LAPORAN AKHIR PRATIKUM PROSES MANUFAKTUR
LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA
2022
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur di laboratorium proses manufaktur program studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana.
Kelompok 9 :
1. Nur Fitriani Amien (1970032018)
2. Charles Victor Hasudungan Sidabutar (2170031072)
3. Ariq Maulana Putra (2170031073)
4. Dwi Muhammad Ivan Toro (2170031080)
5. Ilham Setiawan (2170033006)
6. Ahmad Rizal Al Sa’ban (2170031006)
7. Muflih Syihabudin (2170033005)
8. Reza Alvianto (2170031036)
9. Algi Hayatul Firman (2170033004)
Dengan ini telah diperiksa untuk DITERIMA/DITOLAK
Jakarta, 4 Juni 2022
Menyetujui, Mengetahui, Kaprodi Teknik Industri
Ir.Florida Butarbutar,MT (NIDM.0310056507
Kepala Laboratorium
Ir. Aries Abbas, ST.,MM.,MT NIDN. 03290565505
Assisten Laboratorium
Muhammad Lukman Hakim NIM 2070031092
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur bagi Allah SWT. Atas berkat, rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan laporan Praktikum Proses Manufaktur dengan judul “Tugas Besar Membuat Meja Komputer”.
Dalam pelaksanaan praktikum hingga terselesaikannya laporan akhir ini, kami menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, doa, dukungan, serta bimbingan dari berbagai kami tidak dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Atas bantuan tersebut, perkenankan kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Ibu Ir. Florida Butarbutar, M.T. selaku Ketua Prodi Teknik Industri Universitas Krisnadwipayana, Jakarta.
2. Bapak Alfian Destha Joanda S.T., M.T. Selaku Dosen Proses Manufaktur Teknik Industri Universitas Krisnadwipayana, Jakarta.
3. Kepada seluruh Asisten Laboraturium Proses Manufaktur Teknik Industri Universitas Krisnadwipayana, Jakarta
4. Kepada semua teman – teman kelompok 9 yang telah membantu selama melakukan penyusunan Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu praktikum mata kuliah Proses Manufaktur, Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana.
Di dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan dan juga tidak terlepas dari segala kesalahan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang berisi membangun, sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Jakarta, 4 Juni 2022
Kelompok 9
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Maksud dan Tujuan ... 1
1.2 Latar Belakang Masalah ... 1
1.3 Perumusan Masalah ... 1
1.4 Pembatasan Masalah ... 2
1.5 Sistematika Pembahasan ... 2
BAB II ... 3
LANDASAN TEORI ... 3
2.1 Pengertian Manufaktur ... 3
2.2 Proses manufaktur ... 3
2.3 Kerja Bangku ... 3
2.4 Peralatan dan APD yang di gunakan selama proses praktikum ... 4
2.5 Teknik Dasar Welding (pengelasan) Persiapan pengelasan ... 8
BAB III ... 12
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA... 12
3.1 Stasiun Pemotongan ... 12
3.2 Stasiun Banding ... 14
3.3 Stasiun Pengelasan ... 15
3.4 Stasiun Pengecatan ... 15
3.5 Stasiun Finishing Cover (Pelapisan ) ... 15
3.6 Stasiun Perakitan (Assembling dan Pengecekan Meja Komputer) .... 15
3.7 Data Pengecekan Proses Pembuatan Meja Komputer ... 16
BAB IV ... 17
TUGAS ANALISIS ... 17
v
4.1 Jelaskan apa definisi : ... 17
4.2 Fungsi pengecekan pada produk ... 17
4.3 Berikan penjelasan mengenai step-step pembuatan meja komputer dari awal hingga akhir. ... 18
4.4 Penyebab kecacatan atau kerusakan pada produk yang dibuat ... 19
4.5 Kendala yang terjadi dari setiap stasiaun kerja ... 19
4.6 Cara penggunaan alat dari setiap stasiun ... 19
BAB V ... 21
KESIMPULAN DAN SARAN ... 21
5.1 Kesimpulan ... 21
5.2 Saran ... 22
DAFTAR PUSTAKA ... 23
LAMPIRAN ... 24
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Ragum ... 4
Gambar 2. 2 Gerinda ... 4
Gambar 2. 3 Gergaji ... 5
Gambar 2. 4 Pensil dan marker white... 5
Gambar 2. 5 Mesin las ... 5
Gambar 2. 6 Martil ... 6
