• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

I. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data adalah upaya yang dilakukan dengan cara menganalisa atau memeriksa data, mengorganisasikan data, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting berdasarkan kebutuhan dalam penelitian dan memutuskan apa yang dapat dipublikasikan. Langkah analisis data akan melalui beberapa tahap yaitu, mengelompokkanya, memilih dan memilah data lalu

kemudian menganalisanya. Untuk memperkuat keabsahan data, maka peneliti melakukan usaha-usaha yaitu diteliti kredibilitasnya dengan melakukan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data atau menambah (memperpanjang) waktu untuk observasi. Wawancara yang awalnya hanya satu minggu, maka akan ditambah waktu satu minggu lagi dan jika dalam penelitian ini, data yang diperoleh tidak sesuai dan belum cocok maka dari itu dilakukan perpanjangan pengamatan untuk mengecek keabsahan data. Bila setelah diteliti kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

2. Meningkatkan ketekunan

Untuk meningkatkan ketekunan, peneliti bisa melakukan dengan sering menguji data dengan teknik pengumpulan data yaitu pada saat pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara, maka peneliti lebih rajin mencatat hal-hal yang detail dan tidak menunda-nunda dalam merekam data kembali, juga tidak menganggap mudah/enteng data dan informasi.

3. Trianggulasi

Trianggulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji kepercayaan data (memeriksa keabsahan data atau verifikasi data) atau

istilah lain dikenal dengan trustworthhinnes, yang digunakan untuk keperluan mengadakan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah dikumpulkan.

a. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, maksudnya bahwa apabila data yang diterima dari satu sumber adalah meragukan, maka harus mengecek kembali ke sumber lain, tetapi sumber data tersebut harus setara sederajatnya. Kemudian peneliti menganalisis data tersebut sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dan dimintakan kesempatan dengan sumber-sumber data tersebut.

b. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yangsama dengan teknik yang berbeda, yaitu yang awalnya menggunakan teknik observasi, maka dilakukan lagi teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara kepada sumber data yang sama dan juga melakukan teknik dokumentasi.

c. Triangulasi peneliti

Triangulasi peneliti adalah membandingkan hasil pekerjaan seorang peneliti dengan peneliti lainnya (peneliti yang berbeda) tidak lain untuk mengecek kembali tingkat kepercayaan data dengan

begitu akan memberi kemungkinan bahwa hasil penelitian yang diperoleh akan lebih dipercayai.

d. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu adalah pengujian data yang telah dikumpulkan dengan memverifikasi kembali data melalui informan yang sama pada waktu yang berbeda.

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Kabupaten Enrekang

1. Profil Kabupaten Enrekang

Kabupaten Enrekang merupakan suatu kerajaan yang besar dengan nama Malepong, lalu kerajaan ini tentunya bersifat Manurung yaitu sebuah federasi menggabungkan tujuh kawasan kerajaan yang diberi nama federasi Pitue Massenrempulu yang terjadi sekitar abad XIV. Tujuh kerajaan tersebut antara lain, a. Kerajaan Endekeng yang dipimpin oleh Arung atau Puang Endekeng, b.

Kerajaan Batulappa yang mempunyai seorang pemimpin yang bernama Arung Batulappa, c. Kerajaan Kassa yang dipimpin oleh Arung Kassa’ d. Kerajaan Maiwa yang dipimpin Arung Maiwa, e. Kerajaan Tallu Batu Papan atau Duri dengan seorang pemimpin yang bernama Puang Malua, serta Arung Alla, f.

Kerajaan Baringin dipimpin Arung Baringin dan g. Kerajaan Letta yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Arung Letta.

Akan tetapi, abad XVII Pitue Massenrempulu berubah nama menjadi Lima Masserempulu yang disebabkan keluarnya Kerajaan Baringin dan Kerajaan Letta dalam federasi Masserempulu yang diakibatkan panasnya persaingan politik.

Masserempulu artinya meminggir gunung atau menyusur gunung sedangkan sebutan Enrekang mempunyai arti naik atau panjat dan bahkan versi Administrasi Pemerintahan mengatakan bahwa Kabupaten Enrekang merupakan suatu daerah

38

pegunungan dan bukit-bukit yang saling sambung menyambung dengan mengambil kurang lebih 85 persen berdasarkan dari seluruh luas wilayah sekitar 1.786.01 km2.

2. Letak Geografis

Kabupaten Enrekang merupakan suatu kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan yang secara administratif terdiri dari 12 kecamatan dan 129 kelurahan atau desa, antara lain 17 kelurahan serta 112 desa. Kabupaten Enrekang secara geografis terletak pada koordinator antara 3o 14’ 36’’ hingga 3o 50’ 00’’

Lintang Selatan dan 119o 40’ 53’’ sampai 120o 06’ 33’’ Bujur Timur dengan luas wilayah sebesar 1.786.01 km2. Kabupaten Enrekang memiliki batas-batas wilayah antara lain sebelah Utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Tana Toraja, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Luwu, sebelah Timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Sidrap dan sebelah Barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Pinrang.

Kabupaten Enrekang pada umumnya memiliki wilayah yang sangat bervariasi berupa pegunungan, perbukitan, lembah maupun sungai dengan ketinggian 47 hingga 3.293 meter dari permukaan laut dan tidak memiliki wilayah pantai. Kabupaten Enrekang tentunya juga dapat dibagi kedalam dua kawasan yaitu Kawasan Barat Enrekang yang mempunyai luas sebesar kurang lebih 659.03 km2 atau 36.90 persen serta Kawasan Timur Enrekang dengan luas kurang lebih 1.129.98 km2 atau 63.10 persen dari luas wilayah Kabupaten Enrekang. Kawasan Barat Enrekang meliputi Kecamatan Alla, Kecamatan Anggeraja, Kecamatan

Enrekang dan Kecamatan Cendana, sedangkan Kawasan Timur Enrekang antara lain Kecamatan Curio, Kecamatan Malua, Kecamatan Baraka, Kecamatan Bungin serta Kecamatan Maiwa.

3. Keadaan Penduduk

Kabupaten Enrekang pada Tahun 2020 memiliki jumlah penduduk sebesar 201.614 jiwa yang terdiri dari 101.197 jiwa penduduk yang berjenis kelamin laki-laki serta 100.417 jiwa penduduk perempuan. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada Tahun 2019 maka Kabupaten Enrekang mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 0.8 persen (Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang 2020).

Penyebaran penduduk Kabupaten Enrekang berdasarkan penyebaran penduduk pada tingkat Kecamatan menunjukkan bahwa terdapat 20.902 jiwa di Kecamatan Alla, 10.324 jiwa pada Kecamatan Baroko, 30.822 jiwa pada Kecamatan Enrekang, 24.120 jiwa pada Kecamatan Anggeraja, serta disusul Kecamatan Masalle 12.387 jiwa. Sementara itu penduduk pada Kecamatan Bungin sebanyak 4.365 jiwa, Kecamatan Baraka sebanyak 21.4.14 jiwa, Kecamatan Cendana Sebanyak 8.720 jiwa, Kecamatan Buntu Batu sebanyak 12.907 jiwa, Kecamatan Curio sebanyak 15.405 jiwa, kecamatan Malua sebanyak 7.742 jiwa, dan Kecamatan Maiwa sebanyak 23.415 Jiwa (Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang 2020).

4. Keadaan Pendidikan

Keadaan pendidikan di Kabupaten Enrekang demi meningkatkan suatu angka partisipasi dari setiap penduduk merupakan salah satu indikator penting penilaian keberhasilan pembangunan suatu daerah. Dalam beberapa tahun terakhir, hasil pembangunan di Kabupaten Enrekang, khususnya dalam bidang pendidikan masih perlu mendapatkan perhatian yang serius. Dengan demikian, masalah yang pokok pada bidang pendidikan di Kabupaten Enrekang terletak pada sarana dan prasana yang masih belum memadai serta Sumber Daya Manusia yang masih kurang.

Berikut jumlah data satuan pendidikan di Kabupaten Enrekang (Kemendikbud 2020).

Curio 9 Kec.

Malua 10 2 12 3 1 4 1 1 2 0 0 0 18

10

Kec.

