a. Pembersihan Material
Material yang akan dilas pastikan terhindar dari pengotor seperti karat, oli, minyak, air dan yang lainnya. Selain itu jika diperlukan lakukan penggerindaan pada bagian permukaan material terdapat lapisan yang membuat material tersebut sulit dilakukan pengelasan.
b. Pembuatan Groove
Jika material yang akan dilas mempunyai ketebalan lebih dari 5 mm lebih baik dilakukan pembuatan kampuh agar sambungan yang dihasilkan penetrasi atau penembusnya lebih baik.
2.5.2 Kawat Las atau Elektroda a. Pemilihan jenis Elektroda.
Dalam memilih elektroda pastikan sudah sesuai dengan komposisi material dan minimum kekuatan tarik yang diinginkan, jangan sampai kekuatan tarik elektroda yang digunakan di bawah minimum kekuatan tarik dari material.
9 b. Perlakuan Elektroda.
Sebelum elektroda digunakan pastikan jika elektroda dalam keadaan kering atau tidak lembab, selain itu baca juga petunjuk pemakaian dari bungkusnya. Karena untuk tipe elektroda yang jenis low hydrogen disarankan untuk dilakukan pengeringan dengan suhu tertentu di dalam oven dalam beberapa jam. Pastikan fluks atau selaput elektroda tidak terkelupas jika menggunakan pengelasan SMAW, karena hal tersebut juga dapat menyebabkan cacat las jika digunakan untuk mengelas.
2.5.3 Mesin Las a. Kalibrasi
Mesin las yang digunakan pastikan dikalibrasi secara berkala, karena karena jika sudah bertahun tahun tidak terkalibrasi maka sulit untuk memastikan bahwa arus yang keluar saat kita gunakan sesuai atau tidak dengan yang ada di mesin
b. Polaritas
Saat memasang kabel elektroda dan kabel massa pastikan sesuai dengan jenis polaritas yang diinginkan. Karena polaritas ini akan mempengaruhi hasil penetrasi atau penembusan, biasanya pemilihan polaritas ini dapat dilihat sesuai rekomendasi yang ada di bungkus elektroda.
c. Setting Ampere
Setting atau atur arus sesuai dengan yang Anda inginkan, karena setiap welder atau tukang las mempunyai pengaturan yang berbeda.
Hal tersebut dikarenakan setiap tukang las mempunyai karakteristik seperti kecepatan las, tinggi busur, jenis ayunan dan teknik berbeda dalam melakukan pengelasan. Namun setiap produsen elektroda mempunyai range untuk besar ampere yang digunakan, rekomendasi ini dapat Anda lihat dalam bungkus elektroda.
10 2.5.4 Alat Pelindung Diri
Gunakan alat pelindung diri dengan lengkap dan benar, karena proses pengelasan mempunyai resiko atau bahaya yang cukup tinggi.
Bahaya tersebut meliputi tersengat aliran listrik, kejatuhan benda kerja, panas, percikan las, cahaya tampak, sinar ultraviolet dan juga asap las yang mengandung serbuk besi dan bahan kimia. Jika anda tidak menggunakan dengan benar pasti akan mengganggu Anda saat proses pengelasan berlangsung dan juga mengganggu kesehatan Anda.
2.5.5 Simbol Pengelasan
Sebelum Anda melakukan pengelasan, pastikan Anda sudah membaca gambar simbol pengelasan dan prosedur pengelasannya dengan baik dan benar. Jika nanti mengelas tidak sesuai dengan simbol atau perintah maka akan terjadi kesalahan didalam hasil lasan karena tidak sesuai dengan desain.
Proses Pengelasan : a. Penyalahan Busur
Dalam menyalakan busur las ada beberapa Teknik yang dapat Anda gunakan yaitu menggeser dan menempelkannya kemudian mengangkatnya setinggi 1,5 x diameter elektroda. Setelah busur las nyala, maka jaga ketinggian busur agar stabil sehingga hasil lasan juga akan bagus.
b. Ayunan atau tidak diayun
Jika bagian yang dilas lebar, maka diperlukan ayunan dalam proses pengelasannya. Jika tidak ingin melakukan ayunan, Anda dapat menariknya saja dan melakukannya secara berulang hingga daerah yang dilas penuh.
c. Pematian busur
Jika elektroda sudah akan habis atau proses las selesai maka angkat elektroda secara cepat, maka secara otomatis busur juga akan mati. Namun jika kurang benar untuk mengangkat elektroda tersebut
11
maka dapat menyebabkan cacat las pada bagian ujungnya atau yang biasanya juga disebut cruter pipe.