Gambar 2. 7 Mesin Bor datar ... 6
Gambar 2. 8 Cat dan Kuas ... 6
Gambar 2. 9 Sarung tangan ... 7
Gambar 2. 10 Helm Las ... 7
Gambar 2. 11 kacamata APD ... 7
Gambar 2. 12 pelindung telinga ... 8
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Data pemotongan besi holo kerangka cover depan ... 12
Tabel 3. 2 Data pemotongan besi holo kerangka cover belakang ... 12
Tabel 3. 3 Data pemotongan besi holo kerangka cover atas ... 12
Tabel 3. 4 Data pemotongan besi holo kerangka cover bawah ... 12
Tabel 3. 5 Data pemotongan besi holo Kerangka Cover Samping... 12
Tabel 3. 6 Data pemotongan kayu multiplek cover depan ... 13
Tabel 3. 7 Data pemotongan kayu multiplek cover belakang ... 13
Tabel 3. 8 Data pemotongan kayu multiplek cover atas ... 13
Tabel 3. 9 Data pemotongan kayu multiplek cover bawah ... 13
Tabel 3. 10 Data pemotongan kayu multiplek cover samping ... 13
Tabel 3. 11 Data pemotongan HPL cover samping ... 13
Tabel 3. 12 Data pemotongan HPL cover belakang ... 14
Tabel 3. 13 Data pemotongan HPL cover atas ... 14
Tabel 3. 14 Data pemotongan HPL cover bawah ... 14
Tabel 3. 15 Data pemotongan HPL cover samping ... 14
Tabel 3. 16 Data bending besi holo rangka cover depan ... 14
Tabel 3. 17 Data bending besi holo rangka cover belakang ... 14
Tabel 3. 18 Data bending besi holo rangka cover bawah ... 15
Tabel 3. 19 Data pengelasan rangka cover ... 15
Tabel 3. 20 Data pengecatan cover... 15
Tabel 3. 21 Data finishing cover (pelapis HPL) ... 15
Tabel 3. 22 Data perakitan (assembling dan pengecekan meja komputer) ... 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mempraktekan sebagaimana besar kerja bangku yang sudah ada di materi porses manufaktur.
Sedangkan tujuan dari praktikum ini adalah mengharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan proses kerja bangku seperti pemotongan besi &
kayu, ,pengelasan rangka meja komputer.
1.2 Latar Belakang Masalah
Teknik Industri merupakan ilmu yang mempelajari bidang desain, perbaikan, pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, material, informasi, alat, metode, dan energi. Maka di dunia Industri untuk membuat suatu produk memiliki beberapa tahapan – tahapan yang dilakukan sebelum membuat sebuah produk hingga menjadi sebuah komponen produk yang di mana tahapan – tahapan ini di kenal juga sebagai operasi proses (processing operation). Dan dari komponen – komponen untuk membuat sebuah produk akan dirakit untuk dijadikan sebuah produk utuh yang disebut juga dengan proses perakitan (assembly operation). Maka dari itu pentingnya dalam memahami setiap proses dalam produksi dan dengan alasan tersebut maka diadakannya praktek Proses Manufaktur.
1.3 Perumusan Masalah
a. Apakah penyebab kerusakan pada produk yang telah dibuat ? b. Bagaimana cara penggunaan alat kerja yang baik dan benar ?
c. APD apa yang diperlukan untuk melindungi diri dalam proses kerja ? d. Menjelaskan bagaimana urutan proses kerja dari awal hingga akhir ? e. Berapa estimasi waktu pembuatab meja meja komputer dari awal hingga
akhir ?
2 1.4 Pembatasan Masalah
Dalam melakukan penelitian perlu adanya pembatasan masalah terhadap masalah yang diteliti, Pembatasan masalah dalam penelitian diperlukan agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang akan diteliti. Penelitian ini dibatasi dalam lingkup:
1. Penelitian dilakukan di Ruang Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2. Penelitian hanya boleh dilakukan oleh Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Krisnadwipayana.
3. Pengerjaan proses pembuatan meja komputer dilakukan dilaboratorium Universitas Krisnadwipayana.
1.5 Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang maksud dan tujuan,latar belakang masalah, Perumusan masalah, pembatasan masalah dan sistematika pembahasan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini Menjelaskan tentang teori dasar yang menjadi acuan penulisan laporan.
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi tentang Rekapitulasi Data Waktu hasil praktikum dan Data Pengecekan.
BAB IV TUGAS DAN ANALISIS
Bab ini menyajikan pertanyaan analisa dan evaluasi berdasarkan dari hasil penelitian,penyebab kecacatan atau kerusakan pada produk yang dibuat,kendala yang terjadi saat proses dan penggunaan alat kerja.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil dan pembahasan yang telah diuraikan.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manufaktur
Manufaktur merupakan proses mengubah bahan baku menjadi produk melalui bermacam-macam proses mesin dan operasional mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik. Manufaktur berasal dari dua kata berbahasa latin, yaitu manus (tangan) dan factus (membuat). Kombinasi kedua kata tersebut mempunyai arti "dibuat dengan tangan". Manufaktur tersebut kini berkembang sehingga tidak harus bermakna proses yang dibuat dengan tangan atau tradisional. Perkembangan manufaktur sekarang telah menggunakan kontrol komputer dan sistem automasi.
2.2 Proses manufaktur
Proses manufaktur adalah langkah-langkah dimana bahan baku di transformasi menjadi produk jadi atau produk setengah jadi. Proses pembuatan di mulai dengan penciptakan bahan sesuia dengan desain yang dibuat. Bahan- bahan ini kemudaian di modifikasi melalui proses manufktur untuk menjadi bagian yang di perlukan. Proses manufaktur meliputi:
• Perancangan produk.
• Pemeliharaan material.
• Tahap- tahap proses di mana produk tersebut dibuat.
2.3
Kerja BangkuDalam proses praktikum kali ini lebih berfokus pada kerja bangku Istilah kerja bangku di ambil dari istilah sesuai dengan jenis pekerjaan yang banyak dilakukan diatas bengku atau maja kerja. Kerja bangku adalah pekerjaan manual yang banyak diterapkan dibrngkel industri dan sekolah kejuruan.
Walaupun pekerjaannya tergolong sederhana. sering kita memiliki permasalahan untuk menentukan perkakas kerja bangku yang sesuai dengan material benda kerja dan hasil yang di peroleh dengan benar. Juga bagaimana prosedur pemakaian agar tidak terjadi kesalahan atau kecelakaan kerja.
4
2.4
Peralatan dan APD yang di gunakan selama proses praktikum 2.4.1 RagumRagum merupakan suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat, digergaji, ditap, dll. Tetapi ragum saat praktek di gunakan hanya untuk memotong besi. Alat ini juga merupakan peralatan yang harus ada dalam semua proses pengerjaan dalam kerja bangku.
Gambar 2. 1 Ragum 2.4.2 Gerinda
Gerinda merupakan alat untuk memotong material yang keras biasanya besi dan untuk menghaluskan bekas las yang menempel pada besi. Peralatan ini juga wajib ada di kerja bangku.
Gambar 2. 2 Gerinda
5 2.4.3 Gergaji
Gergaji di gunakan saat praktikum untuk memotong kayu atau papan triplek yang di gunakan untuk cover meja komputer
Gambar 2. 3 Gergaji 2.4.4 Pensil & marker white
Sebagai penanda atau membuat pola,seperti pensil untuk membuat pola pada kayu covermeja computer marker white untuk membuat garis jarak potongan yang di perlukan.
Gambar 2. 4 Pensil dan marker white 2.4.5 Mesin las listrik
Mesin las listrik digunakan saat praktikum pada saat pembuatan rangka meja komputer yang terbuat dari besi
Gambar 2. 5 Mesin las
6 2.4.6 Martil
Martil di gunakan untuk membersihkan bekas las yang menempel pada besi yang sudah di las.
Gambar 2. 6 Martil 2.4.7 Mesin Bor Datar
Bor berfungsi untuk mendrill kayu untuk cover meja komputer dan melubangin besi yang akan di baut.
Gambar 2. 7 Mesin Bor datar 2.4.8 Cat dan kuas
Cat dan kuas untuk mewarnai bagian kayu cover meja komputer dan pada besi untuk rangka meja computer.
Gambar 2. 8 Cat dan Kuas
7 2.4.9 Sarung Tangan Kain
Sarung tangan di gunakan saat proses praktek untuk melindungi tangan dari serpihan kayu atau bagian tajam pada besi.
Gambar 2. 9 Sarung tangan
2.4.10 Helm Las
Helm las digunakan saat mengelas untuk melindung mata dari percikan api atau cahaya dari proses pengelasan.
