• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Dasar Tenis

Dalam dokumen PERBEDAAN LATIHAN BACKHAND DRIVE (Halaman 33-38)

16 4) Prinsip Overload

2.1.4 Teknik Dasar Tenis

Teknik dasar dalam permainan tennis merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam menguasai permainan. Ada 4 (empat) teknik dasar dalam permainan tenis, seperti dikatakan Scharff (1981:24) bahwa “empat teknik dasar yang harus dikuasai dalam tenis lapangan yaitu : service, forehand drive, backhand drive dan volley. Sedangkan menurut Handono (2002:20) mengatakan bahwa dalam permainan tenis lapangan dikenal ada 8 teknik dasar yaitu : forehand, backhand, approachshot, volley, serve, return serve, dropshot, lob. 2.1.4.1 Service

Serve, seperti telah lebih dulu dikatakan, menurut Handono (2002:39) serve adalah awal dari permainan, tetapi bagi pemain top dunia, serve bisa menjadi senjata yang mematikan. Saat ini pemain-pemain berusaha untuk melakukan serve sekeras-kerasnya, seperti yang dilakukan mark philippoussis, pete sampras. Karena bagi mereka serve bisa langsung mendapatkan poin, melalui ace serve. Sekarang ini service keras merupakan usaha yang sangat menguntungkan. Menurut Borwn (2001:53) service merupakan bagian yang sangat penting khususnya dalam bermain tenis, karena angka tidak akan diperoleh tanpa melakukan service terlebih dahulu. Bahkan sebuah serve yang

18

efektif menjadi kunci kemenangan, dikarenakan apabila service lemah maka lawan akan mempunyai kesempatan untuk menyerang dan mendapatkan angka dari setiap serangan, sedangkan pendapat lain mengatakan service adalah pukulan yang mengawali setiap permainan.

Menurut Handono Murti (2002:39), tidak mudah memang untuk memiliki serve yang keras, selain harus berlatih keras dan teratur, pemain-pemain yang memiliki servis keras juga harus memiliki tinggi badan yang cukup. Minimal 1,8 meter (180 cm). Untuk dapat melakukan serve yang keras pemain harus tahu bagaimana cara menimbulkan tenaga dan cara menggunakan gerak pecut (snapping), seperti yang mereka lakukan. Menurut Handono Murti (2002:41) ada beberapa macam teknik melakunan serve, yaitu kick serve, slice serve, twist serve.

2.1.4.2 Forehand drive

Menurut Magethi B (1990:13), forehand drive merupakan suatu jenis pukulan dimana raket digerakan ke belakang melalui samping badan, kemudian diayunkan ke depan untuk memukul. Drive adalah suatu pukulan yang biasanya dilakukan dari belakang lapangan dan setelah bola memantul.

Drive termasuk golongan groundstroke. Menurut Brown (2001:31) groundstroke adalah pukulan setelah bola memantul ke lapangan. Konsep dasar dari gerakan groundstroke adalah mengayun (swing). Ada beberapa drive dalam permainan tenis, yaitu forehand drive dan backhand drive. Forehand drive biasanya paling sering digunakan pada saat permainan. Sebagian besar dari permainan dan pertandingan tenis, pukulan forehand rata-rata lebih banyak digunakan dari pada pukulan lain.

19

Menurut Handono Murti (2002:21) mengatakan bahwa “pukulan ini biasanya selalu digunakan sebagai senjata utama pemain karena pukulan forehand biasanya lebih keras dari pada pukulan backhand. Pendapat ini sebenarnya kurang tepat, karena kalau kita lihat pemain-pemain top dunia, maka akan terlihat bahwa kedua pukulan, baik forehand maupun backhand, dapat dilakukan sama kerasnya dan sama cepatnya.

2.1.4.3 Backhand drive

Menurut Handono Murti (2002:25), mengatakan bahwa backhand sama halnya dengan forehand, setiap pemain harus memiliki backhand yang baik dan solid. Perbedaan utama terletak pada posisi pukulanya saja, tetapi caranya sama. Kalau forehand anda memukul dengan bagian depan tangan (face of the hand). sedangkan backhand anda memukul dengan bagian belakang tangan (back of the hand). Menurut Handono Murti (2002:27) perhatikan perbedaan backswing antara drive dan topspin. Drive dilakukan sebatas pinggang atau lebih tinggi sedikit, tetapi topspin dilakukan dari posisi lebih ke bawah. Pada drive ini paling baik kalau anda menjemput bola. Artinya, pukul bolanya waktu memantul ke atas (on the rise) atau pukul bolanya saat mencapai puncak pantulan (on the top).

