• Tidak ada hasil yang ditemukan

. KAJIAN VISUAL DESAIN PADA KAOS PARIWISATA PANTAI PANGANDARAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan ". KAJIAN VISUAL DESAIN PADA KAOS PARIWISATA PANTAI PANGANDARAN."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN VISUAL DESAIN PADA KAOS PARIWISATA

PANTAI PANGANDARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Seni Rupa

Oleh:

NURYSTA TRESNA SUNDI

0900591

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

KAJIAN VISUAL DESAIN PADA KAOS

PARIWISATA PANTAI

PANGANDARAN

Oleh

Nurysta Tresna Sundi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pandidikan Bahasa dan Seni

©Nurysta Tresna Sundi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

KAJIAN VISUAL DESAIN PADA KAOS PARIWISATA

PANTAI PANGANDARAN

Oleh:

Nurysta Tresna Sundi

0900591

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Suryadi, S.Pd. M.Sn.

NIP. 197307142003121001

Pembimbing II

Zakiah Pawitan, M.Ds.

NIP. 198305052005012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa

(4)

KAJIAN VISUAL DESAIN PADA KAOS PARIWISATA

PANTAI PANGANDARAN

Oleh:

Nurysta Tresna Sundi

0900591

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Penguji I

Dra. Tity Soegiarti, M.Pd.

NIP. 195509131985032001

Penguji II

Yulia Puspita, M.Pd.

NIP. 198107012005012004

Penguji III

(5)

ABSTRAK

Nurysta Tresna Sundi. 2014. KAJIAN VISUAL DESAIN PADA KAOS PARIWISATA PANTAI PANGANDARAN. Program Studi S1 Jurusan

Pendidikan Seni Rupa.

Kaos sablon khas pariwisata pantai pangandaran adalah salah satu bidang usaha cinderamata yang diproduksi oleh masyarakat sekitar Pangandaran sendiri. Kaos dijadikan sebagai media aplikasi desain yang menggambarkan tentang wisata pantai. Desain-desain yang dibuat pada umumnya berkaitan dengan pantai dengan tema yang beragam, sehingga tidak banyak identitas lokal dan ciri khas pantai Pangandaran yang diterapkan pada kaos pariwisata pantai Pangandaran. Desain yang dibuat pada kaos banyak yang menampilkan gambar-gambar dan tipografi yang disusun dengan layout tertentu oleh karena itu rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: bagaimana desain tipografi, gambar, serta komposisi layout-nya yang ada pada kaos pariwisata pantai Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif. Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian yaitu perusahaan perseorangan (PO) Tjap Teri yang terletak di desa Pananjung Jln. Merdeka RT. 01 RW. 03 Kecamatan Pangandaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi, wawancara, dokumen, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: aspek tipografi meliputi jenis/ klasifikasi huruf yang digunakan sebelum tahun 2012 lebih didominasi dengan jenis huruf sans serif, aspek desain gambar yang terdapat pada kaos lebih bersifat ilustratif, karena gambar-gambar yang disajikan hanya digunakan untuk melengkapi teks, tidak sebagai penegas/ penguat teks, kemudian aspek komposisi layout berdasarkan elemennya terdiri dari headline, subhead,

artwork/ gambar, beberapa menggunakan byline, dan callouts yang pada

umumnya disusun dengan keseimbangan asimetris, dengan demikian masih terdapat kekurangan terutama pada desain gambar yang tidak relevan dengan keterangan teksnya, oleh karena itu disarankan kepada desainer untuk menampilkan tipografi yang lebih variatif sesuai dengan karakter gambar yang dibuat, menyajikan desain-desain gambar yang sesuai dengan potensi wisata pantai Pangandaran dan budaya lokal yang dimiliki, selain itu berupaya untuk menyajikan gambar yang relevan dengan keterangan teksnya.

(6)

ABSTRACT

Screen printing T-shirt Pangandaran beach tourism is one of the souvenir business fields produced by people Pangandaran own. T-shirts used as a media application that describes the design of coastal tourism. The designs are made in general related to the beach with a variety of themes, so not a lot of local identity and characteristics applied to the coast of Pangandaran beach tourism t-shirt. The design are made on T-shirt more display image and typography are arranged with a certain layout so the problem formulation and the purpose of this study was to determine: how to design typography, image, and the composition of the existing layout on the t-shirt Pangandaran beach tourism. The method used in this research is descriptive-analytical with a qualitative approach. The location was used as a place of research that individual companies (PO) Tjap Teri in

Pananjung Jln. Merdeka RT. 01 RW. 03 Pangandaran. Resource collection

techniques used consist of observation, interviews, documents, and literature.The results of this study can be concluded that: typography aspects include the type / classification of letters used before 2012 was dominated by the sans serif typeface, the design aspects of the image found on the T-shirt is more illustrative, because the image are presented only be use to complete the text, not as a explain text. then layout aspects based element consists of a headline, subhead, artwork / image, some use the byline, and callouts are generally arranged with asymmetrical balance, so there is still a weekness, especially in the design of image information there is not relevant to the text, therefore recommended to the designer to display typeface are more varied and appropriate with the image character, presenting image design based potential Pangandaran beach tourism, and local culture owned. Moreover try to present image relevant with the text description.

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH . ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR BAGAN... ...xviii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah. ... 1

B.Definisi Operasional ... 3

C.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

D.Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penelitian ... 7

BAB II TIPOGRAFI, GAMBAR, DAN TATA LETAK (LAYOUT) A.Tipografi ... 9

1. Pengertian ... 9

2. Sejarah Perkembangan Tipografi ... 9

3. Prinsip Pokok Tipografi ... 13

4. Anatomi Huruf ... 16

(8)

6. Ukuran Huruf ... 31

7. Bobot dan Variasi Huruf ... 31

8. Spasi Huruf, Kerning, Tracking, dan Leading ... 32

B.Gambar ... 33

1. Pengertian ... 33

2. Jenis-jenis Gambar... 34

3. Jarak Pandang Gambar ... 39

4. Unsur Visual Gambar ... 40

5. Teknik Menggambar ... 48

C.Tata Letak (Layout) ... 49

1. Pengertian ... 49

2. Prinsip-prinsip Layout ... 50

3. Elemen-elemen Tata Letak (Layout) ... 55

D.Kaos ... 61

1. Pengertian ... 61

2. Kaos sebagai Cinderamata ... 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Pendekatan dan Metode Penelitian ... 66

B.Waktu dan Lokasi Penelitian ... 70

C.Instrumen Penelitian ... 70

D.Sumber Data ... 71

E. Teknik Pengumpulan Data ... 72

(9)

BAB IV KAJIAN VISUAL DESAIN PADA KAOS PARIWISATA PANTAI

PANGANDARAN

A.Profil Kecamatan Pangandaran ... 77

1. Letak Geografis dan Administratif ... 78

2. Gambaran Umum Masyarakat Kecamatan Pangandaran ... 80

B.Profil Perusahaan Perseorangan (PO) Tjap Teri ... 82

C.Analisis Desain pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran Produksi PO. Tjap Teri ... 87

1. Karya 1 ... 87

a. Tipografi ... 88

b. Gambar ... 93

c. Komposisi Layout ... 96

2. Karya 2 ... 98

a. Tipografi ... 99

b. Gambar ... 103

c. Komposisi Layout ... 105

3. Karya 3 ... 107

a. Tipografi ... 108

b. Gambar ... 113

c. Komposisi Layout ... 115

4. Karya 4 ... 118

a. Tipografi ... 119

b. Gambar ... 123

(10)

5. Karya 5 ... 126

a. Tipografi ... 127

b. Gambar ... 130

c. Komposisi Layout ... 133

6. Karya 6 ... 135

a. Tipografi ... 136

b. Gambar ... 141

c. Komposisi Layout ... 143

7. Karya 7 ... 146

a. Tipografi ... 147

b. Gambar ... 150

c. Komposisi Layout ... 152

8. Karya 8 ... 154

a. Tipografi ... 154

b. Gambar ... 157

c. Komposisi Layout ... 159

9. Karya 9 ... 161

a. Tipografi ... 162

b. Gambar ... 165

c. Komposisi Layout ... 167

10.Karya 10 ... 169

a. Tipografi ... 170

b. Gambar ... 174

(11)