Selesai Pengelasan:
a. Pembersihan Slag
Jika proses pengelasan dilakukan dengan cara dan parameter yang benar maka slag atau kerak las dapat terkelupas dengan sendirinya, sedangkan jika salah maka kita perlu tenaga ekstra untuk membersihkannya. Untuk pembersihan slag Anda dapat menggunakan palu chipping yang ujungnya lancip, setelah itu sikat menggunakan sikat baja.
b. Spatter
Spatter pada hasil lasan juga harus dibersihkan, karena jika dibiarkan maka dimasukkan dalam kategori cacat las. Jika hasil lasan Anda terdapat banyak spatter, berarti arus terlalu besar dan teknik yang Anda gunakan masih kurang benar.
Hasil las lasan yang bagus secara visual:
− Tinggi tidak lebih dari 3 mm
− Rigi rigi rata
− Tidak terdapat cacat las pada permukaan seperti undercut, porosity, crack, underfill, spatter
− Mengelas merupakan kemampuan yang harus dilatih secara berulang dan berkelanjutan. Karena jika sudah bisa mengelas kemudian berhenti, maka kemungkinan besar diperlukan latihan kembali untuk mendapatkan hasil lasan yang bagus. Dalam sertifikasi tukang las juga berlaku requalifikasi jika welder tersebut tidak mengelas sama sekali dalam jangka waktu 6 bulan.
12
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Rekapitulasi Data Waktu Hasil Praktikum dan Data Pengecekan 3.1 Stasiun Pemotongan
3.1.1 Pemotongan Komponen Besi
A. Pemotongan Besi Holo Kerangka Cover Depan
Tabel 3. 1 Data pemotongan besi holo kerangka cover depan
B. Pemotongan Besi Holo Kerangka Cover Belakang
Tabel 3. 2 Data pemotongan besi holo kerangka cover belakang
C. Pemotongan Besi Holo Kerangka Cover Atas
Tabel 3. 3 Data pemotongan besi holo kerangka cover atas
D. Pemotongan Besi Holo Kerangka Cover Bawah
Tabel 3. 4 Data pemotongan besi holo kerangka cover bawah
E. Pemotongan Besi Holo Kerangka Cover Samping
Tabel 3. 5 Data pemotongan besi holo Kerangka Cover Samping
SET UP PENGUKURAN PROSES
10” 65” 288”
SET UP PENGUKURAN PROSES
8” 59” 227”
SET UP PENGUKURAN PROSES
10” 242” 109”
SET UP PENGUKURAN PROSES
10” 242” 141”
SET UP PENGUKURAN PROSES
5” 126” 303”
13 3.1.2 Pemotongan Komponen Kayu Multiplek
A. Pemotongan Kayu Multiplek Cover Depan
Tabel 3. 6 Data pemotongan kayu multiplek cover depan
B. Pemotongan Kayu Multiplek Cover Belakang
Tabel 3. 7 Data pemotongan kayu multiplek cover belakang
C. Pemotongan Kayu Multiplek Cover Atas
Tabel 3. 8 Data pemotongan kayu multiplek cover atas
D. Pemotongan Kayu Multiplek Cover Bawah
Tabel 3. 9 Data pemotongan kayu multiplek cover bawah
E. Pemotongan Kayu Multiplek Cover Samping
Tabel 3. 10 Data pemotongan kayu multiplek cover samping
3.1.3 Pemotongan Komponen Pelapis Cover Meja Komputer (Sticker) A. Pemotongan Sticker Cover Depan
Tabel 3. 11 Data pemotongan Sticker cover samping
SET UP PENGUKURAN PROSES
- - -
SET UP PENGUKURAN PROSES
36” 41” 70”
SET UP PENGUKURAN PROSES
20” 30” 78”
SET UP PENGUKURAN PROSES
22” 39” 40”
SET UP PENGUKURAN PROSES
20” 47” 78”
SET UP PENGUKURAN PROSES
- - -
14 B. Pemotongan Sticker Cover Belakang
Tabel 3. 12 Data pemoton Sticker Cover belakang
C. Pemotongan HPL Cover Atas
Tabel 3. 13 Data pemotongan Sticker Cover atas
D. Pemotongan Sticker Cover Bawah
Tabel 3. 14 Data pemotongan Sticker Cover bawah
E. Pemotongan Sticker Cover Samping
