BAB III Metode Penelitian
J. Teknik Analisis Data
a. Profil Motorik kasar Anak
Langkah – langkah dalam membuat profil kemampuan motorik kasar anak sebelum dan sesudah penerapan brain gym adalah sebagai berikut
1) Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi
Tabel 3.7 Skor Maksimal
Aspek Skor Maksimal Ideal Keseluruhan = 19 x 5 = 95 Koordinasi = 4 x 5 = 20 Keseimbangan = 5 x 5 = 25 Kekuatan = 4 x 5 = 20 Fleksibilitas = 3 x 5 = 15 Kekuatan = 3 x 5 = 15
38
Santika Ratna Wulan, 2013
Pengaruh Brain Gym Terhadap Motorik Kasar Anak Taman Kanak-Kanak
2) Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel: Skor minimal ideal = jumlah skor x skor terendah
Tabel 3.8 Skor Minimal
Aspek Skor Minimal Ideal Keseluruhan = 19 x 1 = 19 Koordinasi = 4 x 1 = 4 Keseimbangan = 5 x 1 = 5 Kekuatan = 4 x 1 = 4 Fleksibilitas = 3 x 1 = 3 Kekuatan = 3 x 1= 3
3) Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel
Rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal Tabel 3.9
Rentang Skor
Aspek Rentang skor
Keseluruhan = 95 – 19 = 76 Koordinasi = 20 – 4 = 16 Keseimbangan = 25 – 5 = 20 Kekuatan = 20 – 4 = 16 Fleksibilitas = 15 – 3 = 12 Kekuatan = 15 – 3 = 12
39
Santika Ratna Wulan, 2013
4) Mencari interval skor
Interval Skor = rentang skor : 5 Tabel 3.10 Interval Skor
Aspek Interval skor
Keseluruhan = 76 : 5 = 15,2 Koordinasi = 16 : 5 = 3,2 Keseimbangan = 20 : 5 = 4 Kekuatan = 16 : 5 = 3,2 Fleksibilitas = 12 : 5 = 2,4 Kekuatan = 12 : 5 = 2,4
Berdasarkan langkah – langkah di atas, kemudian didapat kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.11
Kriteria Profil Tingkat Motorik Kasar Anak
Dimensi Kriteria Interval
Keseluruhan Sangat baik 79,9 – 95.0 Baik 64,7 - 79.8 Cukup 49,5 – 64,6 Kurang 34,3 – 49,4 Sangat Kurang 19,0 - 34,2 Koordinasi Sangat baik 16,9 – 20.0 Baik 13,7 – 16.8 Cukup 10,5 – 13.6 Kurang 7,3 – 10.4 Sangat Kurang 4.0 – 7.2 Keseimbangan Sempurna 21,1 – 25,0 Baik 17,1 – 21,0
40
Santika Ratna Wulan, 2013
Pengaruh Brain Gym Terhadap Motorik Kasar Anak Taman Kanak-Kanak
Dimensi Kriteria Interval
Cukup 13,1 – 17,0 Kurang 9,1 – 13,0 Sangat Kurang 5.0 – 9,0 Kekuatan Sangat baik 16,9 – 20.0 Baik 13,7 – 16.8 Cukup 10,5 – 13.6 Kurang 7,3 – 10.4 Sangat Kurang 4.0 – 7.2 Sangat baik 12,7 – 15.0 Baik 10.3 – 12.6 Fleksibilitas Cukup 7,9– 10,2 Kurang 5.5 – 7.8 Sangat Kurang 3.0 – 5.4 Kekuatan Sangat baik 12,7 – 15.0 Baik 10.3 – 12.6 Cukup 7,9– 10,2 Kurang 5.5 – 7.8 Sangat Kurang 3.0 – 5.4 b. Uji Statistik
Sebelum menentukan teknik analisis statistik yang digunakan dalam suatu penelitian perlu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas ditujukan untuk memeriksa keabsahan sampel yang diterapkan dalam teknik statistik tertentu (Arikonto, 1997).
