• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

3) Teknik Memukul Bola

Memukul bola (shuttlecock) merupakan ciri dalam permainan bulutangkis. prinsip teknik memukul bola dalam permainan bulutangkis adalah untuk menyeberangkan bola ke daerah permainan lawan. Dapat dikatakan bahwa seorang pebulutangkis yang terampil apabila memiliki keterampilan melakukan pukulan yang baik. Hal yang mendasar dan harus dikuasai agar terampil melakukan pukulan dalam permainan bulutangkis adalah menguasai teknik memukul yang benar dan didukung kemampuan kondisi fisik yang baik.

Berdasarkan jenisnya pukulan dalam permainan bulutangkis dikelompokkan menjadi beberapa macam. Menurut Sumarno dkk. (2002: 194) -jenis pukulan yang harus dikuasai oleh pemain bulutangkis antara an service, (2) Pukulan lob, (3) Pukulan dropshot, (4) Pukulan smash, (5) Pukulan drive, (6) Pengembalian service

-macam pukulan dalam permainan bulutangkis terutama adalah sevice, lob, drive, smash, dropshot dan netting

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik pukulan yang harus dikuasai dalam permainan bulutangkis meliputi: service, lob, drive, dropshot, smash, netting, dan pengembalian servis. Jenis-jenis pukulan dapat dilakukan dengan forehand maupun backhand, kecuali pukulan servis tinggi yang sulit dilakukan dengan pukulan backhand. Jenis-jenis pukulan tersebut diuraikan sebagai berikut:

(a) Pukulan Servis

Servis dalam permainan bulutangkis merupakan pukulan pembuka atau sajian bola pertama untuk memulai permainan. Tohar (1992: 67) menyatakan, shuttlecock ke bidang lapangan lain secara diagonal dan bertujuan sebagai pembuka permainan dan merupakan suatu pukulan

merupakan pukulan yang sangat menentukan dalam awal perolehan nilai, karena hanya pemain yang melakukan servis yang dapat mengendalikan jalannya

Berdasarkan pengertian pukulan servis yang dikemukakan kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, pukulan service merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lain secara diagonal yang sangat menentukan dalam awal perolehan nilai.

Agar servis berhasil dengan baik dan sah, maka dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sapta Kunta Purnama (2010: 16) menyatakan ketentuan yang berkaitan dengan pelaksnaan servis pada saat perkenaan antara lain:

1) Ketinggian bola pada saat perkenaan dengan kepala raket berada di bawah pinggang.

2) Saat perkenaan dengan bola, kepala raket harus condong ke bawah.

commit to user

3) Kedua kaki berada pada bidang servis, tidak menyentuh garis tengah atau garis depan.

4) Tidak ada gerakan ganda (saat ayunan memukul sampai perkenaan dengan bola satu kali gerakan). Gerakan raket harus berkelanjutan tanpa adanya saat yang putus-putus.

Servis yang baik dalam bulutangkis akan memberikan kesempatan yang baik pula bagi lawan untuk mencetak angka. Untuk mendapatkan servis yang legal kontak dengan bola harus dilakukan di bawah pinggang dan tangkai raket harus mengarah ke bawah. Seluruh kepala raket harus dapat dilihat di bawah setiap bagian pegangan raket sebelum memukul bola. Ada tiga macam jenis servis yang biasa dilakukan oleh pemain bulutangkis ialah servis, panjang, servis pendek dan servis tanggung. Servis panjang adalah servis yang yang mengarahkan bola edekat mungkin dengan garis belakang, dengan demikian bola lebih sulit untuk diperkirakan dan dipukul, sehingga semua

Gambar : 3. Servis Panjang (Tony Grice, 2002: 26)

Servis pendek dilakukan rendah adalah paling sering digunakan dalam partai ganda, karena lapangan untuk ganda lebih pendek, tetapi lebih lebar dari pada fore hand ataupun dengan backhand

Gambar : 4. Servis Pendek Fore Hand (Tony Grice, 2002: 27) Servis tanggung sebenarnya hanya variasi saja dari servis pendek.

Gambar : 5. Servis Pendek Back Hand (Tony Grice, 2002: 28) Dilakukan dengan drive dan flick

m

2002: 25)

Pukulan servis merupakan pukulan yang sangat menentukan dalam awal perolehan nilai, karena pemain yang melakukan servis dengan baik dapat mengendalikan jalannya permainan, misalnya sebagai strategi awal dalam sebuah serangan. Pelaksanaan servis panjang dilakukan dengan cara forehand. Sapta Kunta Purnama (2010: 16), memberi petunjuk untuk melakukan pukulan servis sebagai berikut:

1) Berdirilah sedekat mungkin dengan garis depan.

2) Letak kedua kaki dapat sejajar atau depan belakang menyesuaikan kebiasaan.

3) Bola dipegang salah satu tangan dengan ketinggian di bawah pinggang. 4) Kepala raket ditempatkan di belakang bola.

5) Tentukan arah sasaran servis.

Pukulan ini hendaknya dilakukan dengan arah ke belakang lapangan lawan dan melambung tinggi sehingga tidak dapat dijangkau oleh uluran raket lawan dan shuttlecock jatuh langsung tegak lurus ke lantai. Shuttlecock sebaiknya mendarat sedekat mungkin dengan garis belakang bidang lapangan lawan. Untuk

(James Poole, 2005: 31).

Dalam pelaksanaan servis panjang, pelaku servis dan penerima servis harus berdiri berhadapan secara diagonal dalam kotak servis tanpa menyentuh garis-garis yang membatasi kotak servis. Sebagian dari kedua kaki baik pelaku maupun penerima servis harus tetap berdiri di permukaan lapangan dalam posisi diam (tidak bergerak) dari saat servis mulai dilakukan sampai servis telah dilaksanakan.

(b) Pukulan Lob

Pukulan lob merupakan pukulan yang dilakukan dengan arah pukulan bola lurus, tinggi dan jatuh ke belakang pertahanan lawan. Sasaran pukulan lob adalah bidang lapangan lawan bagian belakang. Agar dapat mencapai sasaran di daerah belakang lapangan, maka pukulan ini dilakukan dengan keras dan panjang. Pukulan lob penting peranannya dalam permainan bulutangkis. Moekarto Mirman lob merupakan pukulan yang sangat penting bagi bola pertahanan (defensive) maupun penyerangan (ofensive) Lob yang cepat dan jauh ke belakang dapat membuat lawan kewalahan dalam mengembalikan bola. Oleh karena itu tiap pemain bulutangkis harus memiliki kemampuan pukulan lob.

Pukulan lob bulutangkis dapat dilakukan dengan berbagai macam variasi. Menurut Soemarno dkk. (2004:198) adapun jenis lob dapat dibagi menjadi 2

lob serang (attack clear) dan lob tangkisan (high defensive clear

senada dikemukakan Hal senada dikemukakan Moekarto Mirman (1996/1997:48) lob dapat dibagi menjadi lob serang dan lob

Lob serang yaitu lob yang bertujuan untuk melakukan serangan terhadap lawan. Lob ini dilakukan dengan bola dipukul lebih cepat dengan lambungan agak

rendah (lebih rendah dari lambungan bola lob tinggi) melewati lawan ke lapangan bagian belakang. Lob serang ini dilakukan misalnya pada saat lawan sudah

kehilangan keseimbangan atau salah posisi, atau lawan harus maju ke depan jaring untuk mengejar suatu drop yang dilancarkan.

Sedangkan yang dimaksud dengan lob tangkisan atau lob pertahanan adalah pukulan lob yang dilakukan pemain untuk menahan dan mempertahankan diri dari serangan lawan. Pukulan lob pertahanan ini, lintasan bolanya tinggi dan panjang. Dengan pukulan yang tinggi dan panjang ini akan memberikan

kesempatan pemain untuk kembali ke posisi di tengah lapangan. Baik lob serangan maupun lob pertahanan, cara pelaksanaannya sama. Yang

membedakan kedua jenis lob tersebut adalah arah lintasan bola. Gambar 6. Teknik pukulan Lob

(http://teknikbermainbadminton.blogspot.com/2011_01_01_archive.html)

(c) Pukulan Drop (Dropshot)

Pukulan dropshot merupakan pukulan yang diarahkan di dekat net pada lapangan permainan lawan. Moekarto Mirman (1996/1997:52) menyatakan bahwa pukulan dropshot

bola secepatnya dan

sedekat-Hal yang sama dikemukakan Sumarno dkk. (2004:201) dropshot adalah pukulan yang dilakukan dengan tujuan menempatkan bola secepatnya dan

Pada prinsipnya dropshot merupakan teknik memukul shuttlecock agar jatuh secepat mungkin dekat net. Pukulan yang cepat dan ditempatkan sedekat mungkin di depan net akan sulit dikembalikan oleh lawan. Untuk membuat pukulan dropshot ada beberapa cara. Menurut Moekarto Mirman (1996/1997:52)

dropshot Dropshot dari atas (Overhead

dropshot) terdiri atas drop penuh dan drop potong, (2) Dropshot dari bawah (

(d) Pukulan Drive

Pukulan drive merupakan jenis pukulan yang dilakukan dengan keras dan mendatar yang arah lambungan bolanya sejajar dengan lantai atau net. Moekarto Mirman (1996/1997:50) menyata drive adalah pukulan yang biasa digunakan untuk menekan lawan atau untuk tidak memberikan kesempatan kepada lawan mendapatkan bola-bola yang melambung, sehingga lawan tidak memperoleh kesempatan menyerang dengan pukulan over head