Tabel 3. 15 Data pemotongan Sticker Cover samping
3.2 Stasiun Banding
A. Banding Besi Holo Rangka Cover Depan
Tabel 3. 16 Data bending besi holo rangka cover depan
B. Banding Besi Holo Rangka Cover Belakang
Tabel 3. 17 Data bending besi holo rangka cover belakang
SET UP PENGUKURAN PROSES
15” 32” 200”
SET UP PENGUKURAN PROSES
21” 35” 258”
SET UP PENGUKURAN PROSES
20” 30” 120”
SET UP PENGUKURAN PROSES
18” 29” 250”
SET UP PENGUKURAN PROSES
10” 65” 39”
SET UP PENGUKURAN PROSES
8” 59” 29”
15
C. Banding Besi Holo Rangka Cover Bawah
Tabel 3. 18 Data bending besi holo rangka cover bawah
3.3 Stasiun Pengelasan
Tabel 3. 19 Data pengelasan rangka cover
3.4 Stasiun Pengecatan
Tabel 3. 20 Data pengecatan cover
3.5 Stasiun Finishing Cover (Pelapisan )
Tabel 3. 21 Data finishing cover (pelapis Sticker)
3.6 Stasiun Perakitan (Assembling dan Pengecekan Meja Komputer) Tabel 3. 22 Data perakitan (assembling dan pengecekan Meja Komputer)
SET UP PENGUKURAN PROSES
5” 126” 305”
SET UP PENGUKURAN PROSES
20” 125” 10861”
SET UP PENGUKURAN PROSES
300” - 1500”
SET UP PENGUKURAN PROSES
30” - 2220”
SET UP PENGUKURAN PROSES
- - -
16
3.7 Data Pengecekan Proses Pembuatan Meja Komputer
No. Pengecekan Keterangan
1 Pengelasan 1.Kendala pada saat pengelasan ada karena ukuran pemotongan besi tidak sesuai yang membuat jarak antar besi yang akan di las terlalu lebar, Sehingga dilakukan pengelasan ulang
2.Kurang rapatnya hasil pengelasan sehingga Ketika digerinda menjadi bolong, perlu dilakukan pengelasan ulang
2 Pengecatan Besi yang telah selesai di buat produk jadi yaitu meja computer kondisi permukaannya masih ada yang kasar di beberapa titik pengelasan, sehingga hasil pengecatan kurang rapih
3 Lubang Komponen Cover
4 Lapisan Sticker 1. Pemotongan lapisan sticker kurang rapih dibagian sisinya dikarenakan keterbatasan alat yang digunakan 2. Sedikit mengalami keterlambatan
pada saat melakukan pengukuran karena terjadi pengelasan ulang pada besi di beberapa titik siku meja komputer
5 Pemasangan Baut
6 Pemasangan Komponen Lain-lain
17
BAB IV
TUGAS ANALISIS
4.1 Jelaskan apa definisi :
• Definisi Waktu set up: Adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan barang-barang yang diperlukan untuk melakukan proses manufaktur, pengaturan waktu pada saat kita mulai mempersiapkan benda kerja yg ingin digunakan untuk memulai suatu proses kegiatan.
• Definisi Waktu proses: Adalah waktu total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sejumlah unitproduksi yang telah terjadwal, Ialah pengaturan waktu sebuah kegiatan yg sedang kita kerjakan,pengaturan waktu sebuah kegiatan yg sedang kita kerjakan.
• Definisi Waktu Pengukuran: Adalah sebagai waktu untuk menentuan besaran, dimensi, atau kapasitas suatu benda terhadap standar ukuran atau satuan ukur, pengaturan waktu sebuah kegiatan mengukur bahan setelah kita memmpersiapkan bahan tersebut
4.2 Fungsi pengecekan pada produk
Membedakan unit produk yang baik dan unit produk yang cacat. Untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pada proses quality control .Untuk menilai kualitas produk. Untuk mengukur ketepatan alat ukur di produksi.
untuk memastikan apakah produk tersebut dalam keadaan baik dan layak untuk dipakai agar bisa dipergunakan pada saat suatu proses kegiatan.
