• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODELOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian

E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1.Teknik Pengumpulan Data

2. Teknik Pengolahan Data

a. Pengelolaan Data Kuantitatif

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini, hanya pengolah data kuantitatif yang akan dianalisis terdiri dari data

pretest, posttest dan data gain. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1) Data pretest

Pretest adalah tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa dalam memahami materi pembelajaran matematika (pengetahuan dan keterampilan) yang akan diajarkan. Pretest ini akan dilaksanakan pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol.

2) Data posttest

Posttest merupakan tes yang diberikan setelah pembelajaran dilakukan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap materi pembelajaran

41

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah mengalami proses pembelajaran matematika di kelas. Sama seperti pretest, posttest dilaksanakan pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol.

3) Data Gain

Setelah pretest dan posttest dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah menghitung gain (peningkatan) kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Gain yang digunakan adalah gain ternormalisasi.

Untuk menganalisis data pretest, data posttest dan data gain ternormalisasi maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang telah dirumuskan, nantinya akan di uji menggunakan perhitungan statistika, antara lain dengan meghitung normalitas, homogenitas data dan uji hipotesis.

Perumusan hipotesis pengujian adalah sebagai berikut: H0: Data sampel dari populasi yang berdistribusi normal H1: Data sampel dari populasi yang tidak berdistribusi

normal

Menurut Santoso, S. (dalam Humairoh, 2014, hlm. 50) kriteria pengambilan keputusan yaitu :

Nilai sig. < 0,05 distribusi adalah tidak normal berarti ditolak

Nilai sig. > 0,05 distribusi adalah normal berarti diterima.

Adapun untuk mengolah normalitas data pada penelitian ini digunakan program software Statistics Passage for the Social Sciense (SPSS) for windows. Dengan cara memasukkan data yang akan diproses pada program, kemudian pilih analyze,

42

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

descriptive statistics dan explore, maka akan keluar berupa

output nilai uji normalitas yang diinginkan setelah sebelumnya melengkapi data input.

2) Uji homogenitas

Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas untuk mengkaji apakah sebaran data berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil uji homogenitas antara kelas ekperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan bantuan software Statistics Passage for the Social Science (SPSS) 21.0 for windows.

Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas ini, yaitu: H0 : Kedua varians sama (homogen)

H1 : Kedua varians berbeda (heterogen)

Menurut Santoso (dalam Humairoh, 2014, hlm. 53) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Nilai signifikansi (Sig.) ≤ 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varians tidak sama berarti ditolak.

Nilai signifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varians sama berarti diterima.

0,05 = (α) Taraf signifikansi. 3) Uji Hipotesis

Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, maka dilanjutkan dengan melakukan uji dua pihak, yaitu uji kesamaan dua rata-rata skor pretest dengan menggunakan uji dua pihak yang bertujuan untuk mengetahui apakah kedua

43

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas (eksperimen dan kontrol) memiliki rata-rata awal yang sama atau tidak.

Uji hipotesis menggunakan uji-t dua sampel. Uji-t dua sampel ini termasuk kepada uji perbandingan (uji komparatif). Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variable dari dua rata-rata sampel.

Adapun perumusan hipotesis yang digunakan pada uji kesamaan dua rata-rata (uji-t) pada penelitian ini adalah: H0 : Terdapat kesamaan nilai rata-rata kemampuan

pemecahan masalah matematik antara siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol

H1 : Tidak terdapat kesamaan nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematik antara siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol

Dengan kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Jika signifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka diterima Jika signifikansi (Sig.) ≤ 0,05 maka ditolak

Adapun perhitungan uji-t dalam penelitian ini, akan diperoleh menggunakan software untuk menghitung data statistik, yaitu program SPSS setelah mengatahui normalitas dan homogenitas datanya, dengan cara memasukan input atau data yang akan diolah pada cell baru (variabel view)

kemudian pilih analisis compare means dan independent–

samples t test. Setelah dimasukan data pada variebel view

maka akan keluar output berupa tabel uji-t. 4) Perhitungan Gain Ternormalisasi

Perhitungan gain ternormalisasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan dasar pemecahan

44

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah siswa selama penelitian ini baik dengan pembelajaran menggunakan pendekatan RME maupun pembelajaran yang menggunakan pendekatan konvensional. Adapun perhitungan gain ternormalisasi menggunakan bantuan software Ms. Exel dengan rumus dari Melzer, sebagai berikut: % 100 . . . . x pretes skor ideal skor pretes skor postes skor g

Dimana skor ideal yaitu 100.

Untuk mellihat peningkatan N-Gain siswa, maka sebagai acuan menggunakan tabel yang tertera di bawah ini.

Tabel 3.10 Klasifikasi N–Gain Gain Klasifikasi g>0,7 gain tinggi 0,3<g≤0,7 gain sedang g≤0,3 gain rendah

b. Pengelolaan Data Kualitatif

Data Kualitatif ini berupa Angket. Kategori jawaban angket dari Skala Likert terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk pernyataan positif (favorable) kategori SS diberi skor tertinggi , makin menuju ke STS skor yang diberikan berangsur-angsur menurun. Sebaliknya untuk pernyataan negative (unfavorable) untuk kategori SS diberi skor terendah, makin menuju ke STS skor yang diberikan berangsur-angsur makin tinggi (Suherman, 2001, hlm. 189).

45

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum melakukan penafsiran data, data dipersentasikan menurut alternatif jawabannya dengan menggunakan rumus persentase (Riduwan, 2003, hlm. 41) yaitu berikut ini.

Persentase Responden = x 100%

Angket disajikan dalam bentuk tabel untuk mempermudah dalam menginterpretasikannya dan tabelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11

Skala Skor Jawaban Angket

Jawaban Bobot pertanyaan

Positif Negatif SS S TS STS 5 4 2 1 1 2 4 5 Tabel 3.12

Kriteria Interpretasi Skor Angket

Besar Persentase Tafsiran

0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100% Sangat lemah Lemah Cukup Kuat Sangat kuat (Riduwan, 2010, hlm. 41)

Mela Helfiani,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

Dokumen terkait