11.Karya 11 ... 178

a. Tipografi ... 179

b. Gambar ... 183

c. Komposisi Layout ... 184

12.Karya 12 ... 186

a. Tipografi ... 187

b. Gambar ... 190

c. Komposisi Layout ... 192

D. Pembahasan ... 194

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan ... 197

B.Rekomendasi ... 198

DAFTAR PUSTAKA ... 200

DAFTAR ISTILAH ... 203

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Huruf Menurut Danton Sihombing ... 23

G.Tabel 2.2 Klasifikasi Huruf Menurut Surianto Rustan ... 28

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian Berupa Variabel dan Indikator Data yang

Dianalisis Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data ... 71

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kecamatan Pangandaran Berdasarkan Potensinya

Tahun 2007 ... 78

H.Tabel 4.2 Jumlah Sarana Pariwisata Kecamatan Pangandaran Tahun 2007 .... 79

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Kec. Pangandaran Berdasarkan Mata Pencaharian. ... 81

Tabel 4.4 Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja Di PO. Tjap Teri ... 84

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tulisan Kaligrafi Cina ... 10

I. Gambar 2.2 Huruf Black Letter ... 11

Gambar 2.3 a. Huruf White Letter atau Humanist b. Huruf Old Style... 11

Gambar 2.4 a. Huruf Italic b. Typeface Gaya Transitional ... 12

J. Gambar 2.5 Contoh Legibility Huruf ... 13

Gambar 2.6 Contoh Readability Typeface dalam Suatu Kalimat ... 14

Gambar 2.7 1. Similarity 2. Continuation 3. Proximity 4. Closure ... 15

K.Gambar 2.8 Anatomi Huruf ... 17

Gambar 2.9 Anatomi Huruf ... 17

Gambar 2.10 Anatomi Huruf ... 18

L. Gambar 2.11 Anatomi Huruf ... 19

Gambar 2.12 Anatomi Huruf ... 20

Gambar 2.13 Anatomi Huruf ... 21

M.Gambar 2.14 Goudy Oldstyle Contoh Huruf Kategori Oldstyle ... 21

N.Gambar 2.15 Contoh Bodoni MT Condensed Salah Satu Huruf O. Kelompok Modern ... 22

P. Gambar 2.16 Clarendon Salah Satu Huruf Kelompok Slab Serif ... 22

Q.Gambar 2.17 Arial Merupakan Huruf yang Mewakili Kelompok Huruf R. Sans Serif ... 22

S. Gambar 2.18 Contoh Variasi Huruf dari yang Bentuknya Tipis hingga T. Sangat Tebal ... 31

Gambar 2.19 Contoh Variasi Huruf dari Bentuk yang Sempit hingga Lebar ... 32

(14)

Gambar 2.21 Ilustrasi pada Komik ... 34

Gambar 2.22 Bentuk/ Alam Benda ... 35

Gambar 2.23 Model ... 35 Gambar 2.24 Mistar Ornamen ... 35

Gambar 2.25 Sketsa ... 36

Gambar 2.26 Stilasi Daun ... 37

Gambar 2.27 Distorsi Binatang Angsa ... 37

Gambar 2.28 Deformasi Wajah Manusia ... 37

Gambar 2.29 Transformasi Burung dan Ikan Berbelalai Gajah ... 38

Gambar 2.30 Image Raster dalam Ukuran Sebenarnya (Kiri) dan Setelah Diperbesar Beberapa Kali (Kanan) ... 38

Gambar 2.31 Tampilan Image Vector dalam Ukuran Sebenarnya (Kiri) maupun Setelah Diperbesar (Kanan) hingga 400% ... 39

Gambar 2.32 Garis Berdasarkan Penekanannya ... 41

Gambar 2.33 Berbagai Macam Bidang ... 42

Gambar 2.34 Macam-Macam Tekstur ... 43

Gambar 2.35 Perspektif Ruang ... 44

Gambar 2.36 Gelap Terang dalam Gambar yang Ditimbulkan melalui Tekik Arsir ... 45

Gambar 2.37 a. Susunan Warna Analog, b. Susunan Warna Monokromatik, c. Susunan Warna Polikromatik, d. Susunan Warna Selaras Kontras... 46

Gambar 2.38 Perbandingan Proporsi Objek Ilustrasi pada Karya Karikatur ... 51

(15)

Gambar 2.40 Emphasis Gabungan Elemen Visual Berupa Foto dan

Elemen Teks ... 52

Gambar 2.41 Contoh Adanya Pengulangan Objek Pada Sebuah Karya Poster ... 53

Gambar 2.42 Kesatuan Melalui Teknik Fotografi dan Komputer Grafis yang Pas. ... 54

Gambar 2.43 Sequence yang Membentuk Huruf Z Pada Poster ... 54

Gambar 2.44 Headline dengan Posisi Vertikal ... 55

Gambar 2.45 Elemen Byline dalam Karya Desain Komunikasi Visual ... 56

Gambar 2.46 Bodycopy pada Sebuah Artikel ... 56

Gambar 2.47 Elemen Subhead dalam Surat Kabar ... 56

Gambar 2.48 Callouts Berupa Balloon yang Berisi Keterangan-Keterangan Tambahan dari Masing-Masing Ilmuwan ... 57

Gambar 2.49 Header and Footer ... 58

Gambar 2.50 Elemen Visual Berupa Foto pada Sebuah Majalah ... 59

Gambar 2.51 Elemen Visual Berupa Ilustrasi pada Majalah Anak-Anak. ... 59

Gambar 2.52 Elemen-Elemen Layout pada Buku ... 60

Gambar 2.53 Kaos Joger Cinderamata Khas Bali ... 63

Gambar 2.54 Kaos Dagadu Cinderamata Khas Jogja ... 64

U.Gambar 2.55 Kaos Jogist dari Jogja ... 64

Gambar 2.56 Desain Kaos Otak Udang Khas Sidoarjo... 65

(16)

Gambar 4.2 Peta Kecamatan Pangandaran Beserta Lokasi Tempat Wisata ... 77

Gambar 4.3 Perusahaan Tjap Teri ... 82

Gambar 4.4 Kegiatan Wawancara antara Penulis dengan Bapak Remi Ganda Saptono ... 83

Gambar 4.5 a. Alat Sablon berupa Screen yang Berfungsi untuk Menyablon Kaos b. Bahan Diazol Berfungsi sebagai Pelapis Screen dalam Proses Sablon ... 85

Gambar 4.6 Tahap Saat Cetak dalam Proses Cetak Sablon ... 86

Gambar 4.7 Karya-karya Kaos Pariwisata PO. Tjap Teri ... 86

Gambar 4.8 Analisis Karya 1 ... 87

Gambar 4.9 Analisis tipografi 1 ... 88

Gambar 4.10 Analisis Tipografi 2 ... 89

Gambar 4.11 Analisis Jarak Tipografi dan Anatomi Huruf ... 90

Gambar 4.12 Tinjauan Anatomi Huruf 1 Jenis Sans Serif... 91

Gambar 4.13 Tinjauan Anatomi Huruf 2 Jenis Script... 92

Gambar 4.14 Analisis Gambar ... 93

Gambar 4.15 Analisis Layout ... 96

Gambar 4.16 Analisis Karya 2 ... 98

Gambar 4.17 Analisis Tipografi ... 99

Gambar 4.18 Analisis Jarak Tipografi dan Anatomi Huruf ... 100

Gambar 4.19 Tinjauan Anatomi Huruf Jenis Sans Serif ... 101

Gambar 4.20 Analisis Gambar ... 103

(17)

