• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik keabsahan data merupakan teknik untuk menyatakan keabsahan suatu data, suatu data dapat dikatakan absah apabila data tersebut benar-benar valid dan dapat diandalkan dalam mengungkapkan penelitian. Instrumen yang sudah diuji coba ditentukan kualitasnya dari segi validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan realibilitas soal.

1. Uji Validitas

Validitas adalah instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Arikunto, 2000: 219). Akan tetapi validitas dapat didefinisikan dengan berbagai cara, yaitu :

a. Validitas Ahli

Sebelum melakukan penelitian, instrumen penelitian yang telah dibuat diperiksa oleh validator guna dianalisis secara Deskripsi dengan menelaah hasil penilaian terhadap perangkat pembelajaran dan soal yang akan di tes yang akan dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikan. Adapun perangkat pembelajaran meliputi RPP, LKS, soal tes keterampilan proses sains, lembar pengamatan psikomotorik, lembar pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengelolaan pembelajaran.

b. Validitas Butir Soal

Validitas adalah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Arikunto, 2000: 219). Sebuah item memiliki validitas yang tinggi atau dikatakan valid jika

skor pada item memiliki kesejajaran dengan skor total. Salah satu teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas item adalah teknik korelasi product moment (Arikunto, 2007).

Rumus korelasi product moment :

√* ∑ ∑ (∑ )(∑ ) (∑ ) +* ∑ (∑ ) + (3.1)

Keterangan:

xy

r : Koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y,dua variabel yang dikorelasikan.

N : Banyaknya peserta tes X : Nilai hasil uji coba

Y : niali rata-rata harian

Setelah didapat harga koefisien korelasi antara variabel X dan Y, maka selanjutnya diinterpretasikan dengan rtabel. Jika rhitung rtabel, maka soal tersebut valid(Riduan dkk, 2013:360).

Dengan rx merupakan koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, N adalah Banyaknya responden. Nilai rhitung dikonsultasikan dengan harga kritik r product moment, dengan taraf signifikan 5%. Bila harga rhitung> r tabel maka item soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya bila harga rhitung< r tabel maka item soal tersebut tidak valid. Untuk menafsirkan besarnya harga validitas butir soal valid atau tidak valid berikut kriteris koefisien pada tabel:

Tabel. 3.5 KoefesienKolerasi Product Moment

Angka Kolerasi Makna

0,800 < rxy ≤ 1,000 Sangat tinggi

0,600 < rxy ≤ 0,799 Tinggi

0,400 < rxy ≤ 0,599 Cukup

0,200 < rxy ≤ 0,399 Rendah

0,000 < rxy ≤ 0,199 Sangat rendah Sumber: Adaptasi Suharsimi Arikunto (2006:196)

Bila harga rhitung> r tabel maka item soal tersebut dikatakan valid.Dimana rtabel bernilai 0,374. Hasil analisis validasi 15 butir soal KPS dengan bantuan Microsoft Exceldidapatkan 12 butir soal di nyatakan valid dan 3 butir soal dinyatakan tidak valid.

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dipercaya juga (Arikunto, 2006:178).

Rumus koefesien alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 (Siregar, 2014:90), soal bentuk uraian dengan menggunakan rumus koefesien alphacronbach (α):

Keterangan:

r11= koefisien reliabelitas keseluruhan tes, k= jumlah soal,

Si2 = jumlah varian dari skor soal St2 = jumlah varian dari skor total

Suharsimi Arikunto (2006:196) menyatakan bahwa kategori yang digunakan untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan pada tabel 3.6.

Tabel 3.6. Kategori Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas Kriteria 0,800 < r11 ≤ 1,000 Sangat tinggi 0,600 < r11 ≤ 0,799 Tinggi 0,400 < r11 ≤ 0,599 Cukup 0,200 < r11 ≤ 0,399 Rendah 0,000 < r11 ≤ 0,1,99 Sangat rendah

Sumber: Adaptasi Suharsimi Arikunto (2006:196)

Remmers dalam Surapranata, menyatakan bahwa koefisien reliabilitas ≥ 0,5 dapat dipakai untuk tujuan penelitian (Riduan dkk, 2013:360).Hasil analisis reliabilitas butir soal menggunakan

MicrosoftExcel diperoleh tingkat reliabilitas KPS sebesar 0,75 dengan

kategori reabel tinggi.

3. Taraf Kesukaran (difficulty index)

Arikunto (2000:230) mengungkapkan bahwa taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes dapat mengerjakan dengan betul. Jika banyak peserta tes yang dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukaran tes tersebut tinggi.

Sebaliknya jika hanya sedikit dari subjek yang dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukarannya rendah.

Zulaiha (2008:34) menyatakan bahwa rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal adalah :

(3.3)

Keterangan:

TK = Tingkat kesukaran

= rata-rata skor yang diperoleh

= skor yang ada pada pedomen penskoran

Tabel 3.7. Kategori Tingkat Kesukaran

Nilai p Kategori

p 0,3 Sukar

0,3 p 0,7 Sedang

p 0,7 Mudah

Sumber: Adaptasi Sumarna Supranata (2006: 21)

Analisisinstrumendilakukandenganperhitungan manual denganbantuanmicrosoft exceluntukmengujikesukaran soal. Berdasarkananalisistingkatkesukaranbutirsoal tes KPS didapatkan 2 soal dengan kategori mudah, 12 soal dengan kategori sedang, dan 1 soal dikategorikan sulit

4. Daya Beda Butir Soal

Daya beda butir soal merupakan ukuran sejauh mana butir soal mampu membedakan antara kelompok yang pandai dengan kelompok yang kurang pandai (Arikunto, 2000:231). Pengelompokan siswa dalam dua kelompok, yaitu kelompok atas terdiri atas 33% dari seluruh siswa yang mendapat skor rendah.

Jakni (2016:167) menyatakan bahwa rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir soal adalah :

(3.4)

Keterangan :

DP = Daya Pembeda

= Banyaknya siswa kelompok atas = Banyaknya siswa kelompok bawah

= Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

= Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

Seperti yang dijelaskan pada tabel yang merupakan Klasifikasi daya pembeda soal berikut ini:

Tabel 3.8. Kriteria Daya Beda Butir Soal

Nilai DP Kategori

DP ≥ 0,40 Sangat baik

0,30

DP

0,39 Baik

0,20

DP

0,29 Cukup

0,00

DP

0,19 Jelek

Sumber: Adaptasi Anas Sudijono (2007: 389)

Data yang didapatkan harus diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah untuk mempermudah perhitungan. Kelompok atas dan bawah dikelompokan dari 33% jumlah siswa.Analisis instrumen dilakukan dengan perhitungan manual dengan bantuan microsoft excel2007 untuk menguji daya pembeda didapatkan 3 soal kategori jelek, 4 soal kategori

cukup, 5 soal kategori baik, dan 3 soal dikategorikan sangat baik. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal tes keterampilan proses sains yang digunakan 6 butir soal yakni soal nomor 1,4,7,12,14 dan 15.

Dokumen terkait