• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

METODOLOGI PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul baik dari hasil observasi, wawancara, dokumen, dan studi pustaka, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data. Proses analisis data dilakukan untuk mngetahui jawaban dari permasalahan yang diteliti sesuai dengan rumusan masalah. Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2007: 247) mengungkapkan bahwa:

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorgaisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain.

Pendapat yang senada dikemukakan oleh Seiddel dalam Moleong (2007: 247) bahwa analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan memilah-milah, mengklasifikasikan, mensistesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

3. Berpikir, dengan jalan membuat kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam menganalisis data.

1. Mengumpulkan data

Tahap ini adalah proses pengumpulan data dari berbagai jenis dari hasil observasi dan data yang lainnya.

2. Mengklasifikasi data

Klasifikasi data merupakan pengelompokan data-data yang diperoleh, dengan cara memilah-milihnya berdasarkan kelompok dan jenisnya. Penulis mengelompokan data berdasarkan teknik pembuatan desain secara digital/ komputer grafis terutama pengelompokan tipografi berdasarkan jenis huruf

75

yang digunakan dan gambar-gambar yang menampilkan tema pantai yang disusun dengan komposisi layout tertentu pada kaos pariwisata pantai Pangandaran terutama kaos untuk pria dewasa, karena gambar-gambar yang ditampilkan lebih relevan dengan tema wisata pantai, dibandingkan dengan kaos untuk wanita baik anak-anak maupun dewasa.

3. Menelaah data

Pada tahap ini penulis melakukan pengecekan ulang terhadap data baik yang sudah terkumpul maupun sudah diklasifikasi sebelumnya, karena dikhawatirkan terjadinya kekeliruan dan kekurangan pada data tersebut.

4. Verifikasi data/ menarik kesimpulan

Penulis menarik kesimpulan dengan cara merangkum data setelah semua langkah-langkah dalam analisis data dilakukan.

5. Analisis data

Merupakan tahap akhir untuk melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan cara menganalisis objek penelitian berdasarkan landasan teori.

76

Bagan 3.1

ANALISIS DATA BERDASARKAN DOKUMENTASI, OBSERVASI,

WAWANCARA, DAN KAJIAN PUSTAKA BERUPA LANDASAN TEORI

Sumber: Dokumen Pribadi

Penjelasannya adalah data-data dianalisis berdasarkan tipografi, perwujudan gambar, dan layout bersumber pada data gambar yang diperoleh dari perusahaan Tjap Teri. Analisis tipografi meliputi jenis huruf yang digunakan, ukuran, variasi huruf, spasi huruf, anatomi huruf, dan prinsip tipografi yang digunakan. Perwujudan gambar meliputi jenis gambar, jarak pandang, unsur visual gambar, dan teknik yang digunakan, sedangkan layout meliputi elemen-elemen layout, prinsip-prinsip layout, dan warna yang digunakan.

Gambar

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Tipografi yang biasa digunakan untuk diaplikasikan pada kaos sablon cinderamata pantai Pangandaran produksi PO. Tjap Teri sebelum tahun 2012 lebih banyak menggunakan jenis/ klasifikasi huruf sans serif terutama font Arial dibandingkan dengan jenis huruf lainnya karena jenis sans serif memiliki karakter huruf yang lebih sederhana dan mudah dibaca. Kelompok huruf sans serif memiliki karakter yang formal, namun digunakan sebagai elemen teks pada gambar yang tidak memiliki karakter formal seperti gambar yang bergaya kartun, dan distorsi maupun transformasi objek-objek gambar yang dibuat lebih sederhana dan menarik. Adapun jenis transitional, script, cursive, dan dekoratif mulai variatif digunakan setelah tahun 2012. Besar kecilnya ukuran dan spasi huruf, disesuaikan dengan format ukuran pada model film yang akan dicetak sablon.

Jenis gambar yang dibuat lebih bersifat ilustratif, karena hanya berperan sebagai pelengkap/ pendamping teks, tidak untuk menjelaskan teks. Pemilihan objek-objek yang digambar didominasi oleh fauna-fauna yang ada di laut. Ada pula objek lain yang diambil dari fauna yang tinggal di cagar alam. Objek ini ditampilkan untuk menunjukkan adanya potensi lain yang dimiliki oleh pantai Pangandaran berupa cagar alam yang di dalamnya terdapat hewan-hewan yang dilindungi. Objek flora seperti pohon kelapa sebagai tambahan objek dalam desain gambar tidak banyak dijumpai hanya beberapa saja. Objek-objek tersebut didistorsi menjadi lebih sederhana dan menarik adapula tampilan objek gambar yang berasal dari khayalan seperti puteri duyung yang merupakan transformasi bentuk manusia dan ikan yang tidak ada dalam dunia nyata. Proporsi objek ada yang dibuat dengan jarak pandang dekat (close up), penuh/ utuh (full shot), menengah (medium shot), dan jauh (long shot/ long distance).

198

Berdasarkan layout yang digunakan, elemen-elemen layout yang terdapat pada rancangan kaos pariwisata pantai Pangandaran hanya terdapat beberapa saja seperti elemen headline, subhead, artwork/ gambar, byline dan ada pula tambahan berupa callouts. Warna yang digunakan tidak banyak melainkan terdiri dari tiga warna yang sering dijumpai pada rancangan tersebut. Rancangan dibuat dengan tanpa melewatkan prinsip-prinsip layout. Prinsip keseimbangan yang sering dijumpai pada rancangan kaos untuk pria dewasa lebih banyak asimetris tidak seimbang/ kurang beraturan. Secara keseluruhan rancangan yang dibuat untuk diaplikasikan pada kaos pariwisata pantai Pangandaran karya PO. Tjap Teri, identitas lokalnya belum banyak ditampilkan baik bahasa dan budaya masyarakat Pangandaran sendiri meskipun pada rancangan tersebut terdapat gambar-gambar yang menampilkan kelebihan lain yang dimiliki oleh pantai wisata Pangandaran berupa cagar alam.

B.Rekomendasi

1. Bagi perusahaan perseorangan PO. Tjap Teri karya-karya berupa desain pada kaos yang diproduksi sudah cukup menarik dan mempunyai karakter tersendiri namun akan lebih menarik lagi apabila rancangan dibuat dengan menampilkan identitas lokal dan budaya masyarakat Pangandaran serta potensi-potensi lainnya yang terdapat di pantai Pangandaran. Selain itu juga berusaha menjadikan inspirasi untuk generasi muda agar lebih kreatif dalam menciptakan karya-karya kaos sablon dengan desain-desain yang menarik dengan cara melakukan pelatihan khususnya kepada para karyawannya. Berusaha mengeksplorasi teknik dan perwujudan gambar yang lebih sesuai dengan teks/ keterangannya pada rancangan aplikasi kaos pariwisata Pantai Pangandaran.

2. Bagi bidang pendidikan khususnya seni rupa, semoga dengan adanya karya tulis ini dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan tentang desain-desain yang terdapat pada kaos pariwisata Pantai Pangandaran.

199

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji bidang yang sama, penulis sarankan untuk mengkaji desain-desain pada kaos pariwisata pantai lainnya dengan memahami teori tipografi, gambar dan layout untuk mengetahui relevansi desain yang dibuat dengan realita keistimewaan yang dimiliki oleh kawasan wisata tersebut.

4. Bagi lembaga pemerintah daerah setempat, diharapkan adanya kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang memproduksi kaos wisata pantai Pangandaran sebagai upaya untuk mempromosikan keistimewaan pantai tersebut yang dimiliki dalam bentuk desain pada kaos/ pakaian cinderamata agar lebih sesuai lagi dengan keistimewaanya dan menjadikan kawasan wisata tersebut sebagai tempat wisata yang paling banyak diminati oleh wisatawan. 5. Bagi masyarakat, dengan adanya desain-desain pada kaos pariwisata pantai

Pangandaran dapat mengapresiasi perwujudan desain tersebut dan bangga terhadap potensi wisata alam yang dimiliki.

200

Dokumen terkait