• Melakukan sebuah pemantauan pada suatu proses produksi dari awal proses sampai menjadi barang jadi.
• Memberitahukan kepada para supervisor quality control apabila ada ketidak sesuaian proses.
• Meluluskan suatu produk jadi atau finish goods.
• Melakukan pada suatu pengambilan sample per tinggal (retain).
18
• Membuat sebuah laporan pengamatan proses harian.
• Melaksanakan berbagai tugas-tugas lainya yang di berikan oleh supervisor quality control.
• Untuk dapat memastikan produk dan jasa yang sudah di rancang dan di produksi sehingga telah memenuhi persyaratan dari pelanggan atau para produsen itu sendiri.
4.3Berikan penjelasan mengenai step-step pembuatan meja komputer dari awal hingga akhir.
1. Pengukuran besi holo kerangka cover depan 2. Pengukuran besi holo kerangka cover belakang 3. Pengukuran besi holo kerangka cover atas 4. Pengukuran besi holo kerangka cover bawah 5. Pengukuran besi holo kerangka cover samping 6. Lalu dilakukan pemotongan
7. Bending besi holo cover depan 8. Bending besi holo cover belakang 9. Bending besi holo cover bawah 10. Pengelasan rangka cover
11. Pengukuran kayu multiplek cover depan 12. Pengukuran kayu multiplek cover belakang 13. Pengukuran kayu multiplek cover atas 14. Pengukuran kayu multiplek cover bawah 15. Pengukuran kayu multiplek cover samping 16. Pemotongan kayu multiplek cover depan 17. Pemotongan kayu multiplek cover belakang 18. Pemotongan kayu multiplek cover atas 19. Pemotongan kayu multiplek cover bawah 20. Pemotongan kayu multiplek cover samping 21. Pengukuran Sticker cover depan
22. Pengukuran Sticker cover belakang 23. Pengukuran Sticker cover atas 24. Pengukuran Sticker cover bawah 25. Pengukuran Sticker cover samping 26. Pemotongan Sticker cover depan 27. Pemotongan Sticker cover belakang 28. Pemotongan Sticker cover atas 29. Pemotongan Sticker cover bawah 30. Pemotongan Sticker cover samping 31. Pengecatan rangka cover
19
4.4 Penyebab kecacatan atau kerusakan pada produk yang dibuat
a. Produk cacat terjadi karena adanya beberapa hal yang tidak sesuai dengan harapan dan target dari perusahaan. Produk yang cacat tersebut disebabkan karena ada kesalahan dari suatu proses yang saling berkaitan didalamnya baik dari tahap awal yang mengalami kendala dan sampai pada tahap akhir.
b. Tidak fokus pada saat melakukan kerja bangku
c. Kurangnya pengalaman. Menyebabkan kerangka besi tidak menempel dengan sesuai, berpengaruh ke semua bahan jadi yg ingin dirangkai membentuk meja komputer.
4.
5 Kendala yang terjadi dari setiap stasiaun kerja▪ Stasiun 1 (Proses Pemotongan) kendala yang terjadi ialah kesalahan pengukuran panjang besi siku
▪ Stasiun 3 (Proses Bending Besi) kendala yang terjadi ialah pemotongan tidak simetris yang mengakibatkan lengkungan besi tidak sempurna.
▪ Stasiun 4 (Proses Pengelasan Besi) kendala yang terjadi ialah kesalahan pada teknik pengelasan yang membuat besi menjadi bolong atau tidak menempel sempurna.
▪ Stasiun 5 (Pengecatan) kendala yang terjadi ialah adanya penumpukan cat pada satu titik karna tidak merata saat proses pengecatan.
