• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Operasional Variabel Penelitian

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Alat pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Sebagai instrumen ukur dalam penelitian, angket harus memenuhi kriteria tertentu sehingga dapat memberikan informasi yang terpercaya. Kriteria tersebut adalah angket harus mempunyai validitas dan reabilitas yang baik.41

Validitas merupakan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas menunjuk kepada ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya.42

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Item pertanyaan atau pertanyaan dikatakan valid jika mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,2.43

Reabilitas artinya adalah tingkat kepercayaaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki realibilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Reabilitas merupakan salah satu

41

Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), hlm. 211.

42

Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), ed. Revisi, hlm. 57.

43

ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Kadang-kadang realibilitas disebut juga sebagai keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep reabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari galat pengukuran (meansurement error).

Tinggi rendahnya realibilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien realibilitas. Walaupun secara teoritis besarnya koefisien realibilitas berkisar antara 0,00-1,00; akan tetapi pada kenyataannya koefisien sebesar 1,00 tidak pernah dicapai dalam pengukuran, karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber error yang potensial. Di samping itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negatif (-), akan tetapi dalam hal realibilitas, koefisien yang besarnya kurang dari nol (0,00) tidak ada artinya karena interpretasi realibilitas mengacu kepada koefisien yang positif.

Metode Perhitungan reabilitas menggunakan Alpha Cronbach merupakan koefisien realibilitas yang paling umum yang dapat digunakan karena koefisien ini menggambarkan variasi dari item-item baik untuk format benar/salah ataupun bukan, sehingga koefisien Alpha Cronbach merupakan koefisien yang paling umum untuk mengevaluasi internal consistency.44

44

Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), ed. revisi, hlm. 55.

Sebelum kuesioner disebarkan kepada ahli waris dari peserta produk AJP Mikro Sakinah, peneliti melakukan pre-test kepada responden yang keadaannya kurang lebih sama dengan responden yang sesungguhnya akan diteliti. Berikut adalah uji validitas dan reabilitas kuesioner yang diberikan kepada 10 responden.

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Pre-Test Item-Total Statistics Corrected Item-Total Correlation Corrected Item-Total Correlation B1 .662 C8 .504 B2 .645 C9 .504 B3 .000 C10 .504 B4 .000 C11 .675 B5 .176 E1 .645 B6 .344 E2 .147 B7 .385 E3 .317 B8 .385 E4 .504 B9 .000 E5 .317 b9a .000 E6 .504 C1 .000 E7 .504 C2 .475 E8 .313 C3 .385 E9 .313 C4 .385 D1 .317 C5 .796 D2 .504 C6 .675 D3 .748 C7 .675 D4 .748

Sumber : Data primer yang diolah

Pada tabel 3.2 dapat dilihat bahwa terdapat tujuh item pertanyaan yang memiliki nilai <0,2, hal tersebut menyatakan bahwa item pertanyaan tidak valid. Pada

item pertanyaan B3 yaitu mengenai sumber pembayaran kontribusi/premi yang dibayarkan peserta, semua responden menjawab sumber pembayaran menggunakan pendapatan pribadi sehingga menghasilkan nilai validitas 0,000. Item pertanyaan B4 yaitu pertanyaan mengenai melalui apakah premi/kontribusi asuransi yang dibayarkan oleh peserta, semua responden menjawab melalui angsuran pembiayaan. Rate premi pada kontibusi asuransi yaitu 0,5 permill perbulan per outstanding.45 Item pertanyaan B5 yaitu mengenai merek produk asuransi jiwa pembiayaan, mayoritas responden menjawab tidak mengetahui merek produk asuransi tersebut dan sebagian responden menjawab ragu-ragu/biasa saja. Item pertanyaan B9 dan B9a adalah dua pertanyaan yang saling berkaitan, pada B9 peneliti menanyakan apakah responden pernah

berinvestasi ditempat lain? Semua responden menjawab “tidak” maka hal tersebut

mengakibatkan tidak terjawabnya pertanyaan pada B9a. Sistem pembiayaan yang diberikan koperasi kepada masyarakat berpenghasilan rendah menggunakan sistem kumpulan, pihak koperasi mengadakan perkumpulan satu kali dalam seminggu di salah satu rumah warga untuk pembayaran dan pemberian informasi mengenai pembiayaan tersebut, sehingga peserta mendapatkan informasi secara berkala dari pihak koperasi dan ahli waris dari peserta dapat dengan sangat mudah mengakses manfaat asuransi jiwa pembiayaan tersebut. Dengan hal tersebut, item pertanyaan pada C1 dan E2 tidak valid dikarenakan jawaban responden serupa.

45

Tabel 3. 4 Hasil Uji Reabilitas Pre-test Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .901 34

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan uji reabilitas di atas dapat dilihat bahwa nilai Crobanch’s Alpha adalah sebesar 0,901. Hal itu berarti dapat dikatakan rialibel karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,60 dan dianggap baik karena lebih besar dari 0,60.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolieritas

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/independent variable (x1,x2,….x1), dimana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas (x1 dan x2, x2 dan x3 dan seterusnya) lebih besar dari 0,60 (pendapat lain 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolienaritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil sama dengan 0,60 (r 0,60).46

46

Danang Sunyoto, Uji Khi Kuadrat & Regresi untuk Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 97.

b. Uji Heteroskedastisitas

Penyimpangan asumsi model klasik yang kedua adalah adanya heteroskedastisitas. Artinya, varians variabel dalam model tidak sama (konstan). Konsekuensi adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir (estimaton yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun dalam sampel besar, walaupun penaksir yang diperoleh menggambarkan populasinya tidak bias) dan bertambahnya sampel yang digunakan akan mendekati nilai sebenarnya (konsisten). Ini disebakan oleh variansnya yang tidak minimum (tidak efisien).47

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi atau tidak terjadi autokorelasi.48

Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (Uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika d lebih kecil dari dL dan (4-dL) maka hipotesis nol ditolah, yang berarti terdapat autokorelasi.

