No.DAFTAR:1513/UN.40.2.5.3/PL/2013
Diki Riyanto, 2013
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PORSI PRODUK
TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN
SELASIH 2 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang
Sarjana Pariwisata
Diki Riyanto
0807206
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
No.DAFTAR:1513/UN.40.2.5.3/PL/2013
Diki Riyanto, 2013
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PORSI PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN 2013
PENGARUH KUALITAS
PRODUK DAN PORSI PRODUK
TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN DI RESTORAN
SELASIH 2 BANDUNG
Oleh : Diki Riyanto
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Diki Riyanto 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
No.DAFTAR:1513/UN.40.2.5.3/PL/2013
Diki Riyanto, 2013
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PRODUK DAN PORSI PRODUK
TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
DI RESTORAN SELASIH 2 BANDUNG
Skripsi disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Prof. Dr. H Eeng Ahman Dewi Turgarini, SS. M.M
NIP. 19611022.198603.1.002 NIP. 19700320.200812.2.001
Mengetahui :
Ketua Program Studi
Manajemen Industri Katering
Agus Sudono, SE, MM.
NIP. 19820508.200812.1.002
Mahasiswa
Diki Riyanto
No.DAFTAR:1513/UN.40.2.5.3/PL/2013
Diki Riyanto, 2013
ABSTRAK
Diki Riyanto. Pengaruh Kualitas Produk dan Porsi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen di
Restoran Selasih 2 Bandung, Dibimbing oleh Prof. Dr. Eeng Ahman. MS dan Dewi Turgarini.
SS,M.M.
Penelitian dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk
dan porsi produk terhadap kepuasan konsumen di restoran Selasih 2 Bandung baik secara parsial
maupun parsial.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independent yaitu kualitas produk dan
porsi produk serta variabel dependen yaitu kepuasan konsumen. Metode dari penelitian ini
menggunakan metode deskriptif verifikatif yang dalam pengolahannya menggunakan proses
SPSS 19. Metode pengumpulan data, dilakukan dengan cara menyebar kuisioner dan studi
dokumentasi kepada 100 responden.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kualitas produk dan porsi produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen di restoran Selasih 2 Bandung
baik secara parsial maupun simultan. Diantara kedua variabel independent, kualitas produk
memberikan pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen di restoran Selasih 2 Bandung.
ABSTRACT
Diki Riyanto. Effect of product Quality and Product Portion Of Consumer Satisfaction at Selasih
Restaurant 2 Bandung, Supervised by Prof. Dr. Eeng Ahman. MS and Dewi Turgarini. SS.MM
The study of the formulation of this study was to determine the effect of product quality
and serving product for customer satisfaction in the restaurant Selasih 2 Bandung either partially
or simultaneously.
In this study, there are two independent variables, namely the quality of the product and
product portion, and the dependent variable is customer satisfaction. The method of research
used descriptive method that the verification process using SPSS 19. Methods of data collection,
conducted by questionnaire and study documentation spread to 100 respondents.
Based on the results obtained that the quality of the product and the product portion
signification positive influence on customer satisfaction in the restaurant Selasih 2 Bandung
either partially or simultaneously. Between the two independent variables, the quality of the
product gives the most impact on customer satisfaction in restaurant Selasih 2 Bandung.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ………...… i
KATA PENGANTAR …....………... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ………. iii
DAFTAR ISI ………. vi
DAFTAR TABEL ………. xi
DAFTAR GAMBAR ……… xiii
BAB I PENDAHULIAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……….….……….…... 1
1.2 Rumusan Masalah ……...……….….………... 8
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………..….……….…... 8
1.3.1 Tujuan Penelitian ……....……….….……….…... 8
1.3.2 Kegunaan Penelitian ………...……….….……….…... 8
1.3.2.1 Kegunaan Teoritis ………..….……….…... 9
1.3.2.2 Kegunaan Praktis ………….….………... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ………..………... 10
2.1.1 Pengertian dan Konsep Pariwisata ..………... 10
2.1.2.1 Jenis-jenis Restoran ……….………... 12
2.1.2.2 Klasifikasi Restoran …………...………. 14
2.1.3 Konsep Kualitas dan Pengertian Kualitas Produk …………...……... 15
2.1.3.1 Konsep Kualitas dan Mutu ……….. 15
2.1.3.2 Dimensi Kualitas ……..………... 17
2.1.3.3 Dimensi Kualitas Untuk Industri Jasa ...………..…….... 18
2.1.3.4 Pengertian Kualitas Produk …….………... 18
2.1.3.5 Dimensi Kualitas Produk ……...….………. 20
2.1.4 Produk ………... 21
2.1.4.1 Klasifikasi Produk ……….……….……. 22
2.1.4.2 Porsi Produk …….………... 23
2.1.5 Menu ..………... 23
2.1.6 Pengetahuan Bahan Makanan ………... 24
2.1.6.1 Penyimpanan Bahan Makanan ………... 24
2.1.6.1.1 Cara Penyimpanan Bahan makanan Basah Secara Standar ………... 25
2.1.7 Pengembangan Produk (Modifikasi) ……….………….……. 28
2.1.7.1 Tujuan Pengembangan Produk …………...….…………... 29
2.1.7.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Produk ………..……... 29
2.1.7.4 Pengembangan, Pengujian dan Peluncuran Produk Baru …... 31
2.1.7.5 Deferensiasi Produk ……….……….….………. 32
2.1.7.6 Bentuk Pengembangan Produk …………...……….………... 33
2.1.7.7 Kategori Produk Baru ………... 33
2.1.8 Inovasi ….………... 34
2.1.8.1 Strategi Inovasi Untuk Menghadapi Persaingan …..….…….. 36
2.1.8.2 Cara Menghadapi Persaingan Pasar ………...…... 36
2.1.8.3 Analisis SWOT ….………...…….. 37
2.1.9 Kepuasan Konsumen ………...………...38
2.1.9.1 Komponen Kepuasan Konsumen ………..………..….39
2.1.9.2 Ciri-ciri Kepuasan Konsumen …………...………..… 40
2.1.9.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen ….. 40
2.1.9.4 Hasil Penelitian Terdahulu ……….. 42
2.2 Krangka Pemikiran ….………...………44
2.3 Hipotesis ……… 49
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian ………….……… 50
3.1.1 Analisis Lingkungan Objek ………. 51
31.2 Fasilitas ……… 51
3.2 Metode Penelitian ……….. 52
3.4 Populasi dan Sampel ………. 58
