UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN
SKRIPSI
PERANAN INFORMASI AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA
PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK
CABANG MEDAN PUTRI HIJAU
OLEH :
NAMA : FITRI R S GINTING
NIM : 070522047
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan skripsi yang berjudul : “Peranan Informasi
Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Pernilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau” adalah benar hasil karya saya sendiri
dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi atau diteliti oleh
mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi program Strata-1 Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan
informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya.
Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima
sanki yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 18 September 2010 Yang Membuat Pernyataan,
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, Tuhan semesta alam yang
menggenggam jantung ini dan membiarkannya tetap berdetak, mengalirkan
nyawa dalam darah sehingga satu demi satu ibadah ini dapat penulis laksanakan.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan,
kemampuan dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk mrmperoleh
gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini adalah “Peranan Informasi
Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Pernilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau”.
Skripsi ini didedikasikan sepenuhnya kepada kedua orang tuaku papa dr.
H. M. Ridwan Ginting mama Hj. Farida Iriani, tak cukup hanya sekedar ‘terima
kasih’ untuk membsuh keringat dan tetesan air mata yang mengalir selama
membesarkan ananda. Namun percayalah dalam setiap hembusan nafas ini adalah
doa memohon surga jadi balasan termanis bagi jasa pahlawanku. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, baik
dari segi isi maupun penyajiannya. Hal ini disebabkan keterbatasan dan
kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis masih dan akan terus belajar untuk
yang akan dating. Selanjutnya, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih
kepaa pihak-pihak yang telah memberikan bantuan yaitu :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar MSi, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail MM,
Ak selaku sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar MSi, Ak selaku pembingbing yang telah
banyak memberikan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
4. Bapak Drs. Zainal Abidin T. SIlangit, Ak selaku dosen penguji I dan Bapak
Drs Rustam MSi, Ak selaku dosen penguji II yang telah memberikab kritik
dan saran kepada penulis.
Sebagai manusia yang penuh kekurangan, penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna baik isi maupun bahasanya, karena kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, 18 September 2010 Peneliti,
ABSTRAK
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau merupakan bank usaha milik negara yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung mengenai peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menganalisis data dengan menggunakan metode deskriptif. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara dengan Bagian Adminstrasi Kredit.
Setelah melakukan penelitian peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja, penulis mendapatkan kesimpulan yaitu : 1). Pimpinan cabang dan petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau telah melaksanakan proses pemberian kredit sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di perusahaan dan sesuai dengan teori pemberian kredit secara umum, 2) Akuntansi pertanggungjawaban telah digunakan sebagai dasar penilaian kinerja petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau sebagai pusat pendapatan. Hal ini terlihat dari pembagian tugas dan wewenang tanggungjawab petugas sebagai pelaksana pusat pendapatan, 4) Akuntansi pertanggungjawaban pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau dinilai dari bagaimana peningkatan pimpinan cabang beserta petugasnya memasarkan dan menyalurkan kredit sesuai target yang telah ditetapkan dari kantor pusat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau, 5) informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja telah mampu digunakan untuk pengambilan keputusan kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau
ABSTRACT
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, branch of Medan Putri Hijau is state corporation in functionalto collect the funs from people in form of savingsn and to deliver them to people in form of credit to improve the life standard of people. The objective of research would be to know directly the role of accountability accounting in evaluation of performance. The researcher analyzed the data by using the descriptive method. The type of data used were primary and secondary data. The technic of data collection used was technic of documentation and interview to devision of credit administration.
The result of research indicated that : 1). Manager of branch and staff of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau and implemented the process of credit delivery according the standart stipulated in corporation and theory of general credit delivery. 2) The accountability accounting has been used as basis of performance evaluation for staff of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau as center of income. This was evident by description of tasks and authority of the staff as implementor of income center. 3) The accountability accounting PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau was evaluated on performance of branch manager and staff in marketing and delivering the credit according to target determined by central office of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau. 4) The information of accountability accounting in evaluation of performance could be used to take the credit decision in PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau.
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1. Laporan perbandingan neraca atas target 2005 ... 43
2. Laporan perbandingan laba rugi atas target 2005 ... 44
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Formulir pengajuan kredit ...
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACK ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
DAFTAR ISI ... viii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Akuntansi ... 6
B. Pengertian Akuntansi Manajemen ... 6
1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban ... 7
2. Konsep Dasar Akuntansi Pertanggungjawaban .... 8
4. Hubungan Fungsi Struktur Organisasi dengan Akuntansi
Pertanggungjawaban ... 12
5. Pengertian Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban ... 13
C. Pusat Pertanggungjawaban ... 13
1. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban ... 13
2. Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban ... 14
D. Penilaian Kinerja ... 15
E. Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja ... 22
F. Penelitian Terdahulu ... 25
G. Kerangka Konseptual ... 26
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28
B. Jenis Data... 28
C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 29
D. Prosedur Pengumpulan Data ... 29
E. Teknik Analisis Data ... 30
1. Gambaran Umum PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
Cabang Medan Putri Hijau
a. Sejarah Singkat ... 31
b. Struktur Organisasi ... 35
2. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri
Hijau ... 37
3. Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
Cabang Medan Putri Hijau ... 38
4. Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Dalam Penilaian Kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia
Tbk Cabang Medan ... 41
B. Analisis dan Hasil Penelitian
1. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri
Hijau ... 45
2. Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
Cabang Medan Putri Hijau ... 46
3. Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Dalam Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 52
ABSTRAK
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau merupakan bank usaha milik negara yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung mengenai peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menganalisis data dengan menggunakan metode deskriptif. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik wawancara dengan Bagian Adminstrasi Kredit.
Setelah melakukan penelitian peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja, penulis mendapatkan kesimpulan yaitu : 1). Pimpinan cabang dan petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau telah melaksanakan proses pemberian kredit sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di perusahaan dan sesuai dengan teori pemberian kredit secara umum, 2) Akuntansi pertanggungjawaban telah digunakan sebagai dasar penilaian kinerja petugas PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau sebagai pusat pendapatan. Hal ini terlihat dari pembagian tugas dan wewenang tanggungjawab petugas sebagai pelaksana pusat pendapatan, 4) Akuntansi pertanggungjawaban pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau dinilai dari bagaimana peningkatan pimpinan cabang beserta petugasnya memasarkan dan menyalurkan kredit sesuai target yang telah ditetapkan dari kantor pusat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau, 5) informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja telah mampu digunakan untuk pengambilan keputusan kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau
ABSTRACT
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, branch of Medan Putri Hijau is state corporation in functionalto collect the funs from people in form of savingsn and to deliver them to people in form of credit to improve the life standard of people. The objective of research would be to know directly the role of accountability accounting in evaluation of performance. The researcher analyzed the data by using the descriptive method. The type of data used were primary and secondary data. The technic of data collection used was technic of documentation and interview to devision of credit administration.
