• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.10 Teknik Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden.

b. Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut :

1). Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut

tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.

2). Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya, jika varians variabel independen adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homoskedastisitas. Sedangkan, heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3). Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel

dan Variante Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut :

a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

b. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikoliniearitas

c. Metode Regresi Linear Berganda

Metode regresi linier berganda digunakan untuk perumusan masalah yaitu dengan variabel independen (X) adalah kompetensi profesional (X1), iklim kerja (X2), dan variabel dependen (Y) adalah kinerja karyawan. Maka dengan rumus sebagai berikut:

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana :

Y = Kinerja Karyawan. a = Konstanta.

b1, b2 = Koefisien Regresi Berganda. X1 = Kompetensi

X2 = Iklim Kerja

e = Variabel Penganggu (standard error)

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Uji secara Simultan /Serempak (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak) terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) H0 : b1 = b2 = 0, (Kompetensi dan iklim kerja tidak terdapat pengaruh secara serempak terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan).

b) Ha : b1 = b2 ≠ 0, (Kompetensi dan iklim kerja terdapat pengaruh secara serempak terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan).

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%

2. Ha diterima jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%

2) Uji secara Parsial /Individual (Uji-t).

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel dependen.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) H0 : bi = 0, (Kompetensi dan iklim kerja tidak terdapat pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan)

b) Ha : bi ≠ 0, (Kompetensi dan iklim kerja terdapat pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan)

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H0 diterima jika – thitung < ttabelpada α = 5%

2. Ha diterima jika – thitung > ttabel pada α = 5% 3) Pengujian Goodness of Fit (R2)

Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R 2 ≤ 1),

dimana semakin tinggi R2 (mendekati 1) berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R2=0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Ringkas PT Modal Ventura Cabang Medan

PT Sarana Sumut Ventura merupakan salah satu Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD) yang diprakarsai pendiriannya oleh Departemen Keuangan bersama-sama dengan sejumlah investor, baik perorangan maupun perseroan. Sebagai lembaga keuangan modal ventura, PT Sarana Sumut Ventura telah mendapatkan izin operasi dari Departemen Keuangan Republik Indonesia dan telah diresmikan oleh Menteri Keuangan RI, Bapak Mar’ie Muhammad pada tanggal 15 Oktober 1996 di Medan.

Adapun visi perusahaan ini adalah “Mitra Sejati Usaha Mandiri”. Dan misinya adalah membentuk usaha kecil dan menengah menjadi suatu perusahaan yang tangguh dan mandiri. Akta pendirian perusahaan ini No. 2 tgl. 5-10-1996 dibuat di hadapan Wachid Hasyim, SH Notaris Surabaya yang telah diubah terakhir dengan berita acara tgl. 11-4-2005 dibuat oleh Miftachul Machsum, SH Notaris Medan.

4.1.2 Struktur Organisasi PT Modal Ventura Cabang Medan

Struktur organisasi dapat dipandang sebagai suatu kerangka yang menyeluruh yang menghubungkan fungsi dari badan usaha dan menunjukkan

hubungan yang tetap dalam organisasi tersebut. Adapun bentuk struktur organisasi pada Sarana Sumut Ventura adalah sebagai berikut

Sumber: PT Modal Ventura

Gambar 4.1: Struktur Organisasi PT Modal Ventura

a. Presiden Direktur Utama

Tugas dan tanggung jawab dari presiden direktur adalah:

1. Menentukan garis pokok kebijaksanaan yang akan di ambil pada Sarana Sumut Ventura

2. Menjalankan koordinasi dan pengawasan terhadap kegiatan – kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan.

3. Melakukan pengawasan terhadap semua tindakan yang dilakukan oleh semua bawahannya.

b. Direktur Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab direktur pemasaran adalah : Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Personalia Direktur Pemasaran

1. Merencanakan dan mengawasi serta mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pemasaran.

2. Merencanakan kegiatan penelitian pasar guna mendapatkan data tentang tingkat kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan.

