BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
F. Teknik Analisis Data
Dalam proses analisis data penelitian kualitatif terdapat tiga komponen utama, yaitu reduksi data, sajian data, penarikan simpulan dan verifikasi. Sutopo (1996: 83) menyatakan, reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokuskan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data telah dilakukan dengan membuat ringkasan-ringkasan dari catatan
data yang diperoleh di lapangan. Dalam menyusun ringkasan data tersebut peneliti juga membuat coding, memusatkan tema, menentukan batas-batas permasalahan, dan juga menulis memo. Dalam hal ini, pelaksanaan reduksi data sudah dimulai sejak pelaksanaan pengumpulan data. Data tersebut adalah klausa pasif yang diterjemahkan ke dalam bentuk kata, frase, atau klausa aktif.
Sajian data adalah suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca, dapat dipahami berbagai hal yang terjadi. Sajian data dalam penelitian kualitatif meliputi berbagai jenis matriks, gambar/skema, jaringan kerja kaitan kegiatan, dan juga tabel. Selain itu, penyajian data juga meliputi rangkaian kalimat yang dapat menggambarkan keseluruhan data, sehingga penyusunan dan penarikan kesimpulan dapat diketahui secara cepat dan tepat.
Sesuai dengan rumusan masalah penelitian ini, sajian data dalam hal ini mencakup 1) pergeseran-pergeseran bentuk dalam penerjemahan klausa pasif, 2) pergeesran-pergeseran makna dalam penerjemahan klausa pasif, dan 3) ketepatan terjemahan klausa pasif yang mengalami pergeseran baik pergeseran bentuk maupun pergeseran makna. Sajian data yang didasarkan pada rumusan masalah dalam penelitian ini disusun dalam bentuk narasi yang mendeskripsikan atau menjelaskan kondisi secara rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permesalahan yang ada.
Dalam penelitian ini, data berupa klausa pasif yang mengalami pergeseran, diklasifikasikan berdasarkan jenis pergeserannya. Agar lebih mudah dalam mengklasifikasikannya, peneliti memberikan kode pada data tersebut berupa nomor urut data, judul novel asli dan terjemahannya beserta halamannya, dan jenis pergeserannya. Data yang telah diklasifikasi, kemudian dianalisa dengan cara membandingkan teks sumber dan teks terjemahannya. Berikut ini contoh analisis data pergeseran dalam penerjemahan klausa pasif dalam novel The Lord of The Rings : The Return of The King:
35/TROTK-67/KSR-77/PB-Struk/TT Bsu
Up it horses could walk, and wains could be slowly hauled; but no enemy could come that way, except out of the air, if it was defended from above Bsa
Kuda-kuda bisa berjalan di atasnya, kereta juga bisa ditarik perlahan- lahan; tapi tak mungkin ada musuh yang bisa datang melalui jalan itu, kecuali turun dari angkasa, kalau regu pengaman mempertahankannya dari atas
Artinya:
35 : nomor urut data
TROTK-67 : data tersebut berasal dari teks asli novel The Lord of The Rings : The Return of The King halaman 67
The Lord of The Rings : Kembalinya Sang Raja halaman 77
PB-Struk : jenis pergeserannya adalah pergeseran bentuk struktur
TT : termasuk ke dalam kategori terjemahan tepat
Objek dalam klausa aktif transitif menjadi subjek jika kalimat itu dipasifkan. Dalam klausa pasif it was defended, it merupakan subjek dan was defended merupakan predikat. Untuk mengubahya menjadi klausa aktif, diperlukan subjek yang menyatakan pelaku, seperti regu pengaman, diikuti oleh predikat kata kerja atau frase verba seperti mempertahankan, dan diikuti oleh objek -nya sehingga menjadi klausa aktif regu pengaman mempertahankannya. Pergeseran makna dari pasif ke aktif memunculkan adanya subjek pelaku regu pengaman. Penerjemah memunculkan subjek pelaku ini berdasarkan konteks kalimat secara keseluruhan sehingga terasa lebih mudah dipahami dan berterima oleh pembaca.
Proses analisis data didasarkan pada ketepatan terjemahan klausa pasif yang mengalami pergeseran dalam penerjemahannya. Ada tiga kategori terjemahan, yatu terjemahan tepat, terjemahan kurang tepat, dan terjemahan tidak tepat. Pertama, terjemahan dianggap tepat apabila terjemahan dari Bsu ke dalam Bsa disampaikan secara lengkap dan setia makna, artinya makna dalam penerjemahan tidak menyalahi pesan dari Bsu, dan berterima, artinya sesuai dengan kewajaran atau kelaziman kaidah dalam Bsa. Kedua, terjemahan dianggap kurang tepat
apabila terjemahan dari Bsu ke dalam Bsa disampaikan sesuai makna, namun makna yang disampaikan tidak lengkap dan bentuknya tidak sesuai dengan kewajaran dan kelaziman kaidah kebahasaan dalam Bsa atau tidak berterima bentuknya. Atau terjemahan dianggap kurang tepat bilamana bentuk Bsa sudah sesuai dengan kelaziman dan berterima, tetapi makna yang diungkapkan tidak sesuai dengan pesan dalam Bsu. Dan ketiga, terjemahan dianggap tidak tepat jika makna tidak setia makna, adanya penambahan atau pengurangan informasi dan adanya salah interpretasi dari penerjemah terhadap teks Bsu.
Setelah melakukan reduksi dan sajian data, peneliti melakukan penarikan simpulan dan verifikasi. Pada awal pengumpulan data, peneliti telah memahami arti berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan pernyatan-peryataan menuju ke penarikan simpulan. Dalam hal ini, Sutopo (1996: 83) menyatakan, reduksi adalah bagian dari prosses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan penelitin dapat dilakukan. Penarikan simpulan diambil berdasarkan pada temuan dan hasil analisis data serta pembahasannya.
Setelah simpulan diperoleh, maka simpulan itu perlu diverifikasi. Artinya, untuk melakukan penelusuran kembali simpulan secara cepat perlu dilakukan gerak pengulangan data dengan cepat. Verifikasi bisa juga dilakukan dengan melakukan replikasi atau pengulangan dalam satuan data yang lain. Dalam hal ini, Sutopo (1996: 84) menyatakan, kesimpulan yang perlu diverifikasi atau ditelusuri
kembali dengan cepat dapat dilakukan dengan replikasi atau pengulangan. Hal ini dilakukan untuk menguji kembali validitas data., karena makna data pada dasarnya harus diuji validitasnya supaya kesimpulan penelitian menjadi lebih kokoh..
Hasil penarikan simpulan dan verifikasi digunakan untuk menjawab tiga rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1) mendeskripsikan pergeseran- pergeseran bentuk dalam penerjemahan klausa pasif dari novel The Lord of The Rings: The Return of The King karya JRR Tolkien, 2) mendeskripsikan pergeseran-pergeseran makna dalam penerjemahan klausa pasif dari novel The Lord of The Rings: The Return of The King karya JRR Tolkien, dan 3) mengetahui ketepatan penerjemahan klausa pasif yang mengalami pergeseran bentuk dan makna dari novel The Lord of The Rings: The Return of The King karya JRR Tolkien.
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN