METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian
J. Teknik Analisis Data 1.Uji asumsi klasik 1.Uji asumsi klasik
= { ��− }{ − ∑ ��2 ��2 } Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan
∑ ∑ �� = Total dari varian masing-masing variabel �� = Varian total
J. Teknik Analisis Data 1. Uji asumsi klasik
Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi klasik. Oleh karena itu, uji asumsi klasik sangat diperlukan sebelum melakukan analisis regresi. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji multikorelasi, uji heteroskeditas, dan uji autokorelasi (Sarjono dan Julianita, 2011).
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas adalah membandingkan antara data yang kita
miliki dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data kita. Uji normalitas menjadi penting karena merupakan salah satu syarat pengujian parametric-test. Dalam uji normalitas, untuk menentukan normal tidaknya suatu data adalah dengan melihat nilai Sig. dibagian Kolmogorov-Smirnov, apabila angka Sig. menunjukan > 0,05 maka data menunjukan distribusi normal. Sebaliknya, jika angka Sig. menunjukan < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Sarjono dan Julianita, 2011).
b. Uji Multikolinearitas.
Menurut Sarjono & Julianita (2012), uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolinearitas) atau tidak. Multikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan diantara variabel bebas. Uji multikorelasi perlu dilakukan jika jumlah variabel independen lebih dari satu.
Menurut Wijaya, 2009 (dikutip dalam Sarjono dan Julianita, 2011), ada beberapa cara mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas, sebagai berikut:
1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi tetapi secara individual variabel bebas banyak yang tidak signifikan memengaruhi variabel terikat.
2. Menganalisis korelasi diantara variabl bebas. Jika diantara variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (lebih besar daripada 0,90), hal ini merupakan indikasi adanya multikolineritas.
3. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai VIF (variance-inflating factor). Jika VIF<10 tingkat kolinearitas dapat ditoleransi.
4. Nilai Eigenvalue dari satu atau lebih variabel bebas yang mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinearitas.
c. Uji heterokedastisitas.
Menurut Wijaya, 2009 (dikutip dalam Sarjono dan Julianita, 2011) uji heteroskedasitisitas menunjukan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan/observasi. Jika varians dari residual suatu pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedatisitas.
Model regresi yang baik adalah terjadi homoskedatisitas dalam model, atau dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan melihat scatterplot serta melalui/menggunakan uji gletjer, uji park, dan uji white. Uji heterokedatisitas yang paling sering digunakan adalah uji scatterplot, maka dari itu dalam penelitian ini penulis menggunakan uji scatterplot untuk mengetahui hetero tidaknya data yang diperoleh.
2. Analisis Regresi Linier Berganda.
Regresi linier berganda merupakan pengembangan dari regresi linier sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk melakukan
prediksi permintaan di masa yang akan datang, berdasarkan data masa lalu untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tak bebas. Perbedaan penerapan metode ini hanya terletak pada jumlah variabel bebas yang digunakan. Penerapan metode regresi berganda jumlah variabel bebas yang digunakan lebih dari satu yang memengaruhi
satu variabel tak bebas. Dalam mencari persamaan regresi linier berganda, digunakan rumus (Siregar, 2014):
Keterangan :
Y = Pola Konsumsi X1 = Gaya hidup X2 = Kelompok acuan X3 = Uang saku
Xn = Variabel bebas ke-n a, = Nilai konstanta b1, b2, dan b3 = Koefisien regresi
3. Uji t atau Uji Parsial
Uji t biasa dikenal dengan uji signifikansi terhadap masing-masing koefisien regresi diperlukan untuk mengetahui signifikansi setidaknya pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat (Y), yang dilihat dari inteprestasi hasil di kolom sig. dengan dasar pengambilan keputusan (Sarjono dan Julianita, 2011):
a. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari atau sama dengan nilai α (Pvalue ≤
0,05) maka HA diterima dan H0 ditolak, artinya variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
b. Jika nilai probabilitas lebih besar dari atau sama dengan nilai α (Pvalue ≥
0,05) maka H0 diterima dan HA ditolak, variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
41
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
Perkembangan dunia fashion saat ini semakin berkembang dan perubahan-perubahan terjadi secara dinamis. Salah satu bukti nyata yang dapat dilihat dari perkembangan dunia fashion adalah banyaknya salon di berbagai daerah, baik yang sudah ada maupun yang baru dibuka, seperti di kota Yogyakarta salah satunya. Pengguna jasa salon pada umumnya adalah perempuan dengan profesi dan kalangan yang tidak terbatas, baik kalangan menengah ke bawah atau kalangan menengah ke atas tak terkecuali mahasiswi.
Salah satunya adalah yang menjadi subjek penulis dalam penelitian ini. Adapun subjek penulis adalah mahasisiwi aktif tingkat strata 1 (satu) yang berstudi di kampus I Mrican dan kampus III Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (USD), khususnya menggunakan jasa salon, dikarenakan di Universitas Sanata Dharma lebih banyak jumlah mahasiswi strata 1 (satu) dari pada jumlah mahasiswi strata 2 (dua).
Kampus I Mrican terletak di daerah Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta berdekatan dengan gedung pusat Universitas Sanata Dharma. Kampus I Mrican memiliki beberapa jenis program studi, berikut beberapa program studi Starata 1 (satu) yang terdapat di kampus I Mrican, antara lain:
Tabel IV.1
Daftar Program Studi Kampus I Mrican USD. No Program Studi No Program Studi
1 Ekonomi Akuntansi. 7 Pendidikan Bahasa Inggris.
2 Ekonomi Manajemen. 8 Pendidikan Sastra Indonesia dan Daerah. 3 Sastra Indonesia. 9 Sastra Inggris.
4 Pendidikan Sejarah. 10 Ilmu Sejarah..
5 Pendidikan Akuntansi. 11 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 6 Pendidikan Ekonomi.
Sumber data: www.usd.ac.id
Kampus III Paingan terletak di daerah Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kampus III Paingan memiliki beberapa jenis program studi, berikut beberapa program studi Starata 1 (satu) yang terdapat di kampus III Paingan, antara lain:
Tabel IV.2
Daftar Program Studi Kampus III Paingan USD. No Program Studi No Program Studi 1 Farmasi 6 Matematika 2 Bimbingan Konseling 7 Teknik Elektro 3 Pendidikan Fisika 8 Teknik Informatika 4 Pendidikan Matematika 9 Teknik Mesin 5 Pendidikan Biologi 10 Psikologi Sumber: www.usd.ac.id
Berdasarkan 2 tabel tersebut, jumlah mahasiswi yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 mahasiswi, dimana terdapat 53 mahasiswi dari
kampus I Mrican dan 47 mahasiswi dari kampus III Paingan dengan program studi sebagai berikut:
Tabel IV.3
Daftar Program Studi Responden Penelitian
No Program Studi Kampus Mrican No Program Studi Kampus Paingan 1 Sastra Inggris 1 Teknologi Informatika
2 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). 2 Psikologi
3 Pendidikan Ekonomi (P. Eko). 3 Pendidikan Biologi 4 Manajemen. 4 Pendidikan Matematika 5 Akuntansi. 5 Pendidikan Fisika 6 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD)
6 Farmasi Sumber: data primer diolah.
Mahasiswi pada umumnya ke salon untuk melakukan beberapa perawatan ataupun mengisi waktu luangnya. Perawatan yang paling sering dilakukan adalah potong rambut, perawatan wajah (facial), dan perawatan tubuh. Dari pengamatan penulis (observasi), beberapa mahasiswi di Universitas Sanata Dharma sering melakukan perawatan ke salon, terutama dikalangan mahasiswi tertentu, tanpa memandang status ekonomi.
Mahasiswi tentunya selain berpengetahuan luas, cerdas dan aktif, mereka juga ingin memiliki penampilan yang menarik dan rapi. Berpenampilan menarik dan rapi, membutuhkan sarana dan prasarana yang cukup banyak, salah satunya melalui pelayanan jasa salon kecantikan. Peranan jasa salon kecantikan ini sangat membantu mahasisiwi yang ingin selalu terlihat rapi, menarik atau bahkan terlihat selalu segar.
44
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN