• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis data dalam penelitian ini terbagi dalam dua tahap pengolahan, yang pertama adalah pengolahan nilai pre-ttest dan yang kedua adalah pengolahan skor skala sikap dan skor skala motivasi. Dari kedua tahap tersebut meliputi tiga ruang lingkup, yaitu kemampuan bahasa Inggris siswa (listening dan speaking), sikap siswa terhadap pelajaran bahasa Inggris, dan motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris. Ketiga ruang lingkup tersebut adalah terkait dengan siswa yang mengalami problema belajar bahasa Ingris.

Tahap-tahap analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pengolahan data pre-test.

Data nilai pre-test terdiri dari tiga bagian, yaitu nilai listening, speaking, sikap siswa dan motivasi belajar siswa. Pengolahan nilai listening dan speaking yaitu dengan cara meng-entry-kan nilai yang diperoleh siswa kedalam tabel excel. Setelah semua nilai terisi dilakukan penjumlahan kesamping per individu dan kemudian menjumlah skor secara kelompok.

Berikutnya pengolahan nilai sikap siswa dan motivasi belajar siswa di hitung dengan menggunakan excel. skor sikap dan motivasi di-entry-kan kedalam tabel yang sudah dibuat dengan patokan skor yang sudah ditetapkan sebelumya yaitu dengan menggunakan rentang skor nol sampai empat. Setelah skor siswa lengkap diisikan ke dalam tabel maka selanjutnya menjumlahkan skor tiap siswa dan kemudian menjumlahkan skor secara keseluruhan.

Pengolahan posttest meliputi tiga ligkup skor yaitu, kemampuan bahasa Inggris, sikap siswa dan motivasi belajar siswa. Caranya sama yaitu diolah dengan menggunakan excel seperti pada pengolahan pre-test. Skor posttest yang sudah di-entry-kan ke dalam tabel kemudian dijumlahkan per siswa dan kemudian dijumlahkan secara keseluruhan.

3. Untuk menguji perbedaan dua data berpasangan yaitu pre-test dan posttest maka peneliti menggunakan pengujian Wilcoxon. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Memberi harga mutllak pada setiap selisih pasangan data (x-y). Harga mutlak diberika dari yang terkecil hingga yang terbesar atau sebaliknya. Harga mutlak terkecil diberi nomor urut ranking 1, kemudian selisih yang berikutnya diberikan nomor urut atau ranking 2 dan seterusnya. b. Setiap selisih pasangan (x-y) diberikan tanda positif dan negatif. c. Hitunglah jumlah ranking yang bertanda positif dan negatif.

d. Selisih tanda ranking yang terkecil atau sesuai denganarah hipotesis, diambil sebagai harga mutlak dan diberi huruf J. Harga mutlak yang terkecil atau J dijadikan dasar untuk pengujian hipotesis dengan melakukan perbandingan dengan tabel yang dibuat khusus untuk uji Wilxocon.

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Siswa yang mengalami problema belajar bahasa Inggris dapat dimaksimalkan kemampuan bahasa Inggrisnya dengan menggunakan pendekatan TPR

2. Sikap siswa yang mengalami problema belajar bahasa Inggris dapat dikembangkan menjadi lebih baik setelah siswa mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan TPR.

3. Motivasi belajar siswa yang mengalami problema belajar bahasa Inggris dapat ditingkatkan melalui pembelajaran yang menggunakan pendekatan TPR dalam pembelajaran.

B. Saran

1. Kepada para guru pengajar bahasa Inggris baik mulai dari tingkat dasar sampai tingkat menengah atas hendaknya bisa memberikan pembelajaran bahasa yang efektif . Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien itu tentu pendekatan, metode, tenik atau model pembelajaran bahasa yang digunakan haruslah tepat dan sesuai dengan bahan ajar dan karakteristik siswa. Gunakanlah cara belajar yang bisa meliputi beberapa aspek cara siswa belajar, misalnya belajar melalui mendengar, melihat, membaca, mengatakan dan melakukan. TPR salah satu pendekatan belajar yang melibatkan cara belajar siswa dalam bahasa asing yang memberikan siswa cara belajar yang maksimal. Dalam TPR yang perlu diingat adalah jangan memberikan bahan ajar yang terlalu banyak atau banyaknya bahan ajar harus didesuaikan dengan kemampuan kognitif siswa. Pembelajaran bahasa Inggris jangan hanya menitik beratkan latihan pada buku teks atau

buku LKS, lebih baik jika siswa itu belajar menggunakan bahasa dari pada mempelajri ilmu bahasa.

