• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini, yaiutu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah skor hasil posttest berpikir kritis. Data kualitatif yakni data lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa. Data kualitatif ini kemudian dikuantitatifkan sehingga pengolahannya termasuk pada data kuantitatif. Pengaruh metode probing prompting terhadap kemampuan berpikir kritis siswa berupa skor rerata posttest.

Jika data hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan, untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dapat digunakan gain ternormalisasi (n-gain). Indeks gain ini dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Gain Ternormalisasi = −

Sumber: Meltzer (2002:183)

Hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan gain ternormalisasi diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 16. Indeks Nilai Gain Ternormalisasi Nilai g Interpretasi

0,7<g<1 Tinggi

0,3≤g≤0,7 Sedang 0<g<0,3 Rendah Sumber: Meltzer (2002:184)

69

Perhitungan nilai posttest dan capaian kemampuan berpikir kritis harus dipisah. Hasil perhitungan ini nanti akan dibandingkan antara kedua kelas. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing uji pengolahan data.

1. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dua varians digunakan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kritis dari dua kelompok sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas menggunakan program SPSS versi 16. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0: μ1 = μ2 H1 : μ1 ≠ μ2 dimana:

μ1 : rerata skor post-test kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen

μ2 : rerata skor post-test kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol

dengan taraf signifikasi α = 0,05. Jika H0 = P-value (signifikasi) ≥ α, maka diiinterpretasikan data homogen.

2. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji statistik deskriptif program SPSS versi 16 menggunakan uji statistik Shapiro-Wilk untuk data > 30, dan Kolmogorov-Smirnov untuk data < 30. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

70

H1 : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

dengan taraf signifikasi α = 0,05. Jika H0 = P-value (signifikasi) ≥ α, maka diiinterpretasikan data berdistribusi normal.

3. Uji-t

Jika data terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan menggunakan uji-t dua sampel independen (independent-samples t test) program SPSS versi 16. Bentuk hipotesisnya jika nilai P-value (signifikasi) (2-tailed) ≥ α, dimana α = 0,05; maka H0 diterima dan diinterpretasikan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada capaian keterampilan berpikir kritis siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Namun, jika nilai P- value (signifikasi) (2-tailed) < α, dimana α = 0,05; maka H0 tidak diterima dan diinterpretasikan terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan berpikir kritis siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4. Uji Pengaruh dengan Effect Size

Uji effect size merupakan pengujian untuk melihat seberapa besar pengaruh perlakuan yang dilakukan dan semua itu dapat dilihat dari hasil atau output-nya. Pada penelitian ini, penggunaan uji effect size digunakan untuk melihat ada tidaknya pengaruh penggunaan metode pembelajaran probing prompting terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Rumus untuk uji effect size adalah sebagai berikut.

D = � −�

� x 100%

71 Keterangan:

D = besar pengaruh dalam persen

Xe = nilai rerata posttest kelas eksperimen Xk = nilai rerata posttest kelas kontrol Spooled = standar deviasi gabungan

Spooled = 1−1 � 1 2 + 2−1 � 2 2 1+ 2 Keterangan:

n1 = jumlah siswa kelas eksperimen n2 = jumlah siswa kelas kontrol Sd12 = varians kelas eksperimen Sd22 = varians kelas kontrol

Kriteria interpretasi besar pengaruh yang digunakan disajikan pada Tabel 17.

Tabel 17. Kriteria Interpretasi Besar Pengaruh

Presentase Kategori 0% - 20% Sangat rendah 20% - 40% Rendah 41% - 70% Sedang 71% - 80% Tinggi 91% - 100% Sangat Tinggi Sumber: Sugiyono (2010: 57)

5. Pengolahan Data Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis

Presentase kemampuan berpikir kritis dihitung menggunakan rumus presentase nilai rata-rata sebagai berikut:

% Nilai rata-rata (NR): ℎ � ℎ

ℎ ℎ 100%

72

Kategori kemampuan berpikir kritis yang telah dicapai oleh siswa dalam persen dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Interpretasi Ketercapaian Kemampuan Berpikir Kritis Presentase Nilai Rata-Rata (NR) Interpretasi

90 ≤ NR ≤ 100 Sangat Baik

80 ≤ NR ≤ 90 Baik

70 ≤ NR ≤ 80 Cukup

60 ≤ NR ≤ 70 Kurang

0 ≤ NR ≤ 60 Sangat Kurang

98

Daftar Pustaka

Abruscato, Joseph & DeRosa Donald A. (2010). Teaching children science-a discovery approach-7ed. Boston: Allyn & Bacon.

Alec Fischer. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga. Anas Sudijono, (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Asri Widowati. (2010). Pengembangan Critical Thinking. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Baiq Sukma A., dkk. (2014). Ekologi Tingkah Laku Hewan.

https://www.academia.edu/9375084/EKOLOGI_TINGKAH_LAKU.

Diakses pada hari Kamis, 07 April 2016 Pukul 06.13 WIB.

Bruno Locatelli. (2012). Menghadapi Masa Depan yang Tak Pasti: Bagaimana Hutan dan Manusia Beradaptasi terhadap Perubahan Iklim. Europe: Uni Eropa.

Burnie, D. (2000). Jendela IPTEK: Kehidupan, diterjemahkan oleh Dra. Astrid Ratna. Jakarta: Balai Pustaka.

Campbell. (2004). Biologi Edisi Kelima Jilid-3. Jakarta: Erlangga.

