• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian, peneliti akan melakukan analisis data secara kualtitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif dengan metode statistik deskriptif akan digunakan untuk hasil keterlaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa. Menurut Sugiyono (2013 : 147) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis kualitatif akan digunakan pada hasil wawancara. Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2019 : 245) proses analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke

lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data yang dilakukan lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Analisis data dilakukan dalam tahapan sebagai berikut.

1. Data Keterlaksanaan Pembelajaran a. Menyajikan Data

Pada tahap ini, data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel. Berkaitan dengan keterlaksanaan pembelajaran kooperatif dengan metode permainan, menurut Sudjana (2005 : 40) hasil pengamatan observer akan dihitung persentasenya dengan rumus

Keterlaksa  

Dengan mengamati kriteria keterlaksanaan pembelajaran, peneliti dapat melihat keterlaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan, sebagai berikut :

Tabel 3.5 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran Rentang Nilai (%) Penilaian

90

K  Sangat Kurang

b. Meringkas atau Menjelaskan Data

Berdasarkan hasil penilaian, peneliti akan mendeskripsikan bagian yang dianggap menarik untuk dijelaskan lebih lanjut.

2. Data Hasil Belajar Siswa a. Menyajikan Data

Pada tahap ini, data hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk tabel.

Berkaitan dengan hasil nilai tes belajar siswa, peneliti akan melakukan analisis ketuntasan belajar siswa. Di SMP Kanisius Gayam, siswa dinyatakan tuntas jika mendapat hasil tes belajar minimal 61. Peneliti dapat melihat hasil belajar siswa berdasarkan kategori seperti pada tabel 3.6 merujuk pada Sudijono (2005 : 35).

Tabel 3.6 Kategori Penilaian Hasil Belajar Siswa Rentang Nilai (%) Penilaian

100

80N  Sangat Tinggi

79

70N  Tinggi

69

60N  Cukup

59

51N  Rendah

50

0N Sangat Rendah

b. Meringkas atau Menjelaskan Data

Berdasarkan hasil penilaian dalam tabel, peneliti akan menjelaskan atau mendeskripsikan bagian yang dianggap menarik untuk dijelaskan lebih lanjut.

3. Data Hasil Wawancara a. Reduksi data

Sugiyono (2019 : 440) mengatakan bahwa reduksi data berarti merangkum, memilih, dan memilah hal-hal yang pokok, serta memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui instrumen wawancara. Data-data tersebut perlu direduksi sehingga terfokus pada hal-hal yang mendukung tujuan

penelitian. Data tes awal dan tes akhir dipergunakan untuk menentukan subjek penelitian yang akan dipilih dalam proses wawancara. Kriteria pemilihan subjek untuk wawancara adalah sebagai berikut:

1) Subjek dengan kenaikan nilai yang cukup signifikan antara tes awal dan tes akhir.

2) Subjek dengan nilai tes akhir yang sempurna.

3) Subjek yang mengalami penurunan nilai tes awal dan tes akhir.

b. Penyajian data

Setelah tahap direduksi data, tahap selanjutnya adalah penyajian data.

Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2019 : 442) mengatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat naratif. Berkaitan dengan hasil wawancara, peneliti akan memberikan rangkuman hasil wawancara terhadap empat siswa terkait pengalaman mereka mengikuti model pembelajaran kooperatif dengan metode permainan.

c. Penarikan kesimpulan

Setelah data dikumpulkan, direduksi, dan ditampilkan dalam bentuk narasi, langkah terakhir dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan. Pada bagian ini, peneliti akan menjawab rumusan masalah, berdasarkan data-data yang sudah dianalisis dan dideskripsikan.

65 BAB IV

PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan pembahasan dan analisis data hasil penelitian. Pada bagian awal, peneliti mendiskusikan pelaksanaan pembelajaran dan pengambilan data. Selanjutnya peneliti akan memaparkan analisis hasil tes awal dan tes akhir serta deskripsi hasil wawancara. Bab ini ditutup dengan diskusi keterbatasan penelitian yang ditemukan oleh peneliti.