3.4.1 Populasi ……… 58
3.4.2 Sampel ………. 58
3.5 Teknik Sampling……..………...……... 59
3.6 Teknik Pengumpulan Data ………….………...……… 61
3.7 Teknik Pengolahan Data ………….…………..………... 62
3.7.1 Analisis Deskriptif ………... 62
3.7.2 Method of Successive Interval (MSI) ………. 63
3.8 Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen ……….. 64
3.8.1 Uji Validitas ………. 64
3.8.2 Uji Reabilitas ………... 67
3.9 Teknis Analisis Data ………. 69
3.9.1 Analisis Korelasi ………. 70
3.9.2 Uji Koefisien Determinasi ……….. 71
3.9.3 Menentukan Persamaan Regresi Linear Berganda ………. 73
3.10 Pengujian Hipotesis ……….. 74
3.10.1 Penghujian Koefisien Regresi Secara Simultan Parsial (ujif) ………… 74
3.10.2 Pengujian Koefisien Resresi Secara Parsial (uji t) ………. 75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Umum Objek Penelitian ………. 77
4.2.1 Gambaran Umum Responden ……….. 79
4.2.2 Deskripsi Jawaban Konsumen ………. 82
4.3 Analisis Korelasi ………. 105
4.3.1 Koefisien Korelasi ………. 105
4.3.2 Koefisien Determinasi ………...… 105 4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ……….. 106
4.5 Uji Hipotesis ……….. 107
4.5.1 Pengujian Hipotesis Secara Simultan Dengan Uji f ………. 107
4.5.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Dengan Uji t ………. 108 4.6 Pembahasan ……… 110
BAB V KESIMPUAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………... 112
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum
dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih
memantapkan pertumbuhan sektor pariwisata dalam rangka mendukung pencapaian sasaran
pembangunan, sehingga perlu diupayakan pengembangan produk-produk yang mempunyai
keterkaitan dengan sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor
pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor
non-migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
perekonomian negara.
Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan Bab I
Pasal 1 menyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan
daya tarik wisata. Jadi pengertian wisata mengandung unsur kegiatan perjalanan, dilakukan
secara sukarela, bersifat sementara, perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk
menikmati obyek dan daya tarik wisata.
Dengan perkembangan dunia pariwisata sekarang ini yang semakin maju dan
modern dari waktu kewaktu khususunya sudah menjadi kebutuhan yang menyeluruh dan
nyata bagi masyarakat. Mereka menggunakan kegiatan ini sebagai sarana untuk
menghilangkan kepenatan pikiran mereka dalam mengisi hari–hari libur (rekreasi). Dalam
kegiatan pariwisata itu sendiri dibutuhkan berbagai sarana penunjang salah satu diantaranya
bertujuan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada tamu sehingga dapat
menciptakan rasa nyamanan serta puasan bagi tamu. Hal ini menuntut pihak penyedia jasa
restoran untuk mencermati strategi-staregi pemasaran dalam meningkatkan jumlah
konsumen di restoran tersebut.
Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 304/Menkes/Per/89 tentang
persyaratan rumah makan maka yang dimaksud rumah makan atau restoran adalah satu jenis
usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen
dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan
penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya. Rumah makan atau biasa
disebut restoran telah menjadi suatu bisnis yang menjanjikan karena makanan adalah salah
satu kebutuhan primer bagi manusia.
Tabel 1.1
Daftar potensi restoran dan rumah makan berijin di kota Bandung tahun 2012
No Klasifikasi Jumlah Potensi
1 Restoran Talam Kencana 0
2 Restoran Talam Salaka 15
3 Restoran Talam Gangsa 126
4 Restoran Waralaba 40
5 Bar 12
6 Rumah Makan A 21
7 Rumah Makan B 103
8 Rumah Makan C 144
Sumber :Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
Salah satu unsur paduan pemasaran yang berpengaruh terhadap perilaku
pelanggan restoran adalah paduan penggelolaan produk dan promotion mix (Oktobriono,
2003). Pada dasarnya, dalam pengelolaan makanan diberbagai institusi dapat menyediakan
makanan yang berkualias tinggi, pelayanan cepat dan tepat sertaramah, fasilitas cukup dan
nyaman, serta standar kebersihan dan sanitasi yangtinggi (Mukrie, 1990). Dalam
pelaksanaan penyajian makanan yang berkualitas, seksi dapur diharapkan memiliki
orang-orang yang berkemampuan dan berkualitas dibidangnya agar sumber daya manusia yang
ada di dapur benar-benar produktif dan bermutu.
Dampak positif dari seksi dapur yang mempunyai kemampuan dan berkualitas
dibidangnya adalah dapat menciptakan suatu produk yang berkualitas. Produk merupakan
salah satu unsur untuk mewujudkan semua tujuan perusahaan dibidang makanan agar dapat
menarik minat konsumen untuk dapat datang ke restorannya karena aktivitas perusahaan
dimulai dari perencanaan produk atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Menurut Don R.Hansen dan Maryanne M. Mowen, 2001:963 bahwa kualitas
produk merupakan keseluruhan karakteristik produk atau jasa dari rancangan sampai
pengiriman produk tersebut kepelanggan sesuai dengan diharapkan tanpa melalui
pembuatan yang berulang-ulang. Tanpa memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan, itu
berarti mematikan harapan bagi perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga perusahaan
akan menghasilkan produk yang lebih rendah kualitasnya.
Peran kualitas produk sangan menentukan keinginan koneumen tersebut sehingga
2007). Kualitas produk suatu perusahaan merupakan unsur yang paling penting bagi
perusahaan untuk selalu mendapat perhatian khusus kualitas bahkan dapat dikategorikan
sebagai suatu senjata yang strategis untuk berkompetisi dengan pesaing dan memenangkan
perolehan pangsa pasar.
Dalam persaingan, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan merupakan satu hal yang sangat penting. Kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh tingkat mutu yang
diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan yang meliputi kualitas produk. Kecepatan
dalam memenuhi permintaan pasar dengan kualitas produk dan porsi produk, diharapkan
akan semakin tinggi tingkat terpenuhinya kebutuhan pelanggan yang biasa dinyatakan oleh
tingkat kepuasan pelanggan.
