• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

J. Teknik Analisis Data

Dalam menguji hipotesis penelitian, langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Analisis Persentase

Analisis persentase ini digunakan untuk menggambarkan karakteristik konsumen produk laptop. Karakteristik konsumen meliputi; jenis kelamin, tingkat pengeluaran, waktu pertama kali membeli laptop, jumlah pergantian merek dan jumlah laptop yang saat ini dimiliki, waktu pertama beli dan waktu pergantian merek, perbedaan dan persamaan merek saat ini dengan merek sebelumnya, jumlah pemilik satu merek dan dua merek dan faktor yang mendasari konsumen dalam beralih laptop.

Rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2005:63):

P = N nx

Keterangan:

P : jumlah persentase nx : jumlah yang diambil N : jumlah total

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel prior experience, product knowledge, satisfaction dan media search terhadap variabel perilaku brand switching konsumen. Persamaan regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Keterangan:

Y : variabel perilaku brand switching konsumen X1 : variabel prior experience

X2 : variabel product knowledge X3 : variabel satisfaction

X4 : variabel media search a : nilai konstanta

b1 : koefisien regresi variabel prior experience b2 : koefisien regresi variabel product knowledge b3 : koefisien regresi variabel satisfaction

33

3. Uji t

Analisis ini digunakan untuk mengetahui adanya signifikansi pengaruh variabel prior experience, product knowledge, satisfaction dan media search terhadap variabel perilaku brand switching konsumen digunakan uji t. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mampu mempengaruhi variabel terikat. Jadi dalam penelitian ini, uji t digunakan untuk:

a. Menguji apakah ada pengaruh prior experience (X1) terhadap perilaku brand switching konsumen (Y).

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) t hitung =

Seb b

Keterangan:

b : koefisien regresi Seb : standar error 2) t tabel

a) taraf signifikansi (α) = 5% b) derajat kebebasan (df) = n-k-1

Diketahui:

n : jumlah responden

k : jumlah variabel bebas pada pengujian parsial c) uji dilakukan dengan pengujian = dua sisi (karena

pada hipotesis masih belum diketahui arahnya, belum diketahui apakah pengaruh prior experience

(X1) terhadap perilaku brand switching konsumen (Y) sifatnya positif atau negatif).

Jadi nilai t tabel = (α/2 : n-k-1) 3) kriteria pengujian

a) HO diterima bila : -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dan p

>

0,05

b) HO ditolak bila : t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel

dan p < 0,05

Daerah HO ditolak Daerah HO ditolak

Daerah HO diterima

-t (α/2 : n-k-1) t (α/2 : n-k-1)

Gambar III.1

Kurva Distribusi Normal (Uji t, Uji Dua Sisi)

b. Menguji apakah ada pengaruh product knowledge (X2) terhadap perilaku brand switching konsumen (Y).

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) t hitung =

Seb b

Keterangan:

b : koefisien regresi Seb : standar error 2) t tabel

35

b) derajat kebebasan (df) = n-k-1 Diketahui:

n : jumlah responden

k : jumlah variabel bebas pada pengujian parsial c) uji dilakukan dengan pengujian = dua sisi (karena

pada hipotesis masih belum diketahui arahnya, belum diketahui apakah pengaruh product knowledge (X2) terhadap perilaku brand switching konsumen (Y) sifatnya positif atau negatif).

Jadi nilai t tabel = (α/2 : n-k-1) 3) kriteria pengujian

a) HO diterima bila : -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dan p

>

0,05

b) HO ditolak bila : t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel

dan p < 0,05

Daerah HO ditolak Daerah HO ditolak

Daerah HO diterima

-t (α/2 : n-k-1) t (α/2 : n-k-1)

Gambar III.2

Kurva Distribusi Normal (Uji t, Uji Dua Sisi)

c. Menguji apakah ada pengaruh satisfaction (X3) terhadap perilaku brand switching konsumen (Y).

