• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJUAN PUSTAKA

F. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Zein (2016) uji statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai perhitungan guna untuk memperjelas keadaan atau karakteristik data. Dan memberikan gambaran mengenai data yang dilihat melalui mean, varian, standar deviasi, maksimum, dan minimum, sum, range, kurtosis dan swekness. Statistik deskriptif merupakan statistik yang

menggambarkan atau mendeskripsikan data yang menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami (Ghozali, 2011: 19).

2. Uji Validasi Data

Uji validitas data digunakan untuk mengukur suatu data kuisioner valid atau tidak. Menurut Ghozali (2013:52) suatu kuisioner dapat dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Hasil penelitian dikatakan valid, apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel). Alat uji lain yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel yaitu dilaukan analisis faktor dengan KMO MSA (Kaiser Mayer Olkin

Measure Of Sampling Adequancy). KMO MSA memiliki nila yang bervariasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Nila yang harus dikehendaki yaitu >0,50 untuk dapat dilakukan analisis faktor (Ghozali,2018).

3. Uji Reabilitas Data

Menurut Sugiyono (2008:127) suatu data dapat dikatakan reliabel jika data yang dipakai beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan tetap menghasilkan data yang sama. Dapat dikatakan pula, bahwa suatu data atau jawaban seseorang terhadap pernyataan pada kuesioner yang dihasilkan stabil atau konsiten dari waktu ke waktu maka data atau kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal. Untuk menganalisis reliabititas biasanya menggunakan koefisien Cronbach Alpha, koefisien yang memiliki nilai lebih dari 0,5. Jika hasil penelitian ini menghasilkan Cronbach Alpha lebih dari 0,5 ini menunjukkan bahwa data tersebut reliabel (Ghozali,2018). 4. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Multikolonieritas

Uji ini digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antara variable bebas tersebut melalui besaran koefisien (r). Multikolonieritas terjadi jika nilai tolerance lebih krcil dari nilai 0.10 atau nilai VIF lebih besar dari nilai 10,00 dan dikatakan tidak terjadi multikolonieritas jika nilai tolerance lebih besar dari nilai 0,10 atau nilai VIF lebih kecil dari nilai 10,00. Berikut data hasil uji multikolonieritas

b) Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan Pengujian normalitas untuk menguji data variable bebas (X) dan variable terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.

Jika distribusi data normal, (lebih besar dari nilai probalitas 0,05), maka analisis data dan penguji statistic parametrik.

c) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskadasitas yaitu dengan melihat Grafik Plot antara lain nilai prediksi variable terikat dependen. Selain itu dapat juga diuji glejser. Uji gleser dilakukan dengan meregresi nila absolute residual terhadap variable independen di atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

5. Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013:64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karna itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis jyga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

a) Analisis Regresi Berganda

Analisi regresi berganda digunakan jika peneliti bermaksud meramalkan keadaan (naik turunya) variabel dependen, apabila dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor (Sugiyono, 2010:275). Metode analisis yang digunakan adalah analisis Regresi Linier Berganda yaitu suatu model yang digunakan untuk menganalisis lebih dari satu variabel independen. Adapun model analisis statistik yang digunakan adalah:

Y = a+ 𝜷₁X₁+ 𝜷₂X₂+ e Keterangan:

Y = Kinerja Pemerintah Daerah

α = Konstanta

β1,β2 = Koefisien Regresi

X₁ = Partisipasi Penyusunan Anggaran

X₂ = Budaya Organisasi

ε = error

b) Uji Statistik t (Pengujian Secara Parsial)

Pengujian yang dilakukan adalah uji parameter (uji korelasi) dengan mengunakan uji t-statistik. Uji t digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara varsial.

Dari hasil hipotesis ttabel dibandingkan dengan ttabel dengan ketentuan sebagai berikut:

- Jika t hitung > t tabel pada siginifikansi 0,05 / ɑ = 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima (dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen).

- Jika t hitung < t tabel pada signifikansi 0,05 / ɑ = 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak (dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen).

Bila hasil pengujian statistik menunjukkan Ho ditolak, berarti variabel- variabel independenya yang Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Budaya Organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. Akan tetapi apabila Ho diterima, berarti variabel-variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah.

c) Uji Statistik F (Pengujian Secara Simultan)

Setelah melakukan uji t peneliti melakukan uji F dimana uji F berfungsi untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Ghozali (2016, p. 96) mengungkapkan Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui apakah model yang terdiri dari semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji F pada output program pengolahan data dapat dilihat pada tabel ANOFA. F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel pada taraf siknifikansi 5%. kriteria pengujian yang digunakan adalah:

- Jika F hitung > F tabel maka terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap nilai variabel secara bersama-sama

- Jika F hitung < F tabel maka tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap nilai variabel secara bersama-sama.

d) Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen, seberapa besar presentase pengaruhnya. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Jika nilai kecil, menunjukkan kemampuan variabel independen terbatas untuk menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai-nilai yang mendekati satu brate variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen (Ghozali, 2011: 97).

Dokumen terkait