Gambar 2. 10 Helm Las 2.4.11 Kacamata APD
Kacamata ini di gunakan saat memtong besi dengan gerinda untuk mengindari dari percikan api saat proses pemotongan.
Gambar 2. 11 kacamata APD
8 2.4.12 Pelindung Telinga Earmuff
Earmuff untuk melindung telinga dari suara bising/keras di gunakan saat setelah pengelas perlu penghalusan menggunakan gerinda.
Gambar 2. 12 pelindung telinga
2.5 Teknik Dasar Welding (pengelasan) Persiapan pengelasan 2.5.1 Persiapan Material
a. Pembersihan Material
Material yang akan dilas pastikan terhindar dari pengotor seperti karat, oli, minyak, air dan yang lainnya. Selain itu jika diperlukan lakukan penggerindaan pada bagian permukaan material terdapat lapisan yang membuat material tersebut sulit dilakukan pengelasan.
b. Pembuatan Groove
Jika material yang akan dilas mempunyai ketebalan lebih dari 5 mm lebih baik dilakukan pembuatan kampuh agar sambungan yang dihasilkan penetrasi atau penembusnya lebih baik.
2.5.2 Kawat Las atau Elektroda a. Pemilihan jenis Elektroda.
Dalam memilih elektroda pastikan sudah sesuai dengan komposisi material dan minimum kekuatan tarik yang diinginkan, jangan sampai kekuatan tarik elektroda yang digunakan di bawah minimum kekuatan tarik dari material.
9 b. Perlakuan Elektroda.
Sebelum elektroda digunakan pastikan jika elektroda dalam keadaan kering atau tidak lembab, selain itu baca juga petunjuk pemakaian dari bungkusnya. Karena untuk tipe elektroda yang jenis low hydrogen disarankan untuk dilakukan pengeringan dengan suhu tertentu di dalam oven dalam beberapa jam. Pastikan fluks atau selaput elektroda tidak terkelupas jika menggunakan pengelasan SMAW, karena hal tersebut juga dapat menyebabkan cacat las jika digunakan untuk mengelas.
2.5.3 Mesin Las a. Kalibrasi
Mesin las yang digunakan pastikan dikalibrasi secara berkala, karena karena jika sudah bertahun tahun tidak terkalibrasi maka sulit untuk memastikan bahwa arus yang keluar saat kita gunakan sesuai atau tidak dengan yang ada di mesin
b. Polaritas
Saat memasang kabel elektroda dan kabel massa pastikan sesuai dengan jenis polaritas yang diinginkan. Karena polaritas ini akan mempengaruhi hasil penetrasi atau penembusan, biasanya pemilihan polaritas ini dapat dilihat sesuai rekomendasi yang ada di bungkus elektroda.
c. Setting Ampere
Setting atau atur arus sesuai dengan yang Anda inginkan, karena setiap welder atau tukang las mempunyai pengaturan yang berbeda.
Hal tersebut dikarenakan setiap tukang las mempunyai karakteristik seperti kecepatan las, tinggi busur, jenis ayunan dan teknik berbeda dalam melakukan pengelasan. Namun setiap produsen elektroda mempunyai range untuk besar ampere yang digunakan, rekomendasi ini dapat Anda lihat dalam bungkus elektroda.
10 2.5.4 Alat Pelindung Diri
Gunakan alat pelindung diri dengan lengkap dan benar, karena proses pengelasan mempunyai resiko atau bahaya yang cukup tinggi.
Bahaya tersebut meliputi tersengat aliran listrik, kejatuhan benda kerja, panas, percikan las, cahaya tampak, sinar ultraviolet dan juga asap las yang mengandung serbuk besi dan bahan kimia. Jika anda tidak menggunakan dengan benar pasti akan mengganggu Anda saat proses pengelasan berlangsung dan juga mengganggu kesehatan Anda.
2.5.5 Simbol Pengelasan
Sebelum Anda melakukan pengelasan, pastikan Anda sudah membaca gambar simbol pengelasan dan prosedur pengelasannya dengan baik dan benar. Jika nanti mengelas tidak sesuai dengan simbol atau perintah maka akan terjadi kesalahan didalam hasil lasan karena tidak sesuai dengan desain.