3. Menentukan kebijakan dan startegi pemasaran perusahaan yang mencakup produk, harga, pendistribusian.

c. Direktur Keuangan

Tugas dan tanggung jawab direktur keuangan adalah : 1. Memeriksa aktivitas perusahaan dibidang keuangan

2. Membuat/ membina hubungan baik dengan pihak lembaga keuangan 3. Mempersiapkan laporan keuangan Sarana Sumut Ventura

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuisioner yang disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada responden yang lain diluar sampel penelitian yang ada sebanyak 30 responden. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada PT. Manulife Financial, Hal ini dilakukan agar data-data yang diperoleh valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti angket yang digunakan untuk mengumpulkan data

itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2005:267).

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.00, dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2) Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.00. butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel. 2) Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak

reliabel. Tabel 4.1 Uji Validitas Item-Total Statistics 33.2000 12.441 .572 .749 33.3333 12.506 .528 .754 33.4000 12.179 .444 .767 33.5333 12.671 .434 .766 33.7000 12.079 .438 .768 33.5000 13.362 .433 .767 33.4333 12.944 .497 .759 33.5667 13.357 .367 .773 33.2000 13.062 .481 .761 33.3333 13.402 .370 .773 VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

Sumber : SPSS Versi 15.00 (2012)

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan seluruh pertanyaan valid, karena nilai

corrected item total correlaction seluruh pernyataan bernilai lebih besar atau sama dengan nilai rtabel 0,361 dan dapat dipergunakan dalam penelitian.

Tabel 4.2 Reliability Statistics .915 19 Cronbach's Alpha N of Items Sumber : SPSS Versi 15.00 (2012)

Berdasarkan pada Tabel 4.2 menunjukkan nilai cronbach alpha bernilai diatas 0,60 hal ini menunjukkan bahwa kuesioner penelitian ini reliabel sehingga dapat diteruskan untuk melakukan penelitian.

4.2.2 Analisis Deskriptif Responden

Deskriptif Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3

Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

Umur Jumlah Persentase

20 Tahun - 30 Tahun 8 26

31 Tahun - 40 Tahun 10 33

>50 Tahun 12 41

Jumlah 30 100

Sumber: Data Primer Penelitian

PadaTabel 4.3 bahwa yang ber umur 20 Tahun sampai dengan 30 Tahun sebesar 8 orang responden atau 26%, 31 Tahun sampai dengan 40 Tahun sebesar 10 orang responden atau 33%, > 50 Tahun sebesar 12 orang responden atau 41%. Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 22 74

Perempuan 8 26

Jumlah 30 100

Sumber: Data Primer (2011) Data diolah.

Pada Tabel 4.4 deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin, yakni responden laki-laki sebanyak 22 orang responden atau 74% dan wanita sebanyak 8 orang responden atau 26%.

Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.5

Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Jumlah Persentase

1 Tahun – 5 Tahun 6 20

6 Tahun – 10Tahun 9 30

 10 Tahun 15 50

Jumlah 30 100

Sumber: Data Primer (2011) Data diolah.

Pada Tabel 4.5 deskriptif responden berdasarkan lama bekerja, yakni 1 tahun sampai dengan 5 tahun sebesar 6 orang responden atau 20%, 6 Tahun sampai dengan 10 Tahun sebesar 9 orang responden dan lebih dari 10 Tahun sebesar 15 orang responden atau 50%.

4.2.3 Deskriptif Variabel Penelitian

Tabel 4.6

Distribusi Pendapat Kompetensi (X1) Item Pertanyaan STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total F Pengguna Total % F % F % F % F % F % F % 1 0 4 4 13.3 7 23.3 16 53.3 3 10 30 100 2 0 0 2 6. 8 26.7 19 63.3 1 3.3 30 100 3 2 6.7 3 10 6 20 18 60 1 3.3 30 100

Sumber : Data Primer, 2011 (Data Diolah).

a. Bapak/Ibu memiliki pengetahuan dalam prosedur kerja , yaitu sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju 4 orang responden, kurang setuju sebesar 7 orang responden, setuju sebesar 16 orang responden, dan sangat setuju sebesar 3orang responden.

b. Bapak/Ibu mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan, yaitu sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju 2 orang responden, kurang setuju sebesar 8 orang responden, setuju sebesar 19 orang responden, dan sangat setuju sebesar 1 orang responden.

c. Bapak/Ibu mampu berkreativitas yang tinggi dalam bekerja, yaitu sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada, kurang setuju sebesar 20 orang responden, setuju sebesar 12 orang responden, dan sangat setuju sebesar 27 orang responden.

