C. Teknik Pengumpulan Data,
2. Teknik Dokumentasi
“Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui sumber tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku, teori, hukum-hukum dan lain-lain, yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti” (Nawawi, 1993: 134).
Menurut Suharsimi Arikunto (1989: 188) “dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, majalah, surat kabar, agenda, dan sebagainya”.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dengan mengunakan teknik dokumentasi peneliti berusaha untuk mengumpulkan buku-buku, surat kabar, dan film dokumenter tentang pengaruh sosialisme terhadap perjuangan bangsa masa kolonialisme Belanda 1913-1927.
D. Teknik Analisis Data
Langkah yang harus ditempuh setelah pengumpulan data yaitu analisis data. Analisis data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah, karena analisis data digunakan untuk memecahkan masalah penelitian.
Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang, menggolongkan data untuk menjawab dua permaslahan pokok : (1) tema apa yang dapat ditemukan pada data-data ini, dan (2) seberapa jauh data-data ini dapat menyokong tema tersebut (Basrowi dan Suwandi. 2008 : 192).
Analisis data menurut Moeleong yaitu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moeleong, 2007 : 280).
Dalam hal ini, analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah anlisis data kualitatif mengingat data tersebut berupa fenomena-fenomena yang terjadi yang dikumpulkan dalam bentuk laporan dari karangan para sajarawan sehingga memelukan pemikiran yang tepat dalam menyelesaikan masalah penelitian tersebut.
Menurut Kirk dan Miller, dalam Moeleong (2004 :3) penelitian kualitaif adalah tradisi tertentu dalam lmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristiwanya.
Sedangkan menurut Bodgan dan Biklen, 1982 dalam Moeleong (2007 : 248), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik analisis data kualitatif menurut Muhammad Ali (1985 : 151) yaitu:
Penyusunan data ini merupakan usaha dari peneliti dalam memilih data yang sesuai dengan data yang akan diteliti dari data yang diperoleh.
2. Klasifikasi Data
Merupakan usaha dari peneliti untuk menggolongkan data berdasarkan jenisnya.
3. Pengolahan Data
Setelah data digolong-golongkan berdasarkan jenisnya kemudian peneliti mengolahnya kedalam suasana kalimat secara kronologis sehingga mudah dipahami.
4. Penyimpulan
Setelah melakukan langkah-langkah di atas, maka langkah terakhir dari
penelitian ini adalah menyimpulkan hasil dari penelitian sehingga akan memperoleh suatu kesimpulan yang jelas kebenarannya
REFERENSI
Winarno Surakhmad. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Tarsito: Bandung. Halaman 121
Husin Sayuti. 1989. Pengantar Metodologi Riset. Fajar Agung: Jakarta. Halaman 32
Romie Gottschalk. penerjemah Nugroho Noto Susanto. 1986. Mengerti Sejarah.
Universitas Indonesia Press: Jakarta. Halaman 32
Nawawi, Hadari dan Mimi Martini. 1993. Penelitian Terapan. Gajah Mada Press: Yogyakarta. Halaman 79
Nugroho Notosusanto. 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer (Suatu Pengalaman). Inti Dayu: Jakarta. Halaman 84
Hadari Nawawi. 1985. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.halaman 55
Ibid. Halaman 133
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh sosialisme terhadap perjuangan bangsa Indonesia masa pemerintahan kolonial belanda 1913-1927, dapat diambil kesimpulan yakni:
1. Menumbuhkan semangat militansi kaum buruh, dalam hal ini perjuangan dan pergerakan kaum buruh telah banyak dipengaruhi oleh paham sosialis. Pengaruh sosialisme atas serikat-serikat buruh di Indonesia terbukti ketika masuknya Sneevliet dalam organisasi VSTP yang kemudian mampu mengakomodir hampir semua gerakan Serikat Buruh Indonesia. Pengaruh gerakan kaum sosialis di Indonesia telah mampu membuat gerakan Serikat Buruh tersebut semakin militan bahkan lebih radikal ketika dibandingkan dengan gerakan sebelum masuknya sosialisme di Indonesia, hal itu juga terbukti dari gerakan kaum buruh sebelum tahun 1913 dan sesudah tahun tersebut, setelah tahun 1913 gerakan-gerakan serikat buruh di Indonesia semakin terlihat lebih terstruktur dan perjuangannya lebih radikal, tuntutan-tuntutan sampai pada pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan telah membuat pihak kolonial Belanda lebih waspada terhadap pergerakan serikat buruh tersebut.
2. Terjadinya pemogokan pemogokan kaum buruh pada tahun 1920-1923. Ajaran-ajaran sosialisme serta gagasan-gagasannya telah memberikan pengaruh yang cukup besar dalam pergerakan dan perjuangan mayarakat Indonesia melawan kolonial Belanda, sehingga perjuangan-perjuangan dalam bentuk propoganda, pemogok-pemogokan yang terjadi sekitar tahun 1920-1923, di Semarang, Surabaya, Madiun dan lain-lainya. Tuntutan-tuntutan dan aksi-aksi yang dilakukan kaum buruh sehingga menjadi pertimbangan yang luar biasa bagi pihak Kolonial Belanda.
3. Pemberontakan kaum buruh 1926-1927 semakin militan. Ketika golongan kaum buruh yang masuk dalam organisasi sosialis-komunis memperoleh massa yang cukup besar dikalangan masyarakat Indonesia, maka perjuangan untuk memperoleh kebebasan yang menandai pemberontakan yang terjadi 1926-1927. Seperti didaerah Banyumas, Pekalongan, Periangan, Solo, dan lain-lain. Dalam hal ini memang bukan lagi disandarkan pada tuntutan perekonomian, namun usaha perjuangan untuk memperoleh kebebasan dari hegemoni Kolonial Belanda. Pemberontakan tersebut telah digolongkan dalam organisasi kepartaiaan, yaitu dari PKI, akan tetapi di dalam tubuh PKI itu sendiri kebanyakan adalah massa dari golongan kaum buruh tersebut.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini dua hal yang dapat diusulkan sebagai saran yang penulis sampaikan diantaranya yaitu:
1. Dalam mempelajari sosialisme yang disandarkan pada pemikiran-pemikiran filsafat Karl Marx, yang berujung pada komunisme hendaknya dapat dipaghami secara menyeluruh, karena pengaruh dari ajaran-ajaran ini dapat merasuk di setiap bidang kehidupan modern, pemikiran-pemikiran Marx tidak hanya di sandarkan pada kehidupan ekonomi saja, akan tetapi juga pada sosiologi, politik, agama dan filsafat. Sehingga diharapkan dengan mempelajarinya kita dapat memahami apa yang terkandung didalamnya dan dapat mengambil sikap yang bijaksana dalam kehidupan kita.
2. Bagi para peneliti sejarah khususnya, memahami tentang pengaruh sosialisme terhadap perjuangan kaum buruh bangsa Indonesia merupakan suatu hal penting. Karena dengan demikian, kita dapat mengambil sebuah pelajaran bahwa sosialisme juga telah memberikan kontribusi terhadap perjuangan kebangsaan Indonesia dalam bentuk perjuangan kaum buruh masa pemerintahan kolonial Belanda.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Suparman. 2007. Gerak Sejarah Dalam Pandangan Filsafat Karl Marx.
(Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung. 203 Halaman
Bambang Sulistyo. 1995. Pemogokan Buruh Sebuah Kajian Sejarah. PT Tiara Wacana Yogya. Yogjakarta. 202 Halaman
Berman, Marshall. 2002. Bertualang Dalam Marxisme.( terjemahan). Pustaka Promathea. Surabaya. 340 Halaman
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1982. Sejarah kebangkitaan nasional daerah jawa timur. Jakarta. 354 Halaman
---. 1900. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. 954 Halaman
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 1994. Gerakan 30
september pemberontakan partai komunis Indonesia. PT. Ghalia
Indonesia. Jakarta. 232 Halaman
Fromm, Erich. 2001. Konsep manusia Menurut Marx. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 352 Halaman
Gottschalk, Romie. penerjemah Nugroho Noto Susanto. 1986. Mengerti Sejarah.
Universitas Indonesia Press: Jakarta 182 Halaman
Giddens, Anthony. 1986. Kapitalisme Dan Teori Sosial Modern. Universitas Indonesia. Jakarta. 312 Halaman
Gie, Soe Hok. 1999. Di Bawah Lentera Merah. Yayasan Benteng Budaya. Yogyakarta. 68 Halaman
Kusumandaru, Ken Budha. 2004. Karl Marx Revolusi dan Sosialisme. Resis Book. Yogyakarta 346 Halaman
Nawawi, Hadari. 1985. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press: Yogyakarta. 246 Halaman
Nawawi, Hadari dan Mimi Martini. 1993. Penelitian Terapan. Gajah Mada Press: Yogyakarta. 287 Halaman
--- 1993. Sejarah Nasional Indonesia Jilid V. Balai Pustaka. Jakarta. 358 Halaman
Pringgodigdo, A.K. 1986. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. P.T. Dunia Rakyat
Jakarta. 256 Halaman
Ricklefs, M. C. 1989. Sejarah Indonesia modern. Monash University. Gajah Mada University Prees. 354 Halaman
Sandra. 2007. Sejarah Pergerakan Kaum Buruh Indonesia.PT Pustaka Rakyat. Jakarta 176 Halaman
Sayuti, Husin. 1989. Pengantar Metodologi Riset. Fajar Agung: Jakarta. 139 Halaman
Soekanto, Soerjono.1982. Sosiologi Suatu Penghantar. PT Raja Graindo Persada. Jakarta. 403 Halaman
Soyomukti, Nurani. 2008. Soekarno dan Nasakom. Garasi. Jakarta. 262 Halaman Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Tarsito: Bandung. 187
Halaman
Suseno, Franz Magnis. 2005. Pemikiran Karl Marx. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 263 Halaman
Suriaji, Yos Rizal. 2010. Tan Malaka Bapak Republik Yang Terlupakan. PT Gramedia. Jakarta. 185 Halaman
Wahyuni, Sri. 2010. Tinjauan Historis Tentang Kontribusi ISDV dalam organisasi perjuangan kebangsaan di Hindia Belanda tahun 1913-1918.
(Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung. 54 Halaman
Tedjakusumana, Iskandar. 2008. Watak politik gerakan serikat buruh indonesia. Jakarta. Turc. 218 Halaman
Sumber Lain
Ginanjar, RA. 2007 dalam
httpdspace.widyatama.ac.idjspuibitstream103645074bab2.pdf diakses jum’at. 31 Mei 20:50.
novermber 2012 19:25.
Martini 5osial wordpress. dalam http://5osial.wordpress.com/tag/kelas-kelas-masyarakat/ diakse minggu. 1 september 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Henk_Sneevliet. diakses sabtu 04 Mei 23:02). http://filsafat.kompasiana.com/2011/08/27/penjajahan-391298.html. diakses