2.1.4.4 Volley

Menurut Magethi B (1990:17), bahwa volley merupakan pemukulan bola

sebelum menyentuh net, ada beberapa pukulan voley diantaranya half voley, lob volley, stop volley, volley drive. Voley dilakukan di dekat net, sehingga jarak pemukul dan lawan berada pada posisi yang dekat. Keadaan ini memaksa pemukul beraksi dengan cepat.

20

kecepatan bola yang keras maka tak ada kesempatan untuk backswing. Bola sebaliknya dipukul di depan badan dan lebih dekat dengan net dibanding pukulan drive, volley dilakukan sebelum bola menyentuh tanah.

Magethi B (1990:17) volley adalah pemukulan bola sebelum bola menyentuh ke tanah. Sedangkan volley drive adalah pukulan yang dilakukan dengan mengayunkan raket jauh ke belakang, kemudian diayunkan ke muka memukul bola dengan daun raket tertutup, untuk memberi topspin pada bola yang dipukul agar tidak out. Pegangan raket dengan grip yang biasa digunakan untuk pukulan groundstroke drive.

Konsep dasar dari gerakan volley adalah mengeblok. Sama dengan grounstroke, teknik volley juga terdiri dari forehand dan backhand. Grip yang digunakan umumnya continental. Jenis-jenis teknik volley antara lain: volley attack (hit volley), volley counter attack, volley block, touch volley, volley folow through.

2.1.4.5 Approachshot

Handono Murti (2002:30) mengatakan bahwa pukulan approachshot juga bisa disebut pukulan serangan. Karena approachshot biasanya menekankan pada penempatan bola dengan tujuan untuk mempersulit lawan dan diakhiri dengan volley.

Pemain-pemain yang bertipe serve and volley akan banyak melakukan approachshot ini. Terutama sesudah melakukan return serve. Demikian juga dengan pemain pemain speed and power game. Meskipun demikian pada pemain jenis ke dua tidak selalu diikuti dengan maju ke depan untuk melakukan volley, tetapi melakukan pukulan menyerang kemudian kembali ke belakang. Pukulan approachshot selalu diikuti dengan gerakan maju ke depat net,

21

sedangkan pukulan menyerang belum tentu diikuti dengan maju ke depan net. Pukulan menyerang adalah pukulan grounstroke biasa, hanya saja mereka melakukannya dengan tenaga penuh dan kecepatan pukulan on the top. Tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan mengambil bola selanjutnya.

2.1.4.6 Return serve

Return serve menurut Handono Murti (2002:43) adalah pukulan yang sama dengan pukulan groundstroke biasa. Hanya bedanya tekanan yang terjadi pada return service lebih besar. Karena apabila return service gagal, artinya permainan tidak mungkin berlangsung. Kegagalan para pemain, mereka tidak bisa membedakan antara groundstroke dan return service. Mereka pikir, kalau sudah memiliki groundstroke yang baik dapat juga melakukan return serve dengan baik pula. Mereka lupa bahwa, meskipun tindakannya sama antara return serve dan groundstroke, tetapi pada retrun serve mereka menghadapi kecepatan bola yang lebih cepat. Karena pada permainan yang melakukan serve tenaga pukul yang dilontarkan jauh lebih besar dari ada pemain yang melakukan pukulan groundstroke biasa. Pemain tenis sebenarnya diawali oleh dua macam pukulan. Yang pertama return, bagi pemain yang memulai permainan dan return serve bagi yang mengembalikan pukulan.

2.1.4.7 Dropshot

Salah satu senjata yang saling berguna setelah melakukan rally-rally panjang dalam permainan tenis adalah dropshot. Meskipun jenis pukulan ini baik, tetapi jangan terlalu sering dilakukan. Karena jika pelaksanaanya tidak sempurna akan berakibat fatal. Handono Murti (2002:45) dropshot yang baik adalah jika pantulan bolanya tidak tinggi dan jatuhnya didaerah servis tidak terlalu jauh dari net.

Dalam dokumen PERBEDAAN LATIHAN BACKHAND DRIVE (Halaman 33-38)

Dokumen terkait