• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Variabel Penelitian

4. Teknik Analisis Data

Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan

berbagai pengujian statistik. Analisis data tidak hanya digunakan untuk

menguji hipotesis tetapi juga untuk pengujian statistik lainnya.

1. Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan perumusan masalah yang dibahas sebelumnya, maka

untuk mencapai tujuan penelitian, analisa data dilakukan melalui

model regresi linier berganda. Hal ini dilakukan untuk membuktikan

apakah ada hubungan antara variabel independen terhadap variabel-

vareabel dependen. Analisis regresi dapat digunakan terutama untuk

tujuan peramalan, dimana dalam model tersebut terdapat dua buah

variabel dependen dan satu variabel independen. Dalam regresi linier

commit to user

27 diperoleh hasil analisis yang valid. Berikut uji-uji yang dapat

dilakukan:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah penelitian

berasal dari populasi yang didistribusikan secara normal atau tidak.

Distribusi normal merupakan distribusi teoritis dari variabel

random yang kontinyu. Kurva yang menggambarkan distribusi

normal adalah kurva normal yang berbentuk simetris/berbentuk bel

(lonceng). Bentuk ini menunjukkan bahwa frkuensi dalam suatu

distribusi normal terpusat pada bagian pusat dari distribusi normal

dan nilai-nilai diatas dan dibawah rata-rata adalah sama dengan

distribusinya. Untuk menguji normalitas data, peneliti

menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai dua sampel yang diamati terdistribusi

secara normal. Kriteria pengujian dengan pengujian dua arah (two- tailed test) yaitu dengan membandingkan probabilitas yang diperoleh dengan taraf signifikansi 5%. Data dikatakan

berdistribusi normal jika nilai signifikansi (Sig hitung) > 0,05

(Ghozali, 2001).

b.Uji Heterokedastisitas

Menurut Ernawati, dkk, (2005) dalam Anggraini (2006),

kebanyakan cross-sectional study mengandung situasi heterokedastisitas karena data yang diperoleh merupakan

commit to user

28 himpunan data yang memiliki berbagai ukuran (kecil, sedang, dan

besar). Situasi heterokedastisitas akan menyebabkan penaksiran

koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien karena hasil

taksiran dapat menjadi kurang dari yang semestinya.

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari pengamatan satu ke pengamatan lainnya tetap, maka tidak terjadi

heterokedastisitas, atau terjadi homokedastisitas (Ghozali, 2001).

Metode yang digunakan untuk menguji heterokedastisitas adalah

dengan membuat grafik plot. Deteksi ada tidaknya

heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka

mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada

pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali,

2001). Metode yang digunakan untuk menguji heteroskedastisitas

dalam penelitian ini adalah metode Glejser. Ada tidaknya

heteroskedastisitas dilihat dari signifikabsib >0,05 maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

commit to user

29 Ghozali (2001) mendefinisikan multikolinearitas sebagai suatu

situasi adanya korelasi variabel-variabel independen diantara satu

dan yang lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkolerasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel

independen yang bersifat ortogonal adalah variabel independen

yang nilai korelasi di antara semuanya sama dengan nol. Jika

terdapat korelasi yang sempurna di antara sesama variabel

independen sehingga nilai koefisien korelasi diantara sesama

variabel independen sama dengan satu, maka konsekuensinya

adalah sebagai berikut :

a) Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat diperkirakan.

b) Nilai standar eror setiap koefisien regresi menjadi tidak

terhingga.

Ada tidaknya multikolinearitas antarvariabel independen dilihat

dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen

manakah yang dijelaskan variabel independen lainnya. Tolerance

mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai cutoff untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2001).

commit to user

30 Menurut Ghozali (2001), uji autokolerasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi

yang bebas dari autokorelasi. Jenis pengujian yang digunakan

untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut :

1) regresi untuk mendapatkan nilai d,

2) mencari nilai kritis dL dan dU,

3) ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan cara :

jika d < dL : terjadi autokorelasi positif.

jika d > 4-dL : terjadi autokorelasi negatif.

jika dU < d < 4-dU : tidak terjadi autokorelasi.

jika dL £ d £ dU atau 1-dU £ d £ 4-dL : berarti tidak dapat ditarik

commit to user

31

2. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan model regresi linear

berganda dengan persamaan berikut ini :

CSR disclosure = (Environmental performance + Variabel Kontrol)

) 1 ( ... 4 3 2 1 0 a a a a e a + + + + + = EvP Size IS BC CSRI

Economic Performance = (Environmental performance + Variabel Kontrol) ) 2 ( ... 3 2 1 0 b b b e b + + + + = EvP GO Lv EcP Keterangan:

EcP = Economic performance (kinerja ekonomi yang dicapai)

EvP = Environmental performance (kinerja lingkungan yang dicapai perusahaan).

CSRI = CSR disclosure (pengungkapan CSR oleh perusahaan dalam laporan tahunan)

GO = Growth opportunities (peluang untuk tumbuh dimasa depan).

SIZE = Ukuran perusahaan

commit to user

32 IS = Industry Sensitivity (sensitivitas perusahaan

terhadap lingkungan)

BC = Board Composition (komposisi dewan komisaris)

b

a

0 0 = intercept (parameter)

b

a

1...n 1...n

= koefisien regresi

a. Uji koefisien determinasi (R

2

)

Nilai R

2

digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam

menerangkan variabel independen. Tapi, karena R

2

mengandung

kelemahan mendasar di mana adanya bias terhadap jumlah variabel

independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena itu, pada

penelitian ini yang digunakan adjusted R2 berkisar antar nol dan satu.

Jika nilai adjusted R

2

makin mendekati satu maka makin baik

kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen dan

sebaliknya.

b. Uji Regresi Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan

melihat nilai signifikansi F. Jika nilai signifikansi F lebih kecil dari

commit to user

33 variabel independen secara statistis mempengaruhi variabel dependen

secara bersama-sama

c. Uji Regresi Parsial (Uji t)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan

dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Apabila tingkat signifikansi yang diperoleh (p-value) lebih kecil dari 0,05 maka H0 dapat ditolak atau dengan

= 5% variabel independen tersebut berhubungan secara statistis

terhadap variabel dependennya. Dasar pengambilan keputusan dalam

pengujian ini adalah jika probabilitas < 0,05 maka dapat diambil

kesimpulan bahwa karakteristik perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan sosial perusahaan (yaitu pengalaman

internasional perusahaan, size, industri afiliasi, pengungkapan media,

leverage, profitabilitas dan konsentrasi kepemilikan). Dan sebaliknya

jika probabilitas > 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa

karakteristik perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

pengungkapan sosial (yaitu pengalaman internasional perusahaan,

size, industri afiliasi, pengungkapan media, leverage, profitabilitas dan

commit to user

34

Dokumen terkait