• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL UJI

D. Teknik Pengolahan Data

Penelitian ini difokuskan pada tiga tahapan, yaitu studi pendahuluan, perencanaan dan pengembangan model, dan uji coba draft model yang mencakup uji lapangan terbatas dan uji lapangan skala lebih luas kemudian dilakukan pengujian pada tingkat efektivitas model pembelajaran yang dikembangkan.

Data yang diperoleh pada tahap studi pendahuluan meliputi: (1) sejumlah dokumen yang terkait dengan program pembelajaran menulis, seperti kurikulum, program tahunan, program semester, kriteria ketuntasan minimal belajar, rencana pelaksanaan pembelajaran. Hasil data yang diperoleh melalui kuesioner yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan belajar mengajar sebelum model diuji cobakan meliputi kondisii objektif guru, siswa dan faktor pendukung dan penghambat implementasi model pembelajaran menulis dengan model PAKEM. Data tersebut dianalisis dalam bentuk paparan naratif melalui tahap-tahap: (1) berdasarkan hasil analisis dokumen, dipilih materi pembelajaran yang akan dikembangkan

128 dalam model, (2) mengklasifikasikan data hasil kuesioner dan sesuai konteksnya yaitu data yang berkaitan dengan kondisi objektif pelaksanaan pembelajaran saat ini dan setelah pengembangan model, serta faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi model pembelajaran menulis dengan model PAKEM.

Data diperoleh pada tahap uji coba terbatas dan uji coba lebih luas yang meliputi: (1) hasil observasi yang pelaksanaan pembelajaran menulis yang dilakukan oleh guru, (2) skala penilaian pelaksanaan model, dan (3) tes hasil belajar siswa, data tersebut dianalisis melalui tahapan reduksi data, pemaparan data, dan verifikasi data. Ketiga proses tersebut difokuskan untuk penyempurnaan serta penyesuaian model pembelajaran yang diinginkan.

Pada tahap reduksi data melalui proses editing, pemfokuskan dan mengabstraktiskan data menjadi informasi yang lebih bermakna. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner, wawancara, serta self reflection diklasifikasikan berdasarkan golongan-golongan berikut ini: (1) kesulitan guru mengimplementasikan program serta upaya untuk mengatasinya, dan (2) kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran serta upaya untuk mengatasinya. Data hasil pengisian kuesioner diklasifikasikan berdasarkan golongan kesamaan pendapat siswa dan guru mengenai efektivitas model dalam meningkatkan minat, motivasi, dan sikap terhadap model yang dikembangkan.

129 Paparan data dilakukan dengan menampilkan data secara lebih sederhana dalam berbagai representasi seperti: (1) tabulasi data hasil pengisian kuesioner dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berikut presentasenya, (2) deskripsi secara grafis dalam bentuk histogram, dan (3) paparan deskriptif-naratif yang menjelaskan tabel dan grafik yang diperlihatkan serta data-data observasi, skala penilaian, serta selft reflection yang telah direduksi untuk mendukungnya. Inti dari proses analisis data ini akan mengkaji keterkaitan antara hasil kajian teori mengenai model PAKEM dan implementasinya dalam kedua tahap uji coba.

Untuk mengkaji tingkat efektivitas model pembelajaran yang telah dikembangkan dilakukan dengan cara mengevaluasi hasil pembelajaran dengan menganalisis antara nilai siswa sebelum pembelajaran (pre-tes) dan nilai siswa setelah pembelajaran (pos-tes). Pengolahan data yang dilakukan adalah perbandingan rata-rata nilai pre-tes dengan pos-tes dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan desain dasarnya the matching control group pretes-postes

KELOMPOK PRE-TES PERLAKUAN PASCATES

Eksperimen O X O

130 Untuk mengukur tingkat efektivitas model yang dikembangkan dilakukan pengujian melalui uji t dengan membandingkan dua buah rata-rata yaitu:

a. Uji perbedaan dua buah rata-rata yang berkorelasi (pre-tes dan pos-tes) b. Uji perbedaan dua buah rata-rata yang tidak berkorelasi (pretes-pretes

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, postes-postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol).

Untuk menguji data tersebut digunakan program SPSS. Langkah selanjutnya adalah menyimpulkan data untuk memproyeksikan sebuah draft model pembelajaran yang sesuai untuk diimplementasikan. Langkah ini ditempuh melalui kajian ulang pada semua paparan data yang diperoleh dari setiap proses penelitian.

233

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tiap tahap penelitian, pengembangan model PAKEM untuk meningkatkan keterampilan menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda, dapat ditarik kesimpulan berikut ini:

1. Kondisi pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda saat ini:

a. Siswa sangat berminat terhadap pembelajaran menulis mata pelajaran bahasa Sunda dan mampu memahami materi pembelajaran. Hanya saja guru cenderung lebih banyak menggunakan metode penugasan, sumber pembelajaran berfokus pada buku paket, guru jarang menggunakan pendekatan yang memancing motivasi dan minat siswa, guru tidak pernah menggunakan model PAKEM sebagai strategi pembelajaran menulis;

b. Secara umum guru selalu mempersiapkan perencanaan pembelajaran melalui penyusunan silabus, menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;

c. Guru belum memahami secara jelas mengenai model PAKEM, hal ini disebabkan oleh sumber-sumber informasi seperti buku

