• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahap terpenting dalam sebuah penelitian, karena pada tahap ini data yang diperoleh dari lapangan akan dirumuskan. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini, yaitu data hasil tes tulis yang mengukur perkembangan kecerdasan matematis siswa.

1. Analisis Data Tes Kecerdasan Matematis Siswa ____________

50

Gilang Zulfairanatama dan Sutarto Hadi, Kecerdasan Logika-Matematika Berdasarkan Multiple Intelligences Terhadap Kemampuan Matematika Siswa SMP Di Banjarmasin, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 1, No. I, Oktober 2013.

53

Data yang diperoleh dari hasil tes yaitu pre-test dan post-test, setelah dikonversikan dari data ordinal menjadi data interval kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.51 Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perkembangan kecerdasan matematis (Mathematical Intelligence) siswa setelah melakukan proses pembelajaran matematika dengan pemberian latihan gerakan Brain Gym (senam otak).

Data yang diperoleh merupakan data ordinal. Dalam prosedur statistik seperti regresi, korelasi Pearson, uji-t dan lainnya mengharuskan data berskala interval. Oleh karena itu, jika data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data ordinal maka data tersebut harus diubah atau dikonversikan menjadi data interval. Konversi data akan dilakukan dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). Metode suksesif interval merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data interval.52 Kemudian data tersebut akan dianalisis dengan menggunakan statistik uji-t satu pihak, yaitu uji-t pihak kanan yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Mentabulasi data dalam daftar distribusi frekuensi

Menurut Sudjana, untuk membuat tabel distribusi frekuensi dengan penjang kelas yang sama, maka terlebih dahulu ditentukan:

____________

51Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 209.

52

Jonathan Sarwono, Mengubah Data Ordinal Ke Data Interval dengan Metode Suksesif Intervai (MSI), Tanpa tahun. Diakses pada tanggal 29 Desember 2016 dari situs: www.jonathansarwono.info/teori_spss/msi.pdf.

54

1) Rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. 2) Banyak kelas interval = 1 + (3,3) log n

3) Panjang kelas interval (p) =

4) Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil, tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan. Selanjutnya daftar diselsaikan dengan menggunakan harga-harga yang telah dihitung.53

b. Menentukan nilai rata-rata ( ̅) dan simpangan baku (s)

Data yang telah disusun dalam daftar frekuensi dihitung nilai rata-rata ( ̅) dengan menggunakan rumus:

̅ Keterangan:

̅ = Skor rata-rata siswa

= Frekuensi kelas interval data = Nilai tengah54

Menghitung simpangan baku (s) dengan menggunakan rumus:

Keterangan: n = Jumlah siswa s = Simpangan baku55 c. Uji Normalitas

Mengetahui normal tidaknya data digunakan uji chi-kuadrat, dengan rumus sebagai berikut:

____________

53Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2009), h. 47-48. 54

Sudjana, Metoda Statistika..., h. 70. 55Sudjana, Metoda Statistika..., h. 95.

55 ∑ Keterangan: = Distribusi chi-kuadrat = Hasil pengamatan = Hasil yang diharapkan56 Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : Data hasil tes siswa berdistribusi normal. H1 : Data hasil tes siswa tidak berdistribusi normal.

Langkah selanjutnya membandingkan hitung dengan tabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-3.

d. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel dari penelitian ini memiliki varians yang sama, sehingga generalisasi dari hasil penelitian akan berlaku pula untuk populasi. Untuk menguji homogenitas digunakan statistik berikut:

F = Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0: = : Tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

H1: ≠ : Terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pengolahan data dilakukan dengan ketentuan-ketentuan berikut: ____________

56

a) Jika kedua sampel bedistribusi normal dan homogen maka digunakan uji-t dengan rumus:

thitung = ̅ ̅

S = √

Keterangan:

̅ = Rata-rata hasil tes siswa kelas eksperimen ̅ = Rata-rata hasil tes siswa kelas kontrol n1 = Jumlah sampel kelas eksperimen n2 = Jumlah sampel kelas kontrol

S = Varians gabungan/simpangan baku gabungan = Varians kelompok eksperimen

= Varians kelompok kontrol.57

Selanjutnya menentukan nilai t dari tabel dengan derajat kebebasan dk = n1 + n2  2 dan peluang ) dengan taraf signifikan  = 0,05.