Makanan yang disajikan, tentu saja harus sesuai dengan jumlah atau porsi yang
telah ditentukan. Standar porsi adalah berat berbagai macam bahan makanan dalam suatu
menu yang dicantumkan dalam berat bersih. Porsi baku dapat ditentukan melalui kecukupan
makanan yang diperlukan dan persentase berat bersih bahan makanan yang dianjurkan
dalam tiap kali waktu makan serta porsi untuk tiap waktu makan (Moehyi, 1992). Menurut
Moehyi (1992), pemorsian dan distribusi makanan merupakan kegiatan kahir dalam sistem
penyelenggaraan makanan.
Setiap perusahaan menginginkan produk yang dihasilkan dapat diterima oleh
konsumen. Bahkan jika ada pesaing, produk dari suatu perusahaan ingin lebih unggul dari
pada produk yang dihasilkan perusahaan lain. Suatu perusahaan perlu mengetahui respon
konsumen atau sebaliknya. Menurut Oliver (1997) bahwa kepuasan adalah respon
pemenuhan konsumen. Ini adalah suatu penghakiman bahwa fitur produk atau jasa, atau
produk atau layanan itu sendiri, menyediakan tingkat menyenangkan konsumsi terkait
pemenuhan. Dengan kata lain, keseluruhan tingkat kepuasan tergantung dari produk yang
ditawarkan suatu perusahaan kepada konsumen/pelanggan.
Salah satu upaya untuk memuaskan konsumen adalah yang berkaitan dengan
produk yang disediakan disuatu restoran dengan rasa yang enak, menarik, rekstur bagus,
menjadi salah satu sasaran setiap restoran untuk dapat menciptakan produk tersebut yang
bertujuan untuk menarik para calon konsumen agar datang ke restoran terkait dan pada
akhirnya akan memberikan rasa puas kepada konsumen sehingga respon dari konsumen
tersebut sangat baik terhadap suatu restoran.
Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, mendorong sebagian besar
pelakunya untuk terus mengembangkan produk (modifikasi). Hal itulah yang melatar
belakangi restoran Selasih 2 Bandung untuk menciptakan modifikasi produk dalam bisnis
usahanya. Dengan melakukan pengembangan produk, baik yang berbasis dari produk yang
sudah ada ataupun produk baru diharapkan dapat menciptakan produk yang lebih berkualitas
dan bermutu sehingga lebih menarik minat konsumen dengan respon dan penilaian yang
Tabel 1.2
Data Jumlah Konsumen di Restoran Selasih 2 Bandung
Tahun / Bulan
Data Pra Penelitian Dari Pihak Restoran Selasih 2 Bandung (2013)
Berdasarkan table 1.2 diatas, menunjukan bahwa jumlah konsumen di restoran
Selasih 2 Bandung mengalami penurunan jumlah konsumen dari bulan September 2012
sampai Februari 2013. Pada bulan September 2012 jumlah konsumen sebanyak 14,043
orang sedangkan pada bulan februari 2013 jumlah konsumen di restoran Selasih 2 Bandung
mengalami penurunan menjadi 9,223 orang konsumen. Dengan demikian, telah terjadi
penurunan jumlah konsumen sebanyak 4,820 orang.
Dengan modifikasi, para konsumen tentunya akan merasakan makanan dengan
warna berbeda dan lebih menarik minat. Selain banyaknya aneka menu makanan yang
ditawarkan di Selasih 2 dari mulai menu lokal sampai internasional seperti European,
Chinese/seafood, Japanese, dan banyak lagi yang lainnya semua kalangan khususnya
kalangan pelajar/mahasiswa baik kalangan menengah kebawah sampai menengah keatas
pun dapat datang untuk menyantap berbagai menu tersebut. Berikut adalah salah satu menu
restoran favorit di Selasih 2 Bandung dari appetizer sampai dessert, yaitu :
1. Salad Selasih (appetizer) Oktober
September November Desember Januari Februari
12.754
Menu appetizer ini terbuat dari tettuce, paprika, timun Jepang, keju, smoked beef, dan
telor rebus lalu kemudian dihidangkan dengan disiram throusand island.
2. Sop Selasih (soup)
Menu sop ini terbuat dari kembang kol, jamur merang, wortel, bawang daun, sosis dan
ayam suir.
3. Sirloin Steak (main course)
Menu main course ini terbuat dari daging sapi has luar 120 gr, lalu marinate dengan
salad oil, dan ditambak mire poix (wortel, bawang bombai, bawang daun, bawang
putih). Dalam penyajiannya, ditambah sayuran (kentang goring 40 gr, wortel 20 gr,
buncis 20 gr, dan disiran dengan sauce barbeque/mushroom/black pepper.
4. Pancake Srikaya (dessert)
Menu dessert ini terbuat dari terigu, telor, susu bubuk, vanelli, kemudian adonan
dikukus sampas matang dan disiram dengan cream srikaya.
5. Soft Drink Float
Menu soft drink float ini terbuat dari campuran sprite, fanta, coca cola, kemudian
ditambah ice cream.
Mengapa Selasih 2 menjadi salah satu restoran yang banyak dikunjungi
konsumen ?
Selain faktor rasa dan banyaknya menu lokal serta internasional, faktor
pendukung lain adalah tempat yang cukup luas dan nyaman serta harga dari menu yang
disajikan Selasih 2 sangat terjangkau (murah) oleh semua kalangan khususnya kalangan
menengah kebawah khususnya oleh kantung para pelajar dan mahasiswa/i, karena Selasih 2
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka penulis berminat
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk dan Porsi Produk
Terhadap Kepuasan Konsumen Di Restoran Selasih 2 Bandung”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didefinisikan rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di restoran Selasih 2
Bandung ?
2. Apakah standar porsi dari suatu produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di
restoran Selasih 2 Bandung ?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisis
dan menginterprestasikannya. Hasil dari penelitian ini akan penulis gunakan untuk bahan
penyusunan skripsi sebagi salah satu syarat dalam menempuh gelar sarjana (S1). Adapun
tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen di restoran
Selasih 2 Bandung.
2. Untuk mengetahui pengaruh standar porsi produk terhadap kepuasan konsumen di
restoran Selasih 2 Bandung.
