• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENILITIAN

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

cluster random sampling. Cluster random sampling merupakan cara pengambilan sampel secara random dimana sampel yang dipilih sudah dalam kelompok-kelompok tertentu, dimana setiap kelompok-kelompok mempunyai karakteristik yang sama (Darmadi, 2011). Teknik tersebut memandang populasi sebagai kelompok-kelompok sampel dimana kelompok-kelompok tersebut terdapat di kelas X. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari tujuh kelas pada kelas X di SMA Negeri 2 Boyolali. Sampel yang diambil sebanyak dua kelas yang akan diperlakukan sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, sehingga dalam sampel ini unit analisisnya bukan individu tetapi kelas atau kelompok yang terdiri atas sejumlah individu (Sudjana dan Ibrahim, 2010). Sebelum pengambilan sampel dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah sampel memiliki karakteristik yang sama. Pengujian dilakukan dengan cara menguji data sekunder berupa dokumen nilai ulangan semester gasal pada mata pelajaran biologi menggunakan anova yang didahului dengan uji prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov (α = 0,050) dengan menggunakan bantuan program SPSS 16. H0 dirumuskan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan H1 dirumuskan bahwa data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Keputusan uji dinyatakan bahwa H0 diterima apabila harga koefisien Dhitung ≤ nilai kritis Dtabel(α,n) (Sudarmanto, 2005) atau apabila nilai Sig. > tingkat α yang ditetapkan yaitu 0,050 (Pramesti, 2011). Hasil uji normalitas untuk semua kelompok dalam populasi

commit to user

disajikan pada Tabel 3.2 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 (halaman 249).

Tabel 3.2 Uji Normalitas Data Dokumen Ulangan Semester Gasal

Kelas Kolmogorov-Smirnov Test Perbandingan Keputusan

Uji

Dhitung Sig. Dtabel(α;n) Nilai D Sig.dengan α

X-1 n = 33 0,190 0,185 0,231 Dhitung≤ Dtabel 0,190 ≤ 0,231 0,185 > 0,050 Sig. > α H0 diterima X-2 n = 31 0,173 0,313 0,238 Dhitung≤ Dtabel 0,173 ≤ 0,238 0,313 > 0,050 Sig. > α H0 diterima X-3 n = 32 0,191 0,194 0,234 Dhitung≤ Dtabel 0,191 ≤ 0,234 0,194 > 0,050 Sig. > α H0 diterima X-4 n = 34 0,146 0,466 0,227 Dhitung≤ Dtabel 0,146 ≤ 0,227 0,466 > 0,050 Sig. > α H0 diterima X-5 n = 32 0,161 0,378 0,234 Dhitung≤ Dtabel 0,161 ≤ 0,234 0,378 > 0,050 Sig. > α H0 diterima X-6 n = 34 0,129 0,622 0,227 Dhitung≤ Dtabel 0,129 ≤ 0,227 0,622 > 0,050 Sig. > α H0 diterima X-7 n = 33 0,140 0,539 0,231 Dhitung≤ Dtabel 0,140 ≤ 0,231 0,539 > 0,050 Sig. > α H0 diterima

Hasil pengolahan data sekunder menunjukan bahwa setiap kelompok dalam populasi kelas X SMA Negeri 2 Boyolali memiliki harga koefisien Dhitung ≤ Dtabel(α,n) dan nilai Sig. > 0,050 sehingga menunjukan data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Data sekunder yang berupa dokumen nilai ulangan semester pada kelompok-kelompok dalam populasi kemudian diuji dengan uji Levene’s (α = 0,050) menggunakan bantuan program SPSS 16 untuk mengetahui apakah populasi bersifat homogen atau tidak. H0 dirumuskan bahwa data populasi bervariansi homogen. H1 dirumuskan bahwa data populasi tidak bervariansi homogen. Keputusan uji dinyatakan apabila harga koefisien Flevene’s (Fhitung) ≤ nilai kritis Ftabel(α,df1,df2) atau apabila nilai Sig. > tingkat α yang ditetapkan yaitu 0,050 maka H0 diterima (Sudarmanto, 2005). Hasil uji homogenitas disajikan pada Tabel 3.3 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 (halaman 250).