Buntu Batu

16 1 17 4 1 5 1 0 1 0 0 0 23

11 Kec.

Masalle 11 2 13 2 0 2 1 0 1 0 0 0 16

12 Kec.

Baroko 11 0 11 2 1 3 0 0 0 0 0 0 14

Tabel 4.1 Jumlah Sekolah Kabupaten Enrekang B. SMA Muhammadiyah Kalosi

1. Profil SMA Muhammadiyah Kalosi

SMA Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang mulai berdiri berdasarkan SK Nomor 1027/11-081/S.W.S81/1983 pada tanggal 10 September 1983 diatas tanah yang mempunyai luas 5400 m2 dan tentunya memiliki lingkungan yang sejuk, bersih serta berlokasi di Belajen zkeluarahan Kambiolangi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang. SMA Muhammadiyah Kalosi di bagian depan sekolah menghadap jalan poros Makassar-Tator sehingga letak sekolah SMA Muhammadiyah Enrekang mudah untuk dijangkau dari segala arah sehingga sangat mendukung suatu [proses pembelajaran warga sekolah baik guru maupun peserta didik dan bahkan pula para orang tua lebih sering menyebut SMA Muhammadiyah Kalosi dengan singkatan SMAMKAL. Adapun visi serta misi SMA Muhammadiyah Kalosi antara lain.

Visi SMA Muhammadiyah Kalosi

“Terwujudnya Sekolah Yang Unggul Dalam Karakter Islami, Prestasi, Kreatif dan Inovatif Serta Berwawasan Nasional dan Intelektual”

Misi SMA Muhammadiyah Kalosi

a. Meningkatkan pembinaan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Islam

b. Menjadika sekolah sebagai pusat kegiatan, pelestarian serta pengembangan budaya Islam

c. Menjadikan suatu disiplin sebagai suatu budaya dan pola tingkah laku dalam semua kalangan

d. Menumbuhkembangkan budaya prestasi pada warga sekolah dan melaksanakan suatu proses pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan indivisual secara profesional

e. Meningkatkan kawasan kebangsaan melalui suatu kegaiatan peringatan hari besar nasional serta pelatihan prabela negara

f. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berfikir logis, kreatif, inovatif, berprakarsa, maupun madiri

g. Membekali peserta didik dalam suatu ilmu pengetahuan untuk kegiatan olimpiade baik lokal, nasional maupun interanasional h. Mengembangkan suatu etos kerja serta profesionalitas

penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan

i. Mewujudkan pelestarian sumber daya alam, mencegah pencemaran, kerusakan lingkungan maupun budaya bersih yang sehat serta liungkungan hijau

j. Mengembangkan layanan pendidikan berbasis teknologi informasi guna peningkatan mutu dalam penyelenggaraan serta pelayanan pendidikan yang efektif maupun efisien

2. Letak Geografis

SMA Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang terletak di jalan poros Makassar Tator Keluarahan Kambiolangi Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan dan sekolah ini tentunya mempunyai jarak sekitar 250 km dari kota Makassar dan 37 km dari ibu kota Kabupaten Enrekang. Adapun letak geografis SMA Muhammadiyah Enrekang berhadapan dengan:

a. Sebelah utara SMA Muhammadiyah Kalosi berhadapan dengan kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan

b. Sebelah timur SMA Muhammadiyah Kalosi berhadapan dengan jalan Kapas dan berhadapan kantor Kejaksaan

c. Sebelah selatan SMA Muhammadiyah Kalosi berbatasan dengan SD Muhammadiyah 2 Yogyakarta

d. Sebelah barat SMA Muhammadiyah Kalosi berhadapan dengan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

3. Keadaan Penduduk

SMA Muhammadiyah Kalosi yang terletak di Kecamatan Alla memiliki keadaan penduduk yang sangat berpartisipasi yang dimulai dari perintisan sekolah SMA Muhammadiyah Kalosi hingga saat ini. Masyarakat yang ada disekitar SMA Muhammadiyah Kalosi dalam menempuh pendidikan SMA lebih dominan untuk masuk SMA Muhammadiyah Kalosi karena merupakan salah satu Islam yang terkemuka di Kabupaten Enrekang.

4. Keadaan Pendidikan

Keadaan pendidikan SMA Muhammadiyah Kalosi dari segi bangunan sangat baik dengan melihat bangunan yang sangat memadai, sarana dan prasarana untuk mendukung proses berlangsungnya pembelajaran tatap muka pun mendukung. Akan tetapi dengan adanya pandemi covid-19 serta dikeluarkannya surat edaran Mendikbud bahwa kegiatan proses belajar mengajar di laksanakan di rumah dengan melaksanakan proses pembelajaran online, tetapi pada kenyataannya dalam melaksanakan proses pembelajaran online di SMA Muhammadiyah Kalosi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya di bandingkan sekolah-sekolah yang ada di pusat perkotaan sehingga dalam melaksanakan proses pembelajaran online di SMA Muhammadiyah Kalosi, guru Sosiologi menerapkan metode pembelajaran Blended Learning sebagai suatu strategi guna melangsungkan sebuah proses pembelajaran.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dunia pendidikan saat ini, sejak merebaknya pandemi yang diakibatkan covid-19 di Indonesia sehingga pemerintah melalui surat edaran Kementrian dan Kebudayaan memberikan suatu instruksi kepada sekolah-sekolah tak terkecuali bagi SMA Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang guna menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (Online) dan menyarankan siswa untuk belajar dari rumah masing-masing. Munculnya suatu terobosan yang baru dalam dunia pendidikan yang baru pertama kali dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Kalosi dalam memanfaatkan jaringan internet untuk suatu proses pembelajaran sehingga para guru harus merombak suatu metode pembelajaran konvensional yang diterapkan selama ini.

1. Strategi guru sosiologi dalam peningkatkan kapasitas pembelajaran online melalui metode pembelajaran blended learning pada masa covid-19 .

Demi meningkatkan suatu kapasitas pembelajaran online sehingga guru sosiologi di SMA Muhammadiyah Kalosi menerapkan suatu metode pembelajaran blended learning dengan model pembelajaran Online Driver Model yang merupakan suatu pembelajaran yang dilakukan secara online, di mana dalam hal ini guru sosiologi sebagai suatu content creator yang bisa mengupload materi

46

pembelajaran di internet, baik berupa video pembelajaran, power point, penugasan sehingga peserta didik dapat mendownload atau mengunduhnya dari jarak jauh dan selanjutnya guru sosiologi melakukan suatu evaluasi pembelajaran dengan tatap muka berdasarkan waktu yang telah disepakati.

a. Video pembelajaran

Proses pembelajaran online yang dilakukan di SMA Muhammadiyah Kalosi dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di grup X IPS I melihat bahwa strategi guru sosiologi dalam meningkatkan suatu kapasitas pembelajaran online yaitu dengan mengirimkan berbagai video pembelajaran kepada peserta didik.

Kemudian pada saat pertemuan selanjutnya dalam suatu materi pembelajaran mengenai ragam gejala sosial dalam masyarakat, guru sosiologi masih mengirimkan suatu video pembelajaran yang terkait dan memberi arahan kepada siswa guna membuat suatu video untuk mengetahui sampai sejauh mana peserta didik telah memahami pembelajaran yang telah diberikan (Observasi, 5 April 2021)

Untuk memperkuat hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di grup X IPS I dengan mengirimkan berbagai video pembelajaran, sehingga peneliti melakukan wawancara kepada guru Sosiologi. Adapun hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti ditemukan beragam informasi sebagai suatu bahan untuk diananilisis menjadi hasil penelitian dan kemudian mampu dipertegas oleh informan yaitu guru sosiologi.

Surianto sebagai guru sosiologi mengatakan bahwa:

“kalau saya itu melihat terlebih dahulu materi pembelajaran kayak semester dua ini tentang materi gejala sosial di masyarakat, jadi cara saya karena tidak pembelajaran tatap muka, jadinya saya kirim itu video-video pembelajaran mengenai materi itu di dalam grup kelas dan saya juga sering memberikan arahasn kepada peserta didik untuk membuat video” (Wawancara 3 Mei 2021.)

Dari hasil pemaparan yang dikemukakan Surianto di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan suatu pembelajaran online seperti sekarang ini berdasarkan surat edaran dari pemerintah, sehingga dalam melaksanakan proses pembelajaran mengenai materi ragam gejala sosial di masyarakat, guru sosiologi menerapkan strategi yang digunakan yaitu dengan membuat dan mengirim video pembelajaran ke pada grup kelas X IPS I dan terkadang memberikan suatu arahan kepada peserta didik untuk mengumpulkan tugas berupa video terkait materi yang telah diberikan.