Proses Pengelasan : a. Penyalahan Busur
Dalam menyalakan busur las ada beberapa Teknik yang dapat Anda gunakan yaitu menggeser dan menempelkannya kemudian mengangkatnya setinggi 1,5 x diameter elektroda. Setelah busur las nyala, maka jaga ketinggian busur agar stabil sehingga hasil lasan juga akan bagus.
b. Ayunan atau tidak diayun
Jika bagian yang dilas lebar, maka diperlukan ayunan dalam proses pengelasannya. Jika tidak ingin melakukan ayunan, Anda dapat menariknya saja dan melakukannya secara berulang hingga daerah yang dilas penuh.
c. Pematian busur
Jika elektroda sudah akan habis atau proses las selesai maka angkat elektroda secara cepat, maka secara otomatis busur juga akan mati. Namun jika kurang benar untuk mengangkat elektroda tersebut
11
maka dapat menyebabkan cacat las pada bagian ujungnya atau yang biasanya juga disebut cruter pipe.
Selesai Pengelasan:
a. Pembersihan Slag
Jika proses pengelasan dilakukan dengan cara dan parameter yang benar maka slag atau kerak las dapat terkelupas dengan sendirinya, sedangkan jika salah maka kita perlu tenaga ekstra untuk membersihkannya. Untuk pembersihan slag Anda dapat menggunakan palu chipping yang ujungnya lancip, setelah itu sikat menggunakan sikat baja.
b. Spatter
Spatter pada hasil lasan juga harus dibersihkan, karena jika dibiarkan maka dimasukkan dalam kategori cacat las. Jika hasil lasan Anda terdapat banyak spatter, berarti arus terlalu besar dan teknik yang Anda gunakan masih kurang benar.
Hasil las lasan yang bagus secara visual:
− Tinggi tidak lebih dari 3 mm
− Rigi rigi rata
− Tidak terdapat cacat las pada permukaan seperti undercut, porosity, crack, underfill, spatter
− Mengelas merupakan kemampuan yang harus dilatih secara berulang dan berkelanjutan. Karena jika sudah bisa mengelas kemudian berhenti, maka kemungkinan besar diperlukan latihan kembali untuk mendapatkan hasil lasan yang bagus. Dalam sertifikasi tukang las juga berlaku requalifikasi jika welder tersebut tidak mengelas sama sekali dalam jangka waktu 6 bulan.
12
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Rekapitulasi Data Waktu Hasil Praktikum dan Data Pengecekan 3.1 Stasiun Pemotongan
3.1.1 Pemotongan Komponen Besi
A. Pemotongan Besi Holo Kerangka Cover Depan
Tabel 3. 1 Data pemotongan besi holo kerangka cover depan
B. Pemotongan Besi Holo Kerangka Cover Belakang
Tabel 3. 2 Data pemotongan besi holo kerangka cover belakang
C. Pemotongan Besi Holo Kerangka Cover Atas
Tabel 3. 3 Data pemotongan besi holo kerangka cover atas
D. Pemotongan Besi Holo Kerangka Cover Bawah
Tabel 3. 4 Data pemotongan besi holo kerangka cover bawah
E. Pemotongan Besi Holo Kerangka Cover Samping
Tabel 3. 5 Data pemotongan besi holo Kerangka Cover Samping
SET UP PENGUKURAN PROSES
10” 65” 288”
SET UP PENGUKURAN PROSES
8” 59” 227”
SET UP PENGUKURAN PROSES
10” 242” 109”
SET UP PENGUKURAN PROSES
10” 242” 141”
SET UP PENGUKURAN PROSES
5” 126” 303”
13 3.1.2 Pemotongan Komponen Kayu Multiplek
A. Pemotongan Kayu Multiplek Cover Depan
Tabel 3. 6 Data pemotongan kayu multiplek cover depan
B. Pemotongan Kayu Multiplek Cover Belakang
Tabel 3. 7 Data pemotongan kayu multiplek cover belakang
C. Pemotongan Kayu Multiplek Cover Atas
Tabel 3. 8 Data pemotongan kayu multiplek cover atas
D. Pemotongan Kayu Multiplek Cover Bawah
Tabel 3. 9 Data pemotongan kayu multiplek cover bawah