The result of research indicated that : 1). Manager of branch and staff of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau and implemented the process of credit delivery according the standart stipulated in corporation and theory of general credit delivery. 2) The accountability accounting has been used as basis of performance evaluation for staff of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau as center of income. This was evident by description of tasks and authority of the staff as implementor of income center. 3) The accountability accounting PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau was evaluated on performance of branch manager and staff in marketing and delivering the credit according to target determined by central office of PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau. 4) The information of accountability accounting in evaluation of performance could be used to take the credit decision in PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani
masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan
praktek-praktek yang telah dilakukan industri perbankan formal pada umumnya.
Dalam hal ini bank akan bergelut dengan suatu segmen pasar usaha kecil yang
seluruhnya belum dan sulit dari aspek permodalan, administrasi usaha, jangkauan
pasar, agunan dan lain-lain. Kebutuhan mereka sebahagian besar hanya dilayani
oleh perusahaan pegadaian, rentenir, koperasi simpan pinjam dan lembaga lainnya
yang administrasinya lebih mampu merespon kondisi pasar usaha kecil.
Usaha kecil mempunyai peranan strategi dalam perekonomian seperti
terlihat dalam penyediaan kesempatan berusaha, lapangan kerja serta peningkatan
nilai ekspor. Beberapa studi mengenai usaha kecil ini telah menunjukkan bahwa
pada masa krisis ekonomi, usaha kecil mempunyai ketahanan relatif baik
dibandingkan usaha besar diantaranya disebabkan karena sebahagian besar
menghasilkan barang-barang komsumtif maupun produktif yang tidak bergantung
pada bahan baku impor sehingga pada saat bahan baku impor melambung sejalan
dengan melemahnya nilai rupiah usaha kecil akan terus aktif dan relatif stabil
karena menggunakan bahan baku lokal.. Selain itu usaha kecil memiliki potensi
produk yang dihasilkan bisa ditekan sehingga dapat terjangkau oleh kalangan
pasar terbesar di Indonesia, yaitu golongan ekonomi lemah.
Sektor usaha kecil ini bagi kalangan perbankan akhirnya akan membarikan
prospek yang lebih menguntungkan, yaitu kemacetannya relatif rendah, utamanya
oleh kepatuhan nasabah usaha besar; pemberian kredit kepada usaha kecil
mendorong penyebaran resiko, karena penyaluran kredit kepada usaha kecil
dengan nominal kredit yang kecil memungkinkan bank memperbanyak jumlah
nasabahnya sehingga pemberian kredit tidak terkonsentrasi pada suatu kelompok
atau sector usaha; suku bunga kredit pada tingkat bunga pasar bagi usaha kecil
bukan merupakan masalah utama sehungga memungkinkan bank-bank
memperoleh pendapatan bunga yang memadai. Kondisi yang menunjukkan bahwa
ketersediaan dana pada saat yang tepat, jumlah yang tepat, sasaran yang tepat dan
dengan prosedur sederhana lebih penting dari pada subsidi bunga. Untuk
mengatasi serta mengurangi resiko kemacetan dalam penyebaran maupun
penyaluran dana oleh pihak perbankan kepada usaha mikro diperlukan adanya
ketelitian, keakuratan serta kecepatan manajemen dalam pengambilan keputusanm
sehubungan dengan hal ini peranan akuntansi semakin dibutuhkan terutama untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan. Akuntansi pertanggungjawaban sebagai
salah satu konsep yang ada dalam akuntansi mencoba memberikan solusi terhadap
kebutuhan informasi, khususnya informasi atas penilaian akhir keputusan kredit.
Hal ini menjadi tantangan bagi pihak perbankan untuk menjalankan usahanya
Dalam mengorganisasikan dan mengarahkan operasi sehari-hari maupun
dalam mengendalikannya, manajemen perusahaan berusaha membuat pilihan
keputusan yang akurat diantara alternatif. Sehubungan dengan ini maka informasi
memegang peranan penting terhadap keputusan akhir perusahaan. Untuk itu guna
memenuhi tantangan dalam perkembangan dunia bisnis tersebut, diperlukan peran
serta manajemen perusahaan dalam mengaktualisasikan peranan akuntansi
sebagai alat pengawasan pendapatan yang dikenal dengan sistem akuntansi
pertanggungjawaban.
PT Bank Rakyat Indonesia adalah bank milik pemerintah yang telah
menyalurkan berbagai jenis kredit sekaligus menjadi bank andalan dalam
membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan di
segala bidang, serta sebagai salah satu sumber pendapatan dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat. Salah satu jenis kredit yang diberikan oleh PT
Bank Rakyat Indonesia dalam rangka menunjang kegiatan usaha mikro, kecil dan
menengah adalah kredit usaha mikro atau kredit usaha rakyat. Kredit Usaha
Rakyat (KUR) adalah kredit tanpa agunan dengan angsuran tetap berjangka waktu
1 tahun, yang diberikan kepada pemilik usaha mikro dalam rangka meningkatkan
kemampuannya untuk mengembangkan usahanya. Dalam pelaksanaan sistem
akuntansi pertanggungjawaban, manajemen diberikan tanggungjawab dan
wewenang dalam menilai calon debitur yang berpotensial untuk diberi kredit.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil keputusan untuk melakukan
pengambilan keputusan kredit usaha rakyat. Penelitian ini dilakukan di PT Bank
Rakyat Indonesia Tbk Medan Putri Hijau.
B. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan yang dibahas nantinya harus dapat diarah sehingga
memudahkan dalam melakukan penelitian yang lebih terfokus dan sistematis.
Penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam bentuk
pertanyaan yaitu :
1. apakah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau telah
menerapkan informasi akuntansi pertanggungjawaban penilaian kinerja pada
pusat pendapatan?
2. apakah informasi akuntansi pertanggungjawaban penilaian kinerja pada pusat
pendapatan berperan dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit
mikro pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau?
C. TUJUAN PENILITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. untuk mengetahui apakah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan
Putri Hijau telah menerapkan informasi akuntansi pertanggungjawaban
penilaian kinerja pada pusat pendapatan?
2. untuk mengetahui apakah informasi akuntansi pertanggungjawaban
pengambilan keputusan pemberian kredit mikro pada PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau?
D. MANFAAT PENILITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. menambah wawasan penulis mengenai peranan pelaksanaan informasi
akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau.
2. memberikan saran-saran kepada manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia
Tbk Cabang Medan Putri Hijau.
3. sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi penelitian yang akan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN AKUNTANSI
Akuntansi memegang peranan penting dalam sistem ekonomi dan
sosial kita. Keputusan-keputusan tepat yang diambil oleh para individu,
perusahaan, pemerintah dan kesatuan-kesatuan lain merupakan hal yang
essensial bagi distribusi dan penggunaan sumber daya Negara yang langka
secara efisien. Untuk mengambil keputusan seperti itu, kelompok-kelompok
tersebut harus mempunyai informasi yang dapat diandalkan yang diperoleh
dari akuntansi. Oleh sebab itu, akuntansi digunakan untuk mencatat,
mengikhtisarkan, melaporkan dan mengintreprestasikan data ekonomi oleh
banyak kelompok di dalam sistem ekonomi sosial.