Dalam memberikan materi-materi berupa video pembelajaran kepada peserta didik sehingga peneliti tertarik, apakah para peserta didik mengabaikan atau tidak video pembelajaran tersebut dan untuk memastikan lebih jelas respon peserta didik mengenai strategi guru sosiologi dalam meningkatkan kapasitas pembelajaran online dengan mengirim berbagai video dan kemudian mampu dipertegas oleh peserta didik Linda Saputri.

Linda Saputri mengatakan bahwa:

“dalam pembelajaran online kak, guruku bagus caranya mengajar kak karena sering membuat video pembelajaran dan itupun juga terkadang kita diberikan tugas membuat video kak kalau guru sosiologi di bandingkan dengan guru yang lain kebanyakan tugas ji lee dia kasihki kak sama kami” (Wawancara 3 Mei 2021)

Dari penjelasan yang dikemukakan oleh Linda Saputri dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran online yang di lakukan oleh guru sosiologi dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran yaitu dengan cara mengirimkan video pembelajaran serta memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat suatu video.

Pendapat yang tidak jauh berbeda yang dikemukakan oleh Aisyah Angraeni yaitu:

“guru sosiologi selalu mengirim video pembelajaran kak untuk materi gejala sosial seperti penyimpangan-penyimpangan sosial di masyarakat, solusinya bagaimana”(Wawancara 5 Mei 2021)

Aisyah Angreini juga menambahkan bahwa guru sosiologi mempunyai strategi mengajar yang berbeda dibandingkan dengan guru-guru yang lain yang hanya memberikan sederet tugas lalu di kumpul dengan waktu yang telah di tentukan sehingga hal tersebut membuat peserta didik merasa jenuh dalam pembelajaran yang hanya memberikan tugas.

Selain itu, hasil temuan yang telah di dapatkan oleh peneliti mampu diperkuat dari hasil wawancara dengan Kepala SMA Muhammadiyah Kalosi.

Udi D sebagai Kepala SMA Muhammadiyah Kalosi membenarkan pernyataan dari Surianto dengan mengatakan bahwa:

“iya nak, kalau guru sosiologi itu Pak Suranto kalau pergi minta tanda tangan untuk RPP, yang saya lihat banyak betul strategi pembelajaran yang dipakai beliau supaya siswa tidak merasa jenuh dan salah satunya itu dengan memakai strategi pembelajaran mengirimkan berbagai video seperti yang di tulis di RPP beliau” (Wawancara 5 Mei 2021)

Sri Ayuningsih selaku teman mengajar Suranto membenarkan bahwa dalam mengajar itu, Suranto banyak membuat video-video atau memberikan arahan kepada pesertya didik untuk mencari video yang terkait dengan materi yang diajarkan oleh Suranto.

b. Power Point

Proses pembelajaran guna meningkatkan pembelajaran online yang diterapkan di semua sekolah termasuk SMA Muhammadiyah kalosi sehingga guru sosiologi dalam membuat suatu strategi pembelajaran dengan mengirim berbagai video pembelajaran yang terkait dengan materi dan juga senantiasa sering membuat suatu slide power point yang dikirim ke dalam grup kelas peserta didik dan kemudian memberikan suatu arahan untuk mencatat atau merangkum hal-hal materi yang penting untuk dipelajari (Observasi 5 April 2021)

Demi memperkuat hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti sehingga peneliti melakukan wawancara kepada guru Sosiologi.

Adapun hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti ditemukan beragam informasi sebagai suatu bahan untuk diananilisis menjadi hasil

penelitian dan kemudian mampu dipertegas oleh informan yaitu guru sosiologi.

Surianto sebagai guru sosiologi memaparkan bahwa:

“itu nak, selain memberikan video pembelajaran kepada peserta didik juga saya sering membuat power point lalu mengirim kepada peserta didik untuk diberikan catatan karena kalau video terus kita kirim jangan sampai peserta didik jadi jenuh dek, jadi harus diganti-ganti strategi pembelajaran itu yang penting tidak keluar dari metode pembelajaran yang ditetapkan toh” (Wawancara 3 Mei 2021)

Dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan pembelajaran online, guru sosiologi sering membuat suatu strategi pembelajaran yang sangat beranekaragam yang dimulai dengan video pembelajaran hingga membuat power poin untuk memberikan catatan atau merangkum materi pembelajaran kepada peserta didik agar peserta didik tidak merasa jenuh

Surianto juga menambahkan bahwa karena kebanayak itu guru-guru yang hanya begitu saja cara mengajarnya sehingga peserta didik mengalami keluhan jadi saya membuat strategi pembelajaran dan banyak juga tiru oleh teman-teman guru yang lain.