E. Pemotongan Kayu Multiplek Cover Samping
Tabel 3. 10 Data pemotongan kayu multiplek cover samping
3.1.3 Pemotongan Komponen Pelapis Cover Meja Komputer (Sticker) A. Pemotongan Sticker Cover Depan
Tabel 3. 11 Data pemotongan Sticker cover samping
SET UP PENGUKURAN PROSES
- - -
SET UP PENGUKURAN PROSES
36” 41” 70”
SET UP PENGUKURAN PROSES
20” 30” 78”
SET UP PENGUKURAN PROSES
22” 39” 40”
SET UP PENGUKURAN PROSES
20” 47” 78”
SET UP PENGUKURAN PROSES
- - -
14 B. Pemotongan Sticker Cover Belakang
Tabel 3. 12 Data pemoton Sticker Cover belakang
C. Pemotongan HPL Cover Atas
Tabel 3. 13 Data pemotongan Sticker Cover atas
D. Pemotongan Sticker Cover Bawah
Tabel 3. 14 Data pemotongan Sticker Cover bawah
E. Pemotongan Sticker Cover Samping
Tabel 3. 15 Data pemotongan Sticker Cover samping
3.2 Stasiun Banding
A. Banding Besi Holo Rangka Cover Depan
Tabel 3. 16 Data bending besi holo rangka cover depan
B. Banding Besi Holo Rangka Cover Belakang
Tabel 3. 17 Data bending besi holo rangka cover belakang
SET UP PENGUKURAN PROSES
15” 32” 200”
SET UP PENGUKURAN PROSES
21” 35” 258”
SET UP PENGUKURAN PROSES
20” 30” 120”
SET UP PENGUKURAN PROSES
18” 29” 250”
SET UP PENGUKURAN PROSES
10” 65” 39”
SET UP PENGUKURAN PROSES
8” 59” 29”
15
C. Banding Besi Holo Rangka Cover Bawah
Tabel 3. 18 Data bending besi holo rangka cover bawah
3.3 Stasiun Pengelasan
Tabel 3. 19 Data pengelasan rangka cover
3.4 Stasiun Pengecatan
Tabel 3. 20 Data pengecatan cover
3.5 Stasiun Finishing Cover (Pelapisan )
Tabel 3. 21 Data finishing cover (pelapis Sticker)
3.6 Stasiun Perakitan (Assembling dan Pengecekan Meja Komputer) Tabel 3. 22 Data perakitan (assembling dan pengecekan Meja Komputer)
SET UP PENGUKURAN PROSES
5” 126” 305”
SET UP PENGUKURAN PROSES
20” 125” 10861”
SET UP PENGUKURAN PROSES
300” - 1500”
SET UP PENGUKURAN PROSES
30” - 2220”
SET UP PENGUKURAN PROSES
- - -
16
3.7 Data Pengecekan Proses Pembuatan Meja Komputer
No. Pengecekan Keterangan
1 Pengelasan 1.Kendala pada saat pengelasan ada karena ukuran pemotongan besi tidak sesuai yang membuat jarak antar besi yang akan di las terlalu lebar, Sehingga dilakukan pengelasan ulang
2.Kurang rapatnya hasil pengelasan sehingga Ketika digerinda menjadi bolong, perlu dilakukan pengelasan ulang
2 Pengecatan Besi yang telah selesai di buat produk jadi yaitu meja computer kondisi permukaannya masih ada yang kasar di beberapa titik pengelasan, sehingga hasil pengecatan kurang rapih
3 Lubang Komponen Cover
4 Lapisan Sticker 1. Pemotongan lapisan sticker kurang rapih dibagian sisinya dikarenakan keterbatasan alat yang digunakan 2. Sedikit mengalami keterlambatan
pada saat melakukan pengukuran karena terjadi pengelasan ulang pada besi di beberapa titik siku meja komputer
5 Pemasangan Baut
6 Pemasangan Komponen Lain- lain
17
BAB IV
TUGAS ANALISIS
4.1 Jelaskan apa definisi :
• Definisi Waktu set up: Adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan barang-barang yang diperlukan untuk melakukan proses manufaktur, pengaturan waktu pada saat kita mulai mempersiapkan benda kerja yg ingin digunakan untuk memulai suatu proses kegiatan.
• Definisi Waktu proses: Adalah waktu total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sejumlah unitproduksi yang telah terjadwal, Ialah pengaturan waktu sebuah kegiatan yg sedang kita kerjakan,pengaturan waktu sebuah kegiatan yg sedang kita kerjakan.