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) t hitung = Seb b Keterangan: b : koefisien regresi Seb : standar error 2) t tabel

a) taraf signifikansi (α) = 5% b) derajat kebebasan (df) = n-k-1

Diketahui:

n : jumlah responden

k : jumlah variabel bebas pada pengujian parsial c) uji dilakukan dengan pengujian = dua sisi (karena

pada hipotesis masih belum diketahui arahnya, belum diketahui apakah pengaruh satisfaction (X3) terhadap perilaku brand switching konsumen (Y) sifatnya positif atau negatif).

Jadi nilai t tabel = (α/2 : n-k-1) 3) kriteria pengujian

a) HO diterima bila : -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dan p

>

0,05

b) HO ditolak bila : t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel

37

Daerah HO ditolak Daerah HO ditolak

Daerah HO diterima

-t (α/2 : n-k-1) t (α/2 : n-k-1)

Gambar III.3

Kurva Distribusi Normal (Uji t, Uji Dua Sisi)

d. Menguji apakah ada pengaruh media search (X4) terhadap perilaku brand switching konsumen (Y).

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) t hitung =

Seb b

Keterangan:

b : koefisien regresi Seb : standar error 2) t tabel

a) taraf signifikansi (α) = 5% b) derajat kebebasan (df) = n-k-1

Diketahui:

n : jumlah responden

k : jumlah variabel bebas pada pengujian parsial c) uji dilakukan dengan pengujian = dua sisi (karena

pada hipotesis masih belum diketahui arahnya, belum diketahui apakah pengaruh media search

(X4) terhadap perilaku brand switching konsumen (Y) sifatnya positif atau negatif).

Jadi nilai t tabel = (α/2 : n-k-1) 3) kriteria pengujian

a) HO diterima bila : -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dan p

>

0,05

b) HO ditolak bila : t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel

dan p < 0,05

Daerah HO ditolak Daerah HO ditolak

Daerah HO diterima

-t (α/2 : n-k-1) t (α/2 : n-k-1)

Gambar III.4

Kurva Distribusi Normal (Uji t, Uji Dua Sisi)

4. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama atau simultan mampu mempengaruhi variabel terikat.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. F hitung =

(

1

)

/ ) 1 ( / 2 2 − − −R n k k R

39

Keterangan:

R2 : koefisien determinasi

k : banyaknya variabel bebas yang diteliti pada pengujian regresi berganda

n : jumlah responden b. F tabel

1) Taraf signifikansi (α) = 5%

2) Derajat kebebasan (df penyebut) = n-k-1 3) Derajat kebebasan (df pembilang) = (k) Diketahui:

n : jumlah responden

k : jumlah variabel bebas pada pengujian regresi linier berganda

Jadi nilai F tabel = (α) ; (k) ; (n-k-1) c. Kriteria Pengujian

1) HO diterima bila : F hitung < F tabel dan p > 0,05 2) HO ditolak bila : F hitung > F tabel dan p < 0,05

Daerah HO Daerah HO ditolak

diterima

F α ; (k) ; (n-k-1)

Gambar III.5

5. Koefisien Determinasi (R2)

Derajat ketepatan atau koefisien determinasi yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas (prior experience, product knowledge, satisfaction dan media search) terhadap variabel terikat (perilaku brand switching konsumen).

41 BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Universitas Gadjah Mada

1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Gadjah Mada

Pada bulan Januari 1946, di Yogyakarta dibentuk Universitas atau Balai Perguruan Tinggi (BPT) Swasta Gadjah Mada. Dalam masa perjuangan mempertahankan negara (Clash II, Desember 1948-Oktober 1949), BPT Swasta Gadjah Mada terpaksa ditutup. Para dosen, mahasiswa, dan pegawai BPT Swasta Gadjah Mada membantu perjuangan fisik dan turut bergerilya bersama-sama rakyat dan Tentara Nasional Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1949 setelah kedaulatan kembali ke tangan Republik Indonesia, Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada (swasta) menjadi Universiteit Negeri Gadjah Mada. Tanggal tersebut kemudian dinyatakan sebagai tanggal kelahiran Universitas Gadjah Mada dan merupakan Universitas yang bersifat nasional. Selain itu Universitas Gadjah Mada juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan Universitas pembina di Indonesia.