Selain itu untuk memperkuat rasa penasaran peneliti terkait strategi guru sosiologi guna meningkatkan kapasitas pembelajaran online sehingga peneliti melakukan wawancara dengan peserta didik. Adapun hasil wawancara dengan peserta didik dapat dianalisis menjadi suatu hasil penelitian.

Siti Darma selaku peserta didik mengatakan bahwa:

“iya kak, banyak juga caranya guru sosiologi kak selama pembelajaran online berlangsung karena hari ini lee kadang video pembelajaran dan kalau ada tugas mencatat pasti di buatkan kami power point” (Wawancara 3 Mei 2021)

Siti Darma juga menambahkan bahwa jadi kami sebagai peserta didik kak yah puas dengan strategi pembelajaran seperti itu walaupun kadang jaringan bela tidak bersahabat kak, jadi kalau pergi mengunduh yang dikirim oleh guru sosiologi pasti kami ke Anggeraja bagi yang dekat dari situ rumahnya kak

Pendapat yang tidak jauh berbeda yang dikemukakan oleh Agus Saputra yaitu:

Selama proses pembelajaran online ini kak, guru sosiologi bagus caranya mengajar kak karena biasa video dia kirim dan terkadang juga power point untuk membrikan catatan tugas pada kami kak” (Wawancara 5 Mei 2021)

Selain pendapat para peserta didik, juga di kuatkan dari teman guru sosiologi dengan mengatakan bahwa, saya banyak belajar suatu strategi pembelajaran sama bapak itu selama diadakannya ini pembelajaran online karena kalau tidak salah itu dia menggunakan metode blended learning dan cara mengajarnya juga itu bervariasi seperti membuat power point dan video juga karena kalau tugas-tugas itu kita berikan kepada peserta didik yahhh pastinya peserta didik sudah mulai bosan dan jenuh mungkin.

Udi D juga menambahkan bahwa saya itu sama Pak Surianto sering berbincang-bincang ini selama pembelajaran online berlangsung

yang di mulai dari jenuhnya para siswa untuk belajar secara daring, jadi solusi yang tepat untuk mengatasi hal seperti itu seperti yang dikatakan Pak Suranto, kita harus mempunyai strategi pembelajaran untuk meningkatkan kapasitas pembelajaran online kayak membuat suatu video pembelajaran ataupun power point.

c. Penugasan

Selama pembelajaran berlangsung di SMA Muhammadiyah Kalosi pada era pandemi covid-19 ini, tentunya sebagai guru sosiologi demi meningkatkan kapasitas pembelajaran online, maka tentunya tidak lepas dari suatu strategi pembelajaran yang diterapkan harus relevan dengan situasi saat ini dengan cara membuat strategi pembelajaran beranekaragam seperti membuat video atau mengunduh video pembajaran yang terkait dan membuat power point bahkan pula memberikan penugasan kepada para peserta didik seperti yang dilihat oleh peneliti pada grup kelas X IPS I (Observasi 7 April 2021)

Guna memperkuat hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti melakukan wawancara kepada guru Sosiologi.

Terdapat hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dan tentunya ditemukan beragam informasi sebagai suatu bahan untuk diananilisis menjadi hasil penelitian dan kemudian mampu dipertegas oleh informan yaitu Suranto.

Surianto sebagai guru sosiologi mengatakan bahwa:

“setelah memberikan semua materi pembelajaran itu nak kepada para peserta didik, maka saya sering memberikan

penugasan kepada peserta didik atau mengirimkan soal-soal untuk di jawab dan ditulis yang kemudian para peserta didik mengirim hasil pekerjaanya untuk di kumpul nak” (Wawancara 3 Mei 2021)

Hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam selama pembelajaran daring berlangsung setelah guru sosiologi memberikan materi-materi terkait dengan bahan ajar, maka tak lupa memberikan

Hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam selama pembelajaran daring berlangsung setelah guru sosiologi memberikan materi-materi terkait dengan bahan ajar, maka tak lupa memberikan

Dokumen terkait