47

Algifari, Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2013), hlm. 85.

48

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19, (Semarang: Badan Penelitian Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 20.

b. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

c. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL) maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

d. Uji Normalitas

Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau berdistribusi tidak normal.49

3. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi ( r2)

Koefesien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan presentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Misalnya, nilai r2 (sering juga menggunakan simbol R2) pada suatu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan pengaruh variabel manfaat produk AJP Mikro Sakinah terhadap variabel pengetahuan produk, proses klaim, kualitas pelayanan dari hasil perhitungan tertentu adalah 0,85.

49

Ini artinya bahwa variasi nilai Y yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang diperoleh adalah 85%. Sisanya, yaitu 15%, variasi variabel Y dipengaruhi oleh variabel lain yang berada di luar persamaan (model).50

b. Uji Parsial

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan untuk signifikan atau tidak signifikan masing-masing nilai koefisien regresi (b1 dan b2) secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat.51 Untuk menguji hipotesa tersebut langkah-langkah yang akan digunakan sebagai berikut:

1) Menentukan Ha dan Ho

Ho : 1 = 0 berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengetahuan ahli waris dengan variabel manfaat produk.

Ha : 1 berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengetahuan ahli waris dengan variabel manfaat produk.

Ho : 2 = 0 berarti tidak terdapat signifikan pengaruh yang antara variabel kualitas pelayanan dengan variabel manfaat produk.

Ha : 2 berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas pelayanan dengan variabel manfaat produk.

50

Algifari, Opcit, hlm 45.

51

Ho : 3 = 0 berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel proses klaim dengan variabel manfaat produk.

Ha : 3 berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel proses klaim dengan variabel manfaat produk.

Asumsi hipotesis yang digunakan adalah:

 Semakin tinggi pengetahuan ahli waris terhadap produk “AJP Mikro Sakinah”

maka akan semakin besar pula manfaat yang dirasakan oleh waris maka semakin

tinggi pula tingkat efektivitas produk “AJP Mikro Sakinah”, begitupun sebaliknya semakin rendah pengetahuan ahli waris terhadap produk “AJP Mikro Sakinah” maka akan semakin rendah pula manfaat yang dirasakan oleh waris dan

semakin rendah tingkat efektivitas terhadap produk “AJP Mikro Sakinah”.

 Semakin tinggi kualitas pelayanan yang dirasakan ahli waris pada produk “AJP Mikro Sakinah” maka akan semakin besar pula manfaat yang dirasakan oleh

waris maka semakin tinggi pula tingkat efektivitas produk “AJP Mikro Sakinah”,

begitupun sebaliknya semakin buruk kualitas pelayanan yang dirasakan ahli waris

pada produk “AJP Mikro Sakinah” maka akan semakin rendah pula manfaat yang

dirasakan oleh waris dan semakin rendah tingkat efektivitas terhadap produk

“AJP Mikro Sakinah”.

 Semakin mudah proses klaim produk “AJP Mikro Sakinah” maka akan semakin

efektivitas produk “AJP Mikro Sakinah”, begitupun sebaliknya semakin sulit

proses klaim produk “AJP Mikro Sakinah” maka akan semakin rendah pula

manfaat yang dirasakan oleh waris dan semakin rendah tingkat efektivitas

terhadap produk “AJP Mikro Sakinah”.

c. Uji Simultan (F)

Pengujian ini melibatkan kedua variabel bebas terhadap variabel terikat dalam menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara simultan/bersama-sama. Pengujian secara simultan menggunakn distribusi F yaitu membandingkan antara F hitung (F rasio) dengan F tabel. 52 Hipotesis yang digunakan adalah:

 Ho : , , = 0, variabel pengetahuan produk, proses klaim, kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel manfaat produk.

 Ha : , , , variabel pengetahuan produk, proses klaim, kualitas pelayanan berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel manfaat produk.

Pada tingkat signifikan 5 persen dengan kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut:

 Ho ditolak dan Ha diterima, apabila F hitung > F tabel, artinya pengetahuan produk, proses klaim, kualitas pelayanan bersama-sama berpengaruh terhadap variabel manfaat produk secara nyata.

52

 Ho diterima dan Ha ditolak, apabila F dihitung < F tabel, artinya variabel pengetahuan produk, proses klaim, kualitas pelayanan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel manfaat produk secara nyata.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional dan hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas X1,X2,…., Xi terhadap suatu variabel terikat Y.53 Regresi linier Berganda (Multiple Linier Regresion) bertujuan untuk menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.54

Persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3

Yang menyatakan bahwa:

Y = Manfaat produk AJP Mikro Sakinah X1 = Pengetahuan produk

a = Konstanta X2 = Kualitas Pelayanan

b = Koefisien Regresi X3 = Proses Klaim

53

Sambas Ali Muhidin & Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur Dalam Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), hlm. 198.

54

Dokumen terkait