Gambar 4.22 Analisis Karya 3 ... 107

Gambar 4.23 Analisis Tipografi 1... 108

Gambar 4.24 Analisis Tipografi 2... 108

Gambar 4.25 Analisis Jarak Tipografi ... 109

Gambar 4.26 Analisis Anatomi Huruf ... 110

Gambar 4.27 Tinjauan Anatomi Huruf Jenis Sans Serif ... 111

Gambar 4.28 Analisis Gambar ... 113

Gambar 4.29 Analisis Layout ... 115

Gambar 4.30 Analisis Karya 4 ... 118

Gambar 4.31 Analisis Tipografi1 ... 119

Gambar 4.32 Analisis Tipografi 2 ... 119

Gambar 4.33 Analisis Jarak Tipografi ... 120

Gambar 4.34 Analisis Anatomi Huruf ... 120

Gambar 4.35 Tinjauan Anatomi Huruf Jenis Sans Serif ... 121

Gambar 4.36 Analisis Gambar ... 123

Gambar 4.37 Analisis Layout ... 124

Gambar 4.38 Analisis Karya 5 ... 126

Gambar 4.39 Analisis Tipografi ... 127

Gambar 4.40 Analisis Jarak Tipografi dan Anatomi Huruf ... 128

Gambar 4.41 Analisis Tinjauan Anatomi Huruf Jenis Sans Serif ... 129

Gambar 4.42 Analisis Gambar ... 130

Gambar 4.43 Analisis Layout ... 133

Gambar 4.44 Analisis Karya 6 ... 135

(18)

Gambar 4.46 Analisis Jarak Tipografi ... 137

V.Gambar 4.47 Analisis Anatomi Huruf ... 138

Gambar 4.48 Tinjauan Anatomi Huruf Jenis Sans Serif ... 139

Gambar 4.49 Analisis Gambar ... 141

Gambar 4.50 Analisis Layout ... 143

Gambar 4.51 Analisis Karya 7 ... 146

Gambar 4.52 Analisis Tipografi ... 147

Gambar 4.53 Analisis Jarak Tipografi ... 147

Gambar 4.54 Analisis Anatomi Huruf ... 148

Gambar 4.55 Tinjauan Anatomi Huruf Jenis Sans Serif ... 149

Gambar 4.56 Analisis Gambar ... 150

Gambar 4.57 Analisis Layout ... 152

Gambar 4.58 Analisis Karya 8 ... 154

Gambar 4.59 Analisis Tipografi ... 154

Gambar 4.60 Analisis Anatomi Huruf ... 155

Gambar 4.61 Tinjauan Anatomi Huruf Jenis Transitional ... 156

Gambar 4.62 Analisis Gambar ... 157

Gambar 4.63 Analisis Layout ... 159

Gambar 4.64 Analisis Karya 9 ... 161

Gambar 4.65 Analisis Tipografi ... 162

Gambar 4.66 Analisis Jarak Tipografi ... 162

Gambar 4.67 Analisis Anatomi Huruf ... 163

(19)

Gambar 4.69 Analisis Gambar ... 165

Gambar 4.70 Analisis Layout ... 167

Gambar 4.71 Analisis Karya 10 ... 169

Gambar 4.72 Analisis Tipografi ... 170

Gambar 4.73 Analisis Anatomi Huruf dan Jarak Tipografi ... 171

Gambar 4.74 Tinjauan Anatomi Huruf Jenis Script ... 173

Gambar 4.75 Analisis Gambar ... 174

Gambar 4.76 Analisis Layout ... 176

Gambar 4.77 Analisis Karya 11 ... 178

Gambar 4.78 Analisis Tipografi ... 179

Gambar 4.79 Analisis Jarak Tipografi dan Anatomi Huruf ... 180

Gambar 4.80 Tinjauan Anatomi Huruf Jenis Script ... 182

Gambar 4.81 Analisis Gambar ... 183

Gambar 4.82 Analisis Layout ... 184

Gambar 4.83 Analisis Karya 12 ... 186

Gambar 4.84 Analisis Tipografi ... 187

Gambar 4.85 Analisis Jarak Tipografi dan Anatomi Huruf ... 188

Gambar 4.86 Tinjuan Anatomi Huruf Jenis Cursive ... 189

Gambar 4.87 Analisis Gambar ... 190

(20)

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Analisis Data Berdasarkan Dokumentasi, Observasi, Wawancara,

dan Studi Pustaka Berupa Landasan Teori ... 76

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pangandaran merupakan salah satu Kabupaten yang baru terbentuk pada

tahun 2012. Terbentuknya Kabupaten Pangandaran sebagai pemekaran dari

kabupaten Ciamis-Jawa Barat, menjadi daerah otonomi baru di Indonesia.

Lahirnya kabupaten baru di Jawa Barat menjadikan Pangandaran sebagai kota

wisata yang terpisah dari Kabupaten Ciamis. Pangandaran terkenal dengan

kawasan wisatanya yaitu Pantai Pangandaran. Banyak wisatawan domestik

maupun mancanegara yang berkunjung ke pantai tersebut, dengan demikian

banyak pula masyarakat sekitar maupun masyarakat luar yang membuka usaha di

kawasan pantai Pangandaran.

Berbagai bidang usaha dijadikan profesi oleh masyarakat seperti kerajinan

kerang, body painting, lukisan, kaos air brush, sablon, dan sebagainya. Usaha

sablon di Pangandaran oleh masyarakat sering diaplikasikan pada pakaian atau

kaos, karena kaos lebih banyak diminati oleh para wisatawan domestik maupun

mancanegara. Sablon merupakan industri yang berkembang pesat di Pangandaran,

karena didukung oleh daerah yang berpotensi sebagai kawasan wisata. Kelebihan

usaha cetak sablon adalah modal yang diperlukan tidak cukup besar, dengan

demikian masyarakat sekitar lebih memilih usaha tersebut dengan mengeluarkan

modal awal yang relatif kecil dan membuka usaha yang dapat dikategorikan

sebagai home industry. Hasil cetak sablon memiliki lingkup pasar yang khas yaitu

segmen menengah hingga ke bawah dengan spesifikasi tersendiri. Di samping itu,

secara finansial, produk kaos sablon cukup terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat. Tidak heran, di sepanjang pesisir pantai Pangandaran banyak deretan

kios yang menjual pakaian-pakaian khas Pangandaran dan lebih didominasi oleh

pakaian/ kaos sablon dengan desain yang menampilkan deskripsi pantai

pangandaran yang disajikan melalui gambar, tipografi, dan atau gambar dan

(22)

2

Di berbagai kawasan wisata seperti di Jogja, Bali, Sidoarjo, dan sebagainya

kaos merupakan salah satu cinderamata yang berkembang pesat. Perkembangan

tersebut terbukti dengan adanya brand-brand atau merk dagang yang memiliki

daya jual tinggi sehingga terkenal ke seluruh masyarakat Indonesia, seperti

Dagadu yang merupakan salah satu brand pada kaos cinderamata di kawasan

wisata Jogja, masyarakat luas tentu sudah mengenal kaos-kaos atau pakaian yang

bermerk Dagadu. Joger dikenal dengan pabrik kata-kata merupakan salah satu

nama galeri sekaligus brand yang menjual berbagai jenis cinderamata khas Bali.

Salah satunya adalah kaos sablon yang didesain dengan pengolahan kata-kata

yang menarik perhatian masyarakat. Selain itu terdapat pula kaos cinderamata

yang cukup terkenal dengan merk dagang Otak Udang di Sidoarjo. Desain-desain

pada kaos cinderamata tersebut diciptakan secara menarik tanpa meninggalkan

budaya lokal yang dimiliki, dengan menuangkan tempat-tempat wisata daerah,

makanan khas, budaya khas, bahasa, serta menjadi identitas dari masyarakatnya

dan sekaligus sebagai benda kenangan asal kota wisata tersebut.