Kriteria pengujian adalah terima Ho jika < dan tolak Ho untuk harga-harga t lainnya.58

Adapun hipotesis penelitian yaitu sebagai berikut:

H0 : (Tidak ada perbedaan rata-rata kecerdasan matematis antara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran yang menerapkan gerakan Brain Gym dan siswa yang dibelajarkan tanpa penerapan gerakan Brain Gym)

H1 : (Kecerdasan matematis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran yang menerapkan gerakan Brain Gym lebih ____________

57Sudjana, Metoda Statistika..., h. 239. 58Sudjana, Metode Statistika…, h. 243.

57

baik dari pada kecerdasan matematis siswa yang dibelajarkan tanpa penerapan gerakan Brain Gym)

Keterangan:

= Rata-rata kecerdasan matematis siswa kelas yang belajar dengan penerapan Brain Gym

= Rata-rata kecerdasan matematis siswa kelas yang belajar tanpa penerapan Brain gym

b) Jika kedua sampel berdistribusi normal tetapi tidak homogen maka digunakan uji-t dengan rumus:

thitung= t‟ = ̅ ̅

Keterangan:

̅ = Rata-rata hasil tes siswa kelas eksperimen ̅ = Rata-rata hasil tes siswa kelas kontrol n1 = Jumlah sampel kelas eksperimen n2 = Jumlah sampel kelas kontrol

= Varians kelompok eksperimen = Varians kelompok kontrol.59

Kriteria pengujian adalah terima hipotesis H0 jika: Dengan: ; ( ) ; ( )

2. Analisis Pengaruh Brain Gym terhadap Kecerdasan Matematis

____________

58

Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur kecerdasan matematis siswa kelas yang mengikuti pembelajaran dengan penerapan Brain Gym. Data hasil tes dianalisis berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat. Pedoman penilaian hasil tes berdasarkan rubrik skor kecerdasan matematis. Setelah lembar jawaban siswa diberi skor, akan dihitung jumlah skornya per indikator.

Adapun perhitungannya dengan rumus-rumus berikut: a) Persentase Skor Kecerdasan Matematis per Indikator

Keterangan:

= Jumlah skor pada indikator ke-i, dengan i = 1, 2, 3, ..., n = Skor maksimum setiap indikator

= Banyaknya siswa pada kelas tersebut

= Persentase kecerdasan matematis per indikator b) Penskoran Kecerdasan Matematis secara Keseluruhan

Keterangan:

= persentase pada indikator ke-k, dengan k = 1, 2, 3, ..., n P = persentase kecerdasan matematis secara keseluruhan

Setelah diperoleh hasil persentase kecerdasan matematis siswa, kemudian persentase tersebut dikategorikan sesuai dengan kategori hasil persentase sebagai berikut:

59

Tabel 3.3 Kategori Kecerdasan Matematis

Persentase (%) Kategori Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi

Sumber: Diadaptasi dari Jurnal Pendidikan Matematika60

3. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Penerapan Brain Gym Untuk mengetahui aktivitas selama proses pembelajaran maka dilakukan observasi, aspek yang diamati sesuai dengan lembar observasi aktivitas siswa yang telah dibuat. Didalam lembar observasi dicantumkan komponen-komponen penilaian aktivitas siswa berdasarkan setiap proses penerapan gerakan Brain Gym yang dikombinasikan dengan metode pembelajaran yang digunakan. Jika komponen-komponen tersebut muncul pada deskriptor yang diberikan, maka observer diminta membubuhkan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai.

Data yang diperoleh dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran merupakan data kuantitatif yang dianalisis secara deskriptif dengan menghitung persentase sebagai berikut:

Keterangan:

P = Persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan penerapan Brain Gym

____________

60Gilang Zulfairanatama dan Sutarto Hadi, Kecerdasan Logika-Matematika Berdasarkan Multiple Intelligences Terhadap Kemampuan Matematika Siswa SMP Di Banjarmasin, Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 1, No. I, Oktober 2013.

60

Adapun kriteria keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan persentasenya yang tergolong sangat baik, baik, sedang, kurang atau bahkan sangat kurang disajikan pada Tabel 3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kriteria Keterlaksanaan pembelajaran Keterlaksanaan pembelajaran (%) Interpretasi

81 ≤ P ≤ 100 Sangat Baik 61 ≤ P ≤ 80 Baik 41 ≤ P ≤ 60 Sedang 21 ≤ P ≤ 40 Kurang 0 ≤ P ≤ 20 Sangat Kurang Sumber: E. P. Widoyoko61 ____________ 61

E. P. Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 242.

61 BAB IV