BAB III METODE PENELITIAN
3.7. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
statistik yaitu regresi linier berganda untuk mengukur pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
Y=bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
Keterangan :
Y : PBV
bo : Konstanta
b1b2 : Koefisien regresi
X1 : Debt asset ratio (DAR)
X2 : Debt equity ratio (DER)
X3 : Long trem debt asset ratio (LDER)
X4 : Long trem debt equity ratio (LDAR)
X5 : Growth asset (GW)
e : error
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan
fenomena atau karakteristik dari data. Statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, skewness
(kemencengan distribusi). Dalam penelitian ini penulis menjabarkan statistik
2. Uji Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-
asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam
model regresi, variable residual atau variable pengganggu dalam bentuk
distribusi normal atau tidak, karena untuk melakukan uji t harus
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Erlina,
2008:103). Untuk menguji normalitas data, peneliti menggunakan analisis
grafik dan analisis statistik. Dalam analisis grafik, dilakukan dengan
melihat grafik histogram dan normal probability plot.
Dasar pengambilan keputusannya adalah:
1. Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah
garis diagonal maka model tersbut tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Autokorelasi
Serial korelasi atau autokorelasi apabila galat dari periode waktu
mengalami korelasi serial apabila: Var(ei,ej) = 0 untuk i ≠ j, dalam hal ini dapat dikatakan memiliki masalah serial correlation/autocorrelation.
Ada beberapa cara untuk menguji keberadaan serial autokorelasi,
yaitu dengan uji: Durbin Watson (uji D – W). Uji Durbin-Watson
dilakukan dengan membandingkan DWhitung dengan DWtabel. Jika terdapat
autokorelasi maka galat tidak lagi minim sehingga penduga parameter
tidak lagi efisien.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah
group mempunyai varians yang sama diantara group tersebut yang disebut
homokedastisitas atau tidak mempunyai varians yang sama yang disebut
heteroskedastisitas. Cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk
meihat ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan meihat grafik
Scatterplot. Model regresi yang baik adalah homokedasitas atau dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1. Jika titik-titik menyebar secara merata maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
2. Jika titik-titik menumpuk pada suatu tempat maka telah terjadi
Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga uji
diatas, sedangkan uji multikolinearitas tidak digunakan, karena
multikolinearitas merupakan suatu kondisi dimana terdapat korelasi antara
variabel-variabel independen suatu penelitian, atau dengan kata lain
bersifat orthogonal. Variabel independen yang orthogonal adalah variabel
yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengatahui ada tidaknya
hubungan linear diantara variabel bebas dalam model regresi. Variabel
bebas tidak menunjukkan gejala multikolinearitas hasil uji VIF
menunjukkan nilai kurang dari 5 (VIF < 5).
3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan uji t bertujuan untuk menguji apakah variabel
independen yaitu pengaruh struktur modal dan pertumbuhan secara parsial
berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan.
a. Koefisien Determinasi - R2
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1 ( 0 ≤ koefisien determinasi R2≤ 1) atau antara 0% sampai dengan 100%. Nilai R2yang kecil mengindikasikan bahwa kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen adalah amat terbatas. Nilai
yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. (Imam Ghozali, 2009: 83)
b. Uji- t
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji-t
digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk
pengujiannya adalah:
H0 : b = 0 : DAR, DER, LDAR, LDER dan GW tidak mempunyai
pengaruh terhadap PBV.
Ha : b ≠ 0 : DAR, DER, LDAR, LDER dan GW mempunyai pengaruh terhadap PBV
Kriteria pengambilan keputusan:
Ha diterima jika t-hitung > t-tabel untuk α = 5 % atau signifikansi < 0,05
DAFTAR PUSTAKA
Aborsi, Joshua. Analisis hubungan antara struktur modal dan ROE untuk menunjukan hubungan signifikan antara rasio total hutang dan jumlah aktiva pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Diponegoro. 2005.
Brigham, E.F., dan J. Houston. Manajemen Keuangan. Penerjemah Hermawan Wibowo. Edisi Kedelapan. Edisi Indonesia. Buku II. Jakarta: Erlangga. 2001.
Carningsih. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Hubungan Antara Kinerja Keuangan Dengan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. (online), (www.google.com). 2008.
Christianti, A. Penentuan Perilaku Kebijakan Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta : Hipotesis Static Trade-off atau Pecking Order Theory. Seminar Nasional Akuntansi. 2006.
Hanafi M Mamduh, Halim Abdul. Analisis Laporan Keuangan. Edisi kedua. AMP-YKPN. Yogyakarta, 2003.
Husnan, Suad, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan ( Keputusan Jangka Panjang), Yogyakarta : BPFE. 2001.
Irawati, Susan. Manajemen Keuangan. Pustaka. Bandung. 2006.
Kusumadilaga, K Manajemen Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Edisi 9. Indeks. Jakarta. 2010.
Modigliani, F. and M. Miller, “The cost of capital, corporate finance, and the theory of investment”, The American Economic Review 48(3), pp.291– 297. 1958.
Munawir, S., Manajemen Keuangan. Lyberti. Yogyakarta. 2001.
Myers, S.C., The Capital Structure Puzzle, Journal of Finance. Vol. 39 1997.
Pornsit Jiraporn and Yixin Liu. Analisis hubungan antara struktur modal,pergerakan saham dan nilai perusahaan,journal international of accounting,.2007.
Putrakrisnanda. Analisis laporan terhadap laporan keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja nilai perusahaan.Universitas Padjajaran,2005 No:32 Vol:33. 2009.
Riyanto, Bambang. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE, 2001.
Robert, Ang.. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia: Jakarta. 1997.
Sartono. Materi Pokok Manajemen Keuangan. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta. 2008.
Soliha dan Taswan Kebijakan hutang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan,Universitas negeri Jogjakarta. 2002.
Sriwardany. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Struktur Modal dan Dampaknya terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Tbk. Tesis PascasarjanaUniversitas Sumatera Utara. Medan. 2006.
Sugihen. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Produktivitas Aktiva dan Kinerja Keuangan Serta Nilai Perusahaan Industri Manufaktur di
Indonesia.Disertasi. (online)
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan kesembilan: CV Alfabeta, Bandung. 2006.
Umar, Husein. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis: PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2006.