4.6 Cara penggunaan alat dari setiap stasiun
a. Pensil/Marking, untuk membuat garis tanda pada saat pemngukuran b. Penggaris, untuk mengukur panjang dan lebar bahan yg ingin digunakan c. Mesin amplas, untuk menghaluskan permukaan multiplek
d. Kuas, alat untuk melapisi multiplek dengan lem aibon
e. Stopwatch, alat untuk menghitung waktu (set up, pengukuran, proses) f. Meteran, alat untuk mengukur panjang besi
g. Bor tangan, untuk melubangi multiplek h. Mesin bor duduk, untuk melubangi multiplek
i. Gergaji tangan, alat untuk memotong multiplek secara manual
20
j. Mesin las, alat untuk mengelas besi agar menempel dengan besi lainnya k. Mesin gerinda, alat untuk memotong dan menghaluskan besi
l. Gergaji mesin (jigsaw), alat untuk memotong multiplek menggunakan mesin
m. Obeng, alat untuk memperkuat/memperkencang mur
n. Palu, alat untuk membantu menambah tekanan pada saat besi tidak simetris dan bisa untuk menghancurkan hasil las yg menggumpal
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan dari praktikum proses manufaktur kerja bangku:
1. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu hal yang sangat penting pada kegiatan proses produksi, maka dari itu diaplikasikan dengan baik, agar pada saat praktikum terhindar dari potensi bahaya. Seperti memakai alat pelindung diri pada saat praktikum, menjaga kondisi di sekitar, serta melakukan segala sesuatu sesuai dengan prosedur.
2. Terdapat beberapa mesin yang ada di laboratorium, di, stopwatch, gergaji tangan, gergaji mesin, obeng, palu, jangka, gerinda tangan dan mesin las.
Setiap mesin memiliki tata cara penggunaan yang berbeda, dimana pada penggunaannya harus dilakukan sesuai dengan prosedur, serta dalam penggunaannya juga memiliki fungsi yang bermacam-macam disesuaikan dengan jenis bahan yang akan diolah.
3. Penggunaan peralatan kerja bangku yaitu untuk pembentukan perbaikan serta perakitan. Peralatan kerja bangku digunakan secara manual dan dilakukan di atas meja, seperti mengikir, menggerinda, mengukur, menandai dan lain sebagainya.
4. Kerja sama dalam tim sangat diperlukan dalam membuat suatu produk dan menentukan bagian – bagian pekerjaan yang akan dilakukan per kelompok.
22 5.2 Saran
Perlu waktu yang lebih lama agar praktikan dapat menyelesaikan suatu produk yang akan dibuat dalam praktikum Proses Manufaktur, serta bimbingan lebih untuk dapat menguasai suatu alat kerja yang digunakan dalam praktikum Proses Manufaktur
23
DAFTAR PUSTAKA
https://produksielektronik.com/pengertian-alat-pelindung-diri-apd-k3-jenis-apd/
https://surabaya.proxsisgroup.com/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd-beserta- fungsinya/
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/01/manufaktur.html
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek/article/view/3111
https://surabaya.proxsisgroup.com/pengertian-proses-manufaktur/#:~:text=Manufaktur%20adalah%20proses%20keindustrian%20unt uk
,suatu%20bahan%20bakumelalui%20proses%20teknologi.
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/01/manufaktur.html
https://teknikece.com/mesin-bubut/
https://cohive.space/blogs/revolusi-industri/
https://www.mas-software.com/blog/proses-manufaktur-di-indonesia#0-apa-itu- proses-manufaktur-
https://www.slideshare.net/rhizqianacliquers/laporan-praktikum-kerja-bangku https://www.slideshare.net/rhizqianacliquers/laporan-praktikum-kerja-bangku
https://www.scribd.com/document/373440639/Laporan-Kerja-Bangku-Teknik-Mesin-USU
http://repository.untag-sby.ac.id/232/3/bab%202.pdf
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/03/apa-itu-mastercam.html
24
LAMPIRAN
No. Stasiun Foto 1. Pemotogan Besi
A. Set Up
B. Pengukuran
C. Proses
25 2 Pemotongan
Multiplek A. Set Up
B. Pengukuran
C. Proses
26 3 Pemotongan
HPL (Stiker) A. Set Up
B. Pengukuran
C. Proses
27 4 Banding
A. Set Up
B. Pengukuran
C. Proses
28 5 Pengelasan
A. Set Up
B. Pengukuran
C. Proses
29 6 Pengecatan
30 7 Finishing
Produk