A. Deskripsi Pelaksanaan Pengambilan Data

Proses pelaksanaan pengambilan data meliputi proses belajar mengajar yang dilakukan selama tiga kali pertemuan di kelas VII A SMP Kanisius Gayam. Sebelum pertemuan pertama siswa akan diberikan tes awal dan akan diberikan tes akhir setelah pertemuan ketiga. Pengambilan data diakhiri dengan mengadakan wawancara bagi beberapa siswa.

1. Deskripsi keterlaksanaan pembelajaran

Pembelajaran dilakukan selama tiga kali pertemuan pada 10, 13, dan 17 Februari 2020. Pada tahap ini, peneliti memposisikan diri sebagai guru. Berikut kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan.

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 10 Februari 2020 jam pelajaran ke-4, ke-5, dan ke-6 yakni pukul

09.45-12.00. Peneliti melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Pembelajaran diawali dengan adanya salam pembuka antara guru dan murid. Guru meminta seluruh siswa untuk memastikan bahwa kelas sudah siap digunakan untuk belajar. Pembelajaran dimulai setelah waktu istirahat, sehingga guru harus memastikan seluruh siswa sudah berada di kelas dan siap mengikuti pelajaran. Kemudian, guru menanyakan kabar dan memberikan motivasi kepada siswa. Guru menyampaikan rangkaian kegiatan pembelajaran dan materi pembelajaran pada pertemuan pertama yakni membahas cara mendapatkan besaran keuntungan dan kerugian serta persentase keuntungan dan kerugian.

Terlebih dahulu guru bertanya, “Apakah ada yang pernah ikut orang tua belanja ke pasar?”. Hampir sebagian anak menjawab sudah pernah. Untuk menghangatkan suasana, guru menuliskan contoh kasus jual beli di papan tulis. Guru meminta salah seorang siswa untuk membacakan kasus, lalu guru memberikan kesempatan bagi siswa lainnya untuk memberikan ide terkait permasalahan pada kasus. Belum ada siswa yang mencoba menjawab, sehingga guru memberikan ide permasalahan kasus pada siswa. Guru menyampaikan tentang besaran modal yang harus dikeluarkan dan besaran hasil yang akan didapat, untuk memancing pemahaman siswa mengenai harga beli dan harga jual. Guru menjelaskan bahwa

modal yang harus dikeluarkan disamakan dengan harga beli sedangkan hasil yang akan didapat disamakan dengan harga jual.

Guru bertanya apakah ada siswa yang ingin mencoba menjawab.

Belum ada siswa yang ingin mencoba, sehingga guru meminta salah seorang siswa untuk menentukan hasil penjualan. Didapatkan hasil penjualan bernilai positif, yang kemudian dikenalkan kepada siswa sebagai keuntungan penjualan. Setelah memberikan jawabannya, guru memberikan apresiasi kepada siswa berupa hadiah atas kesediaannya menyelesaikan kasus. Setelahnya guru akan selalu memberikan hadiah berupa permen bagi siswa yang berhasil menyelesaikan kasus di depan kelas atau aktif dalam proses pembelajaran.

Guru kemudian melanjutkan pembelajaran dengan menuliskan kasus kedua di papan tulis. Guru meminta salah seorang siswa untuk menyelesaikan kasus. Akhirnya didapatkan hasil penjualan bernilai negatif, yang kemudian dikenalkan kepada siswa sebagai kerugian penjualan. Selanjutnya guru memberikan apresiasi terhadap pekerjaan siswa. Guru membantu siswa untuk memahami perbedaan untung dan rugi, menarik kesimpulan terkait kondisi seperti apa yang memungkinkan terjadinya keuntungan atau kerugian dalam proses jual beli, serta menentukan rumus untuk mencari untung dan rugi.

Materi yang akan dibahas selanjutnya adalah mencari persentase keuntungan dan persentase kerugian. Dari kasus pertama guru meminta salah seorang siswa untuk menjawabnya, namun siswa tersebut ingin menjawab jika dibantu oleh guru. Guru membantu siswa untuk menentukan cara mendapatkan persentase keuntungan dari informasi yang telah diketahui sebelumnya. Siswa berhasil menemukan persentase keuntungan dari kasus pertama, guru memberikan apresiasi atas pencapaiannya. Guru meminta siswa lainnya untuk mencari persentase kerugian dari kasus kedua. Siswa mampu memberikan jawaban untuk permasalahan, sehingga guru memberikan apresiasi atas pencapaiannya.