Warren Reeve F ( 2005:11 ), “akuntansi adalah sistem informasi yang
memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan
ekonomi dan kondisi perusahaan”.
B. PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi manajemen salah satu bagiandari ilmu akuntansi yang
sangat berperan serta dalam pengambilan keputusan khususnya bagi
perusahaan. Akuntansi manajemen adalah suatu system informasi berdasarkan
mengendalikan perusahaannya. Dari defenisi diatas dapat dibuat beberapa
catatan penjelasan sebagai berikut :
• yang dimaksud dengan system informasi adalah suatu cara yang
menyeluruh untuk mengumpulkan informasi-informasi mengenai hal-hal
tertentu mengenai perusahaan yang bersangkutan. suatu pengambilan
keputusan oleh manajemen tanpa didasari informasi yang relevan, tentu
akan merupakan tindakan yang dapat dibenarkan karena akan
mengacaukan jalannya perusahaan,
• akuntansi manajemen menghasilkan keputusan, manajemen tanpa mampu
mengambil keputusan tentu bukan seorang manajer yang sesungguhnya.
Jadi antara keputusan dan sistem informasi tersebut merupakan
kebutuhan dan tugas utama yang harus dilakukan oleh setiap level
manajemen, dimanapun ia bertugas. Sistem informasi yang tepat guna dan
tepat waktu akan menghasilkan keputusan-keputusan yang jitu karena
informasi akan mengubah sesuatu keadaan yang tidak pasti atai tidak jelas
menjadi keadaan yang lebih jelas.
1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban mengandung arti unit-unit pada sebuah
organisasi yang memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang tertentu
untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dipimpin oleh manajemen.
Pengertian pusat pertanggungjawaban menurut L.M. Samryn (2001 : 259)
terjadinya biaya, perolehan pendapatan, atau penggunaan dana investasi”.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari
akuntansi manajemen yang dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban
yang ada dalam organisasi.
Akuntansi pertanggungjawaban ini menelusuri biaya, pendapatan, laba
dan investasi untuk setiap unit organisasi dimana unit organisasi
merupakan suatu pusat pertanggungjawaban yang dipimpin oleh seorang
manajemen yang bertanggungjawab atas unitnya. defenisi tentang
akuntansi pertanggungjawaban ini banyak diberikan oleh para ahli tetapi
pada dasarnya mempunyai pengertian dan pemikiran yang sama.
2. Konsep Dasar Akuntansi Pertanggungjawaban
Konsep akuntansi pertanggungjawaban adalah akuntansi
pertanggungjawaban yang yang didasarkan atas penggolongan
tanggungjawab manajemen (departemen-departemen) pada setiap
tingkatan dalam suatu organisasi dengan tujuan membentuk anggaran bagi
masing-masing departemen, individu yang mengepalai klasifikasi
pertanggungjawaban, harus bertanggungjawab dan
mempertanggungjawabkan biaya-biaya dari kegiatan. konsep ini
menekankan perlunya penggolongan biaya menurut biaya yang dapat atau
tidak dapat dikendalikan oleh kepala departemen. umumnya biaya-biaya
titik awal dari sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban
terletak pada bagan organisasi dimana ruang lingkup wewenang,
mendasari pertanggungjawaban biaya-biaya tertentu dengan pertimbangan
dan kerjasama antara penyelia kepala departemen atau manajer, biaya
tersebut diajukan dalam anggaran perusahaan. setiap anggaran harus
secara jelas menunjukkan biaya-biaya yang dapat dikendalikan oleh orang
yang bersangkutan. bagan perkiraan harus disesuaikan supaya dapat
dikendalikan atau dipertanggungjawabkan dalam kerangka kerja yang
tercakup dalam wewenang. sesuai dengan konsep dasar pertama yang
dikemukakan, akuntansi pertanggungjawaban yang didasarkan atas
penggolongan manajemen (departemen-departemen) maka struktur
organisasi yang menverminkan pembagian dan hirarki wewenang untuk
pelaksanaan kegiatan sangatlah penting.
3. Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban
Seorang pemimpin pada perusahaan besar tidaklah mampu
mengatasi semua hal yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan baik itu
yang menyangkut personalia, produksi informasi, keuangan, hokum,
wewenang pengambilan keputusan atau kegiatan-kegiatan tersebut
sebagian maupun seluruhnya dan mendelegasikan kepada tingkat
manajemen bawahannya. Dalam hal ini akuntansi pertanggungjawaban
berperan penting dalam pendelegasian wewenang tersebut dan memberi
a. dalam penyusunan anggaran,
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupaka proses
penetapan peran dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. dalam
proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan
dalam melaksanakan sebagian aktivitas pencapaian sasaran perusahaan
dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan yang memungkikan
manajer berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. oleh
karena itu penyusunan anggaran hanya mungkin dilakukan jika
tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang mengukur
berbagai nilai sumber daya yang disediakan bagi setiap manajer.
Dengan demikian informasi akuntansi pertanggungjawaban berfungsi
sebagai alat pengirim pesan (role sending device) kepada manajer yang
diberi peran dalam pencapaian sasaran perusahaan.
b. menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban,
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang
penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas
organisasi, karena informasi tersebut menekankan hubungan antara
informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap
perencanaan dan realisasinya. pengendalian dapat dilakukan dengan
cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan
pendapatan dan/atau biaya yang yang menjadi tanggung jawabnya dan
informasi akuntansi pertanggungjawaban mencerminkan skor (score)
yang dibuat oleh setiap manajer dalam menggunakan berbagai sumber
daya untuk melaksanakan peran manajer tersebut dalam mencapai
sasaran perusahaan.
c. memotivasi manajer,
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan bagian yang
signifikan, maka informasi ini akan berdampak terhadap motivasi
manajer melalui dua jalur yaitu menimbulkan pengaruh langsung
terhadap motivasi manajer dengan mempengaruhi kemungkinan usaha
diberi penghargaan(memungkinkan manajer termotivasi untuk
meningkatkan usaha) dan secara tidak langsung berdampak terhadap
motivasi melalui nilai penghargaan dimana informasi akuntansi
pertanggungjawaban digunakan untuk mengukur kinerja manajer
(memotivasi manajer untuk berusaha)
d. memungkinkan pengelolaan aktivitas,
Menyajikan informasi biaya yang dipisahkan ke dalam biaya-biaya
penambah dan bukan penambah nilai, manajemen dapat memperoleh
informasi biaya bukan penambah yang menggambarkan besarnya
pemborosan yang sekarang dialami oleh perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan customer, memperoleh biaya bukan penambah nilai yang
memungkinan pemusatan pengendalian terhadap aktivitas bukan
memungkinan melakukan penyempurnaan efisiensi aktivitas
penambah nilai.
e. memungkinakan pemantauan efektivitas program pengelolaan
aktivitas.
