• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

Dengan menggunakan teknik komparasi, maka peneliti menilai pengambilan keputusan dalam menerima atau menolak pesanan khusus yang terjadi di perusahaan dengan teori Hansen dan Mowen (2005: 282-283) dengan cara membandingkan langkah-langkah pengambilan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan dengan yang ada di teori sebagai berikut:

1. Penentuan Total Kapasitas Menganggur a. Berdasarkan teori

Langkah awal dalam menerima atau menolak pesanan khusus yaitu dengan menggunakan kapasitas menganggur yang terjadi dalam periode tertentu dan cara untuk menentukan total kapasitas menganggur yaitu volume produksi normal selama satu bulan dikurangi volume produksi yang sesungguhnya.

b. Berdasarkan yang Terjadi di Perusahaan

Setiap bulannya perkembangan volume penjualan selalu berubah, hanya saja jumlah tersebut masih dibawah jumlah kapasitas penuh yang dimiliki oleh perusahaan. Terlihat dalam tabel 5.8 dibawah ini:

Tabel 5.8 Volume Produksi Normal dan Produksi Sesungguhnya pada Bulan April 2014

Bulan Vol Prod Normal (unit)

Vol Prod Sesungguhnya (unit)

April 6 4

Sumber : CV. Karoseri Fajar Mandiri

Dalam menerima atau menolak pesanan khusus perusahaan haruslah melihat kapasitas menganggur yang terjadi. Karena jika tidak melihat total kapasitas menganggur didalam perusahaan dapat mengganggu proses produksi pesanan reguler. Kapasitas menganggur dijadikan sebagai pertimbangan dalam menerima atau menolak pesanan khusus pada bulan April 2014. Perusahaan menghitung kapasitas menganggur dengan cara produksi normal dalam satu bulan dikurangi produksi sesungguhnya yang terjadi diperusahaan, pada bulan April 2014 perusahaan memiliki kapasitas mengangur sebesar 2 unit. Total kapasitas menganggur pada bulan April 2014= 6 unit – 4 unit maka menghasilkan 2 unit kapasitas menganggur.

Seperti dalam tabel 5.9 dibawah ini:

Tabel 5.9 Perhitungan Total Kapasitas Menganggur Pada Bulan April 2014 Bulan Vol Prod Normal

(unit) Vol Prod Sesungguhnya (unit) Kapasitas menggangur (unit) April 6 4 2

Sumber : CV. Karoseri Fajar Mandiri

Perusahaan masih memiliki kapasitas menganggur yang melebihi pesanan khusus, maka langkah awal untuk menerima pesanan khusus yang dilakukan oleh perusahaan yaitu melihat kapasitas menganggur.

Perusahaan dalam langkah penentuan total kapasitas menganggur sama seperti di dalam teori yaitu volume produksi normal selama satu bulan dikurangi volume produksi sesungguhnya yang terjadi diperusahaan selama satu bulan. Jadi langkah pertama yang diambil oleh perusahaan dengan menghitung total kapasitas menganggur yaitu sama dengan teori.

2. Penentuan Biaya Relevan dan Tidak Relevan a. Berdasarkan Teori

Cara mengidentifikasi dan menentukan biaya relevan itu sendiri yaitu suatu biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan, karena itu hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Namun, untuk menjadi relevan, suatu biaya tidak harus merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari satu alternatif dengan alternatif lainnya. Apabila

biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif, maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya demikian disebut biaya tidak relevan.

Biaya dipisahkan ke dalam biaya relevan dan tidak relevan, karena ini akan memudahkan dalam melakukan analisa. Biaya relevan inilah yang akan berbeda apabila ada pesanan khusus didalam perusahaan. Biaya relevan adalah biaya yang akan berubah pada alternatif keputusan yang berbeda.

Terdapat dua kriteria penting agar suatu jenis biaya dapat dikelompokan sebagai biaya relevan (Rudiyanto, 2006: 65) yaitu:

1) Biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan 2) Biaya tersebut berbeda diantara sejumlah alternatif

Biaya yang terjadi pada CV. Karoseri Fajar Mandiri tahun 2014 dapat digolongkan berdasarkan perilakunya menjadi biaya tetap dan biaya variabel:

1) Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku merupakan biaya relevan karena biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan.

2) Biaya Tenaga Kerja Langsung (Gaji dan Upah Karyawan Produksi)

Biaya tenaga kerja langsung juga merupakan biaya relevan karena biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan.

3) Biaya Depresiasi Mesin

Biaya depresiasi mesin termasuk biaya tidak relevan, karena total biaya relatif tetap sampai dengan tingkat output tertentu atau tidak dipengaruhi dengan adanya perubahan volume kegiatan. Dan juga biaya tersebut bukan merupakan biaya yang akan datang yang digunakan dalam proses pesanan khusus.

4) Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin

Biaya ini merupakan biaya tidak relevan karena biaya tersebut bukan merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan.

5) Biaya Listrik

Biaya Listrik merupakan biaya relevan karena biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan.

6) Biaya Telepon

Biaya telepon merupakan biaya tidak relevan karena dimana total biaya relatif tetap sampai dengan tingkat output tertentu atau tidak dipengaruhi dengan adanya perubahan volume kegiatan. Dan juga biaya telepon bukan merupakan biaya yang akan datang. 7) Biaya Pameran

Biaya Pameran merupakan biaya tidak relevan karena bukan merupakan biaya yang akan datang yang digunakan.

8) Biaya Promosi

Biaya promosi merupakan biaya tidak relevan karena bukan biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan. 9) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Biaya tenaga kerja tidak langsung termasuk biaya tidak relevan, dimana total biaya relatif tetap sampai dengan tingkat output tertentu atau tidak dipengaruhi dengan adanya perubahan volume kegiatan. Biaya-biaya tersebut digolongkan seperti dilihat dalam tabel 5.10 dibawah

Tabel 5.10 Pemisahan Biaya Relevan dan Tidak Relevan

Jenis Biaya Relevan/Tidak Relevan

Biaya Produksi

Biaya Bahan Baku Relevan

Biaya Tenaga Kerja Langsung Relevan

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Relevan

Biaya Listrik Relevan

Biaya Depresiasi Mesin Tidak Relevan

Biaya Non Produksi:

Biaya Pengujian Dari Dishub Tidak Relevan

Biaya Telepon Tidak Relevan

Biaya Promosi Tidak Relevan

b. Berdasarkan yang Terjadi di dalam Perusahaan

Dalam langkah penentuan biaya relevan dan tidak relevan, perusahaan tidak melakukan penentuan biaya relevan dan tidak relevan. Setelah menghitung kapasitas menganggur, perusahaan langsung menghitung biaya-biaya yaitu dengan menghitung biaya produksi dan biaya non produksi tanpa melakukan pemisahan biaya relevan dan tidak relevan.

Tabel 5.11 Biaya Produksi Bulan April 2014 Per unit

Biaya Jumlah

Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku Rp 33,750,000.00

Biaya Tenaga Kerja Langsung:

Biaya perencanaan 100,000.00

Biaya PPIC 100,000.00

Biaya Pengelasan 500,000.00

Biaya Pengecatan 1,500,000.00

Biaya perakitan 2,750,000.00

Biaya Overhead Pabrik:

Biaya Listrik 851,400.00

Total Rp 39,551,400.00

Tabel 5.12 Biaya Non Produksi Bulan April 2014 Per unit

Biaya Non Produksi: Jumlah

Biaya Adm dan Umum

Biaya Pengujian Rp 750,000.00

Biaya Telepon 75,000.00

Biaya pemasaran:

Biaya Promosi 200,000.00

Total Biaya Non Promosi Rp 1,025,000.00

Sumber : CV. Karoseri Fajar Mandiri

Setelah melakukan perhitungan total kapasitas menganggur selama bulan April 2014, perusahaan tidak menentukan biaya relevan dan tidak relevan. Perusahaan langsung mencatatnya ke dalam perhitungan biaya produksi dan biaya non produksi. Disinilah letak perbedaan antara yang terjadi diperusahaan dengan yang ada di dalam teori. Langkah kedua yang dilakukan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus tidak sama dengan teori yaitu setelah menghitung kapasitas menganggur, langkah selanjutnya dengan dilakukan penentuan biaya relevan dan tidak relevan.

3. Membandingkan Penentuan Total Pendapatan Diferensial, Biaya Diferensial dan Laba Diferensial Pesanan Khusus (special order pricing) dengan Menggunakan Analisis Biaya Relevan

a. Berdasarkan Teori

Cara dalam perhitungan analisis biaya relevan dibutuhkan perhitungan pendapatan diferensial, biaya diferensial dan laba diferensial diolah berdasarkan data yang ada di perusahaan. Dengan melihat data perhitungan per unit yang dilakukan oleh perusahaan maka dapat dihitung biaya diferensial pesanan khusus yang diterima.

Tabel 5.13 Perhitungan Biaya Penjualan Per Unit Selama Bulan April 2014

Biaya Per unit Total

Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku Rp 33,750,000.00 Rp 135,000,000.00 Biaya Tenaga Kerja Langsung:

Biaya perencanaan 100,000.00 400,000.00 Biaya PPIC 100,000.00 400,000.00 Biaya Pengelasan 500,000.00 2,000,000.00 Biaya Pengecatan 1,500,000.00 6,000,000.00 Biaya perakitan 2,750,000.00 11,000,000.00 Biaya Overhead Pabrik:

Biaya Listrik 851,400.00 4,257,000.00 Total Biaya Rp 39,551,400.00 Rp 159,057,000.00

Sumber: CV. Karoseri Fajar Mandiri 1) Pendapatan Diferensial

Tabel 5.14 Pendapatan Diferensial Bulan Pendapatan pesanan khusus dam truck

2) Sumber CV. Karoseri Fajar Mandiri yang Sudah diolah Biaya Diferensial

Tabel 5.15 Biaya Diferensial

Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku Rp 75,500,000.00 Biaya Tenaga Kerja Langsung:

Biaya perencanaan Rp 200,000.00 Biaya PPIC Rp 200,000.00 Biaya Pengelasan Rp 1,000,000.00 Biaya Pengecatan Rp 3,000,000.00 Biaya perakitan Rp 5,500,000.00 Biaya Overhead Pabrik:

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 200,000.00 Biaya Listrik Rp 1,702,800.00 Biaya Depresiasi Mesin Rp 80,000.00

Sumber CV. Karoseri Fajar Mandiri yang Sudah diolah

Tabel 5.16 Analisis Biaya Relevan Pesanan Khusus Bulan April 2014

Keterangan Menerima Pesanan

khusus Menerima Pesanan Khusus Menolak Pesanan Khusus Penjualan khusus Rp 100,000,000.00 Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku 75,500,000.00 Menerima Biaya Tenaga Kerja

Langsung:

Biaya perencanaan 200,000.00 Menerima Biaya PPIC 200,000.00 Menerima Biaya Pengelasan 1,000,000.00 Menerima Biaya Pengecatan 3,000,000.00 Menerima Biaya perakitan 5,500,000.00 Menerima Biaya Overhead Pabrik:

Biaya Tenaga Kerja Tidak

Langsung 200,000.00

Menolak

Biaya Listrik 1,702,800.00 Menerima

Biaya Penyusutan Mesin 80,000.00 Menolak

Total Biaya 86,902,800.00

Laba Diferensial Rp 13,097,200.00 Sumber CV. Karoseri Fajar Mandiri yang sudah diolah

c. Berdasarkan yang Terjadi di Perusahaan

Dalam menentukan total biaya diferensial dan pendapatan diferensial perusahaan CV. Karoseri Fajar Mandiri tidak melakukan langkah ke tiga ini. Perusahaan hanya menghitung dari total HPP sebagai bahan pertimbangan, jika harga per unit yang telah dihitung oleh perusahaan berdasarkan HPP diatas harga pesanan khusus per unit yang ditentukan oleh pembeli maka setelah dari berbagai pertimbangan diatas maka pesanan khusus diterima.

Perusahaan dalam menentukan biaya diferensial, pendapatan diferensial dan laba diferensial tidak mengikuti langkah dari teori Hansen dan Mowen (2005:282-283) yaitu penentuan total pendapatan diferensial, biaya diferensial dan laba diferensial pesanan khusus (special order pricing).

Perusahaan juga tidak melakukan perhitungan analisis biaya relevan. Dengan alasan perusahaan dalam pengambilan keputusan hanya melihat dari kapasitas menganggur, biaya produksi dan non produksi dan terakhir adalah melihat hasil hpp yang terjadi diperusahaan. Ketiga hal tersebut yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menerima atau menolak pesanan khusus. Dalam langkah ke 3 ini perusahaan tidak mengikuti langkah yang ada di dalam teori.

Jadi dalam langkah ke 3 menurut teori Hansen dan Mowen (2005:282-283) yaitu penentuan pendapatan yang diterima dengan menggunakan analisis biaya relevan, perusahaan tidak mengikuti langkah yang ada di dalam teori tersebut.

3 Pengambilan Keputusan dikatakan Tepat Jika Pengambilan Keputusan yang dilakukan Perusahaan sama dengan yang ada di dalam teori.

Dari ketiga langkah dalam teori Hanson dan Mowen diatas perusahaan hanya menerapkan satu langkah yaitu menentukan total kapasitas menganggur sebelum mengambil keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Sedangkan langkah kedua dan ketiga yang terjadi diperusahaan tidak sama seperti yang ada di dalam teori.

Pengambilan keputusan dikatakan tepat jika langkah pengambilan keputusan yang dilakukan perusahaan sama dengan teori. Jadi, pengambilan keputusan yang dilakukan oleh CV. Karoseri Fajar Mandiri dalam menerima atau menolak pesanan khusus sudah tepat yaitu menerima pesanan khusus, meskipun langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan tidak sama dengan yang ada di dalam teori.

Dokumen terkait