Desain pada pakaian/ kaos cinderamata yang biasanya dijual di sekitar Pantai

Pangandaran disesuaikan dengan kawasan wisata pantai dan mendeskripsikan

keadaan tentang keindahan Pantai Pangandaran. Banyak kaos-kaos yang

menampilkan gambar-gambar tentang pantai dan tipografi yang bertuliskan nama

“Pangandaran” dengan berbagai huruf yang berbeda-beda pada masing-masing

kaos dan dikomposisikan secara menarik. Fenomena yang menjadi masalah

menurut penulis pada saat ini desain yang diterapkan pada kaos pariwisata

Pangandaran tidak hanya menggambarkan kondisi pantai Pangandaran, ada pula

yang menggambarkan situasi/ keadaan yang berbeda seperti yang sering dijumpai

pada tempat-tempat pariwisata yang lain dengan memberi label nama

Pangandaran. Hal ini terjadi karena kebutuhan pasar wisata. Selain itu identitas

lokal desain pada kaos Pangandaran belum banyak diterapkan, meskipun desain

yang terdapat pada kaos tersebut dibuat untuk menunjukkan keistimewaan dan

keunikan yang dimiliki pantai Pangandaran dan bertujuan agar wisatawan

(23)

3

Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke pantai Pangandaran menjadi daya

dukung bagi masyarakat Pangandaran untuk memproduksi pakaian/ kaos sablon

khas pantai Pagandaran, khususnya dalam bidang desain. Dengan demikian bagi

wisatawan yang berwisata ke Pantai tersebut apabila membeli pakaian/ kaos

Pangandaran akan menjadi kenangan tersendiri bagi mereka. Dengan meninjau

penerapan desain gambar-gambar yang bernuansa pantai dan hewan-hewan laut

serta penerapan tipografi yang didominasi dengan label nama “Pangandaran”

keduanya dikomposisikan dengan layout tertentu pada kaos pariwisata pantai

Pangandaran selain itu masih terdapatnya beberapa desain gambar yang tidak

sesuai dengan keterangannya sebagai elemen tipografi, perlu diluruskan bahwa

dengan diadakannya penelitian dan analisis pada karya desain untuk diaplikasikan

pada kaos pariwisata pantai Pangandaran dengan teori-teori yang berkaitan

dengan tipografi, gambar dan layout, dapat memberi gambaran kepada desainer

dalam membuat desain menjadi lebih baik lagi terutama gambar yang disajikan

dengan teksnya sesuai, karena jika hal ini tidak diteliti tentunya masih terdapat

beberapa desain gambar dan tipografi sebagai keterangannya tidak relevan

terutama pada desain-desain yang dibuat dengan tema pantai meskipun secara

visual sudah terlihat menarik, oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk

mengkaji dan menganalisisnya dalam bentuk skripsi yang berjudul: “Kajian

Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran”.

B.Definisi Operasional

Berdasarkan judul yang penulis kemukakan yaitu “Kajian Visual Desain Pada

Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran” agar lebih mudah dipahami serta

menghindari kesalahan tanggapan, maka dapat dijelaskan melalui definisi

opersional atau penjelasan dari istilah-istilah yang terdapat pada judul tersebut

yang terdiri dari:

1. Kajian berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 604) adalah “hasil

mengkaji” sedangkan mengkaji artinya “belajar, mempelajari, memeriksa,

(24)

4

Dengan demikian kajian dalam penelitian ini adalah hasil dari mengkaji

permasalahan yang diteliti berdasarkan rumusan masalah.

2. Visual menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1549) adalah “dapat

dilihat dengan indra penglihatan (mata), berdasarkan penglihatan”. Dari kata

visual maka desain yang terdapat pada kaos pariwisata pantai Pangandaran

baik tipografi, perwujudan gambar, dan komposisi layout-nya dikaji

berdasarkan apa yang dilihat dengan landasan teori-teori tipografi, gambar,

maupun teori tentang layout.

3. Desain dapat dikatakan sebagai proses awal atau rancangan dalam membuat

suatu karya. Dalam dunia seni rupa istilah desain berkaitan dengan reka rupa,

reka bentuk, gambaran, rancangan atau sketsa dari suatu gagasan atau ide.

Archer dalam Agus Sachari (2005: 6) menyatakan bahwa desain adalah:

Salah satu bentuk kebutuhan badani dan rohani manusia yang dijabarkan melalui berbagai bidang pengalaman, keahlian, dan pengetahuannya yang mencerminkan perhatian pada apresiasi dan adaptasi terhadap sekelilingnya, terutama yang berhubungan dengan bentuk, komposisi, arti, nilai, dan berbagai tujuan benda buatan manusia.

4. Kaos merupakan bahan lentur berupa pakaian yang digunakan untuk menutupi

bagian tubuh manusia dan nyaman dipakai. Tidak heran jika dewasa ini kaos

atau yang dikenal dengan sebutan kaos oblong makin berkembang luas di

masyarakat. Kaos atau T-shirt berdasarkan The Fairchild Dictionary of Fashion

diartikan sebagai:

Originally a white undershirt worn by men with round neck and set-in sleeves, this knitted pullover sport shirt is now made in any color, frequently screen-printed with name, slogans, or cartoon. In early 1980s become so popular that some where trimmed with lace, embroidery, and ruffles. The name in 1980s was extended to include simple woven blouses

(Charlotte Mankey 2003: 409).

Jika diartikan T-Shirt pada awalnya merupakan kaos yang dikenakan oleh

kaum pria berwarna putih dan halus yang berlengan pendek dan berleher

bundar. Pada tahun 1980-an T-Shirt menjadi lebih populer dengan berbagai

warna dan diberi elemen nama, slogan atau kartun dengan cara dicetak serta

(25)

5

5. Pariwisata adalah salah satu industri gaya baru, yang mampu menyediakan

pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal pendapatan, peluang kerja, taraf

hidup dan dalam mengaktifkan sektor produksi lain di dalam suatu negara.

Kepariwisataan dapat dipandang sebagai sesuatu yang abstrak, misalnya saja sebagai suatu gejala yang melukiskan kepergian orang-orang di dalam negaranya sendiri (pariwisata domestik atau penyebrangan orang-orang pada tapal batas suatu negara (pariwisata internasional). (Wahab, 2003: 3).

6. Pantai Pangandaran merupakan sebuah objek wisata yang paling banyak

diminati oleh pengunjung yang berada di Kabupaten Pangandaran terletak di

sebelah timur jawa barat, tepatnya di Desa Pananjung Kabupaten Pangandaran

Provinsi Jawa Barat. Banyak wisatawan asing maupun domestik yang

mengunjungi Pantai tersebut karena Pantai Pangandaran memiliki

keistimewaan tersendiri.

C. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi masalah

Dari pemaparan judul di atas maka penulis menemukan masalah yang perlu

dikaji dalam topik penelitian ini. Gambar-gambar dan tipografi yang dirancang

untuk diaplikasikan pada kaos pariwisata Pantai Pangandaran, serta komposisi

layout yang digunakan, menjadi permasalahan yang perlu dibatasi dan

dirumuskan terlebih dahulu agar pembahasan lebih terarah dan menghindari

pembahasan yang terlalu meluas.

Gambar merupakan bentuk visualisasi dari berbagai objek tiruan (manusia,

hewan, tumbuhan, benda-benda buatan manusia, dsb) maupun hasil dari imajinasi

dan ekspresi seseorang yang dibuat dengan berbagai teknik dan berbagai media,

mulai dari media yang paling sederhana seperti pensil pada kertas sampai media

yang terdapat pada program aplikasi untuk membuat dan mengolah gambar pada

komputer. Tipografi adalah teknik dan seni mengatur huruf menggunakan

gabungan bentuk huruf, jarak dan ruang huruf untuk menghasilkan hasil seni

aturan huruf yang menarik. Tipografi pada saat ini telah berkembang dan

(26)

6

multimedia. Sedangkan layout berkaitan dengan tata letak pada sebuah karya

desain komunikasi visual berdasarkan elemen pembentuknya dan prinsip yang

digunakan.

2. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas maka penulis merumuskan masalah

penelitian dalam bentuk pertanyaan. Permasalahan yang dapat dirumuskan adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana tipografi yang digunakan pada rancangan aplikasi kaos pariwisata

pantai Pangandaran?

2. Bagaimana perwujudan gambar pada rancangan aplikasi kaos pariwisata pantai

Pangandaran?

3. Bagaimana komposisi layout desain gambar dan tipografi yang ada pada kaos

pariwisata pantai Pangandaran?

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus permasalahan di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis tipografi yang digunakan pada rancangan aplikasi kaos

pariwisata pantai Pangandaran.