Manajemen dituntu melakukan penyempurnaan aktivitas secara
berkesinambungan dengan menyajikan informasi biaya yang
dipisahkan ke dalam biaya penambah dan bukan penambah nilai.
dengan demikian manajemen dapat memantau efektivitas program
pengelolaan aktivitas dan merumuskan keputusan-leputusan strategik.
4. Hubungan Fungsi Struktur Organisasi Dengan Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban berhubungan erat dengan struktur
organisasi titik awal dari sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban
terletak pada bagan organisasi, dimana ruang lingkup wewenang telah
ditentukan. sebelum akuntansi pertanggungjawaban didesain, perlulah
dipelajari struktur organisasinya karena penyusunan sistem akuntansi
pertanggungjawaban dan penyusunan struktur organisasi merupakan
pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi. adanya
sistem akuntansi pertanggungjawaban yang baik dalam perusahaan akan
didukung oleh struktur organisasi yang baik pula. struktur organisasi
manajemen bawah agar dapat dicapai pembagian tugas yang efektif dan
efisien.
Struktur organisasi adalah susunan sistem hubungan antara posisi
kepemimpinan yang ada dalam suatu organisasi. struktur tersebut adalah
hasil dari pertimbangan dan kesadaran temtang pentingnya perencanaan
atas penentuan kekuasaan, tanggungjawab dan spesialis setiap organisasi.
5. Pengertian Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi akuntansi pertanggungjawaban menurut Mulyadi
(2001:217) “merupakan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang
dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap pusat
pertanggungjawaban tertentu.” Informasi akuntansi pertanggungjawaban
merupan keluaran dari akuntasi pertanggungjawaban.
C. PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN 1. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban mengandung arti unit-unit pada sebuah
organisasi yang memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang tertentu
untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dipimpin oleh manajemen.
Pengertian pusat pertanggungjawaban menurut L.M Samryn (2001:259)
adalah “ suatu bagian dalam organisasi yang dimiliki kendali atas
terjadinya biaya, perolehan pendapatan, atau penggunaan dana investasi.”
pertanggungjawaban yaitu “bahwa pusat pertanggungjawaban digunakan
untuk menunjuk unit organisasi yang dikelola oleh seorang manajer yang
bertanggungjawab”
2. Jenis-jenis Pertanggungjawaban
Atas dasar hubungan antara masukan dengan keluaran, pusat
pertanggungjawaban yang ada pada suatu perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu pusat biaya (cost center), pusat
pendapatan, pusat laba dan pusat investasi.
a. Pusat biaya
Pusat biaya adalah suatu bagian organisasi yang disentralisasikan dan
diberi wewenang untuk mengeluarkan biaya dalam pusat biaya,
keluarannya tidak dapat atau tidak perlu diukur dalam wujud
pendapatan.
Manajer pusat biaya dapat mengetahui biaya yang terjadi sehingga
biaya tersebut dapat dinilai secara moneter. Biaya yang terjadi dalam
suatu pusat biaya tidak selamanya merupakan keputusan yang diambil
oleh manajer yang bersangkutan karena tidak semua biaya yang terjadi
dalam bidang tersebut dapat diawasi oleh manajer yang bersangkutan
di dalam pengumpulan dan pelaporan biaya tiap bidang
pertanggungjawaban harus dipisahkan antara biaya terkendali
dengan biaya terkendali yang sesungguhnya dengan biaya terkendali
menurut anggaran.
b. Pusat pendapatan
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu
oraganisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar pendapatan
dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
c. Pusat laba
Pusat adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang
prestasi manajernya dinilai atas dasar selisih pendapatan dengan biaya
pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
d. Pusat Investasi
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban dalam suatu
organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar pendapatan,
biaya, dan sekaligus aktiva atau modal atau investasi pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya jadi nilai atas dasar laba dan
investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba.
D. PENILAIAN KINERJA
Untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan dalam pencapaian tujuan
perusahaan diadakan penilaian kinerja yang mempunyai tujuan untuk
memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran-sasaran organisasi sesuai
dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Mulyadi ( 2001: 415 )
efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkann sebelumnya”.
Manfaat penilaian kinerja adalah mengelola operasi organisasi secara efektif
dan efisien melalui pemotivasian karyawan maksimum, membantu
pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan,
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan,
menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan menilai
kinerja bawahannya, dan menyediakan suatu dasar bagi distribusi
penghargaan.
Penilaian kinerja dapat dilaksanakan dalam dua tahapan utama yaitu :
1. tahapan persiapan,
Tahap persiapan terdiri dari tiga tahap yaitu :
a. penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang
bertanggungjawab,
b. penetapan kriteria yang dipakai dalam mengukur kinerja,
c. pengukuran kinerja yang sesungguhnya.
2. tahapan penilaian,
Tahapan penilaian terdiri dari tiga tahap yaitu :
a. pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya,
c. penegakkan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan
yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan.
Penilaian kinerja petanggungjawaban pada dasarnya dimaksudkan
untuk mengukur efektivitas dan efisiensi pusat pertanggungjawaban. Kinerja
pusat pendapatan dinilai berdasarkan perbandingan antara realisasi pendapatan
dengan anggaran pendapatan yang telah ditetapkan untuk pusat pendapatan
yang bersangkutan. Dengan kata lain penilaian pusat pendapatan ini
berdasarkan tingkat kemampuan menghasilkan pendapatan dalam periode
tertentu. Kemampuan menghasilkan pendapatan adalah kemampuan suatu
perusahaan atau unit memperoleh pendapatan dengan menggunakan sumber
daya dimiliki perusahaan atau unit tersebut seperti sumber daya manausia
(karyawan) dan sumber daya pendukung.
Selain membandingkan realisasi pendapatan dengan anggaran
pendapatan, penilaian atas pusat pendapatan dapat dilakukan dengan cara
membandingkan kinerja pusat pendapatan perusahaan lain. Akan tetapi, pusat
pendapatan tersebut harus memiliki sifat operasi serta nilai asset yang sama
dengan pusat pendapatan perusahaan lain yang dibandingkan tersebut.
1. Permohonan diajukan secara tertulis kepada Pemimpin Cabang/Pemimpin
Cabang Pembantu/Pemimpin Kantor Kas yang dilampiri fotokopi KTP
(Kartu Tanda Penduduk) dan KRT (Kartu Rumah Tangga) yang masih
berlaku
2. Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas memeliti
lokasi usaha dan wawancara kepada calon debitur dengan mengacu kepada
formulir penilaian permohonan kredit
3. Jika layak dibiayai, maka Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor
Kas mempersiapkan surat kuasa mencairkan tabungan serta surat sanggup
untuk memenuhi persyaratan penandatanganan perjanjian membuka kredit
antara debitur dengan PT. Bank Rakyat Indonesia
4. Jika permohonan kredit tidak memenuhi persyaratan, maka Kantor
Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas membuat surat penolakan
kredit kepada calon debitur
Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara
umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda. Yang
menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari prosedur dan persyaratan yang
ditetapkan dengan pertimbangan masing-masing.