Guru memberikan tiga soal latihan untuk siswa kerjakan secara mandiri, namun boleh berdiskusi dengan teman sebangku.

Ketika siswa mengerjakan, guru berkeliling untuk memastikan siswa mengerjakan latihan. Sesekali guru berhenti di meja siswa untuk membantu siswa memahami soal.

Setelah beberapa siswa mampu menyelesaikan soal, guru meminta siswa untuk maju menyampaikan hasil jawabannya. Setelah siswa selesai menuliskan jawaban, guru membahas jawaban tersebut dan memberikan konfirmasi atas pekerjaan siswa. Terdapat jawaban yang kurang tepat, guru akan menanyakan terlebih dulu kepada siswa lainnya, apakah jawaban yang dituliskan di depan kelas sudah tepat.

Selanjutnya bersama dengan siswa, guru memberikan pembenaran

untuk jawaban siswa tersebut. Untuk jawaban yang sudah tepat guru akan memberikan konfirmasi dan apresiasi pada siswa.

Gambar 4.1 Siswa Sedang Mengerjakan Soal Latihan

Guru sedikit melakukan improvisasi pada permainan, karena melihat semangat siswa. Guru meminta dua siswa untuk membuat pesawat kertas yang akan digunakan sebagai alat bantu permainan.

Selanjutnya guru meminta siswa untuk merapikan barisan duduknya untuk mempermudah permainan. Setelah dirasa siap guru memulai permainan. Guru menuliskan kasus pertama di papan tulis, lalu menerbangkan tiga pesawat kertas ke arah yang berbeda. Ketiga siswa yang mendapat pesawat kertas harus saling bersaing untuk menjawab soal di papan tulis. Guru tetap meminta siswa lainnya untuk mengerjakan soal sebagai latihan secara mandiri. Awalnya butuh waktu yang cukup lama bagi siswa untuk menyelesaikan soal.

Akhirnya, guru mengelilingi kelas untuk membantu siswa

memahami maksud soal. Ketika ada siswa yang maju menjelaskan jawabannya, guru meminta siswa lainnya untuk memperhatikan.

Selanjutnya guru menanyakan kepada siswa lainnya, apakah jawaban yang dituliskan di depan kelas sudah tepat, untuk memastikan bahwa siswa lain pun ikut mengerjakan latihan. Guru memberikan apresiasi kepada siswa. Begitu pun terjadi untuk soal nomor dua dan tiga.

Bersama dengan siswa, guru merangkum pembelajaran pada hari tersebut, yakni rumus-rumus dan konfirmasi singkat dari siswa mengenai kondisi ketika didapat keuntungan dan kerugian. Guru memberikan apresiasi kepada siswa ketika berhasil menjawab.

Selanjutnya guru memberikan penugasan pada siswa untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Guru memberikan apresiasi dan semangat pada siswa untuk mengikuti pembelajaran pada jam pelajaran selanjutnya. Hal yang belum terlaksana adalah evaluasi ketercapaian materi dari siswa dan penyampaian rencana pembelajaran selanjutnya di depan kelas. Waktu pertemuan lebih enam menit dari yang sudah direncanakan.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Februari 2020 jam pelajaran ke-3 dan ke-4 yakni pukul 08.45-09.30 dan 09.45-10.30. Guru mengawali kelas dengan salam pembuka dan mempersilakan siswa untuk mempersiapkan kelas agar siap memulai pembelajaran. Guru memastikan bahwa siswa telah hadir seluruhnya

di kelas. Guru memberikan motivasi terhadap siswa dan menyampaikan rencana pembelajaran pada hari tersebut.

Gambar 4.2 Siswa Sedang Mempersiapkan Kelas

Sebelum memulai materi baru, guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas dari pertemuan sebelumnya. Guru bertanya apakah ada kesulitan dalam mengerjakan tugas. Rata-rata siswa berpendapat bahwa soalnya cukup susah dan meminta untuk dibahas bersama di kelas. Guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas mempresentasikan jawabannya. Masih belum banyak siswa yang berani mencoba. Akhirnya guru menunjuk salah seorang siswa untuk mempresentasikan hasil jawabannya. Jawaban yang dituliskan telah benar, sehingga guru meminta siswa untuk menjelaskannya di depan kelas. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja siswa. Selanjutnya untuk soal kedua, guru mempersilakan siswa kembali untuk mencoba mempresentasikan jawabannya. Butuh waktu yang cukup lama, sampai seorang siswa berani maju ke depan dan menuliskan

jawabannya. Jawaban yang dituliskan telah benar, sehingga guru meminta siswa untuk menjelaskannya di depan kelas. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja siswa.