2. Menganalisis perwujudan gambar pada rancangan aplikasi kaos pariwisata

pantai Pangandaran.

3. Menganalisis komposisi layout desain gambar dan tipografi pada kaos

pariwisata pantai Pangandaran.

E. Manfaat Penelitian

Penulisan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

terkait utamanya pihak-pihak berikut ini:

1. Bagi dunia pendidikan, memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka

pengembangan ilmu pendidikan seni rupa terutama di bidang desain yang

(27)

7

2. Bagi Penulis, sebagai bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah, serta sebagai

tambahan informasi mengenai penggunaan desain tipografi, gambar-gambar

dan layout pada kaos Pangandaran.

3. Bagi desainer, sebagai pendorong atau motivasi untuk menciptakan

desain-desain karya seni rupa dengan inovasi gagasan yang lebih kreatif dan menarik.

Selain itu memberi gambaran dalam menciptakan desain dengan menampilkan

elemen gambar dan tipografi yang lebih relevan berdasarkan potensi dan

budaya lokal wisata pantai Pangandaran.

4. Bagi Masyarakat, sebagai dorongan untuk mengapresiasi salah satu karya seni

rupa yang berupa desain pada kaos Pangandaran, serta menambah kecintaan

terhadap kekayaan tanah air khususnya tempat-tempat pariwisata alam yang

ada di Indonesia.

F. Sistematika Penelitian

Hasil penelitian disusun menjadi lima bab yang terdiri dari Pendahuluan,

Tipografi, Gambar, dan Tata Letak (Layout), Metodologi Penelitian, Kajian

Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran, serta Kesimpulan dan

Rekomendasi. Dengan tujuan supaya penulis lebih mudah memahami sistematika

dalam penulisan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah.

Penulis memaparkan alasan mengapa memilih desain pada kaos pariwisata pantai

Pangandaran sebagai objeknya dan kawasan pantai Pangandaran sebagai tempat

penelitiannya. Selain latar belakang pada bagian bab ini juga berisi definisi

operasional, identifikasi masalah, rumusan masalah yang disajikan dalam bentuk

pertanyaan untuk mempermudah peneliti mengkaji pembahasan, tujuan penelitian,

manfaat penelitian serta sistematika penelitian.

BAB II TIPOGRAFI, GAMBAR, DAN TATA LETAK (LAYOUT)

Bagian bab ini merupakan sebuah kajian teoritis dan tinjauan kepustakaan

dari berbagai referensi yang relevan dan berhubungan dengan masalah yang

(28)

8

antaranya terdiri dari sumber yang berkaitan dengan tipografi, gambar, layout,

teori warna, dan kaos.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan secara rinci mengenai waktu dan lokasi penelitian,

populasi dan sampel yang digunakan, pendekatan dan metode penelitian,

instrumen penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis

data. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penulis dalam memberikan arahan

dalam memecahkan permasalahan penelitian yang akan dikaji.

BAB IV KAJIAN VISUAL DESAIN PADA KAOS PARIWISATA PANTAI

PANGANDARAN

Bab ini merupakan isi utama dari penulisan penelitian yang menjawab atas

pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah. Dalam bab ini

penulis memaparkan hasil penelitian yang dilakukan di lapangan sesuai

kemampuan penulis mengenai “Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata

Pantai Pangandaran”. Penulis menganalisis lebih rinci mengenai tipografi dan gambar yang digunakan pada rancangan aplikasi kaos pariwisata pantai

Pangandaran serta komposisi layout desain gambar dan tipografinya pada kaos

pariwisata pantai Pangandaran. Pembahasan di sini supaya sesuai dengan

rumusan masalah yang sudah ditentukan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab terakhir ini dikemukakan mengenai kesimpulan sebagai hasil dari

penelitian yang dianalisis secara menyeluruh serta sebagai pemahaman penulis

dalam memecahkan permasalahan. Selain itu pula berupa saran-saran yang

(29)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas secara rinci mengenai metode dan tahapan-tahapan

penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan sumber berupa

fakta dan data yang berkaitan dengan judul skripsi “Kajian Visual Desain Pada

Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran”.

A.Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penulis menggunakan pendekatan kualitatif selama proses penelitian ini,

untuk memperoleh data dan informasi yang akan diolah menjadi sebuah karya

tulis. Menurut Moleong (2007: 6) mengemukakan bahwa: “penelitian kulalitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan

prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya”. Pendekatan penelitian

ini tidak menggunakan perhitungan data yang berupa angka atau statistik. Data

yang diperoleh bersifat deskriptif, seperti hasil dari wawancara, catatan lapangan,

dokumentasi, gambar maupun foto, rekaman video dan lain-lain.

2. Metode Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yang penulis angkat yaitu “Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran” maka metode yang digunakan adalah

deskriptif-analitis, karena data yang diperoleh tidak dapat dihitung dengan angka

melainkan diperoleh dari data-data yang bersifat deskriptif tentang gejala yang

diselidiki yang menggambarkan dan menafsirkan data tersebut. Seperti yang

dikemukakan oleh Bogdan dan Tailor dalam Moleong (2007: 4) bahwa:

“metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati”. Data yang diperoleh dari penelitian kualitatif dijabarkan dan

dianalisis dengan mendeskripsikan permasalahan yang diteliti berupa kata-kata.

(30)

fenomena-67

fenomena desain yang ada pada kaos pariwisata Pantai Pangandaran dengan

mendeskripsikan hasil dari pengumpulan data.

Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah rancangan kaos pariwisata

pantai Pangandaran yang dibuat dengan teknik komputer grafis yaitu CorelDraw

dan Photoshop. Sasaran utamanya yaitu pimpinan home industry serta para

karyawannya sebagai informan yang penulis perlukan untuk memperoleh

informasi mengenai perwujudan gambar dan tipografi yang digunakan serta

komposisi layout baik gambar maupun tipografinya pada rancangan aplikasi kaos

pariwisata pantai Pangandaran yang diproduksi oleh PO. Tjap Teri. Penelitian ini

dilakukan secara alamiah berdasarkan lokasi yang diteliti dengan tujuan dapat

menjawab perumusan masalah yang belum terjawab dengan pasti.

Agar proses penelitian berjalan dengan baik dan tersusun dengan rapi maka

sebelum menganalisis data yang akan dipaparkan dalam bab selanjutnya harus

mengetahui dan menjalankan tahap-tahap penelitian terlebih dahulu. Tahap-tahap

penelitian menurut Moleong (2007: 127) diantaranya: tahap pra-lapangan, tahap

pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Penulis dalam penelitian ini

melakukan tahap-tahap penelitian sebagai berikut:

1. Tahap pra-lapangan

Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam tahapan ini di

antaranya:

a. Memilih lapangan penelitian

Dalam tahap ini penulis mencari data-data dari internet dan informasi lainnya

dari masyarakat sekitar pantai Pangandaran.

b. Menyusun rancangan penelitian

Langkah awal dalam melakukan penelitian yaitu membuat rancangan

penelitian dengan menyusun laporan penelitian. Rancangan ini merupakan

kerangka dasar yang dijadikan acuan dalam melaksanakan penelitian yang berupa

proposal skripsi. Proposal skripsi disusun dengan mempertimbangkan pendapat

dan saran dari dosen seni rupa UPI mengenai tata cara penulisan dan sumber

(31)

68

c. Mengurus perizinan

Perizinan berbentuk surat keterangan dan surat pengantar kepada personal

atau instansi yang terkait. Dalam pembuatan surat izin ini dilakukan melalui

beberapa tahap mulai dari jurusan hingga pembantu dekan I. Setelah mendapatkan

pengesahan dari pembantu dekan I untuk melakukan penelitian, maka penulis bisa

memperoleh surat izin. Surat izin ini diberikan kepada pimpinan PO. Tjap Teri

kaos pariwisata Pantai Pangandaran agar diberikan izin untuk mengadakan

penelitian di tempat tersebut.

d. Menjajaki dan menilai lapangan

Tahap ini merupakan tahap orientasi lapangan dengan cara survei ke lokasi

yang akan dijadikan tempat penelitian. Penulis mencari data-data dan informasi

melalui masyarakat sekitar tempat pembuatan kaos pariwisata pantai Pangandaran

tentang situasi dan kondisi tempat penelitian tersebut dilakukan, agar penjakakan

dan penilaian terlaksana dengan baik. Sebelum mengadakan penjajakan penulis

harus mengetahui gambaran umum wilayah kecamatan Pangandaran dan

masyarakatnya, karena hal tersebut akan membantu dalam penjajakan lapangan.