• Definisi Waktu Pengukuran: Adalah sebagai waktu untuk menentuan besaran, dimensi, atau kapasitas suatu benda terhadap standar ukuran atau satuan ukur, pengaturan waktu sebuah kegiatan mengukur bahan setelah kita memmpersiapkan bahan tersebut
4.2 Fungsi pengecekan pada produk
Membedakan unit produk yang baik dan unit produk yang cacat. Untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pada proses quality control .Untuk menilai kualitas produk. Untuk mengukur ketepatan alat ukur di produksi.
untuk memastikan apakah produk tersebut dalam keadaan baik dan layak untuk dipakai agar bisa dipergunakan pada saat suatu proses kegiatan.
• Melakukan sebuah pemantauan pada suatu proses produksi dari awal proses sampai menjadi barang jadi.
• Memberitahukan kepada para supervisor quality control apabila ada ketidak sesuaian proses.
• Meluluskan suatu produk jadi atau finish goods.
• Melakukan pada suatu pengambilan sample per tinggal (retain).
18
• Membuat sebuah laporan pengamatan proses harian.
• Melaksanakan berbagai tugas-tugas lainya yang di berikan oleh supervisor quality control.
• Untuk dapat memastikan produk dan jasa yang sudah di rancang dan di produksi sehingga telah memenuhi persyaratan dari pelanggan atau para produsen itu sendiri.
4.3Berikan penjelasan mengenai step-step pembuatan meja komputer dari awal hingga akhir.
1. Pengukuran besi holo kerangka cover depan 2. Pengukuran besi holo kerangka cover belakang 3. Pengukuran besi holo kerangka cover atas 4. Pengukuran besi holo kerangka cover bawah 5. Pengukuran besi holo kerangka cover samping 6. Lalu dilakukan pemotongan
7. Bending besi holo cover depan 8. Bending besi holo cover belakang 9. Bending besi holo cover bawah 10. Pengelasan rangka cover
11. Pengukuran kayu multiplek cover depan 12. Pengukuran kayu multiplek cover belakang 13. Pengukuran kayu multiplek cover atas 14. Pengukuran kayu multiplek cover bawah 15. Pengukuran kayu multiplek cover samping 16. Pemotongan kayu multiplek cover depan 17. Pemotongan kayu multiplek cover belakang 18. Pemotongan kayu multiplek cover atas 19. Pemotongan kayu multiplek cover bawah 20. Pemotongan kayu multiplek cover samping 21. Pengukuran Sticker cover depan
22. Pengukuran Sticker cover belakang 23. Pengukuran Sticker cover atas 24. Pengukuran Sticker cover bawah 25. Pengukuran Sticker cover samping 26. Pemotongan Sticker cover depan 27. Pemotongan Sticker cover belakang 28. Pemotongan Sticker cover atas 29. Pemotongan Sticker cover bawah 30. Pemotongan Sticker cover samping 31. Pengecatan rangka cover
19
4.4 Penyebab kecacatan atau kerusakan pada produk yang dibuat
a. Produk cacat terjadi karena adanya beberapa hal yang tidak sesuai dengan harapan dan target dari perusahaan. Produk yang cacat tersebut disebabkan karena ada kesalahan dari suatu proses yang saling berkaitan didalamnya baik dari tahap awal yang mengalami kendala dan sampai pada tahap akhir.
b. Tidak fokus pada saat melakukan kerja bangku
c. Kurangnya pengalaman. Menyebabkan kerangka besi tidak menempel dengan sesuai, berpengaruh ke semua bahan jadi yg ingin dirangkai membentuk meja komputer.
4.
5 Kendala yang terjadi dari setiap stasiaun kerja▪ Stasiun 1 (Proses Pemotongan) kendala yang terjadi ialah kesalahan pengukuran panjang besi siku
▪ Stasiun 3 (Proses Bending Besi) kendala yang terjadi ialah pemotongan tidak simetris yang mengakibatkan lengkungan besi tidak sempurna.
▪ Stasiun 4 (Proses Pengelasan Besi) kendala yang terjadi ialah kesalahan pada teknik pengelasan yang membuat besi menjadi bolong atau tidak menempel sempurna.
▪ Stasiun 5 (Pengecatan) kendala yang terjadi ialah adanya penumpukan cat pada satu titik karna tidak merata saat proses pengecatan.
