• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODELOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian

D. Instrumen Penelitian

1. Validitas Tes

34

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suatu tes yang baik harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi. Dalam Rahmat, C. dan Solehuddin (Humairoh, 2014, hlm. 34), validitas pada dasarnya menunjukkan pada tingkat ketepatan dalam mengungkap data. Oleh karena itu, untuk mengetahui bahwa soal-soal yang telah dibuat oleh peneliti adalah valid, maka dapat dilihat dari dua aspek, yaitu:

a. Validitas Teoritik

Menurut Suherman (2001, hlm. 130), validitas teoritik adalah validitas alat evaluasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan (judgement) teoritik atau logika mengenai suatu alat evaluasi berdasarkan evaluator. Dalam penelitian ini, instrumen dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru matematika agar hasil pertimbangan tersebut memadai. Adapun untuk melihat hasil dari uji validitas ini dapat dilihat pada lampiran C.

1) Validitas Muka

Validitas muka adalah validitas bentuk soal atau validitas tampilan, yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain (Suherman, 2001, hlm. 132). 2) Validitas Isi

Validitas isi adalah suatu alat evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang dievaluasikan, yaitu materi (bahan) yang dipakai sebagai alat evaluasi yang merupakan sampel repsentatif dari pengetahuan yang harus dikuasai (Suherman, 2001, hlm. 131).

b. Validitas Empiris

Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan kriterium atau sebuah ukuran, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes dengan kriterium tersebut (Arikunto, 2009, hlm. 66). Teknik yang digunakan

35

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengetahui kesejajaran tersebut adalah teknik korelasi

product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

 

  ] ) ( . ][ ) ( . [ ) )( ( . 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan : xy

r : Koefisien korelasi (koefisien validitas) N : Banyaknya peserta tes

X : Skor item Y : Skor total Dengan ketentuan:

Tabel 3.4

Kriteria Nilai Validitas Koefisien korelasi Klasifikasi 0.80<rxy≤1.00 0.60<rxy≤0.80 0.40<rxy≤0.60 0.20<rxy≤0.40 0.00<rxy≤0.20 rxy≤0.00

Validitas sangat tinggi Validitas tinggi

Validitas sedang Validitas rendah Validitas sangat rendah Tidak valid

Arikunto (2009, hlm. 75)

Untuk mengetahui validitas setiap butir soal, dalam penelitian ini soal tes/instrumen terlebih dahulu diujikan pada siswa lain yang bukan siswa tempat penelitian. Dalam hal ini, sekolah yang digunakan untuk validitas butir soal adalah SDN Neglasari. Hasil data yang diperoleh dihitung secara manual, sehingga diperoleh validitas setiap butir soal. Berikut hasil penghitungan uji validitas, menggunakan pilihan taraf signifikansi  = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n-2) dan kriteria pengujian: jika

≥ berarti valid, dan jika < berarti tidak valid.

Tabel 3.5

36

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Butir Soal x1 x2 x3 x4 Jumlah Siswa 25 25 25 25 rxy 0,48 0,69 0,41 0,35 2,65 4,57 2,19 1,77 1,71 1,71 1,71 1,71

Kriteria Rendah Tinggi Sedang Rendah

Keputusan Valid Valid Valid Valid

2. Reliabilitas

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata

reliability. Sudah diterangkan dalam persyaratan tes, bahwa reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes itu dapat memberikan hasil yang tetap. Seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Dalam hal reliabilitas ini tuntutannya bahwa data tidak menyimpang dari yang sebenarnya artinya data tersebut benar. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan.