Maksud dan tujuan penjajakan lapangan adalah untuk mengenal lingkungan

sosial, fisik serta keadaan alam. Pengenalan lapangan bertujuan untuk menilai

keadaan, dan latarnya, apakah sesuai dengan masalah yang digambarkan dan

dipikirkan sebelumnya oleh penulis. Dengan demikian maksud dan tujuan lainnya

termasuk inti dari penelitian ini akan terlaksana dengan baik.

e. Memilih dan memanfaatkan informan

Informan adalah orang yang lebih banyak berperan dalam memberikan

informasi tentang tujuan penelitian. Informan yang peneliti pilih adalah pimpinan

rumah produksi kaos Tjap Teri pantai pariwisata Pangandaran serta para

karyawannya, masyarakat sekitar dan pemerintah daerah kecamatan Pangandaran.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian

Sebelum penelitian dimulai, peneliti harus mempersiapkan fisik dan

perlengkapan lainnya agar penelitian berjalan dengan lancar, dan memperoleh

(32)

69

1. Surat izin penelitian dari FPBS

2. Instrumen wawancara

3. Catatan lapangan

4. Kamera

5. Alat perekam

Hal lain yang perlu disiapkan adalah pengaturan perjalanan karena lokasi

penelitian yang jauh, jadwal pelaksanaan penelitian serta biaya yang diperlukan

saat penelitian berlangsung.

2. Tahap pekerjaan lapangan

Tahap pekerjaan lapangan dilakukan berdasarkan teknik pengumpulan data

yang meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

a. Observasi

b. Memperoleh sumber data terutama desain-desain yang diaplikasikan pada kaos

pariwisata Pantai Pangandaran

c. Mempersempit objek penelitian/ pembatasan masalah

Dalam mempersempit objek penelitian, penulis memilih dua desain kaos setiap

tahunnya yaitu dari tahun 2008 sampai 2013 untuk dianalisis. Pemilihan objek

ini berdasarkan desain gambar yang paling sesuai dengan tema pantai yang

meliputi aspek tipografi, desain gambar, dan tata letaknya/ layout-nya serta

paling diminati oleh konsumen khususnya desain untuk kaos pria dewasa.

d. Wawancara

Dalam kegiatan pekerjaan lapangan di PO. Tjap Teri penulis melakukan

wawancara dengan Bp. Remi Ganda Saptono selaku pimpinan PO. Tjap Teri

dan para karyawannya untuk mendapatkan keterangan data-data yang penulis

perlukan.

e. Dokumentasi

Penulis memotret kegiatan wawancara, teknik dan aplikasi desain pada kaos

pantai Pangandaran serta prosesnya selain itu juga memotret karya kaos-kaos

yang diproduksi, sebagai bukti telah melakukan kegiatan observasi di PO. Tjap

(33)

70

mengumpulkan data-data berupa desain untuk kaos dalam bentuk jpeg, bitmap

dan vector atau photoshop dan CorelDraw untuk dianalisis.

3. Tahap analisis data

Setelah tahap pra-lapangan dan kegiatan lapangan dilakukan hingga kegiatan

penelitian di lapangan berakhir dan data yang diperlukan sudah terkumpul semua

dari hasil wawancara, dokumentasi, sumber tertulis maupun lisan, maka tahap

akhir adalah menganalisis data.

B.Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu

Proses penelitian yang dilaksanakan oleh penulis mulai dari bulan Juni 2013

sampai bulan Agustus 2013.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian oleh penulis terletak di desa

Pananjung Jln. Merdeka RT.01 RW.03 Kecamatan Pangandaran. Di Pananjung

terdapat beberapa home industry berupa usaha kaos sablon pariwisata Pantai

Pangandaran. “Tjap Teri” merupakan salah satu home industry kaos sablon yang sudah lama berdiri sejak tahun 1996 dan sampai saat ini masih aktif memproduksi

kaos-kaos pariwisata pantai Pangandaran. Dengan demikian penulis lebih

memfokuskan penelitiannya di PO. Tjap Teri.

C.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang berfungsi sebagai media dalam

melakukan penelitian. Dengan adanya instrumen penelitian, dapat membantu

memperoleh data-data yang diperlukan. Penulis menggunakan instrumen

penelitian berdasarkan teknik pengumpulan data dengan membuat variabel dan

indikator permasalahan yang akan diteliti, agar dalam melakukan penelitian dan

(34)

71

Tabel 3.1

INSTRUMEN PENELITIAN BERUPA VARIABEL DAN INDIKATOR DATA YANG DIANALISIS BERDASARKAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

No. Variabel Indikator Teknik Pengumpulan Data

1 Tipografi  Jenis huruf

Terdapat beberapa jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu diantaranya:

1. Latar penelitian merupakan lokasi dan peristiwa pembuatan karya desain pada

kaos pariwisata pantai Pangandaran berlangsung.

2. Informan yaitu orang yang dimintai keterangan berkaitan dengan permasalahan

yang diteliti, diantaranya pimpinan rumah produksi PO. Tjap Teri dan para

karyawannya, masyarakat sekitar serta pemerintah daerah kecamatan

Pangandaran.

3. Foto-foto hasil observasi.

4. Soft file berupa data monografi kecamatan Pangandaran serta soft file

(35)

72

dibuat dari tahun 2008 sampai tahun 2013, dikarenakan data libih banyak

diperoleh dari tahun 2008 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

5. Buku-buku yang relevan yang berkaitan dengan judul penelitian.

E.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian.

Pengumpulan data ini harus benar-benar teliti sesuai yang ada di lapangan.

Dengan adanya data yang terkumpul maka permasalahan yang diteliti dapat

dianalisis dan dipecahkan. Satori dan Aan Komariah (2010: 103) mengungkapkan

bahwa: “Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah adalah prosedur yang sistematis untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian kualitatif

teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui setting dari berbagai sumber,

dan berbagai cara”. Oleh karena itu untuk mempermudah dalam memperoleh data yang diinginkan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data,

diantaranya sebagai berikut:

1. Observasi

Bungin dalam Satori dan Aan Komariah (2010: 105) mengartikan observasi

sebagai “metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan”. Dengan demikian bahwa observasi dalam penelitian kualitatif adalah pengamatan yang dilakukan secara

langsung terhadap objek yang diteliti. Penulis dapat merasakan, memperhatikan

atau melihat dan mendengar semua kegiatan yang sedang berlangsung.

Penulis melakukan observasi langsung ke tempat penelitian, yaitu di

perusahaan Tjap Teri yang memproduksi kaos pariwisata pantai Pangandaran

yang terletak di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten

Pangandaran, Jawa Barat. Dalam kegiatan observasi ini penulis lebih

memfokuskan pengamatan terhadap desain tipografi dan perwujudan gambar serta

layout desain pada aplikasi kaos pariwisata pantai Pangandaran produksi PO. Tjap

Teri. Untuk mendapatkan data yang objektif penulis menggunakan alat bantu

berupa kamera untuk memotret karya-karya kaos produksi Tjap Teri serta

(36)

73

itu penulis mencatat hal-hal yang dianggap perlu ketika observasi berlangsung.

Selanjutnya data-data yang diperoleh baik dari hasil memotret maupun catatan

akan dianalisis.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang biasa digunakan

dalam penelitian kualitatif. Dengan melaksanakan wawancara penulis dapat

memperoleh data dan informasi secara langsung dari informan. Menurut Satori

dan Aan Komariah (2010:129):

Wawancara berarti melakukan interaksi komunikasi atau percakapan antara pewawancara (interviewer) dan terwawancara (interviewee) dengan maksud menghimpun informasi dari interviewee. Interviewee pada penelitian kualilitatif adalah informan yang daripadanya pengetahuan dan pemahaman diperoleh.