Secara umum prosedur pemberian kredit adalah sebagai berikut:
1. Pengajuan berkas-berkas
Dalam hal ini, pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang
dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-berkas
lainnya yang dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit berisi, antara lain:
a. Latar belakang perusahaan, seperti riwayat hidup singkat perusahaan, jenis
dan pendidikannya, perkembangan perusahaan, serta relasinya dengan
pihak-pihak pemerintah dan swasta.
b. Maksud dan tujuan
Apakah untuk memperbesar omset penjualan atau untuk meningkatkan
kapasitas produksi atau mendirikan pabrik baru (perluasan) serta
tujuannya.
c. Besarnya kredit dan jangka waktu
Dalam hal ini, pemohon menentukan besarnya jumlah kredit yang ingin
diperoleh dan jangka waktu kreditnya. Penilaian kelayakan besarnya kredit
dan jangka waktunya dapat dilihatdari cash flow serta laporan keuangan
(neraca dan laporan laba rugi) 3 (tiga) yahun terakhir.
d. Cara pemohon mengembalikan kredit
Dalam hal ini, dijelaskan secara rinci cara-cara debitur dalam
mengembalikan kreditnya, apakah dari hasil penjualan atau cara lainnya.
e. Jaminan kredit
Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala resiko terhadap
kemungkinan macetnya suatu kredit, baik yang ada unsure kesengajaan
atau tidak.
Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah
dipersyaratkan, seperti:
- Akte pendirian perusahaan
- KTP para pengurus dan pemohon kredit
- NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
- Neraca dan laporan laba rugi 3 tahun terakhir
- Fotocopi sertifikat yang dijadikan jaminan
- Daftar penghasilan bagi perseorangan
- Kartu keluarga bagi perseorangan
2. Penyelidikan berkas pinjaman
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah
lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan
belum lengkap atau cukup, maka calon debitur diminta untuk segera
melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu calon debitur tidak sanggup
melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya permohonan kredit
dibatalkan saja.
3. Wawancara pertama
Merupakan penyelidikan kepada calon debitur dengan langsung berhadapan
dengan calon debitur untuk meyaknkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai
dan lengkap seperti dengan yang diinginkan bank. Wawancara ini juga untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan calon debitur yang sebenarnya.
4. On the spot (peninjauan ke lokasi)
Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai
objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the spot
disesuaikan dengan hasil wawancara pertama. Pada saat akan melakukan on
5. Wawancara kedua
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada
kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. Catatan yang
ada pada saat wawancara pertama dicocokkan dengan pada saat on the spot,
apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran.
6. Keputusan kredit
Keputusan kredit dalam hai ini adalah menentukan apakah kredit akan
diberikan atau ditolak. Jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya.
Biasanya keputusan kredit mencakup:
a. Jumlah uang yang diterima
b. Jangka waktu kredit
c. Biaya-biaya yang harus dibayar
Jika kredit ditolak, maka hendaknya dikirim surat penolakan sesuai dengan
alasannya masing-masing.
7. Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum
kredit dicairkan terlebih dahulu calon debitur menandatangani akad kredit,
mengikat jaminan dengan hipotik, dan surat perjanjian atau pernyataan yang
dianggap perlu.
8. Realisasi kredit
Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang
diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang
9. Penyaluran/penarikan dana
Yaitu pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari
pemberian kredit dan dapat diambil sesuai dengan ketentuan dan tujuan kredit,
yaitu:
a. Sekaligus, atau
b. Secara bertahap
E. PERANAN INFORMASI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM
PENILAIAN KINERJA
Perusahaan memiliki banyak pusat pertanggungjawaban biasanya
memiliki salah satu dari dua pendekatan pengambilan keputusan untuk
mengelola kegiatannya mereka yang kompleks dan beragam : sentralisasi dan
desentralisasi. Pada pengambilan keputusan (centralized decision making).
berbagai puncak, dan manajer pada jenjang manajemen puncak, dan manajer
pada jenjang yang lebih rendah bertanggungjawab terhadap
pengimplementasian keputusan-keputusan tersebut. Dilain phak, pengambilan
keputusan desentralisasi (descentralized decision making) memperkenankan
manajer pada jenjang yang membuat dan mengimplementasikan
keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban
mereka. Desentralisasi adalah praktek pendelegasian wewenang pengambilan
keputusan kepada jenjang yang lebih rendah. Semua organisasi berada dalam
cenderung ke arah desentralisasi. Alasan-alasan dibalik popularitas
desentralisasi dan cara-cara yang mungkin dipilih perusahaan untuk
melaksanakan proses desentralisasi.
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa dalam perjanjian kredit
tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu
serta bunga yang ditetapkan bias dikembalikan calon debitur dengan tepat
waktu, sehingga pendapatan bunga setiap bulannya tidak macet. Oleh sebab
itu peranan akuntansi pertanggungjawaban pusat pendapatan khususnya dalam
proses keputusan kredit tidak dapat dipisahkan dari ketentuan (prosedur) dan
anggaran expansi kredit yang telah ditetapkan. Bagi kreditur (bank), memilih
seorang calon debitur tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, ada
persyaratan tertentu untuk menyaring apakah calon debitur itu memang bias
dipercaya atau tidak diberikan kredit. Karena bisnis kreditur adalah menjual
kepercayan, maka didalam memberikan kompensasi kepada masyarakat juga
harus dilakukan tepat, dan jumlahnya harus kompetitif. Maka bila sampai
kredit yang diberikan kepada debitur macet maka debitur akan merugi. Dilain
pihak, pembayaran bunganya kepada masyarakat tidak boleh terlambat, tetapi
penghasilan bunga dari debitur terhenti. Belum lagi ada sebagian uang dari
masyarakat yang oleh otoritas moneter diperintahkan disimpan sebagai
cadangan di bank sentral, sehingga tidak semua uang masyarakat dapat
menghasilkan bunga. Jadi, pihak kreditur harus sangat berhati-hati supaya
aliran kas keluarnya dapat diimbangi oleh aliran kas masuknya atau terjadi
Secara financial, dari sisi kreditur, sebenarnya pemberian kredit dapat
dipandang sebagai suatu investasi; entah oleh debitur kredit ini akan
dipergunakan untuk apa. Akan tetapi, investasi disini bukan pengadaan barang
modal atau surat-surat berharga, tapi uang yang dipinjamkan kepada debitur
itu. Uang ini dapat diparalelkan sebagai barang modal atau surat-surat
berharga, dimasa yang akan dating akan menghasilkan pendapatan
(pembayaran bunga dari debitur) yang sifat kontinyu. Hal ini akan parallel
dengan membeli suatu barang modal (outlays) berupa mesin, yang diharapkan
dengan mesin ini peusahaan akan menghasilkan sejumlah uang (proceed)
secara kontinyu dimasa yang akan datang.
