• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik dengan analisis variansi dua jalan 2 Γ— 3 dengan sel tak sama. Selain analisis variansi dan uji komparasi ganda, digunakan pula tiga jenis analisis data yang lain yaitu: uji t, metode Lilliefors dan metode Bartlett. Uji t digunakan untuk menguji keseimbangan rata-rata antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode Lilliefors dan Metode Bartlett digunakan untuk menguji persyaratan analisis yaitu normalitas dan homogenitas.

1. Uji Prasyarat Analisis

Terdapat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi sebelum menentukan teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini akan menggunakan dua macam uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian itu digunakan metode Lilliefors, prosedurnya sebagai berikut:

1) Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2) Tingkat signifikansi: = 0.05

3) Statistik uji

𝐿 = π‘€π‘Žπ‘˜π‘  |𝐹(𝑧𝑖) βˆ’ 𝑆(𝑧𝑖)|

Dengan :

L : Koefisien Liliefors dari pengamatan zi : skor standart untuk 𝑍 = π‘₯𝑖 βˆ’ π‘₯Μ…

𝑠

𝑠 : standar deviasi

F(zi) : P(Z ο‚£ zi) ; Z ~ N (0,1)

S(zi) : Proporsi banyaknya Z ο‚£ zi terhadap banyaknya zi

29 Xi : skor responden

𝑋̅ : rataan sampel 4) Daerah kritis

DK = {Lοƒ―L ο€Ύ L;n} dengan n adalah ukuran sampel. Untuk beberapa L;n dapat dilihat pada tabel nilai kritik uji Lilliefors.

5) Keputusan uji

H0 ditolak jika Lobs οƒŽο€ DK atau H0 diterima jika Lobs DK b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Pada penelitian ini, untuk uji homogenitas digunakan metode Bartlett dengan statistik uji chi kuadrat, berikut langkahnya:

1) Hipotesis

H0 : 1 2 = 22 (populasi-populasi homogen)

H1 : tidak semua variansi sama (populasi-populasi tidak homogen) 2) Tingkat signifikansi :  = 0.05 pada tabel nilai Chi Kuadrat dengan derajat kebebasan (k-1).

5) Keputusan uji

H0 ditolak jika πœ’2obs οƒŽο€ DK atau Ho diterima πœ’2obs DK.

6) Kesimpulan

Jika H0 tidak ditolak maka populasi-populasi homogen.

2. Uji keseimbangan rata-rata

Uji ini dilakukan pada saat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dikenai perlakuan. Tujuannya untuk mengetahui kedua kelompok tersebut seimbang atau tidak. Data yang digunakan adalah nilai ulangan tengah semester ganjil.

Statistik uji yang digunakan adalah uji-t, berikut langkahnya:

1) Menentukan hipotesis

𝐻0 : πœ‡1 = πœ‡1 (kedua populasi seimbang)

30 n2 : cacah anggota kelas control

s2p : variansi gabungan sp : deviasi baku gabungan 4) Daerah kritis

DK ={t|t < βˆ’t(𝛼2,n1+n2βˆ’2) atau t > t(𝛼2,n1+n2βˆ’2) } 5) Keputusan uji

jika tobs Ο΅ DK, maka H0 ditolak.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis variansi dua jalan 2 Γ— 3 dengan sel tak sama:

a. Model

Xijk = ΞΌ + Ξ±i + Ξ²j + (Ξ±Ξ²)ij + Ξ΅ijk

dengan:

Xijk : data pada subjek yang dikenai faktor A (pemberian model pembelajaran) ke- i dan faktor B (gaya belajar siswa) ke-j pada pengamatan ke-k

Β΅ : rerata dari seluruh data (rerata besar, grand mean)

i : efek baris ke-i pada variabel terikat

j : efek kolom ke-j pada variabel terikat

()ij : kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

ο₯ijk : deviasi data amatan terhadap rataan populasinya ( ) yang berdistribusi normal dengan rataan 0. Deviasi amatan terhadap rataan populasi juga disebut galat (error)

i : 1, 2; dengan i = 1 untuk pembelajaran matematika dengan model PBI, i = 2 untuk model pembelajaran langsung.

j : 1, 2, 3; dengan j = 1 untuk gaya belajar visual, j = 2 untuk gaya belajar auditorial, j = 3 untuk gaya belajar kinestetik

k : 1,2,3,....,nij (banyaknya data amatan pada setiap sel) b. Hipotesis

H0A : Ξ±i = 0 untuk setiap i = 1, 2 (tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar)

H1A : ada Ξ±i β‰  0 (ada pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar)

H0B : Ξ²j = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3 (tidak ada pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar)

H1B : ada Ξ²j β‰  0 (ada pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar) H0AB : (Ξ±Ξ²)ij= 0 untuk setiap i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3 (tidak ada interaksi antara

model pembelajaran dengan gaya belajar siswa)

H1AB : ada (Ξ±Ξ²)ij β‰  0 (ada interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar siswa)

c. Tingkat signifikansi

Dipilih tingkat signifikansi 𝛼 = 0,05 d. Komputasi

1) Notasi dan tata letak data B

A b1 b2 b3

31

Pada analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel tak sama didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut :

C : kuadrat jumlah data tiap banyaknya data amatan pada sel-ij C : (βˆ‘ π‘₯𝑖𝑗)

2

𝑛𝑖𝑗

SSij : jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel-ij : βˆ‘ π‘₯2π‘–π‘—π‘˜βˆ’[βˆ‘ π‘₯π‘–π‘—π‘˜