Oleh karena itu dengan merujuk pengertian di atas, wawancara dilakukan

oleh penulis dan informan dengan interaksi secara langsung. Penulis mengajukan

beberapa pertanyaan kepada informan yang sebelumnya sudah dipersiapkan

dalam bentuk catatan atau rancangan pertanyaan berdasarkan instrumen penelitian

supaya penulis mendapatkan jawaban dari informan mengenai data-data yang

diperlukan. Data yang diperoleh dari hasil wawancara berupa lisan dan kemudian

penulis mencatatnya. Selain mencatat penulis juga merekam wawancara yang

kami lakukan agar data yang belum sempat dicatat dapat didengar kembali.

3. Dokumen

Pengumpulan data tidak hanya diperoleh dari hasil observasi dan wawancara

saja. Studi dokumen dilakukan untuk melengkapi data-data selain dari hasil

observasi dan wawancara. Data dan informasi dapat diperoleh dari informan

berupa sumber arsip, foto, surat resmi, dan sebagainya. Data ini diperlukan untuk

ditelaah sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan serta pembuktian

pada peristiwa tertentu.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan sumber berupa buku-buku, internet serta karya ilmiah berupa

(37)

74

dilakukan untuk menunjang proses penelitian terutama untuk memperdalam

landasan teoritis dalam penyusunan skripsi serta sumber pengetahuan untuk

memperkuat data yang dianalisis.

F. Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul baik dari hasil observasi, wawancara,

dokumen, dan studi pustaka, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data.

Proses analisis data dilakukan untuk mngetahui jawaban dari permasalahan yang

diteliti sesuai dengan rumusan masalah. Bogdan dan Biklen dalam Moleong

(2007: 247) mengungkapkan bahwa:

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorgaisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain.

Pendapat yang senada dikemukakan oleh Seiddel dalam Moleong (2007: 247)

bahwa analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan memilah-milah, mengklasifikasikan, mensistesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

3. Berpikir, dengan jalan membuat kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam

menganalisis data.

1. Mengumpulkan data

Tahap ini adalah proses pengumpulan data dari berbagai jenis dari hasil

observasi dan data yang lainnya.

2. Mengklasifikasi data

Klasifikasi data merupakan pengelompokan data-data yang diperoleh, dengan

cara memilah-milihnya berdasarkan kelompok dan jenisnya. Penulis

mengelompokan data berdasarkan teknik pembuatan desain secara digital/

(38)

75

yang digunakan dan gambar-gambar yang menampilkan tema pantai yang

disusun dengan komposisi layout tertentu pada kaos pariwisata pantai

Pangandaran terutama kaos untuk pria dewasa, karena gambar-gambar yang

ditampilkan lebih relevan dengan tema wisata pantai, dibandingkan dengan

kaos untuk wanita baik anak-anak maupun dewasa.

3. Menelaah data

Pada tahap ini penulis melakukan pengecekan ulang terhadap data baik yang

sudah terkumpul maupun sudah diklasifikasi sebelumnya, karena

dikhawatirkan terjadinya kekeliruan dan kekurangan pada data tersebut.

4. Verifikasi data/ menarik kesimpulan

Penulis menarik kesimpulan dengan cara merangkum data setelah semua

langkah-langkah dalam analisis data dilakukan.

5. Analisis data

Merupakan tahap akhir untuk melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan

(39)

76

Bagan 3.1

ANALISIS DATA BERDASARKAN DOKUMENTASI, OBSERVASI,

WAWANCARA, DAN KAJIAN PUSTAKA BERUPA LANDASAN TEORI

Sumber: Dokumen Pribadi

Penjelasannya adalah data-data dianalisis berdasarkan tipografi, perwujudan

gambar, dan layout bersumber pada data gambar yang diperoleh dari perusahaan

Tjap Teri. Analisis tipografi meliputi jenis huruf yang digunakan, ukuran, variasi

huruf, spasi huruf, anatomi huruf, dan prinsip tipografi yang digunakan.

Perwujudan gambar meliputi jenis gambar, jarak pandang, unsur visual gambar,

dan teknik yang digunakan, sedangkan layout meliputi elemen-elemen layout,

prinsip-prinsip layout, dan warna yang digunakan.

Gambar

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Tipografi yang biasa digunakan untuk diaplikasikan pada kaos sablon

cinderamata pantai Pangandaran produksi PO. Tjap Teri sebelum tahun 2012

lebih banyak menggunakan jenis/ klasifikasi huruf sans serif terutama font Arial

dibandingkan dengan jenis huruf lainnya karena jenis sans serif memiliki karakter

huruf yang lebih sederhana dan mudah dibaca. Kelompok huruf sans serif

memiliki karakter yang formal, namun digunakan sebagai elemen teks pada

gambar yang tidak memiliki karakter formal seperti gambar yang bergaya kartun,

dan distorsi maupun transformasi objek-objek gambar yang dibuat lebih

sederhana dan menarik. Adapun jenis transitional, script, cursive, dan dekoratif

mulai variatif digunakan setelah tahun 2012. Besar kecilnya ukuran dan spasi

huruf, disesuaikan dengan format ukuran pada model film yang akan dicetak

sablon.

Jenis gambar yang dibuat lebih bersifat ilustratif, karena hanya berperan

sebagai pelengkap/ pendamping teks, tidak untuk menjelaskan teks. Pemilihan

objek-objek yang digambar didominasi oleh fauna-fauna yang ada di laut. Ada

pula objek lain yang diambil dari fauna yang tinggal di cagar alam. Objek ini

ditampilkan untuk menunjukkan adanya potensi lain yang dimiliki oleh pantai

Pangandaran berupa cagar alam yang di dalamnya terdapat hewan-hewan yang

dilindungi. Objek flora seperti pohon kelapa sebagai tambahan objek dalam

desain gambar tidak banyak dijumpai hanya beberapa saja. Objek-objek tersebut

didistorsi menjadi lebih sederhana dan menarik adapula tampilan objek gambar

yang berasal dari khayalan seperti puteri duyung yang merupakan transformasi

bentuk manusia dan ikan yang tidak ada dalam dunia nyata. Proporsi objek ada

yang dibuat dengan jarak pandang dekat (close up), penuh/ utuh (full shot),

(41)

198

Berdasarkan layout yang digunakan, elemen-elemen layout yang terdapat

pada rancangan kaos pariwisata pantai Pangandaran hanya terdapat beberapa saja

seperti elemen headline, subhead, artwork/ gambar, byline dan ada pula tambahan

berupa callouts. Warna yang digunakan tidak banyak melainkan terdiri dari tiga

warna yang sering dijumpai pada rancangan tersebut. Rancangan dibuat dengan

tanpa melewatkan prinsip-prinsip layout. Prinsip keseimbangan yang sering

dijumpai pada rancangan kaos untuk pria dewasa lebih banyak asimetris tidak

seimbang/ kurang beraturan. Secara keseluruhan rancangan yang dibuat untuk

diaplikasikan pada kaos pariwisata pantai Pangandaran karya PO. Tjap Teri,

identitas lokalnya belum banyak ditampilkan baik bahasa dan budaya masyarakat

Pangandaran sendiri meskipun pada rancangan tersebut terdapat gambar-gambar

yang menampilkan kelebihan lain yang dimiliki oleh pantai wisata Pangandaran

berupa cagar alam.

B.Rekomendasi

1. Bagi perusahaan perseorangan PO. Tjap Teri karya-karya berupa desain pada

kaos yang diproduksi sudah cukup menarik dan mempunyai karakter tersendiri

namun akan lebih menarik lagi apabila rancangan dibuat dengan menampilkan

identitas lokal dan budaya masyarakat Pangandaran serta potensi-potensi

lainnya yang terdapat di pantai Pangandaran. Selain itu juga berusaha

menjadikan inspirasi untuk generasi muda agar lebih kreatif dalam

menciptakan karya-karya kaos sablon dengan desain-desain yang menarik

dengan cara melakukan pelatihan khususnya kepada para karyawannya.