Penelitian ini mempunyai dua kegunaan yang masing-masing berbeda satu
dengan lainnya, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis adalah sebagai berikut :
1.3.2.1 Kegunaan Teoritis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat berguna dalam bidang Ilmu
Kepariwisataan tentang Kualitas Produk dan Porsi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen
Di Restoran Selasih 2 Bandung serta dapat berguna sebagai bahan kajian lebih lanjut
mengenai Kualitas Produk dan Porsi Produk.
1.3.2.2 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis berkaitan dengan perusahaan terkait dan bisa berguna sebagai
bahan masukan dalam meningkatkan Kualitas Produk dan Porsi Produk serta dapat
diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna untuk bahan informasi bagi :
1. Restoran Selasih 2 Bandung, agar dapat memberikan kontribusi positif sebagai dasar
kebijakan serta evaluasi kualitas produk dan porsi produk sehingga dapat memberikan
pengaruh terhadap kepuasan konsumen dan keuntungan bagi restoran Selasih 2
Bandung.
2. Dinas Pariwisata, untuk dapat memberikan masukan dan mengambil kebijakan dalam
sektor pariwisata di Kota Bandung.
3. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan pelajaran serta wawasan
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Objek Dan Subjek Penelitian
Penelitian yang akan diambil ataupun diteliti berada dilokasi Bandung Tengah
tepatnya terletak di Jl. Cikutra Baru No. VI / 34 Bandung. Alasan peneliti mengambil
restoran Selasih 2 Bandung sebagai objek penelitian adalah karena berdasarkan survei pra
penelitian, diperoleh data bahwa restoran Selasih 2 Bandung ingin mengetahui respon
konsumen terhadap produk yang disediakan. Pada penelitian ini, yang dijadikan sebagai
responden adalah para konsumen yang datang ke restoran tersebut. Restoran Selasih 2
Bandung adalah restoran dengan nuansa design yang cocok untuk semua kalangan
khususnya kalangan muda dan telah dikenal luas oleh masyarakat karena berbagai jenis
hidangan yang disediakan dari mulai hidangan Indonesia, European, Chinese/Seafood,
Jepang, Italia, dan Timur Tengah.
Selasih 2, mempunyai visi dan misi yaitu berusaha menciptakan tempat makan
serta bisa untuk bersantai yang di kota Bandung. Tujuan dari visi dan misi tersebut adalah
agar Selasih 2 bisa memberikan jasa makanan kepada semua kalangan, membangun atau
menjadi rumah makan favorit serta bisa memberikan kontribusi bagi pekerja. Dalam
menghadapi persaingan, Selasih 2 mempunyai strategi untuk dapat menghadapi persaingan
tersebut, yaitu dengan menjaga rasa dari semua menu yang disajikan, mengganti setiap
menu-menu yang kurang memuaskan bagi konsumen, menjaga kualitas makanan dan harga
dari makanan tersebut terjangkau oleh semua kalangan, serta menjaga tempat agar selalu
Selasih 2 mempunyai tenaga kerja sebanyak 60 pegawai tetap. Jumlah
keseluruhan untuk pegawai, dapat bertambah ketika Selasih 2 terdapat event dan pada bulan
ramadhan atau bahkan dihari weekandpun Selasih 2 harus menambah jumlah karyawan
akibat melonjaknya jumlah konsumen.
Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu dua variabel independen dan variabel dependen. Masalah yang akan diteliti yakni yang berkaitan dengan “Kepuasan
Konsumen” yaitu “Pengaruh” merupakan variabel bebas (X) yang terdiri atas “Kualitas
Produk” (X1), “Porsi Produk” (X2), dan “Terhadap” menjadi variabel terikat (Y) yaitu
“Kepuasan Konsumen”.
3.1.1 Analisis Lingkungan Objek
A. Faktor Interal
1. Tingkat kebersihan
2. Kenyamanan
3. Pelayanan prima
4. Luas (tempat duduk banyak)
5. Sejuk (banyak pepohonan)
B. Faktor External
1. Tingkat kebersihan
2. Suasana
3. Luas (parking area)
3.1.2 Fasilitas
Fasilitas di restoran Selasih 2 adalah :
2. Mushola
3. Toilet
4. Free Internet
5. Parking Area
3.2 Metode Penelitian
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2011:1) dalam bukunya statistik untuk penelitian
mengemukakan bahwa penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian merupakan cara ilmiah, berarti
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiris, dan sistematis.
Data yang diperoleh oleh penelitian itu mempunyai kriteria tertentu yaitu, harus valid,
reliabel, dan obyektif. Sebuah penelitian, pada umumnya perlu menetapkan suatu metode
penelitian yang akan dipakai yang bertujuan untuk mempermudah langkah-langkah
penelitian sehingga masalah dapat diselesaikan dengan baik.
Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasillnya. Secara umum data
yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia. Metode penelitian ini lebih menekankan
pada pengaruh “Kualitas Produk” dan “Porsi Produk” terhadap “Kepuasan Konsumen”
dengan data yang diperlukan. Metode yang digunakan adalah deskriptif verifikatif yakni
teknik mengevaluasi data.
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2011:29) dalam bukunya statistik untuk penelitian
mengemukakan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel
berlaku untuk umum. Pada statistik desktiptif ini, akan dikemukakan cara-cara penyajian
data, dengan table biasa maupun distribusi frekuensi; grafik garis maupun batang; diagram
lingkaran; pictogram; penjelasan kelompok melalui modus, median, mean, dan variasi
kelompok melalui rentang dan simpangan baku.
3.3 Operasional Variabel
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek,
yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan yang
lain (Hatch dan Farhady, 1981). Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah
konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Menurut Kidder (1981) menyatakan
bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik
kesimpulan dirinya.
Menurut Y.W Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau
serenteristik-serenteristik yang oleh peneliti dimanupulasikan, dikontrol atau dioservasi
dalam suatu penelitian. Sedang Direktorat Pendidikan Tinggii Depdikbud menjelaskan
bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian. Dari kedua pengerian tersebut dapatlah dijelaskan bahwa variabel
penelitian itu meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan
diteliti.
Variabel dalam sesuatu penelitian ditentikan oleh landasan teoritisnya, dan
ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Karena itu apabila landasan teoritisnya berbeda,
variabel-variebel penelitiannya juga akan berbeda. Jumlah variabel yang dijadikan objek
sesuatu rancangan penelitian, akan melibatkan variabel-variabel yang makin sedikit
jumlahnya, dan sebaliknya.
Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel yang menjadi kajian antara lain :
a. Pengaruh Kualitas Produk dan Porsi Produk sebagai variabel bebas (independent
variabel). Variabel Bebas (Independen Variabel) adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi penyebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
b. Kepuasan Konsumen sebagai variabel terikat (dependent variabel). Variabel terikat
(Variabel Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Independen Variabel). Operasional tersebut dapat ditabelkan
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Teori Konsep Empirik Konsep Analitik Skala
Kualitas
- Performance - Tampilan Produk Ordinal
Porsi
- Desain Penyajian Ordinal
- Bentuk Penyajian Ordinal
- Popularitas
Produk
(Perceived of
Quality)
3.4Populasi Dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2011:61) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti itu.
Menurut (Santoso & Tjiptono, 2002, 79) populasi merupakan sekumpulan orang
atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk
masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan
dengan jelas sebelum penelitian dilakukan. Menurut Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps.,
(1994:107) populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek satuan-satuan/individu-individu
yang karakteristiknya hendak digunakan. Satuan-satuan/karakteristik-karakteristik ini
disebut unit analisis. Keterangan-keterangan (karakteristik) yang dikumpulkan dari unit
analisis membentuk suatu data statistik. Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi
dalam penelitian ini adalah konsumen di restoran Selasih 2 Bandung.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2011:62), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimilik oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Menurut Suharsimi
pengambilan sampel ditentukan dengan Convinience Sampling yaitu pengambilan sampel
responden dari sampel/orang/konsumen, yang mudah ditemui dilokasi penelitian.
3.5 Teknik Sampling
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2011:63) dalam bukunya statistik untuk penelitian
mengemukakan bahwa teknik sampling merupakan teknik. Untuk menentukan sample
dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Menurut margono
(2004: 125) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik sampling adalah cara untuk
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan
sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang representatif.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probility
sampling dengan teknik insidental yaitu teknik penentuan sample berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2011:67).
Penentuan ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin
Husain Umar (dalam Hairunnisa, 2009:57) sebagai berikut :
n =
Keterangan :
n = Ukuran sampel e = Persentasi kelonggaran ketidakpastian (10%)
N = Ukuran populasi N
Tingkat kelonggaran yang digunakan 10% (0,10) atau dapat disebut tingkat
keakuratannya sebesar 90% (0,90), sehingga sampel dapat diambil untuk mewakili populasi
adalah 437 orang per 1 Juli – 20 Juli 2012 yang diperoleh dari sumber Selasih 2 Bandung,
Juli 2012.
n =
n =
n =
n =
n =
= 81,378026 ~ 81
Jadi sampel yang diambil sebanyak 81 orang responden. Untuk meningkatkan
kelayakan mengingat yang menjadi responden adalah konsumen, maka sampel menjadi 100
responden.
N
1 + N (e)2
437
1 + 437 (0,10)2
437
1 + 437 (0.01)
437
1+ 4,37
437
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Faktor penting dalam pengumpulan data yang perlu diperhatikan adalah populasi
dan sampel. Pada penelitian ini, tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. Observasi, adalah kegiatan pengamatan secara langsung terhadap perusahaan Selasih 2
dengan menggunakan tehnik wawancara, observasi tentang masalah yang yang dimiliki,
serta data-data apa saja yang dibutuhkan.
2. Wawancara, merupakan mengumpulan data yang dilakukan dengan tehnik tanya jawab
secara langsung dengan perusahaan Selasih 2 berdasarkan daftar pertanyaan yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu.
3. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran beberapa pertanyaan
tertulis yang bersifat tertutup kepada responden yang akan kita pilih atau tetapkan
menjadi sampel penelitian dengan tujuan agar data yang terkumpul dapat diteliti lebih
dalam sehingga dapat memudahkan proses analisa serta mengetahui pendapat atau
tanggapan dan respon responden mengenai kualitas produk dan porsi produk di restoran
Selasih 2.
4. Studi Dokumentasi, yaitu studi yang digunakan dengan tujuan untuk mencari dan
memperoleh informasi atau variabel-variabel berupa catatan-catatan, laporan-laporan
serta dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
5. Internet, yaitu sarana yang digunakan sebagai tambahan untuk mencari data yang
3.7 Teknik Pengolahan Data
3.7.1 Analisis Deskriptif
Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuisioner terkumpul, langkah
selanjutnyaadalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasill tersebut dapat dilihat
apakah terdapat hubungan antara variabel Kualitas Produk (X1), Porsi Produk (X2) dan
Kepuasan Konsumen (Y). dalam mengolah data ini, prosedur yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
1. Menyusun data. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa lembar jawaban yang
telah diisi oleh responden. Dalam hal ini, kelengkapan jawaban untuk menentukan layak
tidaknya lembar jawaban tersebut untuk diproses lebih lanjut.
2. Menghitung bobot nilai dengan skala Semantik dengan ukuran ordinal. Artinya yang
diteliti mempunyai lima pilihan jawaban.
3. Rekapitulasi nilai angket variabel Kualitar Produk (X1), Porsi Produk (X2) dan Kepuasan
Konsumen (Y).
4. Analisis data. Menentukan kedudukan variabel Kualitas Produk (X1), Porsi Produk (X2)
dan Kepuasan Konsumen (Y) yang divisualisasikan dalam bentuk “skor ideal” dengan
langkah-langkah berikut ini :
a. Menghitung skor total terendah dan skor total tertinggi dari bobot instrument sebagai
berikut:
1. Skor terendah = SR x JB x JR
2. Skor tertinggi = ST x JB x JR
SR = Skor terendah
ST = Skor tertinggi
JB = Jumlah butur pertanyaan
JR = Jumlah responden
b. Menghitung rentang dengan cara mengurangkan skor tertinggi dengan skor terendah
kemudian hasillnya dibagi lima.
c. Menentukan ukuran sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah.
d. Membuuat parameter untuk criteria sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah.
e. Membandingkan skor total tiap variabel dengan parameter diatas untuk memperoleh
gambaran variabel Kualitas Produk (X1), Porsi Produk (X2), dan Kepuasan Konsumen
(Y).
3.7.2 Method of Successive Interval (MSI)
Penelitian ini menggunakan data ordinal, maka semua data yang terkumpul
terlebih dahulu akan di transformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of
Successive Interval (MSI). Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Mengkitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasill jawaban responden
setiap pertanyaan.
