• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. Metode Penelitian

6. Teknik Analisis Data

Analisis data, menurut Patton (1980), yaitu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Bongdan dan Taylor (1975) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis tersebut. Dengan demikian, definisi-definisi dari analisis data diatas dapat disimpulkan, yakni: Analisis data ialah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan hipotesis kerja, seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2002:103).

Data yang diperoleh dari CV. Kopi Panas Production‟s terkait

dengan tanpa adanya divisi Account Executive (AE) di CV. Kopi Panas

Production‟s dikumpulkan sesuai teknik pengumpulan data diatas, yakni dengan wawancara dan observasi. Adapun komponen analisis data (Interactive Model) menurut (Sugiyono, 2007:92) yang dilakukan oleh peniliti, yaitu sebagai berikut:

(Sumber: Sugiyono, 2007:92)

Tabel 1.2 Komponen Dalam Analisis Data (Interactive Model)

Data Collection Data Display Data Reduction Conclusion: Drawing/verifying

Berikut keterangan dari tabel 1.2, yaitu: a. Data Collection

Data dikumpulkan baik peneliti sebelum memasuki lapangan maupun setelah melakukan penelitian. Pengumpulan data diambil sampai data tersebut diperlukan dalam penelitian (Sugiyono,2007:90).

Hal yang dipersiapkan sebelum melakukan wawancara terbuka ialah dengan cara peneliti menyusun daftar pertanyaan terlebih dahulu untuk seluruh informan. Daftar pertanyaan tersebut berfungsi sebagai pedoman untuk memulai penelitian. Setelah peneliti mendapatkan data-data yang diinginkan dari seluruh informan melalui wawancara terbuka dengan cara merekamnya, nantinya rekaman tersebut akan diolah dan ditulis lagi oleh peneliti.

Peneliti melakukan wawancara dengan para informan disela-sela kegiatan mereka. Tak cukup dengan wawancara, peneliti juga mendokumentasikan saat CV. Kopi Panas Production‟s melakukan

kewajibannya terhadap klien. Saat biro iklan ini bertemu dengan kliennya dan melakukan kewajibannya masing-masing, peneliti mengamati apa yang terjadi atau yang mereka lakukan lalu merekam hasil pengamatannya yang nantinya dapat ditulis kembali. Peneliti juga meminta file brief yang diberikan klien kepada biro iklan melalui divisi Operation guna mendukung hasil penelitian. Setelah mendapatkan data-data tersebut, maka hasilnya diolah dengan penelitian Deskriptif Kualitatif melalui pendekatan Kasus Tunggal (Single Case).

b. Data Reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono,2007:92).

Melalui komponen pertama yaitu reduksi data, peneliti mengumpulkan data-data dari data koleksi yaitu data yang berasal dari wawancara terbuka yang telah dilakukan dengan para informan, rekaman dan dokumentasi oleh peneliti saat melakukan pengamatan

ketika CV. Kopi Panas Production‟s bertemu dengan klien, dan meminta bukti brief yang diberikan oleh klien kepada biro iklan ini.

Lalu data yang telah didapat dirumuskan, diseleksi untuk difokuskan, disederhanakan, dan dijadikan abstraksi sesuai dengan tujuan peneliti serta membuang data yang tidak terpakai dengan cara memutar kembali hasil rekaman ketika peneliti melakukan wawancara terbuka dengan informan lalu ditulis maupun dirangkum kembali oleh peneliti dengan menggunakan bahasa yang baku, memutar kembali rekaman hasil pengamatan peneliti ketika CV. Kopi Panas

Production‟s bertemu dengan klien dan ditulis kembali oleh peneliti,

memasukkan hasil dokumentasi peneliti yang berhubungan dengan

kinerja CV. Kopi Panas Production‟s dan klien, serta memasukkan bukti brief yang diberikan klien kepada biro iklan ini.

c. Data Display

Dengan mendisplay data, maka akan mempermudah untuk dipahami dan dimengerti. Dalam hal ini menurut Miles dan Huberman dalam buku Sugiyono (2007:95) mengemukakan, yang paling digunakan untuk menyajikan data penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.

Dari hasil wawancara terbuka yang dilakukan oleh peneliti dengan informan, peneliti menulis sesuai dengan tujuan penelitian dengan cara merangkum dan memfokuskannya menggunakan bahasa yang baku. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teks yang bersifat naratif dalam menyajikan data wawancara terbuka yang dilakukan dengan informan maupun hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti saat di lapangan dan memberi caption disetiap gambar yang disajikan karena akan mempermudah untuk dipahami dan dimengerti oleh pembaca.

d. Data Conclusions

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung banyak bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

valid. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada (Sugiyono, 2007:99).

Peneliti dapat menyimpulkan dari hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan daftar pertanyaan kepada informan karena hal tersebut merupakan salah satu pedoman dalam melakukan penelitian ini. Serta didukung dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti mengenai

semua kegiatan mengenai CV. Kopi Panas Production‟s dan

dokumentasi maupun brief yang diberikan oleh klien guna mendukung bukti-bukti penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1) CV. Kopi Panas Production‟s yang menghilangkan divisi Account Executive (AE). Biro iklan ini menggunakan sistem kerja project manager dan result oriented. Project manager ialah setiap divisi mampu mengerjakan satu project tanpa dibantu oleh divisi yang lain. Sedangkan Result oriented ialah biro iklan ini tidak memiliki jam kantor, kecuali hanya untuk divisi Operation dan Accounting karena kedua divisi tersebut berhubungan dengan administrasi. 2) CV. Kopi

Panas Production‟s selalu berusaha memuaskan keinginan klien, ini

merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan kepada klien. CV.

Kopi Panas Production‟s melakukan pertemuan bisnis dengan klien

berada di luar kantornya. 3) CV. Kopi Panas Production‟s

menghilangkan divisi Account Executive (AE) karena tugas utama dari divisi Account Executive (AE) adalah mencari dan bertemu dengan

klien lalu memfollow up pekerjaan. Apabila ada suatu pekerjaan maupun briefing maka divisi Account Executive (AE) akan membuat contact report dan didistribusikan kepada masing-masing divisi di CV.

Kopi Panas Production‟s, tugas maupun peran dari divisi Account Executive (AE) dapat diambil alih oleh Director serta dapat dibantu dengan divisi Operation. 4) CV. Kopi Panas Production‟s menerapkan

manajemen organisasi yang ramping (slim organization) dengan tidak membentuk divisi Account Executive (AE). Bagi CV. Kopi Panas

Production‟s keberadaan divisi Account Executive (AE) hanya akan menambah biaya operasional dan menambah hierarki pekerjaan. 5)

Seluruh divisi yang ada di CV. Kopi Panas Production‟s tidak merasa

keberatan dengan tidak adanya divisi Account Executive (AE), karena seluruh divisi yakin dapat mengerjakan brief yang diberikan oleh klien semaksimal mungkin walaupun tanpa adanya divisi Account Executive (AE). Klien hanya mengetahui hasil atau output dari brief yang diberikan kepada biro iklan. Klien tidak mengetahui bagaimana proses yang terjadi didalamnya.

Dokumen terkait