Setelah pembahasan PR dari materi sebelumnya, pembelajaran dilanjutkan dengan pengenalan materi baru yakni bunga, diskon, dan pajak. Guru terlebih dahulu bertanya, “Siapa yang pernah menyimpan uang di bank?”. Ternyata belum banyak siswa yang mempunyai simpanan di bank. Guru memberikan sedikit motivasi tentang betapa pentingnya menabung sejak dini. Guru melanjutkan pembelajaran dengan memberikan contoh kasus penyimpanan uang di bank. Siswa bersama dengan guru mencoba untuk memahami maksud dari kasus tersebut. Guru memberikan penekanan bahwa, ketika seseorang menyimpan uang di bank maka ia akan mendapatkan bunga dalam jangka waktu tertentu, yang sifatnya menambah jumlah simpanan awal. Siswa bersama dengan guru mencoba mencari besaran bunga yang dihitung dari simpanan awal. Setelah diketahui besaran bunganya, dapat pula dicari besaran simpanan setelah mendapatkan bunga dalam kurun waktu tertentu.

Selanjutnya, guru dibantu siswa menuliskan rumus untuk mencari besaran bunga. Pembelajaran ditunda sebentar karena ada jam istirahat. Guru mempersilakan siswa untuk istirahat terlebih dahulu.

Setelah jam istirahat selesai, guru mempersilakan siswa untuk mempersiapkan dirinya kembali agar siap mengikuti

pembelajaran. Butuh waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan siswa kembali. Pembelajaran dilanjutkan dengan materi diskon.

Terlebih dulu guru bertanya, “Siapa yang sudah pernah belanja ke Pamela atau Mirota (nama Supermarket terkenal di Yogyakarta) ?”.

Hampir semua mengangkat tangannya dan menjawab sudah pernah berbelanja. Guru kemudian bertanya lagi, “Ada yang pernah dapat diskon ketika belanja?”. Siswa kembali menjawab sudah pernah.

Guru bertanya sekali lagi, “Kira-kira ketika kalian mendapat diskon, harga barang yang harus dibayar menjadi lebih mahal atau lebih murah?”. Siswa serempak menjawab menjadi lebih murah. Dari sini disimpulkan bahwa siswa cukup mengenal konsep diskon, dimana sifatnya akan mengurangi harga awal suatu produk. Selanjutnya, guru memberikan contoh kasus jual beli yang melibatkan adanya diskon. Siswa bersama dengan guru menghitung besaran diskon dari harga barang awal. Setelah diketahui besaran diskon, dapat pula diketahui besaran harga barang yang harus dibayarkan setelah mendapat diskon. Selanjutnya, guru dibantu siswa menuliskan rumus untuk mencari besaran diskon.

Selanjutnya guru memperkenalkan materi pajak. Guru bertanya, “Ada yang tahu tentang PPN yang biasanya ada di nota belanja?”. sebagian besar siswa menjawab kurang tahu. Guru menjelaskan mengenai apa itu PPN, yang merupakan kepanjangan dari pajak pertambahan nilai dengan besar 10% dari biaya belanja,

nantinya besaran pajak akan diberikan kepada pemerintah. Guru lalu bertanya lagi, “Ketika dikenai PPN, total belanja akan bertambah atau berkurang?”. Siswa menjawab akan bertambah. Disini dapat dilihat, siswa mulai memahami konsep pajak, dimana bersifat akan menambahkan harga total dari suatu pembelian. Guru menjelaskan bahwa pajak ada banyak jenisnya, bukan hanya PPN, besaran pajak pun beragam. Selanjutnya, guru memberikan contoh kasus jual beli yang dikenakan pajak. Siswa bersama dengan guru menghitung besaran pajak dari harga barang awal. Setelah diketahui besaran pajak, dapat pula diketahui besaran harga barang yang harus dibayarkan setelah mendapat pajak. Selanjutnya, guru dibantu siswa menuliskan rumus untuk mencari besaran pajak.

