• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Kegunaan Praktis

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah uji beda (uji-t) dua rata-rata. Pengujian ini dilakukan untuk mengatahui dan menguji perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.5.1 Pengujian Persyaratan Analisis Data 3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data tersebut normal atau tidak. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Adapun untuk menguji normalitas peneliti menggunakan uji

Liliefors Test.

Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut Somantri dan Muhidin (2011:289-290), sebagai berikut:

1) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2) Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatimya.

4) Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5) Hitung nilai z untuk mengetahui Theoretical Proportion pada table z 6) Menghitung Theoretical Proportion.

7) Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8) Carilah selisih terbesar di luar titik observasi

Tabel 3.5 merupakan tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data:

Tabel 3. 3.

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas

Xi Fi Fki Z � � -

� �

�− -

Indri Okaviani, 2015

PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Sumber : (Somantri & Muhidin, 2011:291) Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fk sebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, (�) = fk/n Kolom 5 : Nilai Z, formula, � =Xi− �̅

S

Dimana : �̅ = ∑ �� dan S = √∑ � − (∑ ��)2

Kolom 6 : Theoretical Proportion (label z): Proporsi Kumulalif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada label distribust normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoretical Proportion

dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut Adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada ∝ = 0,05 dengan cara ,886

.

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

1) D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal. 2) D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.

3.5.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan uji perbedaan varians kelompok yang digunakan untuk menguji apakah data yang diambil memiliki karakteristik sifat

Indri Okaviani, 2015

PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sama untuk taraf signifikan sebesar ∝. Dalam penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan taraf signifikan sebesar 5%. Perhitungan uji homogenitas peneliti lakukan dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2010,

yaitu Uji F (F-Test Two-Sample for Variances).

Uji F memiliki kriteria, apabila nilai F (Fhitung) < nilai F critical one-tail

(Ftabel), maka varians skor data homogen. Sedangkan, apabila F (Fhitung) > nilai F

critical one-tail (Ftabel), maka varians skor data tidak homogen. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif yang diambil dari hasil pretest

dan hasil postest.

3.5.2 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan dua rata-rata nilai yang diperoleh peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan nilai pre test dan post test yang telah dilakukan. Tujuan dari pengujian hipotesis adalah untuk mengetahui apakan hipotesis dalam penelitian ini di tolak atau diterima.

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pengujian hipotesis menurut Rasyid (Somantri dan Muhidin, 2006:161), adalah sebagai berikut:

a) Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan.

b) Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (level of significance α).

c) Kumpulkan data melalui sampel peluang (probaility sample/random sample).

d) Gunakan statistik uji yang tepat.

e) Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0 f) Hitung nilai statistik uji berdasarkan data yang dikumpulkan.

g) Perhatikan apakah nilai hitung statistik uji jatuh di daerah penerimaan atau penolakan?

h) Berikan kesimpulan statistik.

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji perbedaan dua rata-rata. Uji perbedaan rata-rata ini akan menguji hipotesis dalam penelitian ini, yaitu apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas yang menerapkan metode Classwide Peer Tutoring CWPT) dengan kelas yang

Indri Okaviani, 2015

PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menerapkan metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT) pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Tentang Komunikasi Lisan di Program Keahlian Administrasi Perkantoran kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

Dalam penelitian ini, uji-t yang peneliti lakukan menggunakan bantuan

software Microsoft Excel 2010, yaitu T-test (Two-Sample Assuming Equal Variances). Adapun rumus yang digunakan adalah rumus uji-beda (uji-t) polled variance sebagai berikut:

� = �̅̅̅ − �̅̅̅

√ � − � + � − – � − � + �

(Sumber: Sugiyono, 2013:273) Keterangan:

X : rata-rata skor gain kelompok eksperimen

X : rata-rata skor gain kelompok kontrol

n : jumlah peserta didik kelas eksperimen

n : jumlah peserta didik kelas kontrol

S : Standar deviasi skor kelompok eksperimen

S : Srandar deviasi skor kelompok kontrol

Uji beda (uji-t) ini akan digunakan untuk mencari perbedaan pada soal

pretest, perbedaan pada saat proses ketika terjadi perlakuan, dan juga perbedaan pada soal postest. Uji beda ini dilakukan agar mengetahui kesignifikansi statistik perbedaan atau perubahan yang terjadi.

Apabila nilai t Stat (Thitung) > t Critical one-tail (Ttabel), maka H0 ditolak. Artinya hipotesis yang diajukan, yaitu terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas yang menerapkan metode Classwide Peer Tutoring CWPT)

dengan kelas yang menerapkan metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT) pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Tentang Komunikasi Lisan di Program Keahlian

Indri Okaviani, 2015

PENERAPAN METODE CLASSWIDE PEER TUTORING (CWPT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Administrasi Perkantoran kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung dapat diterima.

Apabila nilai t Stat (Thitung) < t Critical one-tail (Ttabel), maka H0 diterima. Artinya hipotesis yang diajukan, yaitu tidak terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas yang menerapkan metode Classwide Peer Tutoring CWPT) dengan kelas yang menerapkan metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT)

pada Kompetensi Dasar Menjelaskan Tentang Komunikasi Lisan di Program Keahlian Administrasi Perkantoran kelas X SMK Pasundan 1 Kota Bandung ditolak.

Dokumen terkait