Berusaha mengeksplorasi teknik dan perwujudan gambar yang lebih sesuai

dengan teks/ keterangannya pada rancangan aplikasi kaos pariwisata Pantai

Pangandaran.

2. Bagi bidang pendidikan khususnya seni rupa, semoga dengan adanya karya

tulis ini dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan tentang desain-desain yang

(42)

199

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji bidang yang sama, penulis

sarankan untuk mengkaji desain-desain pada kaos pariwisata pantai lainnya

dengan memahami teori tipografi, gambar dan layout untuk mengetahui

relevansi desain yang dibuat dengan realita keistimewaan yang dimiliki oleh

kawasan wisata tersebut.

4. Bagi lembaga pemerintah daerah setempat, diharapkan adanya kerjasama

dengan perusahaan-perusahaan yang memproduksi kaos wisata pantai

Pangandaran sebagai upaya untuk mempromosikan keistimewaan pantai

tersebut yang dimiliki dalam bentuk desain pada kaos/ pakaian cinderamata

agar lebih sesuai lagi dengan keistimewaanya dan menjadikan kawasan wisata

tersebut sebagai tempat wisata yang paling banyak diminati oleh wisatawan.

5. Bagi masyarakat, dengan adanya desain-desain pada kaos pariwisata pantai

Pangandaran dapat mengapresiasi perwujudan desain tersebut dan bangga

(43)

200

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Casofa, Fachmy dan Alib Isa. 2013. Gerbang Kreativitas Jagat Desain Grafis. Jakarta: Bumi Aksara.

Darmaprawira, Sulasmi. 2002. Warna Teori Dan Kreativitas Penggunaannya. Bandung : ITB

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Enterprise, Jubilee. 2010. Rahasia Menghemat Ruang Hard Disk. Jakarta: PT Elex media Koputindo.

Koendoro Br, Dwi. 2007. Yuk Bikin Komik Sambil Ketawa!. Bandung: DAR! Mizan.

Kurniawan, Dhonny. 2010. Kamus Praktis Ilmiah Populer. Surabaya: Karya Ilmu.

Kusmiati, Artini dkk. 1999. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta : Djambatan.

Kusrianto, Adi. 2009. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Mankey, Charlotte. 2003. The Fairchild Dictionary Of Fashion. London: Laurence King Publishing.

Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rustan, Surianto. 2009. Layout Dasar Dan Penerapannya. Jakarta: Gramedia.

Rustan, Surianto. 2011. Huruf Font Tipografi. Jakarta: Gramedia

Sachari, Agus.2005. Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga.

(44)

201

Sihombing, Danton. 2003. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suhernawan, Rachmat dan Rizal Ardhya Nugraha. 2010. Seni Rupa Untuk SMP/

Mts Kelas VII, VIII, dan IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Kemendiknas.

Sulastianto, Harry. 2007. Seni Budaya untuk Kelas VIII Sekolah Menengah

Pertama. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Syafii, dkk. 2007. Materi dan Pembelajaran Kertakes. Jakarta : Universitas terbuka.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Wahab, Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Kecamatan Pangandaran. 2012. Data Monografi Kecamatan Pangandaran.

Skripsi:

Agustiani, Gita. 2009. Novel Drunken Monster Analisis Unsur Visual Novel

“Catatan Harian Pidi Baiq Drunken Monster Kumpulan Kisah Tidak

Teladan”. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Ismail, Mohamad. 2007. Wallpaper “Ragnarok” Studi Analisis Unsur Visual

Wallpaper “Ragnarok” Online Game versi Indonesia. Skripsi UPI Bandung:

Tidak diterbitkan.

Ramdani, Yun. 2011. Desain Ilustrasi Kaos Byzz Studio Analisis Deskriptif

Terhadap Unsur Visual Desain Kaos Produksi Byzz Studio. Skripsi UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

---. Perkembangan Pariwisata di Pantai Pangandaran. Skripsi Repository UPI Bandung.

Internet :

Wijanarko, Lizard. 2010. Pentingnya Tipografi dalam Readibilitas Legibilitas. [Online]. Tersedia: http://www.ahlidesain.com/pentingnya-tipografi-dalam-readibilitas-legibilitashtml. [16 Juli 2013].

Cinta Seni. 2010. Pendidikan Seni Visual. [Online]. Tersedia: http://1senivisual.blogspot.com/. [9 April 2013].

(45)

202

Boey, Deni. 2012. Desain Joko Widodo “JokoWi” Pemimpin Idaman Rakyat.

[Online]. Tersedia: http://blog.binadarma.ac.id./denyboey/archives/. [September 2013].

ISI Yogyakarta. 2011. Kritik DKV ISI Yogyakarta #2: “Kabar Aman bagi

Pariwisata Jogja” Bagian 1. [Online]. Tersedia:

http://dgi- indonesia.com/kritik-dkv-isi-yogyakarta-2-kabar-aman-bagi-pariwisata-jogja/. [14 Juli 2013].

---.2011. Joger Pusat Tolah-Toleh Khas Bali. [Online]. Tersedia: http://balibagpacker.blogspot.com./2011/12/joger-pusat-tolah-toleh-khas-bali-html. [13 September 2013].

Swanopati, Harjono. 2010. Joger Jelek. [Onlie]. Tersedia: http://diarykeluarga.blogspot.com. [13 September 2013].

Kuntadi. 2013. Yogyatorium, Pusat Penjualan Cinderamata Khas Yogya. [Online]. Tersedia: http://www.okezone.com. [28 Juli 2013].

Kaos polos Jogja. 2011. Fenomena “Dagadu Aseli Djogdja” Suatu Resistensi

ataukah Akulturasi Budaya Lokal terhadap Budaya Global?. [Online].

Tersedia: http://kaospolosjogja.com/sejarah-kaos-oblong-dan-statusnya-kini/.

Widiyatno. 2012. Widiyatno: Skets? Komik? Ilustrasi? Suka Menggambar?. [Online]. Tersedia: http://motzter.com/1003/widiyatno-skets-komik-ilustrasi-suka-menggambar/. [18 Februari 2014].

Seni Rupa. 2012. Unsur Seni Rupa: Titik, Garis, Bidang, Bentuk, Warna, dan

Tekstur. [Online]. Tersedia: http://keramik.yahubs.com. [1 Juni 2013].

Permatasari, Dewi. 2011. Peta Provinsi Jawa Barat. [Online]. Tersedia: http://kmk312dewi.wordpress.com./sejarah/peta-provinsi-jawa-barat/. [23 Agustus 2013].

---. My Pangandaran. [Online]. Tersedia: http://mypangandaranmap.com. [23 Agustus 2013].

Gambar

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kecamatan Pangandaran Berdasarkan Potensinya
Gambar 2.3 a. Huruf White Letter atau Humanist b. Huruf Old Style.....................
Gambar    Jenis gambar Jarak pandang - -
Perwujudan gambar Gambar  Layout

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan dibangun aplikasi pendeteksi plagiarisme yang menggunakan algoritma Winnowing sebagai algoritma pencarian kemiripan dokumen.. Sistem menerima

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ririvega yang menjelaskan bahwa pemberian kompensasi yang lebih layak dan diterima oleh karyawan karena sesuai

Bagi perusahaan, diharapkan agar hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan tempat penelitian dilakukan, untuk dapat menentukan langkah selanjutnya

Berkenaan dengan Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia, maka terdapat beberapa teori di Negara lain yang dapat menjelaskan perbedaan yang mencolok terhadap ideologi

Mereka yang sedang atau per nah kena PMS (penyakin menular seksual) atau yang pernah berhubungan seks dengan orang yang ter jangkit PMS, atau pernah mengalami penyakit seksual

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa konsentrasi bahan pengisi dalam formula buah kecombrang berpengaruh sangat nyata terhadap aktivitas antibakteri dan antikhamir

 Pengertian latihan yang berasal dari kata training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek,

Untuk menguji hipotesis mengenai perbedaan konsep diri antara remaja yang sejak masa akhir kanak-kanaknya dibesarkan dipanti asuhan dengan remaja yang sejak masa