Untuk mempersingkat waktu guru memberikan satu latihan soal mengenai bunga peminjaman di bank, karena dirasa perlu lebih diperdalam. Guru menuliskan soal di papan tulis dan mempersilakan siswa untuk mengerjakannya. Siswa merasa kesulitan dan belum berani mencoba. Akhirnya guru membantu siswa untuk memahami soal. Pembeda pada soal tersebut adalah jangka waktu peminjaman uang yang berpengaruh pada besaran bunga yang akan didapat.

Biasanya bunga akan dituliskan per tahun atau dalam 12 bulan. Guru mencoba memancing siswa, bagaimana jika peminjaman dilakukan sekian bulan, berapakah bunga yang akan didapat. Ada seorang siswa yang menjawab bahwa pada bagian waktu, yang harus

dituliskan adalah lamanya peminjaman dilakukan dalam bulan dibandingkan dengan 12, karena bunga baru akan diberikan dalam jangka waktu satu tahun atau 12 bulan. Selanjutnya, guru bersama dengan siswa mencari besaran bunga yang didapatkan dari pinjaman.

Dapat pula dicari besaran dana yang akan didapat setelah mendapat bunga.

Pembelajaran dilanjutkan dengan guru mengajak siswa untuk melakukan permainan. Guru menjelaskan aturan permainan.

Selanjutnya, guru meminta siswa untuk membuat kelompok yang terdiri dari 2-3 siswa. Ketika sedang membuat kelompok, ada seorang siswa yang kesal dan menangis. Guru menghampiri siswa tersebut dan menanyakan apa yang menjadi keluhannya. Dari siswa lain guru mengetahui bahwa siswa tersebut merasa kesal karena mendapat pasangan permainan yang kurang ia sukai. Setelah cukup tenang, guru mencoba untuk menawarkan solusi, yakni pindah kelompok, karena ada siswa yang menawarkan kelompoknya.

Namun siswa tersebut menolak, guru mencoba untuk memberikan motivasi. Setelah semua siswa mendapatkan kelompoknya, permainan dimulai. Selama mengerjakan permainan, guru berkeliling kelas untuk memastikan bahwa siswa mengerjakan. Ada beberapa siswa yang masih pasif, guru mencoba memberikan arahan untuk ikut membantu temannya. Ada seorang siswa yang sulit diminta untuk ikut membantu mengerjakan. Akhirnya, guru meminta siswa

tersebut mengerjakan permainan secara mandiri. Namun siswa menolak. Oleh karena itu, guru meminta siswa tersebut untuk sungguh-sungguh membantu temannya. Setelah waktu pengerjaan selesai, guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerjanya.

Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja siswa.

Sebelum menutup pembelajaran, guru bersama dengan siswa merangkum materi pembelajaran. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja siswa pada pembelajaran di pertemuan tersebut. Guru memberikan penugasan kepada siswa yang akan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Setelahnya, guru memberikan motivasi agar siswa semangat mengikuti pembelajaran selanjutnya. Guru mengakhiri pertemuan. Waktu pembelajaran selesai 10 menit lebih lama dari rencana semula.

c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Senin, 17 Februari 2020 jam pelajaran ke-4, ke-5, dan ke-6 yakni pukul 09.45-12.00.

Pembelajaran diawali dengan adanya salam pembuka antara guru dan murid. Guru meminta seluruh siswa untuk memastikan bahwa kelas sudah siap digunakan untuk belajar. Pembelajaran dimulai setelah waktu istirahat, sehingga guru harus memastikan seluruh siswa sudah berada di kelas dan siap mengikuti pelajaran. Kemudian, guru menanyakan kabar dan memberikan motivasi kepada siswa. Guru

menyampaikan rangkaian kegiatan pembelajaran dan materi pembelajaran pada pertemuan ketiga yakni membahas bruto, tara, dan neto.

Sebelum masuk ke materi, guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada pembelajaran sebelumnya. Guru memulai materi baru dengan bungkus makanan sebagai alat peraga. Guru memperkenalkan konsep bruto, neto, dan tara melalui bungkus makanan dan isinya. Guru mengangkat bungkus makanan beserta isinya, guru mengenalkannya sebagai bruto dalam bidang jual beli.