Tabel 4.7

Distribusi Pendapat Iklim Kerja (X2)

Item Pertanyaan STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total F Pengguna Total % F % F % F % F % F % F % 1 0 0 2 6.7 0 0 10 33.3 18 60 30 100 2 0 0 2 6.7 0 0 12 40 16 53.3 30 100 3 0 0 2 6.7 0 0 15 50 13 43.3 30 100 4 0 0 0 0 2 6.7 23 76.7 5 16.7 30 100

Sumber : Data Primer, 2011 (Data Diolah).

a. Bapak/Ibu bekerja di PT. Modal Ventura Cabang Medan memiliki beban kerja yang tinggi, yaitu sangat tidak setuju tidak ada responden, tidak setuju sebesar 2 orang responden, kurang setuju tidak ada responden, setuju sebesar 10 orang responden, dan sangat setuju sebesar 18 orang responden.

b. Bapak/Ibu memiliki sikap kerja sama yang baik antar rekan kerja, yaitu sangat tidak setuju tidak ada responden, tidak setuju sebesar 2 orang responden, kurang setuju tidak ada responden, setuju sebesar 12 orang responden, dan sangat setuju sebesar 16 orang responden.

c. Bapak/Ibu selalu menaati peraturan kerja di tempat Bapak/Ibu bekerja, yaitu sangat tidak setuju tidak ada responden, tidaksetuju sebesar 2 orang responden, kurang setuju tidak ada responden, setuju sebesar 12 orang responden, dan sangat setuju sebesar 16 orang responden.

d. Bapak/ibu merasa nyaman bekerja di PT. Modal Ventura Cabang Medan, yaitu sangat tidak setuju tidak ada responden, tidaksetuju sebesar 2 orang responden, kurang setuju tidak ada responden, setuju sebesar 23 orang responden, dan sangat setuju sebesar 5 orang responden.

Tabel 4.8

Distribusi Pendapat Kinerja Karyawan (Y) Item Pertanyaan STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5) Total F Pengguna Total % F % F % F % F % F % F % 1 0 0 3 10 2 6.7 25 83.3 0 0 30 100 2 0 0 4 13.3 1 3.3 23 76.7 2 6.7 30 100 3 0 0 6 20 2 6.7 19 63.3 3 10 30 100

Sumber : Data Primer, 2011 (Data Diolah).

a. Kuantitas kerja Bapak/Ibu di PT. Modal Ventura Cabang Medan melebihi rata-rata karyawan lain, yaitu sangat tidak setuju tidak ada, tidak setuju sebesar 3 orang responden, kurang setuju sebesar 2 orang responden, setuju sebesar 25 orang responden, dan sangat setuju tidak ada responden.

b. Kualitas kerja Bapak/Ibu di PT. Modal Ventura Cabang Medan melebihi rata-rata karyawan lainnya, yaitu sangat tidak setuju tidak ada, tidak setuju

sebesar 4 orang responden, kurang setuju sebesar 1 orang responden, setuju sebesar 23 orang responden, dan sangat setuju tidak ada responden.

c. Pemanfaatan waktu Bapak/Ibu dalam bekerja sangat efektif, yaitu yaitu sangat tidak setuju tidak ada, tidak setuju sebesar 6 orang responden, kurang setuju sebesar 2 orang responden, setuju sebesar 19 orang responden, dan sangat setuju tidak ada responden.

4.2.4 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Apakah titik menyebar di sekitra garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : SPSS Versi 15.00

Gambar 4.1 : Pegujian Normalitas.