Pemberian kredit adalah keputusan yang sangat berorientasi ke masa
depan. Keputusan kredit yang dilakukan pada hari ini, baru akan diketahui
akibatnya di masa yang akan mendatang. Namun demikian, meskipun secara
empiris masa depan itu sulit untuk diketahui pada saat ini, tapi tidak berarti
suatu kredit tidak dapat diputuskan. Karena masa depan tidak sama sekali
gelap. Ada fenomena, kecendrungan (trend), variable dengan cirri khusus dan
unik, variable dengan pola tetap dan mudah dipredeksi, yang dapat digunakan
sebagai pisau analisa. Semuanya ini, merupakan celah atau sarana untuk
menyikap kegelapan masa depan.
Dengan berfikir rasional, semua kemungkinan yang menimpa pada diri
debitur dimasa mendatang memang pasti ada bisa terjadi. Kemungkinan kredit
kemungkinan debitur meninggal, kemungkinan muncul krisis dan lain-lain,
adalah ensi-potensi yang harus diperhitungkan.
F. PENELITIAN TERDAHULU
Novri Yunus P Nasution ( 2006 ) dalam penelitiannya terdahulu yang
berjudul “Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Pusat Pendapatan Dalam
Proses Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Mikro pada BNI (Persero)
Tbk Kantor Cabang Pembantu Binjai”. Penelitian ini dilakukan pada tahun
2006 di PT. BNI ( Persero ) Tbk Kantor Cabang Pembantu Binjai. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa prosedur pemberian kredit di unit layanan
mikro kantor capem binjai telah sesuai dengan prinsip penilaian kredit yang
umum digunakan perbankan yaitu analisis 5C, 7P dan studi kelayakan.
Akuntansi pertanggungjawaban telah digunakan sebagai dasar penilaian
kinerja petugas unit layanan mikro sebagai pusat pendapatan. Penerapan
akuntansi pertanggungjawaban khususnya pusat pendapatan dihubungkan
dengan proses pemberian kredit masih kurang diperhatikannya kualitas atas
kelayakan permohonan kredit yang diberikan, sehingga pembayaran angsuran
kredit debitur pada saat jatuh tempo tidak tepat waktu dan berdampak
terhadap pendapatan bungan setiap bulannya.
G. KERANGKA KONSEPTUAL
Untuk mengetahui peranan akuntansi pertanggungjawaban pusat
pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau dapat ditinjau
dari beberapa aspek seperri tergambar dalam kerangka konseptual dibawah
ini:
Konsep Dasar Akuntansi Pertanggungjawaban
Konsep dasar akuntansi pertanggungjawaban adalah akuntansi
pertanggungjawaban yang didasarkan atas penggolongan tanggungjawab
manajemen (departemen-departemen) pada setiap tingkatan dalam suatu
organisasi dengan tujuan membentuk anggaran bagi masing-masing
departemen, indovidu yang mengepalai klasifikasi pertanggungjawaban,
harus bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan biaya-biaya dari Konsep Dasar Akuntansi
Pertanggungjawaban
Hubungan fungsi struktur organisasi dengan akt.
pertanggungjawaban Peranan Akuntansi
Hubungan Fungsi Struktur Organisasi Dengan Akuntansi Pertanggungjawaban
Adanya sistem akuntansi pertannggungjawaban yang baik dalam perusahaan
akan didukung oleh struktur yang baik pula. Struktur organisasi
mencerminkan pembagian tugas dan wewenang manajemen atas kepada
manajemen bawah agar dapat dicapai pembagian tugas yang efektif dan
efisien.
Penilaian Kinerja Pada Pusat Pendapatan
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional
suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran,
standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilain kinerja ini
difokuskan pada pusat pendapatan, dimana teletak pada manajer penjualan.
Proses Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat
Pusat pendapatan pada bank terletak pada penjualan, yang dimaksud dengan
penjualan yang terjadi di bank adalah penjualan jasa. Dalam hal ini lebih
ditekankan pada jasa perkreditan usaha rakyat. Proses pengambilan
keputusan pemberian kredit usaha rakyat melalui beberapa tahapan yang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
“penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang mengumpulkan data untuk diuji
hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek
penelitian” (Kuncoro : 2003 : 8).
B. JENIS DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau melalui wawancara
langsung mengenai peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam
penilaian kinerja perusahaan,
2. data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau yang tidak perlu diolah lagi,
seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi, uraian pekerjaan masing–
C. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Putri
Hijau yang beralamat di jl. Putri Hijau No.2A Medan pada bulan Januari hingga
Februari 2010.
D. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data untuk kepentingan penelitian ini, penulis menggunakan
beberapa cara yaitu wawancara, studi dokumentasi dan observasi..
1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pihak–pihak
yang berkompeten di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri
Hijau.
2. Studi dokumentasi
Penulis mengumpulkan semua data–data yang diperlukan dalam
penelitian ini, baik diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang
Medan Putri Hijau maupun dari sumber lain yang berhubungan dengan
penelitian ini.
3. Observasi
Penulis melakukan pengamatan langsung ke PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau untuk melihat secara jelas
E. TEKNIK ANALISIS DATA
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yaitu suatu metode dimana data yang dikumpulkan, disusun,
diinterprestasikan, dianalisis sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. DATA PENELITIAN
1. Gambaran Umum PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
a. Sejarah Singkat
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di
Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama
Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank
Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan
Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang
kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pendiri Bank Rakyat
Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja, pada periode setelah
kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946
Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah
pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang
mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat
terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah
perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi
Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41
tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang
Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden
(Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank
Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan
Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun
1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara
Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi,
Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank
Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank
Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan
Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok
Perbankan dan undang No. 13 tahun 1968 tentang
Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank
Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II
Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi
dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor
Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun
1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank
Umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan
No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992
Indonesia (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan
pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten,
yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan
pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan
penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang
meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada
tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466
milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin
pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit
Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat
BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor
Cabang(Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor
Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1
Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil
Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
Visi. Misi dan Sasaran Jangka Panjang PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk tentunya memiliki visi dan misi
dalam menjalankan perusahaannya. Visi PT Bank Rakyat Indonesia
Tbk yaitu Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu
mengutamakan kepuasan nasabah. Sedangkan misi PT Bank Rakyat
1) melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan
mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan
menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat,
2) memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan
kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia
yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate
governance,
3) memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk memiliki sasaran jangka
Panjang untuk kemajuan perusahaan, antara lain sebagai berikut :
1) menjadi bank yang sehat dan salah satu dari lima bank terbesar
dalam asset dan keuntungan,
2) menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan usaha
mikro, kecil, dan menengah,
3) menjadi bank terbesar dan terbaik dalam dunia agribisnis,
4) menjadi salah satu bank go public terbaik,
5) menjadi bank yang melaksanakan good corporate governance
secara konsisten,
6) menjadikan budaya kerja BRI sebagai sikap dan perilaku semua
b. Struktur Organisasi
Susunan stuktur organisasi Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan
Putri Hijau terstruktur sebagaimana dalam Surat Keputusan Direksi Bank
Rakyat Indonesia No.Kep.S.69-Dir/11/88 pada lampiran 2 yang dijelaskan
sebagai berikut:
1) Pola minimal
a) Pimpinan Cabang (Pinca)
b) Credit Administration Officer (CADO)
c) Operation Officer (OO)
d) Seksi Pembukuan
e) Seksi Rumah Tangga
f) Seksi Pembinaan Bisnis Nasabah
2) Pola lengkap
a) Pimpinan Cabang (Pinca)
b) Marketing & Lending Officer (MLO)
c) Operational Manager (OM)
d) Operation Officer (OO)
e) Unit Desa Officer (UDO)
f) Credit Administration Officer (CADO)
g) Account Officer (AO)
h) Seksi Rumah Tangga (Rutang)
Pola Cabang Medan Putri Hijau menerapkan pola lengkap dimana
1) MLO
MLO Membawahi CADO dan Account Officer (AO).