2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan
proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah
3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi
kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
4. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan
jawaban.
5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap puluhan jawaban melalui persamaan
berikut :
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan
pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan persamaan
yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.
3.8 Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen
Dengan menggunakan instrument yang valid dan reabel dalam pengumpulan data,
maka diharapkan hasill penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi, intrumen yang valid
dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan hasill penelitian yang valid dan reliabel.
3.8.1 Uji Validitas
Validitas menurut Sugiyono (2007; 363) merupakan derajat ketepatan antara data
yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.. Uji
validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuisioner yang disebar. Dalam uji
validitas digunakan metode Koefisien Korelasi Product Moment. Menurut Sugiyono
(2009:228) teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan (Dencity at Lower Limit) - (Dencity at Upper Limit)
hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rata-rata,
dan sumber dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Rumusnya adalah :
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total
x = Jumlah skor dalam distribusi X
y = Jumlah skor dalam distribusi Y
2x = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
2y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
n = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas item instrument adalah sebagai berikut :
1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika r hitung > r table.
Tabel 3.2
Uji Validitas Kualitas Produk dan Porsi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen di
Restoran Selasih 2 Bandung
No Indikator Kualitas Produk rhitung rtabel Keterangan
1. Tanggapan Anda terhadap kualitas
produk direstoran Selasih 2 Bandung.
0,413 0,3248 Valid
2. Kualitas produk di restoran Selasih 2
Bandung sesuai dengan harapan Anda.
0,431 0,3248 Valid
No Indikator Porsi Produk rhitung rtabel Keterangan
1. Standar porsi produk direstoran Selasih
2 Bandung.
0,419 0,3248 Valid
2. Tampilan (texture) porsi suatu
produkdi restoran Selasih 2 Bandung.
0,484 0,3248 Valid
3. Tingkat kematangan produk yang
dihasillkan di restoran Selasih 2
Bandung.
0,419 0,3248 Valid
4. Desain penyajian produk yang
dihasillkan restoran Selasih 2 Bandung
0,423 0,3248 Valid
5. Citra produk di restoran Selasih 2
Bandung.
6. Tanggung jawab Selasih 2 Bandung
terhadap produk yang dihasillkan.
0,410 0,3248 Valid
No Indikator Kepuasan Konsumen rhitung rtabel Keterangan
1. Tampilan dan desain produk di
Restoran Selasih 2 sesuai dengan
harapan Anda.
0,777 0,3248 Valid
2. Tanggapan Anda terhadap standar
porsi suatu produk di Restoran Selasih
2.
0,794 0,3248 Valid
3. Tanggapan Anda terhadap penyajian di
restoran Selasih 2 Bandung.
0,856 0,3248 Valid
4. Pandangan Anda terhadap pelayanan
yang diterapkan Selasih 2 Bandung.
0,743 0,3248 Valid
Sumber: Hasill Olahan Data (2013)
3.8.2 Uji Reabilitas
Reabilitas adalah menunjukan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut
sudah baik. Reabilitas ini menunjukan tingkat keterandalan tertentu. (Suharsimi
Arikunto:2002). menurut Sugiyono (2007; 364) dikatakan,”reliabilitas berkenaan dengan
derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan.”
Pada uji reabilitas menggunakan Alpha Ccroncbach, fungsinya untuk mengetahui
pengaruh dari masing-masing variabel independent dan dependen. Jika suatu instrument
Sugiyono (2009:365) bahwa pengujian teknik Alpha Croncbach dilakukan untuk jenis data
interval/essay. Karena instrumen dari penelitian ini menggunakan jenis data interval dan
essay maka rumus yang digunakan adalah Alpha Cronbach yaitu sebagai berikut :
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2Sedangkan rumus varians lainnya adalah sebagai berikut :
N = Jumlah responden
Keputusan pengujian reabilitas item instrumen, adalah sebagai berikut :
1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan jika r hitung > r tabel.
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan jika r hitung < r tabel.
Tabel 3.3
Hasill Pengujian Reabilitas Kualitas Produk dan Porsi Produk Terhadap
Kepuasan Konsumen di Restoran Selasih 2 Bandung
Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
Kualitas Produk (X1) 0,386 0,3248 Valid
Porsi Produk (X2) 0,813 0,3248 Valid
Kepuasan Konsumen (Y) 0,788 0,3248 Valid
Sumber: Hasill Olahan Data (2013)
3.9Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan bersifat ordinal dan interval dengan
menggunakan teknik analisis regresi linier ganda, karena variabel yang diteliti lebih dari
satu. Perhitungan dilakukan dengan bantuan SPSS dan perhitungan manual. Menurut Prof.
Dr. Sugiyono (2011:275) dalam bukunya statistika untuk penelitian menjelaskan bahwa
analisis regresi linear ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).
Maka dari itu penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan skala
pengaruh variabel penelitian Kualitas Produk (X1) dan Porsi Produk (X2) terhadap
Kepuasan Konsumen (Y). Dari hasill tabulasi data tersebut, maka diterapkanlah persamaan
regresi untuk dua prediktor, yaitu :
Dimana :
Y = Kepuasan Konsumen
a = Konstanta
b1,2 = Koefisien
X1 = Kualitas Produk
X2 = Porsi Produk
Skala pengukuran semantik yaitu metode penulisan yang disusun dengan
menggunakan rangkaian kata sifat yang bertentangan (bipolar) serta memiliki unsur evaluasi
potensi unsur aktivitas. Dalam kerangka skala beda semantik, skoring dapat dilakukan
dengan menggunakan empiris yaitu meneliti analisis faktor/konvensi, yaitu skor ditetapkan
sendiri oleh peneliti.