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-sumirnov

pada tingkat signifikan 5% (0,05). Hasil uji kolmogrov-Sumirnov dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.9

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

30 .0000000 2.01384943 .149 .149 -.109 .818 .516 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Res idual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Sumber : SPSS Versi 15.00

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,516 diatas pada tingkat signifikansi 0,05 atau 5 %. Atau Asympy.Sig (2-tailed) > 0,05.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistik berupa Uji Glejser. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.

Tabel 4.10 Uji Glejser Coeffi cientsa 3.777 1.123 3.363 .002 -.032 .096 -.067 -.331 .743 .791 1.265 -.154 .099 -.315 -1. 557 .131 .791 1.265 (Const ant) Kompetens i Iklim K erja Model 1 B St d. E rror Unstandardized Coeffic ient s Beta St andardiz ed Coeffic ient s

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: A bsut a.

Pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa tidak terdapat satupun variabel indenpenden yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas variabel bebas di atas signifikansi 5%. Jadi dapat di nyatakan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Berikut ini scater plot adalah sebagai berikut:

Regression Studentized Residual

2 1 0 -1 -2 R egressi on S tandardi z ed P redi ct ed V a lu e 3 2 1 0 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: Absut

c. Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan

indenpenden manakah yang dijelaskna oleh variabel dependen lainnya. Tolerance

adalah mengukur variabalitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independent lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1 dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.11 Uji Multikolinieritas Coeffi cientsa 6.572 2.443 2.691 .012 .628 .209 .490 3.008 .006 .791 1.265 .357 .215 .270 1.662 .108 .791 1.265 (Const ant) Kompetens i Iklim K erja Model 1 B St d. E rror Unstandardized Coeffic ient s Beta St andardiz ed Coeffic ient s

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: K inerja Karyawan a.

Sumber : Data Primer (2011).

Pada Tabel 4.11 memperlihatkan semua nilai variabel independent memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 5. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.

4.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda a. Uji Serempak/Uji- F

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak) terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

c) H0 : b1 = b2 = 0, (Kompetensi dan iklim kerja tidak terdapat pengaruh secara serempak terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan).

d) Ha : b1 = b2 ≠ 0, (Kompetensi dan iklim kerja terdapat pengaruh secara serempak terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan).

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 3. H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%

4. Ha diterima jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%

Berikut ini hasil uji secara serempak (Uji-F) penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Uji Serempak (Uji-F)

ANOV Ab 90.255 2 45.127 10.360 .000a 117.612 27 4.356 207.867 29 Regres sion Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), Iklim Kerja, K ompetensi a.

Dependent Variable: Kinerja Karyawan b.

Tabel 4.12, memperlihatkan bahwa nilai Fhitung adalah 10.360 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai Ftabel pada tingkat signifikan 95 % (α =

0,05) sebesar 1.90482. Menunjukkan bahwa kompetensi dan iklim kerja berpengaruh secara serempak terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan.

b). Uji Parsial /Uji- t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel dependen.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) H0 : bi = 0, (Kompetensi dan iklim kerja tidak terdapat pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan)

b) Ha : bi ≠ 0, (Kompetensi dan iklim kerja terdapat pengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan)

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H0 diterima jika – thitung < ttabelpada α = 5%

2. Ha diterima jika – thitung > ttabel pada α = 5%

Tabel 4.13

Uji Secara Parsial (Uji-t)

Coeffi cientsa 6.572 2.443 2.691 .012 .628 .209 .490 3.008 .006 .357 .215 .270 1.662 .108 (Const ant) Kompetensi Iklim K erja Model 1 B St d. E rror Unstandardized Coeffic ient s Beta St andardiz ed Coeffic ient s t Sig.

Dependent Variable: K inerja Karyawan a.

a. Hasil uji t menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 6.572 + 0.628 X + 0.357 X + e

b. Kompetensi (X1)

Kompetensi pada hasil thitung sebesar 3.008 dengan nilai ttabel sebesar 2.0518, yakni thitung > ttabel (3.0080 > 2.0518) sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan.

c. Iklim Kerja (X2)

Iklim kerja dengan nilai thitung variabel sebesar 1.662 dengan nilai ttabel

sebesar 2,0518 maka nilai thitung < ttabel (1.660 < 2.0518) sehingga dapat disimpulkan bahwa iklim kerja tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan.

c. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2≤ 1), dimana semakin tinggi R2 (mendekati 1) berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R2=0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.