a) CADO, yang bertugas untuk menganalisa keuangan, seksi
portofolio, operasional kredit, kebijakan, dan prosedur kredit.
b) Account Officer (AO), bertugas untuk pembinaan bisnis nasabah
komersial, bisnis nasabah pertanian, pangan, dan koperasi.
2) ACTO sejajar dengan CADO dan AO tetapi tidak bertanggung jawab
langsung pada MLO melainkan ke PINCA. ACTO mempunyai tugas
untuk likuiditas, verifikasi data, dan laporan keuangan.
3) OM
a) OO, bertanggung jawab terhadap seksi-seksi transfer, deposito
rupiah dan valas, giro kliring, devisa, kas teller, pengakifan
rekening tabungan, dan sebagainya.
b) Seksi rumah tangga, bertugas untuk administrasi penerimaan
sumber daya manusia (SDM), administrasi kepentingan pegawai
yang sakit, menikah, meninggal, kenaikan pangkat, dan
sebagainya.
c) Unit bisnis manager, bertugas membina dan mengawasi Kepala
Unit BRI yang ada.
2. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau
Akuntansi pertanggungjawaban bagi setiap perusahaan merupakan
salah satu sarana membantu pengawasan serta penilaian dari kemajuan
perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan di PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau khususnya pendapatan
dilihat dari kemampuan cabang tersebut untuk memasarkan produknya
kepada masyarakat dikalangan ekonomi menengah kebawah seperti :
pedagang eceran, pengrajin, industri rumah tangga dan usaha kecil
lainnya. Jenis usaha-usaha tersebut merupakan target yang menjadi
sasaran cabang dalam aktivitas usaha sehari-hari.
Dalam menjalankan usaha tersebut PT. Bank Rakyat Indonesia
Tbk cabang Medan Putri Hijau memfokuskan pada Kredit Usaha Rakyat.
Pada kredit usaha rakyat tersebut, seluruh petugas maupun pimpinan
cabang merupakan pusat pendapatan yang tidak dapat dipisahkan dalam
mencapai target pemasaran kredit yang besar serta berkualitas. Kredit yang
berkualitas ini diperoleh dari kemampuan setiap petugas dalam menilai
kelayakan permohonan kredit dari setiap calon nasabah. Apabila dari
tingkat pemasaran kredit diperoleh banyaknya permohonan kredit yang
masuk maka pendapatan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan
Putri Hijau akan meningkat secara otomatis. Peningkatan pendapatan
tersebut dilihat dari tingkat pengembalian kewajiban setiap debitur
berjalan dengan baik setiap waktunya dan ditambah proses kredit yang
cepat, jelaslah PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau
merupaka pusat pertanggungjawaban yang diberikan kewenangan untuk
menjalankan bisnisnya dalam memasarkan kredit ke masyarakat ekonomi
kecil.
3. Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabanng Medan Putri Hijau
Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin
oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas unit organisasi
tersebut. Untuk dapat menilai bagaimana kinerja pusat
pertanggungjawaban dibutuhkan informasi dari manajer yang
bersangkutan. Penilaian kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang
Medan Putri Hijau ini dapat dilihat dari beberapa pedoman yaitu :
a. tingkat pemberian pinjaman dari setiap bulannya dibandingkan
terhadap target kredit yang akan dipasarkan dalam periode satu tahun,
b. tingkat pendapatan bunga pinjaman dari setiap bulannya dibandingkan
dengan biaya operasional usaha,
c. perbandingan penyaluran kredit yang telah diberikan kepada debitur
dibandingkan dengan tunggakan kredit.
Secara umum penilaian kinerja perusahaan khususnya PT. Bank
oleh kantor pusat dan juga dibandingkan dengan tunggakan pengembalian
kredit. Berdasar penilaian tersebut, jika PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
cabang Medan Putri Hijau menunjukkan peningkatan penyaluran kredit ke
masyarakat besar sedangkan pengembalian tunggakan kredit sedikit maka
pendapatan bunga akan menunjukkan peningkatan yang besar dan
demikian PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau
dinilai oleh kantor pusat sebagai unit yang berprestasi dengan kategori
penyalur kredit lancar.
Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat
1. Permohonan diajukan secara tertulis kepada Pemimpin
Cabang/Pemimpin Cabang Pembantu/Pemimpin Kantor Kas yang
dilampiri fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan KRT (Kartu
Rumah Tangga) yang masih berlaku.
2. Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas memeliti
kelengkapan dokumen permohonan kredit dan melakukan
peninjauan ke lokasi usaha dan wawancara kepada calon debitur
dengan mengacu kepada formulir penilaian permohonan kredit
3. Jika layak dibiayai, maka Kantor Cabang/Kantor Cabang
Pembantu/Kantor Kas mempersiapkan surat kuasa mencairkan
tabungan serta surat sanggup untuk memenuhi persyaratan
penandatanganan perjanjian membuka kredit antara debitur dengan
4. Jika permohonan kredit tidak memenuhi persyaratan, maka Kantor
Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas membuat surat
penolakan kredit kepada calon debitur.
Prosedur Pencairan Kredit Usaha Rakyat Pencairan kredit dapat dilaksanakan setelah:
1. ditandatanganin perjanjian membuka kredit oleh debitur dan Bank
yang dilampiri daftar angsuran,
2. membuka rekening tabungan sebagai penampungan penyetoran setiap
harinya pada jam kerja kantor untuk membayar angsuran kredit,
3. menyerahkan surat kuasa mencairkan tabungan dan surat sanggup
yang telah ditandatangani dengan bermaterai cukup kepada Kantor
Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas,
4. proses pencairan kredit
- Kantor Cabang Utama
Kepala Seksi Bagian Kredit menerima surat pemberitahuan
pemberian kredit dari pemimpin cabang dilampiri:
a. Kas bon debet rangkap 2
b. Kwitansi sebagai tanda terima dari debitur kepada Bank
- Kantor Cabang Pembantu
Kepala Seksi Keuangan menerima surat pemberitahuan pemberian
b. Kwitansi sebagai tanda terima dari debitur kepada Bank
- Kantor Kas
Wakil pemimpin Kantor Kas menerima surat pemberitahuan kredit
dari pemimpin Kantor Kas dengan tembusan ke cabang induk
dilampiri:
a. Kas bon debet rangkap 2
b. Kwitansi sebagai tanda terima dari debitur kepada Bank
4. Peranan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan
Pusat pertanggungjawaban adalah unit yang dipimpin oleh seorang
manajer yang bertanggungjawab terhadap organisasi tersebut. PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau adalah satu kesatuan
usaha yang bertujuan memperoleh pendapatan bunga semaksimalnya dari
usaha utamanya memberikan pinjaman kredit ke masyarakat. Dalam
pemberian kredit ini, penilaian keberhasilan terhadap penyaluran kredit
didasarkan atas pencapaian target yang telah dianggarkan dari kantor pusat
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau.
Pencapaian target pemberian kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia
Tbk cabang Medan Putri Hijau, peran serta petugas dan pimpinan cabang
tidak dapat dipisahkan, karena wewenang dan tanggungjawab dari putusan
yang telah mereka berikan merupakan kunci keberhasilan perusahaan
ditetapkan di perusahaan adalah sarana dalam membantu pencapaian target
pemberian kredit yang berkualitas dan mengantisipasi resiko kemacetan.
Dengan adanya prosedur sebagai ketentuan proses pemberian kredit dan
ditambah kemampuan petugas mengembangkan keahliannya menilai
perilaku calon debitur yang berpotensial akan mengurangi tingkat
kemacetan pengembalian kewajiban setiap jatuh tempo.
Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau
selain penerapan prosedur yang telah ada dalam memberikan putusan
kredit, anggaran kredit adalah pedoman utama setiap unit untuk mencapai
keberhasilan tingkat perkembangan kredit yang diberikan. Anggaran yang
telah ditetapkan tersebut akan meningkatkan kinerja seluruh pegawai
dalam proses penilaian kredit yang baik dan juga menilai sampai sejauh
mana kinerja yang telah dihasilkan petugas kredit yaitu mantra sebagai
pusat pendapatan. Pusat pendapatan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
cabang Medan Putri Hijau dilihat dari tingkat pengembalian kewajiban
debitur ditambah pendapatan bunga setiap bulannya pada saat pelaporan
ke kantor pusat. Dari hasil pelaporan tersebut akan terlihat jelas
perbandingan antara anggaran kredit dengan realisasi sebenarnya.
Adapun contoh laporan perkembangan pemberian kredit dan
laporan perkembangan pendapatan bunga pada PT. Bank Rakyat Indonesia
B. Analisis dan Hasil Penelitian
5. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau
Informasi akuntansi pertanggungjawaban disini berpusat pada
pendapatan. Akuntansi pertanggungjawaban pusat pendapatan yang ada
pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau telah
digunakan dengan baik, dan menggambarkan bahwa akuntansi
pertanggungjawaban pusat pendapatan bagi PT. Bank Rakyat Indonesia
Tbk cabang Medan Putri Hijau merupakan sarana membantu pengawasan
serta penilaian terhadap kemajuan perusahaan dalam pencapaian target.
Akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
cabang Medan Putri Hijau berfungsi sebagai sarana dan pendorong
pimpinan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau
untuk memasarkan kreditnya ke masyarakat yang benar-benar
membutuhkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sedangkan pusat
pendapatan merupakan sebagai alat utama untuk membantu menilai
permohonan kredit yang layak dan berkualitas terhadap pengembalian
kredit yang tepat waktu. Begitu pula halnya pemimpin PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau dan petugas yang berfungsi
sebagai pelaksana pusat pendapatan, mereka diberikan hak dan
tanggungjawab dalam memberikan keputusan akhir dalam proses
Menurut penulis, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan
Putri Hijau adalah sebagai pusat pendapatan, sebab dari hasil penelitian
yang telah dilaksanakan jumlah nilai kredit yang telah ditargetkan dari
pusat merupakan pendorong bagi cabang tersebut untuk berlomba dengan
kantor cabang lainnya dalam memasarkan kredit yang berkualitas ke
masyarakat. Dan juga PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan
Putri Hijau telah menyadari pentingnya target (anggaran) dalam
pelaksanaan expansi kredit serta sebagai alat pengukur prestasi pusat
pendapatan. Selain itu adanya informasi akuntansi pertanggungjawaban,
kejelasan wewenang dan tanggungjawab setiap petugas sebagai pelaksana
pusat pertanggungjawaban dapat diketahui dan jelaslah arus prosedur
jalannya kegiatan perusahaan.
6. Penilaian Kinerja Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau
Menurut penulis laporan perbandingan neraca atas target, laporan
perbandingan laba rugi atas target dan laporan perkembangan penyaluran
kredit merupakan sebagai alat penilai sampai sejauh mana PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau mencapai target yang
telah ditetapkan serta sebagai penilai kinerja perkembangan unit tersebut.
Selain itu juga laporab tersebut merupakan laporan pertanggungjawaban
debitur dibandingkan dengan tingkat tunggakan pengembalian kredit yang
dilaporkan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang Medan Putri Hijau ke
kantor pusat merupakan sebagai dasar penilaian perkembangan unit
tersebut setiap periodenya. Jadi menurut penulis laporan yang ada dan
telah dipergunakan selama ini sudah sesuai dengan teori yang ada.
Prosedur Pemberian Kredit
Proses pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang
Medan Putri Hijau telah berjalan sesuai dengan peraturan prosedur
pemberian kredit yang berlaku umum di perusahaan khususnya perbankan.
Pada prosedur pemberian kredit PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk cabang
Medan Putri Hijau ini peran serta petugas dan pimpinan unit merupakan
motor utama dalam menjalankan kerangka kerja tercapainya penyaringan
calon debitur yang berkualitas terhadap perkembangan perusahaan serta
membantu petugas dalam mempercepat memberikan keputusan kredit
yang baik dimasa depan.
Menurut penulis, prosedur pemberian kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia
Tbk cabang Medan Putri Hijau telah berjalan dengan benar dan
menjelaskan wewenang dan tanggungjwab karyawan yang terkait dalam
memberikan keputusan kredit serta arus prosedur jalannya kegiatan
perusahaan. Hal ini menggambarkan penggunaan informasi akuntansi