Guru menegaskan lagi pengertian dari bruto yakni berat pembungkus ditambah berat isinya. Kemudian guru mengangkat isi makanannya saja. Guru mengenalkannya sebagai neto dalam bidang jual beli.

Guru menegaskan lagi pengertian dari neto yakni berat bersih dari isi suatu produk. Terakhir guru mengangkat bungkus makanannya saja.

Guru mengenalkannya sebagai tara dalam bidang jual beli. Guru menegaskan lagi pengertian dari tara yakni berat bungkus saja dari suatu produk. Guru bersama dengan siswa, menentukan rumus untuk mencari bruto, neto, dan tara berdasar percobaan yang telah dilakukan. Setelah siswa mengetahui cara mencari neto dan tara, guru mengenalkan siswa cara untuk mencari persentase neto dan persentase tara. Selanjutnya, guru menuliskan beberapa latihan soal di papan tulis. Guru mempersilakan siswa untuk mengerjakannya terlebih dulu dan jika sudah yakin dengan jawabannya bisa maju dan

mempresentasikannya di depan kelas. Awalnya siswa masih malu-malu untuk mencoba. Guru mencoba memancing siswa dengan menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas.

Pada akhirnya siswa berebut untuk menjawab soal di depan kelas.

Soal yang dituliskan cukup banyak, namun cara pengerjaannya cukup singkat, sehingga dapat memberi kesempatan bagi banyak siswa untuk maju mengerjakan. Setiap siswa yang maju diminta untuk menuliskan jawabannya di papan tulis secara bergantian.

Ketika guru melihat bahwa jawabannya telah tepat, guru mempersilakan siswa untuk menjelaskan proses pengerjaannya. Jika guru melihat jawaban yang dituliskan kurang tepat, guru akan meminta siswa untuk mengecek kembali. Ketika siswa tersebut belum menemukan letak kesalahannya, guru akan bertanya pada siswa lainnya apakah ada yang memiliki penyelesaian lain. Bersama dengan siswa, dituliskan penyelesaian yang tepat. Setelahnya, guru meminta siswa untuk menjelaskan proses pengerjaannya. Sambil siswa menuliskan di papan tulis, guru sambil berkeliling untuk memastikan siswa lain mengerjakan latihan. Setelah menjelaskan, guru memberikan apresiasi kepada siswa karena telah mencoba mengerjakan soal latihan di depan kelas.

Selanjutnya, guru mengingatkan kembali inti materi yang baru saja dipelajari, yakni bagaimana mencari bruto, neto, tara,

persentase neto, dan persentase tara. Setelah dirasa cukup guru mempersiapkan siswa untuk melakukan permainan.

Gambar 4.3 Siswa Sedang Mempersiapkan Diri Untuk Mengikuti Permainan

Terlebih dulu guru menjelaskan aturan permainan pada pembelajaran tersebut. Setelahnya, guru meminta siswa untuk berkelompok antara 2-3 siswa. Guru menyarankan siswa untuk berkelompok dengan teman sebangku untuk mempercepat pembagian kelompok. Guru membagikan satu lembar kertas soal dan empat lembar kertas untuk menjawab. Guru memastikan kembali terkait pemahaman siswa terhadap sistem permainan yang akan dijalankan. Guru memulai permainan. Guru mempersilakan siswa untuk mengerjakan soal pertama secara serentak. Guru mengawasi proses pengerjaan siswa dari depan kelas. Guru memberikan semangat pada siswa agar berusaha untuk menyelesaikan permainan dengan kemampuan sendiri dan semaksimal mungkin. Ketika ada kelompok siswa yang maju guru akan langsung mengkoreksi

jawaban siswa. Jika hasil pengerjaan sudah benar, maka guru akan menyimpan lembar jawab dan menuliskan urutan ke berapa siswa tersebut mengumpulkan lembar jawabnya. Hal ini akan

jawaban siswa. Jika hasil pengerjaan sudah benar, maka guru akan menyimpan lembar jawab dan menuliskan urutan ke berapa siswa tersebut mengumpulkan lembar jawabnya. Hal ini akan

Dokumen terkait