commit to user

Tabel 3.3 Uji Homogenitas Data Dokumen Ulangan Semester Gasal

Kelas

Levene’s Test Perbandingan

Keputusan Uji

Fhitung Sig. Ftabel

(α;df1;df2) Nilai F Sig.dengan α

X-1 sampai

X-7 1,801 0,100 2,139

Fhitung≤ Ftabel

1,801 ≤ 2,139 0,100 > 0,050 Sig. > α H0 diterima

Hasil dari uji Levene’s menunjukan harga koefisien FLevene’s (Fhitung) ≤

Ftabel(0,050;6;222)dan nilai Sig. > 0,050 sehingga dapat diketahui bahwa kelompok-kelompok dalam populasi memiliki varians yang tidak berbeda nyata sehingga populasi bersifat homogen (Pramesti, 2011).

Uji anova bisa dilakukan karena data tiap kelompok dalam populasi telah memenuhi persyaratan yaitu data berdistribusi normal dan homogen. Uji anova dilakukan menggunakan bantuan program SPSS 16 dengan H0 dirumuskan bahwa tidak ada perbedaan nilai rata-rata antar kelompok dalam populasi dan H1 dirumuskan bahwa ada perbedaan nilai rata-rata antar kelompok dalam populasi (Wijaya, 2009). Hasil dari uji anova dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 (halaman 251).

Tabel 3.4 Uji ANOVA Data Dokumen Ulangan Semester Gasal

Kelas

ANOVA Test Perbandingan

Keputusan Uji

Fhitung Sig. Ftabel

(α;df1;df2) Nilai F Sig.dengan α

X-1 sampai

X-7 7,528 0,000 2,139

Fhitung≥ Ftabel

7,528 ≥ 2,139 0,000 < 0,050 Sig. < α H0 ditolak

Keputusan uji dinyatakan apabila harga koefisien Fhitung nilai kritis Ftabel(α;df1;df2) atau apabila nilai Sig. < tingakt α yang ditetapkan yaitu 0,050, maka H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan nilai rata-rata antar kelompok dalam populasi, begitu pula sebaliknya (Hartono, 2010). Pengolahan data pada Tabel 3.4 tersebut menunjukan bahwa harga koefisien Fhitung Ftabel(0,050;6;222)dan nilai

Sig. < 0,050, sehingga H0 ditolak dan menerima H1 yang berarti bahwa ada perbedaan nilai rata-rata antar kelompok dalam populasi, oleh karena itu perlu dilakukan uji lanjut untuk mengetahui letak perbedaan nilai rata-rata antar

commit to user

kelompok tersebut. Uji lanjut menggunakan metode Scheffe, karena asumsi homogenitas telah terpenuhi dan ukuran sampel setiap kelompok tidak sama. Hasil uji Scheffe disajikan pada Tabel 3.5 dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 (halaman 251).

Tabel 3.5 Uji Lanjut Metode Scheffe DataDokumen Ulangan Semester Gasal

Kelas N Mean sub-kelompok untuk α = 0,05

1 2 3 X-6 34 67,74 X-7 33 68,42 68,42 X-4 34 69,24 69.24 69,24 X-5 32 69,53 69,53 69,53 X-1 33 72,24 72,24 X-2 31 72,84 X-3 32 73,00 Sig. 0,868 0,085 0,095

Hasil uji lanjut mentode Scheffe pada Tabel 3.5 tersebut menunjukkan adanya tiga kelompok yang memiliki nilai rata-rata berbeda. Kelompok satu memiliki nilai rata-rata yang berbeda dengan kelompok dua dan tiga. Kelompok dua memiliki nilai rata-rata yang berbeda dengan kelompok tiga, namun ketiga kelompok tersebut memiliki nilai sig. > 0,050, yang berarti nilai rata-rata homogen dalam sub-kelompok sehingga kelompok atau kelas yang diambil dapat digunakan apabila dalam sub-kelompok yang sama. Sampel yang digunakan untuk penelitian harus berada dalam sub-kelompok yang sama karena sampel dalam penelitian harus memiliki kemampuan awal yang seimbang atau sama. Berdasar hasil tersebut maka penelitian ini mengambil 2 kelas sebagai sampel, pengambilan sampel dilakukan secara acak dan didapatkan 2 kelas yaitu kelas X-2 sebagai kelompok kontrol dan kelas X-3 sebagai kelompok eksperimen.

commit to user

E.Pengumpulan Data

Dokumen terkait