3.9.1 Analisis Korelasi
Menurut Mohamad Nazir (2005:450) korelasi merupakan derajat atau tingkat
hubungan antara dua variabel. Jika nilai-nilai suatu variabel menarik sedangkan nilai-nilai
variabel menutun, maka kedua variabel tersebut mempunyai korelasi negatif. Sebaliknya,
jika nilai-nilai suatu variabel menaik dan diikuti pula dengan menaiknya nilai variabel lain,
atau menurunnya nilai suatu variabel dan dikuti pula dengan turunnya, kedua variabel
Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan X dan Y
disebut koefisien korelasi (r) nilai koefisien paling sedikit -1 dan paling besar 1 (-1 < r < 1)
artinya jika :
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekat 1, hunbungan sangat kuat dan
positif).
r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat
dan negatif).
r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
Rumus yang digunakan dalam analisis korelasi ini yaitu korelasi Pearson, yaitu
sebagai berikut :
Menurut Sugiyono (2010:231) dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang
disebut dengan koefisien determinasi yang besarnya adalah kuadrat dari koefiien korelasi
(r2). Koefisien ini disebut koefisien penentu karena varians yang terjadi pada variabel
dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen.
Koefisien determinasi juga digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi X
terhadap naik turunnya nilai Y. koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi.
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentasi pengaruh yang terjadi dari
variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi 0 > r2 > 1
Koefisien Determinasi = r2 x 100%
Sugiyono, (2010:231)
Menurut Sugiyono (2010:231) dalam analisis korelasi bahwa Koefisien
determinasi uji r2 merupakan proporsi atau persentase dari total variasi Y yang dijelaskan
oleh garis regresi. Koefisien regresi merupakan angka yang menunjukan besarnya derajat
kemampuan atau distribusi variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel
terikat didalam fungsi yang bersangkutan. Besar nilai r2 diantara nol dan satu maka (0 < r2 <
1) dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika nilai r2semakin mendekati angka 1, maka model tersebut baik dan tingkat kedekatan
antara variabel bebas dan terikat semakin dekat pula.
2. Jika nilai r2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antar variabel bebas dengan
variabel terikat tidak mendekati.
Menurut Sugiyono (2010:231) untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan
pengaruh, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Table 3.4
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
0,000 - 0,199
0,200 – 0,399
0,400 – 0,599
0,600 – 0,799
0,800 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
(Sumber: Sugiyono, 2010:231)
3.9.3 Menentukan Persamaan Regresi Linear Berganda
Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear
berganda karena variabel yang diteliti adalah lebih dari satu variabel independen. Analisis
regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila
nilai variabel independen dimanipulasi/dirubah atau dinaik-turunkan. Manfaat dari
hasillanalisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan turunnya variabel
dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak.
Regresi ganda digunakan oleh peneliti karena peneliti bermaksud meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila kedua variabel indepanden
sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda
akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 (Sugiyono 2010:275).
Nilai yang didapat dari analisis regresi linear berganda ini biasanya dalam bentuk
persamaan. Persamaan tersebut kemudian dapat menjelaskan bagaimana naik turunnya nilai
X1 dan X2 dapat mempengaruhi nilai Y. pada dasarnya, hasill akhir dari analisis ini adalah
dapat dihitung nilai pengaruhnya dengan koefisien determinasi, sehingga bisa menjawab
hipotesis yang diajukan.
Variabel yang akan dianalisis yaitu variabel independent Kualitas Produk (X1)
dan Porsi Produk (X2) terhadap variabel dependen Kepuasan Konsumen (Y). Persamaan
yang digunakan dalam analisis regresi linear berganda adalah :
Y = β 0 + β 1 X1+ β 2 X2
Dimana :
Y = Kepuasan Konsumen
X1 = Kualitas Produk
X2 = Porsi Produk
β 0 = Konstanta
β 1 =Koefisien regresi variabel X1
3.10 Pengujian Hipotesis
Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable yaitu
Kualitas Produk (X1) dan Porsi Produk (X2), sedangkan dependent variable adalah
Kepuasan Konsumen (Y). Dengan memperhatikan karakteristik dari setiap variabel yang
akan diuji, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t (parsial) dan
menggunakan uji F (simultan).
Hipotesis di uji juga dengan uji Fhitung dengan rumus :
(Sugiyono, 2010:235)
Keterangan :
R = Nilai koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variable independen (bebas)
n = Jumlah anggota sampel
a. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh antara
Kualitas Produk dan Porsi Produk terhadap Kepuasan Konsumen.
b. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh
antara Kualitas Produk dan Porsi Produk terhadap Kepuasan Konsumen.
3.10.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (uji t)
Uji signifikansi yang berfungsi apabila mencari koefisien korelasi antara variabel
X1 dan Variabel X2 terhadap variabel Y dengan membandingkan thitung dan ttabel. Pengujian
signifikan koefisien korelasi dengan menggunakan uji t yang rumusnya adalah sebagai
Dimana :
t = thitung atau nilai ttabel
r = Nilai koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
untuk menerima atau menolak hipotesis adalah :
1. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya Kualitas Produk (X1)
dan Porsi Produk (X2) tidak berpengaruh positif terhadap Kepuasan Konsumen (Y).
2. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Kualitas Produk (X1)
dan Porsi Produk (X2) secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh positif terhadap
Kepuasan Konsumen (Y).
Taraf kesalahan 0,010 dengan menggunakan derajat dk = (n-2) serta dilakukan
dengan uji satu pihak, yaitu pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam
pangambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :
1. HO : β < 0, artinya tidak dapat pengaruh posotif antara Kualitas Produk dan Porsi
Produk terhadap kepuasan konsumen.
2. Ha : β > 0, artinya terdapat pengaruh positif antara Kualitas Produk dan Porsi Produk
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta pengujian hipotesis yang
bermaksud untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk dan Porsi Produk Terhadap
Kepuasan Konsumen Di Restoran Selasih 2 Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kualitas Produk di restoran Selasih 2 Bandung sangat baik, sehingga mempengaruhi
Kepuasan Konsumen. Artinya, Semakin tinggi kualitas suatu produk di restoran Selasih 2
Bandung, maka konsumen yang datang semakin puas terhadap produk tersebut.
2. Porsi Produk di restoran Selasih 2 Bandung cukup memadai, sehingga mempengaruhi
kepuasan konsumen. Artinya, semakin sesuai harapan konsumen terhadap porsi dari
suatu produk, maka konsumen semakin puas dengan porsi dari produk tersebut.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan diuraikan dalam kesimpulan
diatas, penulis mempunyai beberapa saran mengenai Kualitas Produk dan Porsi Produk
yang mungkin dapat menjadi pertimbangan untuk lebih meningkatkan Kepuasan Konsumen
di restoran Selasih 2 Bandung, yaitu sebagai berikut :
1. Kualitas produk secara keseluruhan baik dan memuaskan bagi para konsumen. Untuk
lebih memuaskan para konsumen, kualitas produk harus lebih ditingkatkan dari segi
performance, features (fitur), realiability (reabilitas), estetika, persepsi atas kualitas
produk agar konsumen yang datang bukan hanya puas terhadap suatu produk, akan tetapi
memperhatikan penampilan makanan, warna makanan, kekhasan makanan, tingkat
kebersihan produk yang dihasilkan, tingkat kematangan yang dihasilkan, dan rasa makan.
