• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam dokumen SAMIA PUSPA JUWITA NIM : (Halaman 65-71)

BAB III METODE PENELITIAN

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan rumus statistika melalui program Microsoft Excel 2010 dan SPSS 20 for Windows. Hasil tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode analisis ekuitas merek untuk menganalisis ekuitas merek. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, skala likert dan nilai rata-rata, analisis faktor serta Cochran Q-Test. Uji validitas untuk untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner, uji realibilitas untuk mengukur tingat keandalan kuisioner.

52 3.5.1 Uji Validitas

Setelah membuat kuesioner, langkah selanjutnya adalah menguji validitas kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment, uji validitas ini digunakan untuk menghitung korelasi (r) antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Kuesioner yang dikatakan memiliki butir-butir pertanyaan kuesioner yang saling berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Apabila ada pertanyaan yang tidak berhubungan, maka pertanyaan tersebut tidak valid, dan akan dihilangkan atau diganti dengan konsep pertanyaan lain yang lebih sahih (Umar, 2003:84).

Rumus yang digunakan:

Keterangan :

rxy = Korelasi antara X dan Y x = Skor pernyataan

y = Skor total

n = Jumalah responden

Uji validitas dilakukan pada 30 responden di mana nilai korelasi yang dihitung dinyatakan sahih apabila nilai r lebih dari 0,361. Pengujian validitas diolah dengan menggunakan software SPSS 20 dan Ms.excel.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingat keandalan kuisioner. Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat diandalkan. Uji reliabilitas

53 digunakan untuk mengukur ketepatan atau kejituan suatu instrument jika dipergunakan untuk mengukur himpunan objek yang sama berkali-kali akan mendapatkan hasil yang serupa. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama.

Setiap alat pengukur memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pegukuran yang konsisten. Dalam hal ini terdapat beberapa teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas. Dalam penelitian ini, teknik reliabilitas yang digunakan adalah teknik Alpha Cronbach. Teknik Alpha Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-100 atau bentuk skala 1-3, 1-5 dan 1-7 dan seterusnya (Umar, 2003:84). Teknik ini digunakan pada pengujian elemen kesan kualitas. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Rumus yang digunakan adalah

Keterangan :

r = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah varians butir = Varians total;

54 3.5.3 Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara terperinci data yang telah diperoleh. Data yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu karakteristik konsumen media tanam (baglog) jamur tiram Growjar dan asosiasi konsumen mengenai citra merek media tanam (baglog) jamur tiram Growjar. Analisis Deskriptif juga digunakan untuk menganalisis elemen-elemen ekuitas merek yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas dan loyalitas merek.

3.5.4 Analisis Cochran Q-Test

Uji Cochran digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal atau untuk informasi dalam bentuk terpisah dua (dikotomi). Misalnya informasi “ya” atau “tidak”. Uji ini dilakukan untuk menguji signifikansi hubungan setiap asosiasi yang ada dalam suatu merek (Simamora, 2002:102). Asosiasi yang saling berhubungan akan membentuk brand image dari merek tersebut. Penggunaan uji ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antar berbagai atribut dalam elemen asosiasi merek. Asosiasi yang saling berhubungan akan membentuk suatu brand image dari merek tersebut.

Hipotesis pengujian:

1. H0 = kemungkinan jawaban “ya” adalah sama untuk semua asosiasi 2. H1 = kemungkinan jawaban “ya” adalah berbeda untuk semua asosiasi

Teknik uji Cochran dilakukan beberapa tahap, yaitu : 1. Hitung uji statistik Q

55 Rumus statistiknya adalah sebagai berikut :

Keterangan:

k = Banyaknya atribut (asosiasi) Ri = Jumlah baris jawaban ”ya” Ci = Jumlah kolom jawaban “ya” N = Jumlah sampel

2. Penentuan Q tabel

Dengan α = 0,05 derajat kebebasan (dk) = k-1, maka diperoleh Qtab (0,05; df) dari tabel Chi Square Distribution

3. Tolak Ho bila Q x2(a,db). Uji Cochran digunakan untuk mengetahui signifikansi hubungan setiap asosiasi yang ada dalam suatu merek dimulai dengan pengujian semua asosiasi. Atas dasar hasil analisis dilakukan perbandingan antara nilai Q dengan x2(a,db) pada tabel 2. Jika diperoleh nilai Q x2(a,db). maka Ho diterima, yang berarti semua asosiasi yang diuji saling berhubungan membentuk brand image dari suatu merek. Jika diperoleh nilai Q x2(a,db), dapat disimpulkan belum cukup bukti untuk menerima Ho. Dengan demikian tidak semua asosiasi adalah sama dan pengujian dilanjutkan ke tahap dua untuk mengetahui asosiasi mana yang tidak sama dana dapat di keluarkan dari asosiasi-asosiasi penyusun brand image suatu merek.

Tahap dua, dicari asosiasi yang memiliki jumlah kolom terkecil dan selanjutnya akan dicoba dikeluarkan dari komponen asosiasi-asosiasi

56 pembentuk brand image. Dengan demikian, nilai N sekarang akan berkurang sebesar nilai total kolom yang dikeluarkan tersebut. Nilai Q dihitung kembali dengan memperhitungkan kondisi yang baru tersebut. Saat ini asosiasi yang diuji menjadi berkurang satu pula, sehingga derajat bebas (db) dari x2(a,db)

berkurang satu pula. Tahap perbandingan Q dengan x2(a,db). dilakukan lagi. Jika nilai Q > x2(a,db). dilanjutkan tahap pengujian ke tahap tiga dengan teknik yang sama sebagaimana yang telah dipaparkan. Jika nilai Q < x2(a,db). maka pengujian dihentikan yang berarti brand image suatu merek terbentuk dari asosiasi-asosiasi sisanya yang belum diuji dan asosiasi terakhir yang diuji. 3.5.5 Skala Likert dan Rataan

Skala Likert dan rataan digunakan untuk menganalisis perceived quality (kesan kualitas) dan brand loyalty (loyalitas merek). Skala likert adalah skala pengukuran ordinal yang digunakan untuk menunjukkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk. Hasil pada skala likert hanya dapat dibuat ranking tanpa dapat diketahui berapa besar selisih antara satu tanggapan ke tanggapan lainnya. Skala likert memiliki rentang dari rentang dari 1 sampai 5. Pemetaan bobot penilaian adalah sebagai berikut:

1. Sangat setuju diberi nilai lima 2. Setuju diberi nilai empat 3. Cukup setuju diberi nilai tiga 4. Kurang setuju diberi nilai dua 5. Tidak setuju diberi nilai satu

57 Setelah data diperoleh, dicari nilai rata-ratanya untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran keragaman tanggapan responden digunakan rumus (Durianto, dkk. 2001), berikut:

Hasil dari rata-rata tersebut kemudian dipetakan ke rentang skala dengan mempertimbangkan informasi interval sebagai berikut :

Rentang skala yang digunakan dalam analisis kesan kualitas dan analisis elemen loyalitas merek sebagai berikut:

1. 1,00-1,80 = sangat buruk 2. 1,81-2,60 = buruk 3. 2,61-3,40 = cukup 4. 3,41-4,20 = baik 5. 4,21-5,00 = sangat baik

Dalam dokumen SAMIA PUSPA JUWITA NIM : (Halaman 65-71)

Dokumen terkait