• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti merefleksi hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dan siswa di dalam kelas. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif.

1.Teknik analisis data kuantitatif untuk menghitung peningkatan prestasi belajar siswa adalah menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Menghitung nilai rata-rata kelas Me =

Keterangan :

Me : Rata-rata (mean) : Jumlah semua nilai N : Jumlah individu

(Nana Sudjana, 2014: 109) b. Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM

Keterangan:

P : Angka persentaseF

F : jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ KKM

N : jumlah frekuensi atau banyak individu dalam subjek penelitian. Rumus dalam analisis data ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada siklus akuntansi perusahaan jasa. Semakin besar nilai rata-rata nilai siswa dan semakin besar persentase siswa yang telah mencapai KKM, maka semakin baik pula prestasi belajar yang diraih siswa. Sebaliknya semakin rendah rata-rata nilai siswa dan persentase siswa yang telah mencapai KKM semakin rendah maka semakin rendah pula prestasi belajar siswa.

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian dilakukan setelah data mentah dihitung skornya dengan analisis data kuantitatif. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik dan sebagainya (Sugiyono, 2012: 250). Penyajian data dalam bentuk tabel, dan grafik tentunya akan lebih mudah untuk dipahami. Penelitian ini akan menyajikan data hasil observasi dan tes yang telah dianalisis dalam bentuk tabel dan grafik. Data yang mencerminkan Prestasi Belajar akan disajikan dalam bentuk tabel dan peningkatanya akan digambarkan dalam bentuk grafik.

3.Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dari tahap analisis data. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menelaah intisari dari data

catatan lapangan, data nilai dari pre test dan post test siklus I dan siklus II, dan dokumentasi yang sudah diperoleh yang disajikan sehingga diperoleh kesimpulan dan dinyatakan dalam pernyataan yang lebih tegas. H. Rencana Tindakan

Konsep pokok penelitan tindakan menurut Suharsimi Arikunto dkk (2007: 16) terdapat empat tahapan, meliputi: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing masing tahapan adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Siklus Prosedur Penelitian (Suharsimi Arikunto, 2007: 16) Perencanaan Pelaksanaan SIKLUS I Refleksi Pengamatan Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Rincian prosedur tindakan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian yaitu meliputi observasi awal, menentukan tujuan pembelajaran, membuat rencana pembelajaran, dan merancang instrumen. Adapun rincian langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Observasi dan pengamatan mengenai kondisi sekolah, kondisi kelas, kondisi siswa, sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran dan metode yang digunakan dalam pembelajaran. 2) Merumuskan tujuan pembelajaran yakni untuk meningkatkan

Prestasi Belajar siswa pada Kompetensi Dasar Membuat Ikhtisar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa melalui penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS.

3) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS yang akan digunakan guru sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

4) Menyiapkan sumber belajar berupa ringkasan materi pembelajaran dan membuat power point.

5) Menyusun tes berupa pre-test dan post-test yang akan dikerjakan siswa secara individu dan lembar kerja siswa yang dikerjakan secara berkelompok.

6) Membagi seluruh siswa yang ada di kelas kedalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 2 orang.

7) Menyiapkan lembar catatan lapangan. b. Tindakan

Pada tahap tindakan, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya, yaitu kegiatan pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS. Pada awal pembelajaran siswa diberikan pre-test untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi pelajaran yang akan dipelajari. Setelah pre test selesai kemudian guru membagikan rangkuman materi pembelajaran kepada masing-masing siswa sebagai pegangan siswa saat guru menjelaskan materi. Setelah siswa mendapatkan ringkasan materi kemudain guru menjelaskan materi pelejaran di depan kelas dengan media power point. Setelah guru selesai menjelaskan kemudian siswa diberi lembar kerja yang dikerjakan secara berkelompok/tim. Pembagian tim dilaksanakan pada awal siklus I kemudian digunakan selama kegiatan penelitian. Setiap tim terdiri dari 2 orang sehingga akan dibentuk 15 tim belajar. Anggota tim terdiri dari siswa dengan kemampuan yang heterogen berdasarkan peringkat dari yang tertinggi hingga yang terendah. Setelah selesai

mengerjakan tugas kelompok beberapa kelompok akan dipilih secara acak untuk mempresentasikan jawaban kelompok mereka di depan kelas. Pada akhir pembelajaran dilakukan post test untuk mengetahui tingkat Prestasi Belajar siswa secara kognitif dan digunakan sebagai bahan perbandingan antar siklus. Pelaksanaan tindakan bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Refleksi

Peneliti menganalisis data yang diperoleh selama observasi, kemudian dilakukan refleksi. Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dan guru Akuntansi yang bersangkutan. Diskusi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan yaitu dengan cara melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang telah dilakukan. Setelah itu mencari solusi terhadap masalah-masalah yang mungkin timbul pada tiap siklus agar dapat dibuat rencana perbaikannya.

2. Siklus II

Pada siklus II ini kegiatan yang dilaksanakan hampir sama dengan kegiatan siklus I. Namun, berdasarkan hasil refleksi pada akhir siklus I, maka peneliti dapat memperbaiki tindakan yang kurang memuaskan pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini bertujuan untuk

memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada siklus I agar mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan.

I. Indikator Keberhasilan Tindakan

Indikator keberhasilan tindakan ini yakni apabila setelah penerapan pembelajaran kooperatif model Think Pair Share (TPS) terjadi peningkatan prestasi belajar siswa pada Kompetensi Dasar Membuat Ikhtisar Siklus Akuntansi Perusahaan jasa yang dilihat dari peningkatan nilai hasil post test padas iklus I dan siklus II. Apabila hasil tindakan tersebut mengalami kenaikan dari siklus I hingga siklus II maka tindakan dinyatakan berhasil.

Indikator keberhasilan tindakan ini juga dilihat dari jumlah siswa yang dapat mencapai KKM. Dimana setelah penerapan pembelajaran kooperatif model Think Pair Share (TPS) terjadi peningkatan Prestasi Belajar pada Kompetensi Dasar Membuat Ikhtisar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa seluruhnya atau setidak-tidaknya 75% peserta didik memiliki nilai sama dengan atau di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75.

68 BAB IV