BAB III METODE PENELITIAN
G. Teknik Analisis Data
1. Perspektif keuangan
Data yang dibutuhkan adalah data sekunder yang diperoleh dari data KSU
Arsindy Setia Mandiri yaitu laporan penerimaan dan pengeluaran, laporan sisa
hasil usaha serta neraca tahun 2010 -2013. Dalam Laporan keuangan ini akan
dianalisis rasio-rasio yang berkaitan dengan siklus kehidupan bisnis. Rumus
yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan adalah menghitung rasio –
rasio sebagai berikut :
Rasio-rasio yang diperlukan dalam perspektif keuangan
a. Net Profit Margin (NPM)
Net profit margin digunakan untuk menghitung berapa besar keuntungan dihasilkan dari pendapatan. Semakin tinggi rasio NPM berarti kinerja
b. Return On Assets (ROA)
Return on assets digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang diperoleh koperasi atas setiap investasi yang dilakukan. Semakin
tinggi rasio ROA yang dihasilkan, semakin tinggi pula tingkat
keefektifan investasi yang dilakukan sehingga dapat dikatakan
semakin baik pula kinerja operasi.
c. Return On Equity
Return on equity digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan ekuitas dana dalam koperasi, dengan membandingkan antara SHU
dengan modal yang digunakan dalam koperasi. Semakin tinggi rasio
ROE dapat dikatakan semakin baik pula kinerja operasi.
2. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, data diperoleh dari kuisioner yang telah
dibagikan kepada responden (anggota) serta data-data yang diperoleh dari
perusahaan . Dalam perspektif ini yang menjadi tolak ukur perusahaan adalah
a. Customer acquisition, yang mengukur tingkat dimana perusahaan mampu menarik konsumen baru. Data ini diperoleh dari arsip
b. Customer retention, mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen lamanya. Data ini
diperoleh dari arsip perusahaan
c. Customer satisfaction, mengukur tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja tertentu, seperti tingkat pelayanan. Data ini
diperoleh dari kuisioner yang dibagikan kepada pelanggan
(anggota)
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, maka pengolahan
data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Data kualitatif yang diperoleh dari pengisian kuisioner
oleh para responden diubah menjadi data kuantitatif
dengan memberikan skor masing-masing pilihan
jawaban dengan skala likert seperti dikemukakan oleh
(Sugiyono, 2002: 74) sebagai berikut :
1 = Sangat tidak setuju (STS)
2 = Tidak setuju (TS)
3 = Ragu – ragu (R) 4 = Setuju (S)
5 Sangat setuju (SS)
2. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh
indeks kepuasan pelanggan, seperti yang dirumuskan
oleh (Sugiyono, 2002: 79) sebagai berikut:
IKP = PP
Dimana :
IKP = Indeks Kepuasan Pelanggan
PP = Perceived Performance
3. Setelah diketahui IKP dari seluruh responden kemudian
digolongkan pada skala a. sangat tidak puas, b. tidak
puas, c. cukup, d. puas dan e. sangat puas.
Untuk menentukan skala ini terlebih dahulu ditentukan
indeks kepuasan minimal dan indeks kepuasan maksimal,
interval yang dapat dicari dari pengurangan antara indeks
kepuasan maksimal dengan kepuasan minimal dibagi
menjadi lima seperti yang dirumuskan oleh (Sugiyono,
2002: 80) sebagai berikut :
IK maks = R x PP x EX maks
IK min = R x PP x EX min
Interval = ( IK maks – IK min ) Dimana :
PP = Banyaknya Pertanyaan
EX min = Skor minimal yang bisa diberikan
EX maks = Skor maksimal yang bisa diberikan
Mengartikan nilai minimal yang harus diperoleh responden
untuk dapat dikategorikan puas, dengan melihat nilai
minimal yang harus dicapai seluruh responden untuk bisa
dikategorikan a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c. cukup,
d. puas, e. puas.
3. Perpespektif pembelajaran dan pertumbuhan
Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, data diperoleh dari
kuisioner yang telah dibagikan kepada responden (karyawan) serta data-data
yang diperoleh dari perusahaan. Dalam perspektif ini yang menjadi tolak
ukur perusahaan adalah:
a. Kepuasan karyawan
Mengukur tingkat kepuasan karyawan terhadap kinerja koperasi.
Pengukuran dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan
atas hubungan dengan perusahaan. Kepuasan karyawan
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memuaskan kebutuhan
karyawannya.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan, maka pengolahan data
1) Data kualitatif yang diperoleh dari pengisian kuisioner oleh
para responden diubah menjadi data kuantitatif dengan
memberikan skor masing-masing pilihan jawaban dengan skala
likert seperti dikemukakan oleh (Sugiyono, 2002: 74) sebagai
berikut:
1 = Sangat tidak setuju (STS)
2 = Tidak setuju (TS)
3 = Ragu – ragu 4 = Setuju (S)
5 Sangat setuju (SS)
2) Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari
seluruh responden akan diketahui pencapaian indeks kepuasan
karyawan, seperti yang dirumuskan oleh (Sugiyono, 2002: 79)
sebagai berikut:
IKK = PP
Dimana :
IKK = Indeks Kepuasan Karyawan
PP = Perceived Performance
3) Setelah diketahui IKK dari seluruh responden kemudian
digolongkan pada skala a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c.
terlebih dahulu ditentukan indeks kepuasan minimal dan
indeks kepuasan maksimal, interval yang dapat dicari dari
pengurangan antara indeks kepuasan maksimal dengan
kepuasan minimal dibagi menjadi lima seperti yang
dirumuskan oleh (Sugiyono, 2002: 80) sebagai berikut :
IK maks = R x PP x EX maks
IK min = R x PP x EX min
Interval = ( IK maks – IK min ) Dimana :
PP = Banyaknya Pertanyaan
R = Jumlah Responden
EX min = Skor Minimal yang Bisa Diberikan
EX maks = Skor maksimal yang bisa diberikan
Mengartikan nilai minimal yang harus diperoleh responden
untuk dapat dikategorikan puas, dengan melihat nilai minimal
yang harus dicapai seluruh responden untuk bisa dikategorikan
a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c. cukup, d. puas, e. puas.
b. Retensi Karyawan
Mengukur tingkat kemampuan perusahaan mempertahankan
c. Produktivitas Karyawan
Mengukur tingkat produktivitas karyawan dengan membandingkan
keluaran yang dihasilkan oleh para karyawan dengan jumlah karyawan
yang dikerahkan untuk menghasilkan keluaran tersebut. Data ini
diperoleh dari arsip perusahaan.
d. Kapabilitas karyawan
Mengukur tingkat kemampuan karyawan dengan melihat jumlah
karyawan yang mengikuti pelatihan, baik pelatihan yang dilakukan
oleh internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Data ini
diperoleh dari arsip perusahaan.
4. Perspektif proses bisnis internal
Dalam perspektif ini, agar dapat menentukan tolak ukur bagi kinerja ini,
manajemen perusahaan pertama-tama perlu mengidentifikasi proses bisnis
internal yang terdapat didalam perusahaan. Dalam perspektif terdapat tiga
pengukuran yaitu;
a. Innovation
Proses inovasi dibagi menjadi dua bagian yaitu mengidentifikasi
kebutuhan pasar dan menciptakan produk atau jasa untuk memenuhi
b. Operations
Tahapan ini merupakan tahapan aksi dimana perusahaan secara nyata
berupaya memberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi
keinginan kebutuhan mereka.
c. Pelayanan purna jual
Tahapan ini perusahaan berupaya untuk memberikan manfaat
tambahan kepada para pelanggan, seperti garansi, aktivitas perbaikan
dan pemrosesan pembayaran.