Teknik uji normalitas yang digunakan adalah one sampel kolmogorov
smirnov test, yaitu pengujian dua sisi yang dilakukan dengan
membandingkan signifikansi hasil uji (p value) dengan taraf signifikansi. Tujuan uji normalitas adalah untuk membuktikan bahwa: (1) sampel telah diambil secara proporsional dari populasinya; dan (2) variabel yang diteliti
41
Santika Ratna Wulan, 2013
memenuhi kriteria distibusi normal. Apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari taraf signifikan, maka sebaran data penelitian adalah normal. Perhitungan uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 16.0 for windows untuk pengujian terhadap data sampel tiap variabel. Uji normalitas adalah apabila signifikan (Sig) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal dan apabila signifikan (Sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal. Dalam program SPSS 16 digunakan istilah
significance yang disingkat Sig untuk P-value, dengan kata lain P-value = Sig.
K. Hipotesis Penelitian
Menenentukan hipotesis sangatlah penting karena hipotesis nantinya akan digunakan apakah penelitian tersebut ada pengaruh yang signifikan atau tidak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh penerapan metode Brain Gym terhadap motorik kasar anak. Terlebih dahulu adalah membuat Ho dan Ha yang akan di uji pada α = 0,05, sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat Pengaruh yang signifikan antara penerapan brain gym terhadap peningkatan motorik kasar anak kelompok B PAUD Az-Zahra Ho : μd ≤ 0
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan brain gym terhadap peningkatan motorik kasar anak kelompok B PAUD Az-Zahra Ha : μd ≥ 0
74
Santika Ratna Wulan, 2013
Pengaruh Brain Gym Terhadap Motorik Kasar Anak Taman Kanak-Kanak BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh brain gym terhadap motorik kasar anak PAUD Az- Zahra dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kondisi awal motorik kasar 10 anak (100%) kelompok eksperimen berada pada kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa motorik kasar anak kelompok B di PAUD Az- Zahra kemungkinan dikarenakan pembelajaran yang dilakukan lebih menekankan pada calistung, metode pembelajaran yang digunakan untuk menstimulasi motorik kasar kurang bervariasi dan pembelajaran lebih berpusat pada guru.
2. Setelah penggunaan brain gym pada proses pembelajaran, kemampuan motorik kasar anak kelompok B PAUD Az – Zahra mengalami peningkatan yang signifikan di kelompok eksperimen sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan. Peningkatan yang dialami oleh anak yang menjadi subjek penelitian yaitu 10 anak yang kondisi awal atau saat pretest berada dalam kategori cukup setelah diberi treatmen brain gym pada saat posttest meningkat menjadi kategori baik atau 100% meningkat yaitu rata – rata meningkat menjadi 75.1 sedangkan pada kelompok kontrol hanya 65,5.
3. Implementasi penggunaan brain gym telah berhasil menbantu anak dalam meningkatkan motorik kasar anak di PAUD Az – Zahra. Gerakan –
77
Santika Ratna Wulan, 2013
gerakan pada brain gym seperti gerakan silang tangan dan kaki dapat mengaktifkan indera kinestetik,gerakan luncur grafitasi dan gerakan gajah dapat membantu dalam melatih fleksibilitas dan keseimbangan anak menjadi lebih baik. Pada gerakan burung hantu dapat membantu menghilangkan ketegangan pada tengkuk, otot dan bahu sehingga dapat membuat rileks dan dapat melatih koordinasi dan kekuatan anak. Dengan menerapkan brain gym di awal pembelajaran dapat memberi perubahan positif pada anak, dimana anak setelah melakukan brain gym dalam motorik kasar menjadi meningkat.
77
Santika Ratna Wulan, 2013
Pengaruh Brain Gym Terhadap Motorik Kasar Anak Taman Kanak-Kanak B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan yang disimpulkan diatas, terdapat beberapa hal yang menjadi catatan sebagai bahan rekomendasi diantaranya:
1. Bagi Guru
a. Hendaknya guru dapat menstimulasi kecerdasan kinestetik melalui pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan kesempatan bagi anak melalui kegiatan yang menarik, salah satunya dapat melalui
brain gym.
b. Guru hendaknya melakukan pembelajaran yang berpusat pada anak (
child centred ) bukan berpusat pada guru ( techer centred ) sehingga
anak akan terlibat aktif dalam suatu kegiatan dan mereka dapat mengeksplor semua potensi yang ada pada dirinya.
c. Dalam melakukan kegiatan apapun hendaknya guru dapat menggunakan metode yang bervariatif dalam menstimulasi perkembangan anak, khususnya kecerdasan kinestetik anak.
d. Hendaknya guru dapat menggunakan berbagai macam aktifitas dan diantaranya dengan menggunakan brain gym.