4.6 Cara penggunaan alat dari setiap stasiun
a. Pensil/Marking, untuk membuat garis tanda pada saat pemngukuran b. Penggaris, untuk mengukur panjang dan lebar bahan yg ingin digunakan c. Mesin amplas, untuk menghaluskan permukaan multiplek
d. Kuas, alat untuk melapisi multiplek dengan lem aibon
e. Stopwatch, alat untuk menghitung waktu (set up, pengukuran, proses) f. Meteran, alat untuk mengukur panjang besi
g. Bor tangan, untuk melubangi multiplek h. Mesin bor duduk, untuk melubangi multiplek
i. Gergaji tangan, alat untuk memotong multiplek secara manual
20
j. Mesin las, alat untuk mengelas besi agar menempel dengan besi lainnya k. Mesin gerinda, alat untuk memotong dan menghaluskan besi
l. Gergaji mesin (jigsaw), alat untuk memotong multiplek menggunakan mesin
m. Obeng, alat untuk memperkuat/memperkencang mur
n. Palu, alat untuk membantu menambah tekanan pada saat besi tidak simetris dan bisa untuk menghancurkan hasil las yg menggumpal
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan dari praktikum proses manufaktur kerja bangku:
1. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu hal yang sangat penting pada kegiatan proses produksi, maka dari itu diaplikasikan dengan baik, agar pada saat praktikum terhindar dari potensi bahaya. Seperti memakai alat pelindung diri pada saat praktikum, menjaga kondisi di sekitar, serta melakukan segala sesuatu sesuai dengan prosedur.
2. Terdapat beberapa mesin yang ada di laboratorium, di, stopwatch, gergaji tangan, gergaji mesin, obeng, palu, jangka, gerinda tangan dan mesin las.
Setiap mesin memiliki tata cara penggunaan yang berbeda, dimana pada penggunaannya harus dilakukan sesuai dengan prosedur, serta dalam penggunaannya juga memiliki fungsi yang bermacam-macam disesuaikan dengan jenis bahan yang akan diolah.
3. Penggunaan peralatan kerja bangku yaitu untuk pembentukan perbaikan serta perakitan. Peralatan kerja bangku digunakan secara manual dan dilakukan di atas meja, seperti mengikir, menggerinda, mengukur, menandai dan lain sebagainya.
4. Kerja sama dalam tim sangat diperlukan dalam membuat suatu produk dan menentukan bagian – bagian pekerjaan yang akan dilakukan per kelompok.
22 5.2 Saran
Perlu waktu yang lebih lama agar praktikan dapat menyelesaikan suatu produk yang akan dibuat dalam praktikum Proses Manufaktur, serta bimbingan lebih untuk dapat menguasai suatu alat kerja yang digunakan dalam praktikum Proses Manufaktur
23
DAFTAR PUSTAKA
https://produksielektronik.com/pengertian-alat-pelindung-diri-apd-k3-jenis-apd/
https://surabaya.proxsisgroup.com/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd-beserta- fungsinya/
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/01/manufaktur.html
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek/article/view/3111
https://surabaya.proxsisgroup.com/pengertian-proses-
manufaktur/#:~:text=Manufaktur%20adalah%20proses%20keindustrian%20unt uk
,suatu%20bahan%20bakumelalui%20proses%20teknologi.
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/01/manufaktur.html
https://teknikece.com/mesin-bubut/
https://cohive.space/blogs/revolusi-industri/
https://www.mas-software.com/blog/proses-manufaktur-di-indonesia#0-apa-itu- proses-manufaktur-
https://www.slideshare.net/rhizqianacliquers/laporan-praktikum-kerja-bangku https://www.slideshare.net/rhizqianacliquers/laporan-praktikum-kerja-bangku
https://www.scribd.com/document/373440639/Laporan-Kerja-Bangku-Teknik- Mesin-USU
http://repository.untag-sby.ac.id/232/3/bab%202.pdf
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/03/apa-itu-mastercam.html
24
LAMPIRAN
No. Stasiun Foto 1. Pemotogan Besi
A. Set Up
B. Pengukuran
C. Proses
25 2 Pemotongan
Multiplek A. Set Up
B. Pengukuran
C. Proses
26 3 Pemotongan
HPL (Stiker) A. Set Up
B. Pengukuran
C. Proses
27 4 Banding
A. Set Up
B. Pengukuran
C. Proses
28 5 Pengelasan
A. Set Up
B. Pengukuran
C. Proses
29 6 Pengecatan
30 7 Finishing
Produk