• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen PROPOSAL SKRIPSI dan kuesioner. pdf (Halaman 22-35)

Uji asumsi merupakan analisis pengujian sebelum melakukan pengujian hipotesis. Penelitian statistik dalam uji analisis data terdiri dari uji asumsi dasar yang meliputi: uji normalitas dan uji asumsi klasik yang meliputi : uji multikolineritas, uji Autokorelasi, dan uji heteroskedasitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear berganda variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak (Kuncoro, 2001). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah jika nilai signifikan > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikan < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2012:30) uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atar variabel bebas (Independen). Model korelasi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi maka variabel ini tidak ontogonal. Variabel ontogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Untuk mendeteksi adanya multikolonieritas dengan membuat hipotesis: 1) Tolerance value < 0,10 atau VIF > 10: terjadi multikolenearitas

2) Tolerance value > 0,10 atau VIF < 10 : tidak terjadi multikolenearitas c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya, Ghozali (2009 : 93).

d. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2005:105) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual

dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedatisitas.

3.5.2 Uji Model

1. Regresi Berganda

Regresi berganda berguna untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y). Menurut Sarwono (2006:79) pengertian regresi linear berganda adalah Regresi linier berganda mengestimasi besarnya koefisien-koefisien yang

21

dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier yang melibatkan dua variabel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel tergantung. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pengaruh kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Catur Karda Depo Bangunan Kalimalang.

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y= a+b1 X1 + b2 X2 (Sugiyono, 2011 : 275) dimana :

Y = Kinerja karyawan a = Bilangan Konstanta

b1 = Koefisien regresi kompetensi b2 = Koefisien regresi disiplin kerja x1 = kompetensi

x2 = disiplin kerja

2. Korelasi Sederhana

Korelasi sederhana merupakan suatu teknik statistik yang dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel dan juga untuk dapat mengetahui bentuk hubungan antara dua variabel tersebut dengan hasil yang sifatnya kuantitatif. Kekuatan hubungan antara dua variabel yang dimaksud disini adalah apakah hubungan tersebut erat, lemah, ataupun tidak erat sedangkan bentuk hubungannya adalah apakah bentuk korelasinya linear positif ataupun linear negative, Sugiyono (2012:182). Kekuatan hubungan antara dua variabel biasanya disebut dengan koefisien korelasi dan dilambangkan dengan

simbol “r”. Nilai koefisian r akan selalu berada di antara -1 sampai +1. Sedangkan koefisien korelasi akan selalu berada di dalam Range -1 ≤ r ≤ +1. Koefisien korelasi sederhana disebut juga dengan koefisien korelasi pearson

(Pearson Product Moment) dengan rumus sebagai berikut :

dimana :

n = Banyaknya Pasangan data X dan Y

Σx = Total Jumlah dari Variabel X

Σy = Total Jumlah dari Variabel Y

Σx2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X

Σy2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y

Σxy = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y Table 3.1

Tabel Kriteria Penilaian Korelasi

Interval Koefisien Kriteria Hubungan

0,00 - 0,199 sangat rendah 0,20 - 0,399 rendah 0,40 - 0,599 sedang 0,60 - 0,799 kuat 0,80 - 1,000 sangat kuat Sumber : Sugiyono (2007) r = nΣxy –(Σx) (Σy) √{nΣx² –(Σx)²} {nΣy2 –(Σy)2} (Arikunto, 2006:170)

23

3. Koefisioner Determinasi (R2)

Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui berapa persen

Variasi Variabel Dependent dapat dijelaskan oleh variasi variabel independent. Nilai R² ini terletak antara 0 dan 1. Bila nilai R² mendekati 0, berarti sedikit sekali variasi variable dependen yang diterangkan oleh variable independen. Jika nilai R² bergerak mendekati 1 berarti semakin besar variasi variable dependent yang dapat diterangkan oleh variable independent jika ternyata dalam perhitungan nilai R² sama dengan 0 maka ini menunjukan bahwa variable dependent tidak bisa dijelaskan oleh variable independent (Sugiyono 2012:184). Formula untuk menghitung besarnya koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

(Nugroho, 2005:53) Keterangan :

R2 = Koefisien Determinasi X1 = Pengaruh kompetensi X2 = pengaruh disiplin kerja

Y = Kinerja karyawan

r = Koefisien Korelasi

3.5.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi

(tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menguji apabila variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan dengan variabel terikat. Uji signifikansi secara simultan menggunakan uji F dapat dirumuskan dengan :

F hitung = −R /N−kR / k− (Sugiyono, 2012)

Keterangan rumus uji F : F = Nilai Fhitung R2 = Koefisien regresi

k = Jumlah variabel independen n = Jumlah sampel

Pengambilan keputusan:

a) Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti variabel bebas secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.

b) Jika sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.

25

2. Uji Parsial (Uji t)

Uji T dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel bebas yang lain tidak berubah.

Uji T menggunakan rumus:

t =

√�−

√ −

(Sugiyono, 2013:250) dimana :

t = Nilai uji t

r = Koefision korelasi pearson r 2 = Koefision determinasi n = jumlah sampel

Pengambilan keputusan untuk uji T:

a) Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.

b) Jika sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.

Karyawan Pada PT. Catur Karda Depo Bangunan Kalimalang

Bersama ini, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang bapak/ibu berikan merupakan bantuan yang sangat berarti bagi saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian bapak/ibu, saya ucapkan terima kasih.

