• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

D. Teknik Analisis Data

Analisis data berfungsi untuk menganalisis lembar kuesioner, lembar pengamatan, dan lembar penilaian aransemen yang berupa instrumen tes. Sebelum digunakan dalam penelitian agar memperoleh instrumen baik untuk dijadikan sebagai alat untuk menilai pedoman observasi dan pedoman penilaian.

1. Kuesioner

Teknik analisis data untuk kuesioner pengalaman belajar aransemen yang dialami siswa, dilakukan dengan cara tiga macam. Adapun caranya mengacu kepada teori Miles dan Huberman (Emzir, 2012, hlm. 129-133), adalah sebagai berikut.

a. Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terdiri dari dalam catatan-catatan lapangan tertulis.

b. Langkah utama kedua dari kegiatan analisis data adalah model data. Kita mendefinisikan “model” sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. c. Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah “makna” sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur kausal, proposisi-proposisi. Dari penjelasan di atas, dapar dijelaskan setiap tahapannya sesuai dengan konteks penelitian yang dilakukan peneliti. Adapun penjelasan dari setiap tahapan tersebut, di antaranya: (1) reduksi data, adalah proses pengumpulan data yang didapat dari hasil jawaban siswa secara naratif terkait dengan pengalaman belajar aransemen lagu daerah Aceh, kemudian dipilih dan dipilah yang mana dapat dipaparkan pada temuan penelitian. Hal tersebut dilakukan karena, kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dari hasil jawaban siswa ada yang tidak sesuai dengan

67

Dicky Irawan, 2015

KREATIVITAS ARANSEMEN MUSIK PADA LAGU DAERAH ACEH MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keinginan peneliti, artinya siswa menjawab pertanyaan dengan tidak serius sehingga perlu dipilah dan dipilih sebagai hasil dari pengumpulan data pada temuan penelitian; (2) display data, adalah hasil jawaban siswa yang telah diipilih oleh peneliti, kemudian diuraikan satu persatu dari hasil secara teratur secara deskriptif sebagai hasil pengalaman belajar aransemen musik yang dialami siswa; (3) verifikasi, adalah hasil dari setiap jawaban siswa yang telah diuraikan peneliti, kemudian mengambil kesimpulan secara menyeluruh dari jawaban-jawaban siswa terkait dengan pengalaman belajar yang dialami oleh siswa.

Sementa itu, analisis data untuk kuesioner kreativitas aransemen musik dianalisis dengan cara menggunakan perhitungan dan dideskripsikan hasil dari perhitungan tersebut supaya lebih jelas hasil setiap indikatornya. Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data kuesioner siswa dapat dilihat sebagai berikut.

a. Menghitung jawaban “ya” (Y), “kadang-kadang” (KK), dan “tidak” (T) dari

jumlah yang di ceck list siswa pada kuesioner kreativitas aransemen.

b. Melakukan perhitungan persentase hasil jawaban kuisioner siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

% = �, ,

c. Melakukan perhitungan persentase berdasarkan pengelompokkan indikator jawaban dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

% =

2. Pengamatan (Observasi) dan Instrumen Tes

Data hasil lembar pengamatan dan instrumen tes yang dianalisis adalah data hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran, lembar penilaian aransemen musik, lembar penilaian proyek, dan lembar penilaian produk sehingga menghasilkan data yang deskriptif kualitatif. Lembar observasi siswa dan aransemen musik berupa item pernyataan dengan lima skala penilaian: (1) sangat kurang, (2) kurang, (3) cukup, (4) baik, dan (5) sangat baik. Untuk mengolah data

68

Dicky Irawan, 2015

KREATIVITAS ARANSEMEN MUSIK PADA LAGU DAERAH ACEH MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil observasi aktivitas siswa dilakukan dengan menghitung persentase (P) antara lain adalah sebagai berikut.

= × %

Keterangan:

P = Persentase skor aktivitas

Q = Rataan skor kolektif yang diperoleh pada satu aktivitas R = Skor maksimum dari suatu aspek aktivitas, yaitu 5.

Selanjutnya, dilakukan pengklasifikasian berdasarkan kriteria yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.7

Klasifikasi Data Skor Aktivitas

Persentase Skor Klasifikasi

80% ≤ P ≤ 100% Sangat Baik

60% ≤ P < 80% Baik

40% ≤ P < 60% Cukup

20% ≤ P < 40% Kurang

0% ≤ P < 20% Sangat Kurang

Perlu ditegaskan bahwa pengolahan data dengan menggunakan rumus persentase di atas sebagai pendukung data kualitatif. Hasil dari persentase akan diuraikan kembali dan dianalisis dengan mendeskripsikan persentase yang didapatkan dari pengumpulan data lembar pengamatan siswa untuk setiap pertemuan dari pembelajaran aransemen musik melalui Project Based Learning. Selanjutnya, hasil persentase data instrumen tes dianalisis dengan mendeskripsikan aspek-aspek yang terdapat pada lembar penilaian kreativitas aransemen musik. Selain itu, pengumpulan data hasil aransemen musik lagu daerah Aceh (Bungong Jeumpa) juga dianalisis musiknya sebagai hasil dari jawaban pertanyaan masalah ketiga, yaitu “Bagaimana Hasil Kreativitas Aransemen Musik Melalui Project Based Learning?”.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang didapatkan dari guru seni budaya bidang musik berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran seni musik, dianalisis dengan mereduksi dan menverifikasi kembali Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh

69

Dicky Irawan, 2015

KREATIVITAS ARANSEMEN MUSIK PADA LAGU DAERAH ACEH MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru terkait dengan aransemen atau menggubah musik. Selain itu, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran juga sebagai referensi untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran setiap pertemuan yang dimulai dari pertemuan I-VI sehingga menghasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kreativitas aransemen musik lagu daerah Aceh melalui Project Based Learning.

4. Analisis Data Pembelajaran Aransemen Dalam Project Based Learning

Selain dari analisis data kuesioner, pengamatan siswa, lembar-lembar penilaian, dan dokumentasi, diperlukan analisis yang lain untuk menjawab pertanyaan masalah dalam mendeskripsikan kejadian dari pembelajaran aransemen dengan tahapan Project Based Learning. Pendeskripsian hasil implementasi tahapan Project Based Learning yang dirancang peneliti, dapat dianalisis juga dengan menggunakan konsep analisis data menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam (Moleong, hlm. 248), yaitu:

Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari, dan menemukan pola, menemukan yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Dari pendapat di atas, bahwa pengumpulan data yang didapatkan di lapangan, dianalisis temuan-temuan penerapan tahapan Project Based Learning pada pembelajaran aransemen musik lagu daerah Aceh (Bungong Jeumpa) dan hasil dari kreativitas aransemen melalui tahapan tersebut. Selain itu, hasil temuan yang dibahas pada pembahasan dianalisis dengan cara menverifikasi data yang didapatkan pada tahapan pembelajaran Project Based Learning dengan menggunakan teori. Menurut Moleong (2014, hlm. 259) cara yang dilakukan untuk menverifikasi hasil temuan dengan menggunakan teori adalah “cara

argumentasi, deskripsi, pembandingan, analisis proses, analisis sebab-akibat, dan pemanfaatan analogi”.

Dokumen terkait