2. Bagi Pengelola PAUD Az - Zahra
a. Pengelola PAUD Az- ZAhra diharapkan dapat menyediakan fasilitas- fasilitas bermain anak yang dapat menstimulasi anak untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak.
77
Santika Ratna Wulan, 2013
b. Pengelola PAUD Az - Zahra dapat mengikutsertakan pendidik untuk mengikuti pelatihan demi untuk meningkatkan profesionalisme pendidik.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian secara lebih mendalam lagi terhadap pengaruh brain gym terhadap aspek perkembangan yang lainnya.
b. Peneliti hendaknya dapat mengembangkan brain gym yang lebih baik lagi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah.
Santika Ratna Wulan, 2013
Pengaruh Brain Gym Terhadap Motorik Kasar Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agustin,M (2006). Program Bimbingan Untuk Mengembangkan Kecerdasan Jamak (Multiple Intellegencs) Usia Taman Kanak – Kanak. Tesis. PPS UPI: Tidak Diterbitkan. Agustin,M & Muslihuddin (2008). Mengenali dan Mengembangkan Potensi Kecerdasan
Jamak Anak Taman Kanak – Kanak/Raudhatul Athfal. Bandung : Rizqi Press.
Andri. (2012). Perkembangan Anak | Perkembangan Fisik, Motorik, Kognitif, Psikososial. [Online]. Tersedia di :Error! Hyperlink reference not valid. Juli 2012]
Armstrong, T (2003) Sekolah Para Juara (menerapkan Multipel Intelegence di Dunia
Pendidikan). Penerjemah: Yudhi Murtanto. Bandung: Penerbit Kaifa.
Arikunto, Suharsimi. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Renika Cipta.
Cohen, David. (2007). Olahraga Otak. Jakarta: Jabal.
Demuth, E., (2005). Brain Gym:Penuntun Senam Otak. Yayasan Kinesiologi Indonesian (tidak diterbitkan)
Dennison E. Paul, Dennison E, Gail. (2002).Brain Gym. Jakarta: Gramedia. Dennison E. Paul, Dennison E, Gail. (2003).Edu-K for Kids. Jakarta: Grasindo.
Devi, N.S. (2011). Meningkatkan kemampuan gerak dasar dan kognitif anak melalui senam
irama (penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-kanak Riyadush Sholihin Margahayu Kota Bandung). (1), 46-52.
Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan.Bandung: Rosda.
Dwi, H. (2009). Stimulasi Psikososial Pada Anak Kelompok Bermain dan Pengaruhnya
Pada Perkembangan Motorik, Kognitif, Sosial Emosi, Dan Moral/Karakter Anak.Vol.2,
Santika Ratna Wulan, 2013
Ernawulan, S. (2003). Perkembangan Anak Usia Dini (0-8 tahun). Bahan Pelatihan Pembelajaran Terpadu Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi 2003, Bandung.
Faruq, Muhyi (2007) 60 Permainan Kecerdasan Kinestetik Anak. Jakarta: Grasindo.
Ghozali, Imam (2002) Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang:: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy. Petunjuk praktis untuk menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hurlock, Elizabeth. (1978) Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.
Hurlock, E. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan
Kehidupan (Edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
Jamaris, M (2006). Perkembangan dan pengembangan anak Usia Taman Kanak – Kanak.
Jakarta: Grasindo.
Lwin, May dkk. (2008). How to Multiply Your Child’s Intellegence. ( Terjemahan Christine
Sujana). Yogjakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Patmonodewo, Soemiarti. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.Pondok
Wahyudin, U. dan Mubiar. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung: Falah Production
Yasin (2012) Tinjauan Teori Perkembangan Fisik Motorik [Online]. Tersedia:http://www.sarjanaku.com/2010/11/tinjauan-teori-perkembangan-fisik.html Yusuf, S. LN (2001) Psikologi Perkembangan anak dan Remaja.