Identitas Responden Umur : ………. Lama bekerja : ……… Jenis Kelamin : ……….. Pendidikan terakhir : ………. Petunjuk Pengisian

1.Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.

2.Bacalah terlebih dahulu pertanyaan dengan cermat sebelum anda memulai untuk menjawabnya.

3.Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda ( √ ) pada salah

satu jawaban yang anda anggap paling benar.

4.Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda, setiap responden diharapkan memilih hanya 1 jawaban.

Keterangan Skor Penilaian : 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S)

3 = kurang setuju (KS) 2 = Tidak Setuju (TS)

Form Kuesioner Variabel X1 (Kompetensi Kerja)

No. Pernyataan Alternatif Jawaban SS TS KS TS STS

Indikator pengetahuan

1 Pengetahuan yang anda miliki sesuai dengan standar perusahaan

2 Dengan pengetahuan yang anda miliki, anda dapat menyelesaikan tugas

3 Dengan pengetahuan yang anda miliki, anda mampu memecahkan masalah pekerjaan

Indikator ketrampilan

4 Keterampilan yang anda miliki sesuai dengan standar perusahaan

5 Dengan keterampilan yang anda miliki, anda memiliki inisiatif dalam bekerja

6 Dengan keterampilan, anda dapat menyelesaikan pekerjaan

Indikator konsep diri

7 Anda mampu menyelesaikan pekerjaan dengan keahlian yang saya miliki

8 Anda mampu menyampaikan gagasan atau ide, baik secara lisan maupun tulisan

9 Anda dapat menjelaskan permasalahan dengan bahasa yang mudah dimengerti

Indikator karateristik pribadi

10 Anda dapat memahami kelebihan dan kekurangan dari rekan kerja saya

11 Anda mampu mengambil tindakan yang tepat terhadap permasalahan perkerjaan

12 Anda mampu mengendalikan prestasi dengan tidak melakukan sesuatu yang merugikan perusahaan

Form Kuesioner Variabel X2 (Disiplin Kerja)

No. Pernyataan Alternatif Jawaban SS TS KS TS STS

Indikator teladan pimpinan

1

Pimpinan memberikan keteladanan yang besar terhadap kedisiplinan karyawan PT Catur Jarda Depo Bangunan

2 Pimpimnan selalu memberi contoh untuk bekerja secara efisien, jujur dan adil

3 Pimpinan memberikan kepercayaan kepada karyawannya

Indikator balas jasa

4 Besarnya gaji yang diperoleh sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan

5 Perusahaan memberikan penghargaan secara tertulis terhadap karyawan yang berdisiplin 6 Pemberian promosi jabatan terhadap karyawan

yang memimiliki rajin dan disiplin Indikator sanksi dan hukuman

7 Atasan akan memberikan teguran apabila pekerjaan tidak dapat diselesaikan

8 Karyawan siap dimutasikan apabila target pekerjaan tidak dapat dipenuhi

9

Ada uraian tugas yang menjadi hak dan tanggung jawab karyawan

Indikator ketegasan

10 Perintah yang diberikan oleh atasan harus langsung dikerjakan

11 Izin dari atasan diperlukan apabila karyawan hendak meninggalkan lingkungan kerja

12

Setiap karyawan harus berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai dengan posisi & fungsinya

Indikator hubungan kemanusiaan

13

Hubungan kerja antara atasan dan bawahan baik dan tidak kaku sehingga ada rasa saling memiliki

14 Merasa nyaman terhadap pengawasan dari atasan

15 Dalam menyelesaikan masalah atasan saya selalu bertindak bijaksana

Form Kuesioner Variabel Y ( Kinerja Karyawan )

No. Pernyataan Alternatif Jawaban SS TS KS TS STS

Indikator kualitas kerja

1 Setiap karyawan dapat melakukan proses (cara) kerja dengan baik

2 Hasil pekerjaan karyawan sesuai dengan standar kualitas perusahaan

3

Setiap karyawan dapat menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan sebaik mungkin untuk mendapat hasil yang maksimal

Indikator kuantitas kerja

4 karyawan dapat mencapai target pekerjaan yang ditetapkan perusahaan

5 Tingkat pencapaian volume kerja yang dihasilkan telah sesuai dengan harapan perusahaan

6 Setiap karyawan dapat meningkatkan keakuratan (ketepatan) hasil kerja dari hasil kerja sebelumnya Indikator kerja sama

7

Untuk menghilangkan perselisihan salah paham, setiap karyawan menjalin komunikasi yang baik dengan atasan maupun dengan bawahannya. 8 Setiap karyawan dan rekan kerja dalam tim

bekerja sama dengan baik satu sama lain

9 setiap karyawan dan rekan kerja saling menghargai

Indikator inisiatif kerja

10

Ketika terjadi suatu masalah, Setiap karyawan dapat memecahkan masalah tersebut dengan pengetahuan yang miliki

11

Setiap karyawan selalu mencari cari ide lain untuk menyelesaikan pekerjaannya ketika mengalami kebuntuan kerja

12 Dalam bekerja, Setiap karyawan dapat memahami setiap akar permasalahan yang terjadi

Indikator tanggung jawab

13

Setiap karyawan memegang erat sistem pendelegasian wewenang, tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan perusahaan

14

Setiap karyawan mampu bekerja dengan baik tanpa adanya pengawas

15

Setiap karyawan mendahulukan pekerjaan –

pekerjaan yang merupakan prioritas kerja.

Dalam dokumen PROPOSAL SKRIPSI dan kuesioner. pdf (Halaman 22-35)

Dokumen terkait