32 JKT : JKA + JKB + JKAB + JKG

3) Derajat kebebasan (dk)

Derajat kebebasan untuk masing–masing jumlah kuadrat tersebut:

dkA = p–1 dkB = q–1

dkAB = (p–1)(q–1) dkG = N–pq dkT = Nο€­1 4) Rataan kuadrat (RK)

RKA = 𝐽𝐾𝐴

π‘‘π‘˜π΄

RKB = 𝐽𝐾𝐡

π‘‘π‘˜π΅

RKAB = 𝐽𝐾𝐴𝐡

π‘‘π‘˜π΄π΅ RKG = 𝐽𝐾𝐺

π‘‘π‘˜πΊ e. Statisik uji

- Untuk H0A adalah : Fa = 𝑅𝐾𝐴

𝑅𝐾𝐺

- Untuk H0B adalah : Fb = 𝑅𝐾𝐴

𝑅𝐾𝐺

- Untuk H0AB adalah : Fab = 𝑅𝐾𝐴𝐡

𝑅𝐾𝐺

f. Daerah Kritis

Untuk masing-masing nilai F di atas, daerah kritisnya adalah sebagai berikut : 1) Daerah kritis untuk Fa adalah DKa = { F | F > F; p-1, N-pq }

2) Daerah kritis untuk Fb adalah DKb = { F | F > F; q-1, N-pq } 3) Daerah kritis untuk Fab adalah DKab = { F | F > F; (p-1)(q-1), N-pq } g. Keputusan Uji

1) H0A ditolak jika Fa οƒŽο€ DKa. 2) H0B ditolak jika Fb οƒŽο€ DKb. 3) H0AB ditolak jika Fab οƒŽο€ DKab.

h. Kesimpulan Analisis Variansi Dua Jalan

Sumber JK dk RK Fhit FΞ±

A (baris) JKA p-1 RKA Fa FΞ±,p-1,N-pq

B (kolom) JKB q-1 RKB Fb FΞ±:q-1,N-pq

AB JKAB (p-1)(q-1) RKAB Fab FΞ±:(p-1)(q-1),N-pq

33

Galat JKG N - pq RKG - -

Total JKT N-1 - - -

4. Uji Komparansi Ganda

Uji komparasi ganda dilakukan untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, setiap pasangan kolom serta setiap pasangan sel dengan

menggunakan metode Scheffe, karena metode tersebut akan menghasilkan beda rerata dengan tingkat signifikansi yang kecil.

Uji komparasi ganda dilakukan apabila H0 ditolak dan variabel bebas dari H0

yang ditolak tersebut terdiri atas tiga kategori. Jika H0 ditolak tetapi variabel bebas dari H0 yang ditolak tersebut terdiri atas dua kategori maka untuk melihat

perbedaan pengaruh antara kedua kategori mengikuti perbedaan rataannya. Uji komparasi juga perlu dilakukan apabila terdapat interaksi antara kedua variabel bebas. Adapun langkah-langkah adalah:

a. Identifikasi semua pasangan komparasi yang ada.

b. Menentukan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi c. Menentukan taraf signifikansi

d. Mencari harga statistik uji F 1) Komparansi rerata antar kolom

Uji Scheffe untuk komparansi rerata antar kolom adalah : πΉπ‘–βˆ’π‘— = (𝑋̅ βˆ’ 𝑋𝑖 Μ… )𝑗 2

RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi ni : ukuran sel-i

nj : ukuran sel-j

Daerah kritik untuk uji itu adalah : DK = { F| F > (q-1)F; q-1, N-pq } 2) Komparansi rerata antar sel pada kolom yang sama

Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada kolom yang adalah:

πΉπ‘–π‘—βˆ’π‘˜π‘— = (𝑋̅̅̅̅ βˆ’ 𝑋𝑖𝑗 Μ…Μ…Μ…Μ…)π‘˜π‘— 2 𝑅𝐾𝐺 ( 1

𝑛𝑖𝑗 + 1 π‘›π‘˜π‘—) Keterangan :

Fij-kj : nilai Fobs pada pembandingan rerata pada sel-ij dan rerata pada sel-kj 𝑋𝑖𝑗

Μ…Μ…Μ…Μ… : rerata pada sel-ij π‘‹π‘˜π‘—

Μ…Μ…Μ…Μ… : rerata pada sel-kj

RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi nij : ukuran sel-ij

nkj : ukuran sel-kj

Daerah kritik untuk uji itu adalah : DK = {F F > (pq-1)F; pq-1, N-pq}

34 3) Komparansi rerata antar sel pada baris yang sama

Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada baris yang adalah:

πΉπ‘–π‘—βˆ’π‘–π‘˜ = (𝑋̅̅̅̅ βˆ’ 𝑋𝑖𝑗 Μ…Μ…Μ…Μ…)π‘–π‘˜ 2 𝑅𝐾𝐺 ( 1

𝑛𝑖𝑗 + 1 π‘›π‘–π‘˜) Keterangan :

Fij-ik : nilai Fobs pada pembandingan rerata pada sel-ij dan rerata pada sel-ik 𝑋𝑖𝑗

Μ…Μ…Μ…Μ… : rerata pada sel-ij π‘‹π‘–π‘˜

Μ…Μ…Μ…Μ… : rerata pada sel-ik

RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi nij : ukuran sel-ij

nik : ukuran sel-ik

Daerah kritik untuk uji itu adalah : DK = {F F >(pq-1)F; pq-1, N-pq}

e. Menentukan keputusan uji untuk setiap pasangan komparansi rerata.

f. Menyusun rangkuman analisis.

H. Prosedur Penelitian

Dokumen terkait