Pada saat didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas, yaitu :

a.Fakultas Kedokteran b.Fakultas Hukum c.Fakultas Teknik

d.Fakultas Sastra dan Filsafat e.Fakultas Pertanian

f. Fakultas Kedokteran Hewan

Sekarang memiliki 18 Fakultas dan satu program Pascasarjana (S-2 dan S-3). Universitas Gadjah Mada termasuk universitas yang tertua di Indonesia, berlokasi di Kampus Bulaksumur Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada terdiri atas beberapa jurusan dan atau program studi. Kegiatan Universitas Gadjah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

2. Perkembangan Selanjutnya

Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Tingkat kesahihan suatu instrumen dapat diukur dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Sutrisno Hadi, 2001:37):

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.37 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950 (Peraturan Sementara tentang Universitas Gadjah Mada), Universitas Gadjah Mada mempunyai 6 fakultas. Kemudian pada tahun 1952, Fakultit Hukum, Sosial, dan Politik ditambah dengan Bagian Ekonomi, sehingga menjadi Fakultit Hukum, Ekonomi, Sosial, dan Politik (HESP). Pada bulan September tahun itu juga, Fakultit Pertanian ditambah

43

dengan Bagian Kehutanan, sehingga Fakultiti ini menjadio Fakultit Pertanian dan Kehutanan.

Perubahan-perubahan yang besar terjadi sejak bulan September 1955. Selain perubahan nama Universitit ke Universitas dan nama Fakultit ke Fakultas, terjadi perubahan-perubahan penting lainnya Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi menjadi Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi. Bagian Bakaloreat Biologi Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Farmasi menjadi Fakultas Biologi.Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik menjadi tiga Fakultas, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Sosial dan Politik. Tingkat pengajaran Bakaloreat Ilmu Pasti dan Bakaloreat Ilmu Alam Bagian Sipil Fakultas Teknik dijadikan Fakultas Ilmu Pasti dan Alam. Fakultas Sastra, Pedagogik dan Filsafat berkembang menjadi tiga Fakultas, yaitu Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Filsafat. Fakultas Ilmu Pendidikan mempunyai dua bagian, yaitu Bagian Pendidikan dan Bagian Pendidikan Jasmani. Fakultas Kedokteran Hewan diubah namanya menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.

Pada tahun 1960 Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi berkembang menjadi Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi. Pada tahun 1961 salah satu jurusan pada Fakultas Ilmu Pendidikan bersama dengan Kursus BI dan BII ditingkatkan menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Kemudian pada tahun 1962

Bagian Pendidikan Jasmani pada Fakultas Ilmu Pendidikan ditingkatkan menjadi Fakultas Pendidikan Jasmani.

Untuk memberikan pendidikan umum yang kuat bagi semua fakultas, didirikan pula Fakultas Umum, dan digabungkan dengan Fakultas Filsafat menjadi Gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Pada tahun 1961 Fakultas Filsafat dibubarkan dan pada tahun 1962 Fakultas Umum juga dibubarkan. Pada tahun 1963 didirikan Biro Penyelenggaraan Kuliah-kuliah Khusus untuk melaksanakan tugas yang semula menjadi tugas Gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Pada tahun 1963 itu juga Fakultas Pendidikan Jasmani diserahkan kepada Departemen Olah Raga dan menjadi Sekolah Tinggi Olah Raga (STO). Masih dalam tahun itu juga Bagian Kehutanan Fakultas Pertanian ditingkatkan menjadi Fakultas Kehutanan, demikian pula Seksi Teknologi dan Seksi Kultur Teknik menjadi Fakultas Teknologi Pertanian, sedangkan Jurusan Geografi pada Fakultas S astra dan Kebudayaan ditingkatkan menjadi Fakultas Geografi.