Tabel 4.14

Model Summary .659a .434 .392 2.08710 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Iklim Kerja, Kompetens i

a.

a. R = 0,659 berarti hubungan antara kompetensi dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan sebesar 65.9 %. Hal ini menunjukkan hubungan antar variabel cukup erat.

b. Adjusted R Square 0,434 berarti sebesar 43,4% dapat dijelaskan oleh kompetensi dan iklim kerja, sedangkan sisanya 56,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan

Peneliti mengambil kesimpulan bahwa kompetensi dan iklim kerja berpengaruh secara serempak terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan. Hal ini berarti dalam peningkatan dan penurunan yang terjadi terhadap kinerja karyawan PT Modal Ventura Cabang Medan akan dapat dijelaskan dari kompetensi dan iklim kerja yang ditetapkan di perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara kompetensi dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Modal Ventura Cabang Medan. Hal ini terlihat dari hasil regresi linier berganda dimana diperoleh persamaan Y = 6.572 + 0.628 X1 + 0.357 X2 + e, dalam persamaan tersebut diketahui konstanta sebesar 6.572 hal ini berarti jika variabel kompetensi dan iklim kerja dianggap konstan maka kinerja karyawan

sebesar 6.572. Dalam perhitungan mencari besarnya pengaruh kompetensi dan iklim kerja menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan, hal ini terbukti dari Uji F yang diperoleh Fhitung > Ftabel (10.360 > 1.90482).

Pada α=5% dengan dk pembilang=1 dan dk penyebut= n-k (30-1=29).

Berdasarkan persamaan regresi linier berganda yang diperoleh dimana koefisien regresi b1 dan b2 bertanda positif antara kompetensi dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan. Bentuk pengaruh yang diperoleh dari persamaan tersebut adalah jika variabel kompetensi ditingkatkan sebesar 1 satuan maka variabel kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0.628 sebaliknya jika variabel kompetensi menurun 1 satuan maka akan dikuti dengan menurunnya kinerja karyawan sebesar 0.628. Pada variabel iklim kerja terhadap kinerja karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0.357 berarti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel iklim kerja sebesar 1 satuan, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0.357 sebaliknya jika variabel iklim kerja menurun 1 satuan maka akan dikuti dengan menurunnya variabel kinerja karyawan sebesar 0.357.

Keeratan hubungan antara kompetensi dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,659 yang bertanda positif menunjukkan adanya hubungan positif dan cukup erat antara variabel kompetensi dan variabel iklim kerja terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian semakin baik kompetensi dan iklim kerja akan semakin tinggi kinerja karyawan dan sebaliknya semakin rendah kompetensi dan iklim kerja maka akan semakin menurun kinerja karyawan.

Besarnya pengaruh kompetensi dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan (R2) adalah sebesar 0,434 berarti 43,4% hal ini menunjukkan bahwa kinerja

karyawan dapat dijelaskan oleh kompetensi dan iklim kerja. Sedangkan sisanya 56,6% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil uji t dalam penelitian ini thitung > ttabel (3.0080 > 2.0518) adalah kompetensi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan pada PT. Modal Ventura Cabang Medan. Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa setiap organisasi berusaha meningkatkan kinerjanya agar dapat terus melaksanakan perjalanan organisasinya. Upaya peningkatan kinerja yang dilakukan oleh tiap organisasi memiliki perspektif yang berbeda. Upaya tersebut berupa perbaikan kualitas sumber daya yang ada di dalamnya misalnya menetapkan kompetensi setiap staf, menyeimbangkan jumlah kerja dengan beban kerja, pemenuhan sarana fisik, perbaikan sistem manajemen dan memberi perhatian kepada seluruh staf serta menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi

Dokumen terkait