234

mengenai metodologi pembelajaran menulis masih kurang, guru lebih banyak menggunakan pendekatan kontekstual, hanya saja pelaksanaannya belum maksimal, sehingga kenyataannya lebih mengarah pada metode penugasan.

d. Ketersediaan sumber pembelajaran menulis belum memenuhi kebutuhan, sehingga pembelajaran menulis lebih banyak berpatokan pada buku paket dan pada buku-buku yang tersedia di perpustakaan sekolah saja.

e. Faktor-faktor pendukung dan penghambat keberhasilan model PAKEM ditentukan oleh (1) Siswa harus memiliki penguasaan bahasa Sunda, paling tidak mereka dalam berkomunikasi sehari-hari harus menggunakan bahasa Sunda, memiliki pengetahuan dasar dalam menyusun karangan, pengetahuan mengenai tata bahasa dan ejaan, (2) Guru harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai model PAKEM dalam pembelajaran, (3) Sekolah, agar model PAKEM dapat berhasil dalam pembelajaran perlu dukungan sarana dan prasana, seperti kelengkapan koleksi perpustakaan berupa buku sumber mengenai model PAKEM dan metodologi pembelajaran bahasa, majalah, koran, dan sarana pendukung lainnya.

235

2. Model PAKEM dalam pembelajaran menulis yang dikembangkan: a. Perencaan, yaitu menentukan desain model PAKEM dalam

pembelajaran menulis, yang meliputi: (1) Desain sistem pembelajaran; menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, menentukan indikator, menentukan materi dan bahan yang disampaikan, pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi, (2) Desain pesan; strategi pembelajaran, dan karakteristik siswa

b. Pengembangan, yaitu menentukan teknologi cetak berupa buku sumber, majalah, koran, LKS, teknologi audio/visual berupa bagan, foto dan gambar.

c. Pemanfaatan, yang meliputi pemanfaatan media, difusi dan inovasi berupa kerjasama guru, kepala sekolah, dan komite sekolah, implementasi dan institusionalisasi/kelembagaan dapat berupa kolaborasi pelaksanaan pembelajaran di dalam dan di luar kelas, kebijakan dan regulasi, berupa ketentuan sekolah terhadap penggunaan media.

d. Pengelolaan, yang meliputi pengelolaan alokasi waktu, pengelolaan fasilitas/ruangan kelas, pengelolaan sistem penyampaian (tahap 1: kegiatan pramenulis, tahap 2: menyusun draft, tahap 3: merevisi draft, tahap 4: menyunting, tahap 5: mempublikasi/pemajangan).

236

e. Penilaian, yang meliputi penilaian pretes (sebelum mengadakan model); penilaian proses (melalui observasi), penilaian postes (berupa produk karangan).

3. Keunggulan model PAKEM dalam pembelajaran menulis:

a. Minat siswa terhadap pembelajaran cukup tinggi, alat bantu dan sumber pembelajaran sangat membantu, tahap pembelajaran yang paling membantu menyelesaikan karangan siswa dalam tahap pramenulis (menyusun kerangka karangan), tahap yang paling sulit dilaksanakan siswa dalam pembelajaran menulis adalah tahap menyunting dan mempublikasi (hal ini disebabkan siswa sebelumnya tidak pernah melaksanakan kegiatan ini), model PAKEM dianggap dapat membantu siswa dalam menambah pengetahuan dan keterampilan menulis.

b. Guru secara umum tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran, sebab tahap-tahap pembelajaran telah direncanakan dengan jelas, kedalaman materi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan siswa, alat bantu dan lembar kerja sangat membantu siswa memahami tahap-tahap menyusun karangan. c. Hasil uji perbedaan dua rata-rata yang berkorelasi antara postes

dan pretes pada kelompok eksperimen (uji t) dengan menggunakan software SPSS, hasilnya menunjukan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar.

237

d. Korelasi antara hasil belajar yang ditunjukan oleh nilai postes dan pretes terdapat perbedaan yang signifikan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dikaitkan dengan manfaat praktis penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada guru

1) Persiapan, membuat RPP, menyiapkan sarana dan prasarana, memilih strategi dan metode yang sesuai dengan RPP, membuat lembar soal atau instrumen penilaian, siap melaksanakan PBM bersama peserta didik, 2) Pelaksanaan Pembelajaran, ucapkan salam, apersepsi atau pengenalan, menunjukkan tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dengan topik yang telah ditetapkan bersama 3) Akhir, pada akhir proses belajar mengajar guru mengajak kepada semua siswa untuk bersama-sama mengevaluasi proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Kepada pihak pengambil kebijakan di sekolah

Kepada pihak pengambil kebijakan di sekolah seperti Kepala Sekolah, para PKS, dan komite sekolah. Penulis menyarankan adanya perhatian khusus pada model PAKEM dalam pembelajaran menulis dengan memberikan fasilitas berupa media, seperti majalah, koran, dan buku sumber bagi guru mengenai pendekatan dan metodelogi pengajaran bahasa.

238

3. Kepada peneliti

Bagi peneliti yang akan mengadakan penelitian dengan fokus masalah yang sama, disarankan meneliti dan mengembangkan model PAKEM untuk mata pelajaran lain atau mencari konsep dan variabel lain yang dianggap lebih penting.

Dokumen terkait