Menurut Suherman (2001, hlm. 153) reliabilitas suatu alat ukur atau alat evaluasi dimaksudkan sebagai suatu

alat yang memberikan hasil yang tetap

sama (konsisten, ajeg). Hasil pengukuran itu harus tetap sama (relative sama) jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama meskipun dilakukan oleh orang, waktu dan tempat yang berbeda maka disebut alat ukur yang reliable. Untuk menghitung koefisien reliabilitas soal bentuk uraian rumus yang digunakan adalah rumus Alpha (Arikunto, 2009, hlm. 109) sebagai berikut:

37

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan koefisien reliabilitas adalah dengan bertolak ukur pada aturan J.P Guilford, yaitu:

Tabel 3.6

Klasifikasi Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Klasifikasi 0,90 < r11≤ 1,00

0,70 < r11≤ 0,90

0,40 < r11≤ 0,70

0,20 < r11 ≤ 0,40

r11 ≤ 0,20

Reliabilitas sangat tinggi Reliabilitas tinggi

Reliabilitas sedang Reliabilitas rendah

Reliabilitas sangat rendah Suherman (2001, hlm. 156) Tabel 3.7

Statistik Deskriptif Reliabilitas

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji validitas yang dilaksanakan di kelas V SDN Neglasari yang berjumlah 25 siswa terlihat bahwa klasifikasi koefisien reliabilitas terdapat pada interval 0,20 < r11 ≤ 0,40. Sehingga klasifikasi reliabilitas yang diperoleh adalah rendah. Untuk perhitungan lebih lengkap mengenai uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran C.

Butir Soal x1 x2 x3 x4 Jumlah Siswa 25 25 25 25 6.33 5.97 3.04 4.48 19.82 110.68 r11 0.22 Reliabilitas Rendah

38

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan pada variabel yang kedua, peneliti menggunakan instrument angket sebagai alat untuk mengukur dan mengetahui seberapa besar pengaruh yang terjadi pada siswa, pada saat peneliti menggunakan model pembelajaran ARIAS dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model pembelajaran ARIAS. Angket diberikan setelah pembelajaran selesai dilakukan, sehingga secara umum dapat memperlihatkan respon siswa mengenai pembelajaran melalui pernyataan yang diberikan. Angket dalam bentuk skala sikap ini menggunakan skala sikap tertutup yaitu skala sikap yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga responden hanya tinggal memberi tanda ceklist pada jawaban yang dipilih. Model skala sikap yang akan digunakan adalah model Skala Likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Angket tersebut berisi beberapa pertanyaan, diantaranya tentang keberanian dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, perasaan suka atau tidaknya terhadap pembelajaran, pendapat mengenai pembelajaran menggunakan ARIAS, penguasaan kemampuan pemecahan masalah matematis setelah dilakukan pembelajaran, dan kesukaan terhadap suasana kelas ketika pembelajaran berlangsung. Skala sikap ini diberikan kepada siswa kelas eksperimen setelah dilaksanakan tes akhir. Adapun bentuk angket dan kriteria penilaiannya yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.8 Bentuk Angket

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya senang belajar matematika.

2 Pelajaran matematika sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

39

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Saya terpaksa belajar matematika

karena matematika merupakan salah satu pelajaran yang wajib diikuti di sekolah.

4 Saya menyukai belajar matematika dengan cara yang disampaikan seperti sekarang.

5 Pembelajaran seperti ini membuat saya malas untuk mengikuti pelajaran matematika.

6 Saya merasa tertarik untuk memperdalam pelajaran matematika setelah mengikuti pembelajaran ini. 7 Dengan pembelajaran seperti ini, materi

matematika yang dipelajari lebih mudah dipahami dengan baik.

8 Cara mengajar guru membosankan sehingga saya sulit untuk memahami pelajaran ini.

9 Soal-soal yang diberikan membuat saya ingin tahu lebih banyak mengenai matematika dan mengajukan pertanyaan kepada guru dan teman.

10 Saya selalu merasa kesulitan ketika menyelesaikan soal-soal matematika.

Tabel 3.9

Kriteria Penilaian Angket Jenis Pernyataan Skor SS S TS STS Positif 5 4 2 1 Negatif 1 2 4 5

E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dokumen terkait