• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengolahan dan Analisis Data a. Reduksi Data (Data Reduction)

E. Metodelogi Penelitian

6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data a. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, kemudian dicari tema dan polanya. Reduksi data dimaksudkan untuk menentukan data ulang sesuai dengan permasalahan yang akan penulis teliti, dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Di sini data mengenai gender dan Pendidikan Islam yang diperoleh dan terkumpul, dari hasil kepustakaan kemudian dibuat rangkuman.

Fase ini data yang sudah dikumpulkan dan dihimpun secara random, berusaha diteliti kemudian dipilah-pilah satu demi satu untuk mengumpulkan semua data yang ada keterkaitannya dengan penelitian ini. Sementara data yang dianggap tidak relevan dilepaskan/disingkirkan sehingga menghasilkan data yang sudah bersih dari ketercampuradukan sekaligus memudahkan dalam melakukan klasifikasi.

b. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data adalah suatu cara merangkai data dalam suatu organisasi yang memudahkan untuk membuat kesimpulan atau tindakan yang diusulkan.47 Sajian data dimaksudkan untuk memilih data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian tentang gender dan Pendidikan Islam. Artinya data yang telah dirangkum tadi kemudian dipilih sekiranya data mana yang diperlukan untuk penulisan laporan penelitian.

Pada proses analisis data, semua data yang telah diklasifikasi ditelaah secara kritis dan sistematis. Kemudian dilakukan reduksi terhadap kumpulan data dari berbagai sumber yang masih dianggap tidak relevan untuk sampai kepada titik yang lebih spesifik kemudian dilakukan pengkategorisasian akhir. Setelah langkah reduksi data dan kategorisasi dilakukanlah penafsiran data48 dengan menggunakan metode deduktif untuk memeriksa data-data yang bersifat general guna diaplikasikan dalam masalah-masalah yang lebih spesifik. Adapun metode induktif dipergunakan untuk melakukan analisis terhadap data yang sifatnya spesifik kemudian ditempa dan dipola untuk diterapkan terhadap masalah yang sifatnya general, sehingga sampai kepada penarikan kesimpulan yang merupakan hasil akhir dari penelitian ini. Langkah detail proses analisis data ini terklasifikasi dalam dua proses utama yaitu:

47Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan (Cet. I; Bandung: Angkasa, 1993), h. 167.

48Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Ct. II; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 190.

1) Metode Analisis Deskriptif

Metode Analisa deskriptif yaitu usaha untuk mengumpulkan dan menyusun suatu data, kemudian dilakukan analisis terhadap data tersebut.49 Pendapat ini diperkuat oleh Lexy J. Moleong, analisa data deskriptif tersebut adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar, bukan dalam bentuk angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif, selain itu semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.50

Penelitian deskriptif ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab persoalan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang, dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, analisis data, memuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran suatu keadaan secara obyektif dalam situasi.51 Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data dan pengolahan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut, kemudian peneliti menyimpulkan dari masing-masing kutipan data yang diambil dari sumber data tersebut

2) Metode Analisis Isi (Content Analysis)

Analisis isi yaitu analisis ilmiah tentang isis pesan suatu komunikasi, yakni menganalisis dan menerjemahkan apa yang telah disampaikan oleh pakar, baik melalui tulisan atau pesan yang berkenaan dengan apa yang dikaji. Dalam upaya menampilkan analisis ini harus memenuhi tiga kriteria, obyektif, pendekatan

49Lihat Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 207.

50Lihat Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 6.

51Lihat Muhammad Ali, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h.120.

sistematis, dan generalisasi, kemudian analisis harus berlandaskan aturan yang dirumuskan secara eksplisit.52

Content Analysis merupakan metodologi yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang benar dari sebuah dokumen, sedangkan prosedur untuk menarik kesimpulan yang benar dari sebuah dokumen, sedangkan menurut Hostli bahwa Content Analysis adalah Teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha untuk menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara obyektif dan sistematis.53

Cara analisis isi dapat ditemukan di antara satu buku dengan buku lain dalam bidang yang sama, baik berdasarkan perbedaan waktu penulisannya maupun mengenai kemampuan buku-buku tersebut dalam mencapai sasaran sebagai bahan yang disajikan kepada masyarakat atau sekelompok masyarakat tertentu. Kemudian data kualitatif tekstual yang diperoleh oleh Noeng Muhajir tentang Content Analysis yaitu, obyektif, sistematis, dan general.54

Fokus penelitian deskriptif analisis adalah berusaha mendeskripsikan, membahas, dang mengkritik gagasan primer yang selanjutnya dikonfrontasikan dengan gagasan primer yang lain dalam upaya melakukan studi yang berupa hubungan, dan pengembangan model.

c. Konklusi Data (Conclusion Drawing/verification)

Langkah ketiga yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan ini akan diikuti dengan bukti-bukti yang di peroleh ketika penelitian di lapangan.

52Lihat Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000), h. 68.

53Lihat Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 20.

Verifikasi data dimaksudkan untuk penentuan data akhir dari keseluruhan proses tahapan analisis, sehingga keseluruhan permasalahan mengenai gender dan Pendidikan Islam dapat dijawab sesuai dengan kategori data dan permasalahannya.

7. PengujianKeabsahanData

Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal), uji depenabilitas data (reliabilitas), uji transferabilitas (validitas eksternal/generalisasi), dan uji komfirmabilitas (objektivitas), namun yang utama adalah uji kredibilitas data yang dilakukan antara lain dengan teknik triangulasi, dan perpanjangan pengamatan. 55

Sehubungan dengan itu, pengujian keabsahan data digunakan teknik-teknik tersebut.

a. Triangulasi

Menurut Wiersma, triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures,56 bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas (validasi internal) diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Sehubungan dengan itu, digunakan triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data dari berbagai sumber ilmiah.

b. Meningkatkan Ketekunan

Peneliti dalam tahap ini melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut, kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Meningkatkan ketekunan ibarat mengecek soal-soal atau makalah yang dikerjakan, ada yang salah atau tidak. Dengan meningkatkan ketekunan itu, peneliti dapat melakukan pengecekan kembali

55Sigiyono, Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R & D (Cet. XIX; Bandung: Alfabeta, 2013), h. 91.

56Wiliam Wiersma, Research Methods in Education; An Introduction Boston, London, Sydney, Toronto: Allyn & Bacon, 1986). Dikutip dalam Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, h. 273.

apakah data yang telah ditemukan tersebut salah atau tidak. Selain itu, peneliti juga dapat mendeskripsi data secara akurat dan sistematis.

c. Menggunakan Bahan Referensi

Bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Bahan referensi ini adalah buku-buku yang dijadikan referensi dalam proses penelitian ini.

Dokumen terkait