Dengan berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) pada tahun 1964, maka dalam tahun itu juga FKIP diintegrasikan ke dalam IKIP. Pada tanggal 8 Januari 1965 Jurusan Psikologi pada Fakultas Ilmu Penidikan ditingkatkan menjadi Fakultas Psikologi.

Pada tanggal 18 Agustus 1967 Fakultas Filsafat didirikan kembali dan pada tahun 1969 Biro Penyelenggaraan Kuliah-kuliah Khusus dimasukkan ke dalam Fakultas Filsafat sebagai Biro Penyelenggara Kuliah-kuliah Agama. Pada tahun 1969 itu juga fakultas yang ke-18 lahir, yaitu Fakultas

45

Peternakan yang merupakan peningkatan Bagian Peternakan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.Pada tahun 1983 berdiri tiga fakultas baru, yaitu Fakultas Non Gelar Ekonomi, Fakultas Nono Gelar Teknologi, dan Fakultas Pasca Sarjana.

Pada awal tahun 1992 terjadi penyederhanaan jumlah fakultas sesuai dengan amanat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0311/O/1991, 0312/O/1991 dan Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor UGM/2/119/UM/01/37. Sejak diberlakukannya keputusan-keputusan tersebut di atas maka Fakultas Pascasarjana diubah menjadi Program Pascasarjana, sedangkan Fakultas Non-Gelar Ekonomi diintegrasikan ke Fakultas Ekonomi dan Fakultas Non-Gelar Teknologi ke dalam Fakultas Teknik sebagai Program Diploma. Dengan demikian, kini Universitas Gadjah Mada kembali hanya memiliki 18 Fakultas dan satu Program Pascasarjana.

Mulai tahun Akademi 1994/1995 Universitas Gadjah Mada membuka Program-Program Diploma yang semakin berkembang hingga sekarang.

B. Lambang Universitas Gadjah Mada

Bentuk lambang UGM bisa dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Pusat lambang. Ia berupa surya atau matahari yang berlubang dan memancarkan sinar dalam bentuk lima kesatuan kumpulan sinar. Setiap kesatuan kumpulan sinar terdiri dari sembilan belas sorot sinar. Warna surya dan sinar, kuning emas;

b. Dua lingkaran di tengah-tengah matahari. Lingkaran bagian dalam memuat huruf-huruf menyembul berbunyi GADJAH MADA. Lingkaran bagian luar memuat tulisan UNIVERSITAS pada bagian atasnya dan tulisan UNIVERSITAS pada bagian bawahnya. Kedua bentuk lingkaran ini bersusun, sehingga mirip surya kembar. Sedangkan lima kesatuan kumpulan sinar surya berbentuk Kartika atau Bintang Segi lima;

c. Lima songkok. Pada lambang dilindungi oleh lima songkok bewarna putih, yaitu topi kebesaran panglima. Di antara songkok-songkok tersebut terdapat lima tombak bewarna kuning.

Lambang tersebut di atas, yang ditetapkan oleh Senat UGM dalam rapat Senat UGM tahun 1950, disusun oleh Sekretaris Senat UGM dan digambar oleh Katamsi. Lambang ini diujudkan antara lain pada:

a. Pakaian Jabatan Guru Besar UGM dalam bentuk topi bersegi lima, di mana setiap seginya berbentuk songkok. Tepi balik toga berbentuk lima songkok pula. Sedangkan bagian punggung, leher, dada dan lengan terbuat dari beledru berwarna hitam, dengan lambang lima songkok pada leher dan lengan

b. Duaja Universitas, yaitu di atas alas berwarna kuning emas dan putih, dan

47

C. Visi dan Misi Universitas Gadjah Mada

Dokumen terkait