Dengan rasa puas dan melebihi harapan, bukan tidak mungkin konsumen akan
menjadikan restoran Selasih 2 Bandung sebagai rumah kedua untuk sejenak melepas
penat dengan menyantap hidangan yang disediakan.
2. Porsi produk dari setiap makanan di restoran Selasih 2 Bandung sangat sesuai dengan
harapan konsumen. Artinya, konsumen yang datang merasa puas terhadap porsi produk
di restoran Selasih 2 Bandung. Untuk meningkatkan kepuasan konsumen, Selasih 2
Bandung dianjurkan menambah jumlah porsi produk (ukuran porsi produk). Hal ini
dilakukan karena porsi produk yang disediakan restoran Selasih 2 Bandung agar dapat
bersaing dengan restoran lain mengingat banyak saingan yang menggunakan cara yang
sama dan dapat meningkatkan kepuasan konsumen terhadap porsi produk yang di
DAFTAR PUSTAKA
Sugiono, 2011. Statistik untuk penelitian. Alfabeta, Bandung.
Sunyoto, Suyanto. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: Caps.
Undang-undang Nomor 9. 1990. Pariwisata. www.geogle.com. Diakses pada 17
Juni 2012.
Undang-undang Nomor 10/2009. Kepariwisataan. www.geogle.com. Diakses
pada 17 Juni 2012.
Edquist. 2001, 1999. Inovasi. www.geogle.com. Diakses pada 17 Juni 2012.
Rosenfeld, 2002. Inovasi. www.geogle.com. Diakses pada 17 Juni 2012.
Mitra, 2001 dan The British Council. 2000. Inovasi. www.geogle.com. Diakses
pada 17 Juni 2012.
Peter F. Drucker. Innovation and Entrepreneurship. Inovasi. www.geogle.com.
Diakses pada 17 Juni 2012.
Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar. 2000: 46-47. Pariwisata.
www.geogle.com diakses pada 18 Juni 2012.
Mentri kesehatan RI Nomor 304/Menkes/Per/89. Restoran. www.geogle.com.
Diakses pada 18 Juni 2012.
Marsum. 2000. Restoran dan Klasifikasi Restoran. www.geogle.com diakses pada
18 Juni 2012.
Torsina. 2000. Jenis-jenis restoran. www.geogle.com diakses pada 18 Juni 2012.
Goetch dan Davis. 1995. Kualitas. www.geogle.com. Diakses pada 18 Juni 2012.
American Society For Quality yang dikutip oleh Heizer & Render (2006:253).
Kualitas. www.geogle.com. Diakses pada 18 Juni 2012.
Mukrie. 1990. Kualitas makanan. www.geogle.com. Diakses pada 18 Juni 2012.
Djaslim Saladin dan Yevis Oesman (2002:71). Produk. www.geogle.com. Diakses
pada 18 Juni 2012.
Djaslim Saladin dan Yevis Oesman (2002:71). Klasifikasi produk.
www.geogle.com. Diakses pada 18 Juni 2012.
Moehyi. 1992. Standar porsi. www.geogle.com. Diakses pada 18 Juni 2012.
Moehyi. 1992. Persian dan distribusi. www.geogle.com. Diakses pada 18 Juni
2012.
Mentri kesehatan RI Nomor 772 Menkes/per/IX/1999. Pengertian bahan
tambahan. www.geogle.com. Diakses pada 19 Juni 2012.
Cross. 1994. Pengertian pengembangan produk. www.geogle.com. Diakses pada
19 Juni 2012.
Swastha. 1997;187. Faktor yang mempengaruhi pengembangan produk.
www.geogle.com. Diakses pada 19 Juni 2012.
Booz, Allen & Hamilton. Enam kategori produk baru. www.geogle.com. Diakses
pada 19 Juni 2012.
Prawiramidjaya. 1994:94. Bentuk pengembangan produk. www.geogle.com.
Diakses pada 19 Juni 2012.
Tidd Joe, Jhon Bessant, and Keith Pavitt. 2005. Managing innovation: Integrating
Technological, Market and Organizational Change, 3rd Ed. USA: John Wiley &
Oliver. 1997. Kepuasan. www.geogle.com. Diakses pada 19 Juni 2012.
Philip Kotler. 2000. Principle Of Marketing 7 e. Kepuasan konsumen.
www.geogle.com. Diakses pada 20 September 2012.
Gaspers (dalam Nasution, 2005). Kepuasan konsumen. www.geogle.com. Diakses
pada 20 September 2012.
Kotler, 2000. Ciri-ciri kepuasan konsumen. www.geogle.com. Diakses pada 20
September 2012.
Giese 7 Cote, 2000. Komponen kepuasan. www.geogle.com. Diakses pada 20
September 2012.
Lupiyoadi, 2001. Faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
www.geogle.com. Diakses pada 20 September 2012.
Davis Aaker. 1985:225. Teori respon kognitis. www.geogle.com. Diakses pada 20
Juni 2012.
Simamora. 2003:126. Dimensi respon. www.geogle.com. Diakses pada 20 Juni
2012.
Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd. 2005, p.322. dimensi kualitas produk.
www.geogle.com. Diakses pada 25 September 2012.
Garvin. 1996. Kualitas pada industri jasa. www.geogle.com. Diakses pada 25 Juni
2012.
Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen. 2001:963. Kualitas produk.
www.geogle.com. Diakses pada 25 September 2012.
Beardenetal. 1995. Kualitas produk. www.geogle.com. Diakses pada 25
Sumamo dan Sitawati. 2007. Kualitas produk. www.geogle.com. diakses pada 25
September 2012.
Rodhiah. 2007. Kualitas produk. www.geogle.com. Diakses pada 25 September
2012.
Kotler. 2003:408. Tingkatan produk. www.geogle.com. Diakses pada 25