Carin, A.A. (1997). Teaching Modern Science (7th edition). Merril Printice Hall: New Jersey.

Chris Oxlade. (2007). Buku Pintar Penemuan. Yogyakarta: Platinum.

Dede Rosyada. (2004). Paradigma Pendidikan Demokratis, Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Prenata Media.

Depdiknas. (2005). Materi Latihan Terintegrasi: Ilmu Pengetahuan Alam Biologi. Jakarta: Depdiknas.

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

99

Erman Suherman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.

Fieldman, Daniel A. (2010). Berpikir Kritis: Strategi untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT Indeks.

Fisher, A. and Scriven, M. (1997). Critical Thinking: Its Definition and Assesment. Edgepress and Center for Research in Critical Thinking, University of East Anglia.

Hadi Suwono. (2010). Pembelajaran, Makhluk Hidup atau Benda Mati: Suatu Analogi. Semarang: Universitas Negeru Malang.

Hendro Darmodjo & Jenny R.E Kaligis. (1992). Pendidikan IPA. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

I Made Alit Mariana dan Wandi Praginda. (2010). Hakekat IPA dan Pendidikan IPA untuk Guru SMP. Bandung: PPPPTK IPA.

Jogiyanto. (2006). Filosofi, Pendekatan, dan Penerapan Pembelajaran Metode Kasus untuk Dosen dan Mahasiswa. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.

Julius Irfan. (2015). Pengertian Adaptasi, Macam-Macam Adaptasi, dan Contoh Adaptasi. http://sainsforhuman.blogspot.com/2014/06/pengertian-macam- dan-contoh-adaptasi12.html. Diakses pada hari Senin, 11 April 2016 Pukul 13.09 WIB.

Jumadi. (2007). Pembelajaran Kontekstual dan Implementasinya. Makalah disampaikan pada Workshop Sosialisasi dan Iplementasi Kurikulum 2004 Madrayah Aliyah DIY, Jateng, Kalsel di FMIPA UNY Th 2003.

Kamisa, V. (1997). Karakter dan Akhlak Manusia.

http://www.stat.auckland.ac.nz/~iase/publications/1/10_26_ve.pdf. Diakses pada hari Kamis, 18 Februari 2015 Pukul 06.53 WIB.

Meltzer. (2002). The relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Posible “Hidden Variable in Diagnostic Pretest Scores”. American Journal Physics.

Mirza Satriawan. (2012). Fisika Dasar. Yogyakarta: UGM.

Mohammad Nur. (2000). Pengajaran Langsung: Pusdat Sains dan Matematika Sekolah Program Pasca Sarjana. Surabaya: UNESA.

100

Muhammad Syakir. (2015). Apa Itu Kimia?.

https://muhammadsyakir.wordpress.com/. Diakses pada hari Senin, 11 April 2016 Pukul 13.04 WIB.

Nasution. (2003). Metode Research. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Ni Kd. Kariani. (2014). Model Problem Based Learning Menggunakan Metode Probing - Prompting Berpengaruh terhadap Hasil Belajar IPA Siswa. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, Vol: 2 No: 1 Tahun 2014.

Rendy. (2013). Biologi Asyik. http://biologirendy.blogspot.com/2011/12/gerak- pada-tumbuhan-beserta-gambar.html. Diakses pada hari Senin, 11 April 2016 Pukul 13.00 WIB.

Siti Mutmainnah. (2014). Penerapan Teknik Pembelajaran Probing-Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako, 2 (1), 39-40. Santi Dewiki dan Sri Yuniati. (2006). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Siti Salmah. (2011). Bahan Ajar Biologi Umum. Padang: Universitas Andalas. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Srikini. (2008). Sains Biologi. Jakarta : Erlangga.

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. PT. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

________. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Suwandi, Drs dan Tjetjep S. R, Drs. (1996). Teknik-teknik Keterampilan Proses Belajar Mengajar bagi Guru Sekolah Dasar. Bandung: CV Media Imtaq. Syamsu Yusuf. (2004). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT.

101

Thalheimer, W., & Cook, S., (2002). How to Calculate Effect Sizes from Published Research: A Simplified Methodology. Copyright: A Work- Learning Research Publication. Tersedia di http://www.work-learning.com.

Tria Mardiana. (2014). Pengembangan Bank Soal dan Pembahasan Ujian Nasional SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI Berbasis Multimedia Interaktif dengan Macromedia Authorware 7.0 di SD Negeri Kalimenur Sentolo Kulon Progo DIY. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Tugino. (2015). Media Belajar: Tempat Berbagi Ilmu Pengetahuan.

http://mastugino.blogspot.com/2013/09/ciri-makhluk-hidup.html. Diakses pada hari Senin, 11 April 2016 Pukul 12.53 WIB.

Turrini, dkk. (2004). Buku Ajar Biologi. Semarang: Universitas Diponegoro. Udin. (2014). Biologi Mupatska. http://embrio-udin.blogspot.com/2014/02/gerak-

pada-tumbuhan.html. Diakses pada hari Senin, 11 April 2016 Pukul 12.56 WIB.

Usman Samatowa. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar . Jakarta: Depdiknas.

Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

___________. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wuest & Combardo. (1974). www.scribd.com/.../Identitas-Dan-Karakteristik- Siswa-Smp. Diakses pada hari Kamis, 18 Februari 2016 Pukul 07.21 WIB.

Dokumen terkait