• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Analisis data (Ulinnuha, 2011) diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Jadi analisis data merupakan pengolahan data menjadi informasi atau kesimpulan untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian berdasarkan data yang diperoleh. Analisis dan pengolahan data pada penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Pengolahan Data Tes

Teknik pengolahan dan analisis data tes pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari distribusi normal atau tidak. Uji Normalitas dapat dilakukan melalui uji chi-kuadrat dengan rumus sebagai berikut (Arifin, 2012: 288) .

2

= ( � − )

Keterangan : 2

= nilai statistik uji chi-kuadrat = frekuensi observasi

Selain menggunakan uji chi-kuadrat, uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji liliefors (Kolmogorov-Smirnov). Pengujian normalitas pada penelitian ini akan di lakukan menggunakan SPSS 16 for windows. Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji Kolmogorov–Smirnov, hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak menolak H0

berdasarkan P-value adalah sebagai berikut. 1) Jika P-value < �, maka H0 ditolak.

2) Jika P-value ≥ �, maka H0 tidak dapat ditolak.

Dengan demikian, normalitas dipenuhi berdasarkan taraf signifikasi (α=0,05). Untuk menetapkan kenormalan kriteria yang berlaku jika signifikansi yang diperoleh lebih dari α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan jika signifikansi yang diperoleh kurang dari α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki tingkat variansi data yang sama atau tidak. Uji ini dilakukan jika populasinya berdistribusi normal. Untuk melakukan uji homogenitas dapat menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2007: 276).

Fhitung = 2

2 � � Keterangan :

F = nilai statistik uji Fisher

2 = simpangan baku terbesar dari kedua kelompok 2 � � = simpangan baku terkecil dari kedua kelompok

Jika Fhitung< Ftabel, maka varians kedua data sampel dinyatakan homogen. Sebaliknya Fhitung≥ Ftabel, maka varians kedua sampel dinyatakan tidak homogen (Arifin, 2012: 286).

52

Pengujian homogenitas pada penelitian ini akan menggunakan SPSS 16 for windows melalui uji Levene. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. H0 : Variansi pada tiap kelompok homogen.

H1 : Variansi pada tiap kelompok tidak homogen.

Dengan demikian, homogenitas dipenuhi berdasarkan taraf signifikasi (α=0,05). Untuk menetapkan homogen atau tidak kriteria yang berlaku jika signifikansi yang diperoleh lebih dari α, maka sampel berasal dari populasi yang homogen. Sedangkan jika signifikansi yang diperoleh kurang dari α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak homogen.

c. Uji perbedaan dua rata-rata

Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak. Uji perbedaan dua rata-rata untuk menguji hipotesis, ada tiga alternatif yang bisa dilakukan, antara lain sebagai berikut ini.

1) Jika data dari kedua kelas tersebut normal dan homogen , maka dilakukan uji independent sample t-test dengan menggunakan SPSS 16 for windows.

2) Jika hasil tes yang diperoleh memiliki distribusi normal dan memiliki variansi yang tidak sama (tidak homogen) maka uji perbedaan dua rata-rata dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 for windows dengan uji t’ sample independen. 3) Jika data yang diperoleh tidak normal, maka tidak dilakukan uji homogenitas dan langsung melakukan uji perbedaan dua rata-rata non-parametrik menggunakan Mann-Whitney dalam SPSS 16 for windows.

d. Gain Normal

Untuk menghitung peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dengan rumus gain yang dinormalisasi (N-gain) menurut Meltzer (Fauzan: 81) � � = � � � � Keterangan: � = Skor postes � = Skor pretes � = Skor maksimum

Adapun kriteria tingkat N-gain menurut Hake (Fauzan: 82) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.10 Kriteria tingkat N-Gain

Tingkat N-Gain Interpretasi

g ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Selain itu untuk melihat perbedaan rata-rata peningkatan antara N-gain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, maka dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan dua rata-rata dengan prosedur yang sama dengan pengolahan data skor pretes dan postes.

2. Pengolahan Data Skala Sikap

Skala sikap pada penelitian ini merupakan sekumpulan pertanyaan yang setiap siswa diminta responnya mengenai pembelajaran PIPS materi menghargai keragaman budaya dengan media berbasis komputer. Respon tersebut ditunjukan dengan memilih jawaban yang sudah disediakan yaitu berupa pilihan kata-kata SS (sangat setuju), S (setuju), R (ragu-ragu), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dari skala sikap tersebut diberi skor sesuai dengan skala Likert (Sukmadinata, 2010: 240) sebagai berikut.

Tabel 3.11 Rentang Skala Likert

Jenis Pernyataan SS S R TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Data yang diperoleh dari skala sikap tersebut kemudian diolah dengan mencari persentase dan rata-rata jawaban untuk setiap butir pernyataan selanjutnya hasilnya ditafsirkan sesuai dengan pengkategorian respon (Azizah, 2012: 40) pada Tabel 3.12 sebagai berikut.

54

Tabel 3.12

Pengkategorian Respon Siswa Berdasarkan Skala Sikap

Rata-rata ( ) Kategori Respon

Jika > 3 Positif ( + )

Jika = 3 Netral

Jika < 3 Negatif ( - )

3. Pengolahan Data Wawancara

Setelah data hasil wawancara tersebut dikumpulkan, kemudian dianalisis jawaban yang telah diperoleh dan dikelompokkan sesuai dengan jawaban yang diberikan dari narasumbernya.

Data tersebut dikelompokkan sesuai dengan jawaban pada setiap nomor wawancara dan dikelompokkan dengan jawaban yang memiliki pendapat yang sama. Kemudian diambil sebuah kesimpulan untuk setiap daftar pertanyaan dalam wawancara tersebut.

4. Pengolahan Data Observasi

Penilaian data hasil observasi dilakukan dengan cara menyimpulkan hasil pengamatan observer selama proses pembelajaran berlangsung. Kesimpulan tersebut berdasarkan dari persentase data yang telah dihitung.

Penilaian data hasil observasi aktivitas siswa dilakukan dengan cara menyimpulkan hasil pengamatan observer terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi aktivitas siswa diukur dengan skor pada rentang 1-3. Skor yang telah diberikan untuk masing-masing aspek dijumlahkan dan hasilnya ditafsirkan ke dalam bentuk perilaku baik (B) dengan rentang skor 7-9, cukup (C) dengan rentang skor 4-6, atau kurang (D) dengan rentang skor 0-3. Sedangkan penilaian hasil observasi kinerja guru diukur dengan cara menghitung persentase yang diperoleh dari jumlah skor yang diberikan observer terhadap kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi kinerja guru diukur dengan skor pada rentang 0-3. Skor yang diberikan tergantung dari berapa indikator yang muncul saat pembelajaran.

108

BAB V

Dokumen terkait