2. Kepada peneliti yang akan menerusakan penelitian yang berkaitan dengan pendekatan TPR hendaknya mengembangkan pada keterampilan yang lain misalya pada keterampilan membaca (reading), keterampilan menulis

(writing), ataupun pada tata bahasa (grammar) bahasa Inggris. Pada

umumnya kemampuan membaca dan menulis para siswa belum menunjukkan hasil yang gemilang. Hal ini merupakan tantangan bagi para pengajar mata pelajaran bahasa Inggris untuk mengekesplor kemampuannya atau melakukan penelitain agar dapat mengatasi problema belajar bahasa Inggris di sekolah masing-masing. Baik kiranya apabila para guru bahasa Inggris mengkaji pendekatan, metoda, teknik, atau model pembelajaran yang sangat efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Lebih dari itu hendaknya dipertimbangkan beberapa hal dalam pembelajaran yaitu menyenangkan bagi siswa agar siswa tidak stress dalam mempelajari bahasa asing. Selain itu pembelajaran diusahakan berbasis pengalaman melakukan agar dapat diigat oleh siswa dalam waktu yang cukup lama.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2012). Anak berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Asher , J. J. (2012). Learning Another language through Actions. USA: Sky

Oaks Productions, Inc

Azar, B. S. (2005). Basic English Grammar. USA: Pearson Longman Azwar, S. (2011). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar dasar dan Kompetensi

dasar Bahasa Inggris SMP/MTs. Jakart

Bima, M.B. (2012). PR Bahasa Inggris. Klaten: Intan Pariwara DePorter, B., Reardon, M dan Singer-Nourie, Sarah. (1999).

Quantum teaching. Boston: Allyn and Bacon

Djamarah, B. S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Gerungan,W.A. (2009). Psokologi Sosial. Bandung: Refika Aditama

Hamdu, G dan Agustina, L. (2011 ). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA di kelas IV SDN Tarumanagara

Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. (On Line). Availabe at:

http://jurnal.upi.jdu/filj/8-Ghullam_Hamdu.pdf

Hamilton,M. (1966). California Test of Mental Maturity, the California

Achievement Test. Tesis. Asher (2012)

Hariyanto. (2011). Macam-Macam Gaya Belajar. Available at:

http://bjlajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-bjlajar/

Harmer,J. (2001). The Practice of English Language Teaching. England: Longman

Harmer,J. (2007). How to Teach English. England: Longman

Kartini,T. (2011). Mengembangkan Kemampuan Representasi Matematis dan Self Efficacy Siswa SMP melalui Model Reciprocal Teaching Model.

Tesis pada Program Studi Pendidikan Matematika SPs UPI Bandung: tidak diterbitkan

Krauss, D.L. (1996). Vygotsky in the Classroom. USA: Longman

Makmun, A.S. (2007). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Meier, D. (2002). (diterjemahkan oleh Rahmani Astuti) The Accelerated

Learning: Handbook. Bandung: kaifa

Pintrich, P. P dan Schunk, H. D. (2002). Motivation in Education, Theory,

Research & Applications. New Jersey: Merrill Prentice Hall

Sadewo,S dan Yufrizal, H. (2011). Sikap, Motivasi,dan Pemanfaatan Sumber

Belajar Bahasa Inggris Siswa. 5, 93-95 (On Line). Available at:

http://www.jurnal-esai.org/sosial-jurnal-20/vol-5-no-1-januari- 2011/93-sikap-motivasi-belajar-dan-pemanfaatan-sumber-belajar-bahasa-inggris-siswa-.html

Shearon, B. ( ). Total Physical Respon: A Short Introduction. Available at:

ko-ca@pref.miyagi.jp

Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian sosial. Bandung: Refika Aditama Sobur,A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Susetyo, B. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Reflika Aditama

Syah,M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Wardiman, A., Jahur,M.B. dan Djusma. (2008). English in Focus. Jakarta: Pusat Perbukuan Nasioanal, Departemen Pendidikan Nasioanal Winitz. (1981). Total Physical Response. Available

Dokumen terkait