi waktu dalam prosedur pemberian kredit di PT Bank

Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau agar lebih ditingkatkan lagi. Hal ini berguna untuk dapat memberikan keputusan kredit yang cepat dan berkualitas, serta ketentuan perusahaan dalam memutus kredit maksimal dalam jangka waktu 3 hari dapat berjalan baik,

2. anggaran dan prosedur pemberian kredit harus saling berkaitan serta

diperhatikan dalam proses penilaian permohonan kredit yang baik, sehingga tidak adanya calon debitur yang beralih bermohon kredit ke bank lain,

3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau tetap menggunakan

permohonan kredit kepada calon debitur, sehingga membantu perusahaan untuk mengukur sampai sejauh mana pencapaian target ekspansi kredit yang telah ditetapkan.

Dokumen terkait