Pukulan drive merupakan pukulan yang laju bolanya cepat, sehingga pukulan ini termasuk jenis pukulan serangan yang dapat digunakan untuk mempercepat tempo permainan. Soemarno dkk. (2004:200) menyatakan, drive adalah mempercepat tempo permainan dengan meluncurkan bola serendah-rendahnya dengan net. Selain itu itu pukulan drive berfungsi untuk

(e) Pukulan Netting

Pukulan netting atau jaring adalah salah satu jenis pukulan yang cukup sulit dalam permainan bulutangkis, karena permainan netting ini banyak memerlukan kecermatan yang penuh perasaan atau feeling. Dalam permainan netting faktor tenaga hampir tidak diperlukan sama sekali. Pukulan dilakukan tenang dan pasti. Dengan cara demikian bola yang ringan itu dengan sendirinya akan memantul. Hal ini terutama dalam permainan jaring dengan pengambilan bola di atas. Prinsip-prinsip dalam melakukan permainan netting, menurut

mungkin. (2) Lambungan bola harus serendah mungkin dengan net, dan (3)

Dalam permainan net bola harus diambil sewaktu bola masih di atas. Apabila bola diambil setelah berada di bawah, tempo permainan akan menjadi lambat dan hal ini memberi kesempatan lawan lebih siap untuk maju. Bola harus serendah mungkin dengan bibir jaring, hal ini untuk mempertinggi target kesulitan awan memukul kembali bola terutama untuk menerobosnya.

(f). Pukulan Smash

Smash merupakan pukulan overhead yang keras dengan kecepatan tinggi arahnya menukik ke bawah di bidang lapangan lawan. Menurut Sumarno dkk. (2004:203) menyatakan pukulan smash

cepat dan sekeras-kerasnya, ke arah bawah lapangan lawan.

Smash merupakan teknik serangam yang paling efektif dalam permainan bulutangkis. penguasaan teknik dasar smash dalam permainan bulutangkis sangat penting, karena keberhasilan pemain dalam suatu pertandingan bulutangkis sangat banyak ditentukan oleh kemampuanya melakukan smash. Setiap pemain harus benar-benar menguasai teknik smash dengan baik, karena lob merupakan bentuk serangan yang paling mematikan.

Pukulan smash dapat dilakukan dengan forehand maupun backhand. Hasil dari smash dengan pukulan forehand biasanya lebih kuat dan keras daripada smash dengan backhand, karena ayunannya yang lebih luas dan panjang. Dalam permainan bulutangkis pukulan smash dapat dilakukan dengan berbagai macam. Menurut Moekarto Mirman (1996/1997:54-56) ada beberapa jenis pukulan smash yang dapat dilakukan, sesuai dengan kemauan atlet dan situasi di lapangan saat full smash), (2) smes potong, (3) smes seputar kepala (around the head lob), (4) backhand smash

Smash penuh ini dilakukan dengan daun raket seluruhnya, dan smash penuh memiliki kekuatan yang penuh tetapi shutlecock menjadi kurang terarah. smash penuh pada umumnya harus sepanjang garis atau tertuju penuh badan lawan. smash penuh dilakukan dengan sekuat tenaga, maka akan penuh

menggunakan posisi smash. Oleh karena itu, smash ini harus dapat mematikan lawan

Smash potong bila dibandingkan dengan smash penuh kurang keras, tetapi shutlecock lebih tajam dan lebih terarah. Pada umumnya smash potong dilakukan secara menyilang sebagai smash silang atau cross smash. Jika akan mensmash dari lini belakang, maka lebih baik jika dilakukan smash potong daripada smash penuh.

Around the head smash dapat pula disebut dengan smash melingkar. Gerakan lengan dalam smash melingkar ini sangat diperlukan keterampilan gerak pergelangan lengan, kelentukan, dan keseimbangan badan untuk menjaga posisi agar bisa tetap berdiri dengan tegak dan tidak sempoyongan.

Backhand smash mengutamakan gerakan keterampilan pergelangan tangan, shutlecock yang terlanjur melewati posisi badan juga dapat dipukul dengan backhand smash, untuk membackhand yang tepat diperlukan pergelangan yang kuat dan mantap. Backhand smash biasanya paling tepat untuk menyambar shutlecock yang meluncur tanggung di dekat depan net, mudah dilakukan dengan cukup menggunakan keterampilan pergelangan tangan tanpa perlu memukulnya sekuat tenaga.

Dokumen terkait