• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Dan Subjek Penelitian

4. Pandangan Anda terhadap pelayanan yang diterapkan Selasih 2 Bandung

3.9 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan bersifat ordinal dan interval dengan menggunakan teknik analisis regresi linier ganda, karena variabel yang diteliti lebih dari satu. Perhitungan dilakukan dengan bantuan SPSS dan perhitungan manual. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2011:275) dalam bukunya statistika untuk penelitian menjelaskan bahwa analisis regresi linear ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Maka dari itu penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan skala pengukuran semantik, karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui

pengaruh variabel penelitian Kualitas Produk (X1) dan Porsi Produk (X2) terhadap

Kepuasan Konsumen (Y). Dari hasill tabulasi data tersebut, maka diterapkanlah persamaan

regresi untuk dua prediktor, yaitu :

Dimana : Y = Kepuasan Konsumen a = Konstanta b1,2 = Koefisien X1 = Kualitas Produk X2 = Porsi Produk

Skala pengukuran semantik yaitu metode penulisan yang disusun dengan menggunakan rangkaian kata sifat yang bertentangan (bipolar) serta memiliki unsur evaluasi potensi unsur aktivitas. Dalam kerangka skala beda semantik, skoring dapat dilakukan dengan menggunakan empiris yaitu meneliti analisis faktor/konvensi, yaitu skor ditetapkan sendiri oleh peneliti.

3.9.1 Analisis Korelasi

Menurut Mohamad Nazir (2005:450) korelasi merupakan derajat atau tingkat hubungan antara dua variabel. Jika nilai-nilai suatu variabel menarik sedangkan nilai-nilai variabel menutun, maka kedua variabel tersebut mempunyai korelasi negatif. Sebaliknya, jika nilai-nilai suatu variabel menaik dan diikuti pula dengan menaiknya nilai variabel lain, atau menurunnya nilai suatu variabel dan dikuti pula dengan turunnya, kedua variabel tersebut mempunyai korelasi positif.

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan X dan Y disebut koefisien korelasi (r) nilai koefisien paling sedikit -1 dan paling besar 1 (-1 < r < 1) artinya jika :

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekat 1, hunbungan sangat kuat dan positif).

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif).

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Rumus yang digunakan dalam analisis korelasi ini yaitu korelasi Pearson, yaitu sebagai berikut :

 

 

   2 ) ( 2 2 ) ( 2 X n Y Y X n Y X XY n rXY

3.9.2 Uji Koefisien Determinasi

Menurut Sugiyono (2010:231) dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi yang besarnya adalah kuadrat dari koefiien korelasi (r2). Koefisien ini disebut koefisien penentu karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen.

Koefisien determinasi juga digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi X terhadap naik turunnya nilai Y. koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%.

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentasi pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi 0 > r2 > 1

Koefisien Determinasi = r2 x 100%

Sugiyono, (2010:231)

Menurut Sugiyono (2010:231) dalam analisis korelasi bahwa Koefisien determinasi uji r2 merupakan proporsi atau persentase dari total variasi Y yang dijelaskan oleh garis regresi. Koefisien regresi merupakan angka yang menunjukan besarnya derajat kemampuan atau distribusi variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel terikat didalam fungsi yang bersangkutan. Besar nilai r2 diantara nol dan satu maka (0 < r2 <

1) dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Jika nilai r2semakin mendekati angka 1, maka model tersebut baik dan tingkat kedekatan antara variabel bebas dan terikat semakin dekat pula.

2. Jika nilai r2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat tidak mendekati.

Menurut Sugiyono (2010:231) untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Table 3.4

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

0,000 - 0,199 0,200 – 0,399 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat (Sumber: Sugiyono, 2010:231)

3.9.3 Menentukan Persamaan Regresi Linear Berganda

Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda karena variabel yang diteliti adalah lebih dari satu variabel independen. Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi/dirubah atau dinaik-turunkan. Manfaat dari hasillanalisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan turunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak.

Regresi ganda digunakan oleh peneliti karena peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila kedua variabel indepanden sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 (Sugiyono 2010:275).

Nilai yang didapat dari analisis regresi linear berganda ini biasanya dalam bentuk persamaan. Persamaan tersebut kemudian dapat menjelaskan bagaimana naik turunnya nilai X1 dan X2 dapat mempengaruhi nilai Y. pada dasarnya, hasill akhir dari analisis ini adalah

dapat dihitung nilai pengaruhnya dengan koefisien determinasi, sehingga bisa menjawab hipotesis yang diajukan.

Variabel yang akan dianalisis yaitu variabel independent Kualitas Produk (X1)

dan Porsi Produk (X2) terhadap variabel dependen Kepuasan Konsumen (Y). Persamaan

yang digunakan dalam analisis regresi linear berganda adalah :

Y = β 0 + β 1 X1+ β 2 X2 Dimana : Y = Kepuasan Konsumen X1 = Kualitas Produk X2 = Porsi Produk β 0 = Konstanta

β 1 =Koefisien regresi variabel X1 3.10 Pengujian Hipotesis

Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable yaitu Kualitas Produk (X1) dan Porsi Produk (X2), sedangkan dependent variable adalah Kepuasan Konsumen (Y). Dengan memperhatikan karakteristik dari setiap variabel yang akan diuji, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t (parsial) dan menggunakan uji F (simultan).

Hipotesis di uji juga dengan uji Fhitung dengan rumus :

(Sugiyono, 2010:235)

Keterangan :

R = Nilai koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variable independen (bebas)

n = Jumlah anggota sampel

a. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh antara Kualitas Produk dan Porsi Produk terhadap Kepuasan Konsumen.

b. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh antara Kualitas Produk dan Porsi Produk terhadap Kepuasan Konsumen.

3.10.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (uji t)

Uji signifikansi yang berfungsi apabila mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Variabel X2 terhadap variabel Y dengan membandingkan thitung dan ttabel. Pengujian

signifikan koefisien korelasi dengan menggunakan uji t yang rumusnya adalah sebagai berikut : t = 2 1 2 r n r   (Sugiyono, 2010:230) R2 / k (1 - R2) / (n - k - 1) Fh =

Dimana :

t = thitung atau nilai ttabel

r = Nilai koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

untuk menerima atau menolak hipotesis adalah :

1. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya Kualitas Produk (X1) dan Porsi Produk (X2) tidak berpengaruh positif terhadap Kepuasan Konsumen (Y). 2. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Kualitas Produk (X1)

dan Porsi Produk (X2) secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh positif terhadap

Kepuasan Konsumen (Y).

Taraf kesalahan 0,010 dengan menggunakan derajat dk = (n-2) serta dilakukan dengan uji satu pihak, yaitu pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam pangambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :

1. HO : β < 0, artinya tidak dapat pengaruh posotif antara Kualitas Produk dan Porsi

Produk terhadap kepuasan konsumen.

2. Ha : β > 0, artinya terdapat pengaruh positif antara Kualitas Produk dan Porsi Produk terhadap Kepuasan Konsumen.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait