BAB III MOTODE PENELITIAN
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian validitas dan reliabilitas. Arikunto (2012: 72) menuliskan bahwa instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel. Pendapat tersebut dikuatkan dengan pendapat Sugiyono (2018: 193) yang mengatakan bahwa menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi
27. Saya senang tidak masuk sekolah untuk mengikuti pelajaran IPA.
28. Saya hanya akan belajar jika ayah dan ibu memberikan hadiah kepada saya.
29. Saya malas belajar karena belum memiliki cita-cita. 30. Saya tidak senang mengerjakan soal IPA yang sulit. 31. Saya tidak akan berusaha memecahkan masalah jika
ada materi yang tidak saya mengerti. 32. Saya malu jika harus bertanya pada guru.
33. Saya menunda-nunda untuk mengerjakan soal IPA yang sulit.
34. Saya mudah menyerah ketika mengerjakan soal IPA yang sulit.
48 valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
Uji coba instrumen akan diuji cobakan pada siswa kelas V SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta yang berjumlah 30 siswa. Siswa kelas V digunakan sebagai uji coba validitas dan reliabilitas dikarenakan siswa kelas V pernah mengalami di kelas sebelumnya dan pernah mempelajari materi tersebut serta dianggap telah menguasai materi tersebut dan harapannya dapat memberikan data untuk validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dan reabilitas akan dikerjakan dengan bantuan komputer program SPSS 20.0 for windows.
1. Uji Validitas
Suatu instrumen penilaian yang baik harus memiliki validitas yang tinggi. Menurut Farida (2017: 158) mengatakan bahwa analisis validitas bertujuan untuk mengkaji kesahihan instrumen penilaian sebagai alat yang mengukur apa yang seharusnya diukur dan ketepatan serta keandalannya. Sementara menurut Sugiyono (2018: 193) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Penelitian ini menggunakan dua macam validitas yaitu: validitas isi dan validitas konstruk.
a) Validitas Isi
Validitas isi adalah validitas instrumen penilaian dipandang dari segi isi (content) materi pelajaran yang dicakup oleh instrumen penilaian tersebut. Contohnya: sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila tes tersebut mengukur hal-hal yang mewakili keseluruhan materi pelajaran yang diukurnya. Validitas isi yang tinggi dicapai apabila materi tes merepresentasikan semua pengetahuan yang diajarkan (Farida, 2017: 159).
49 Menurut Farida (2017: 159) usaha untuk membuat tes yang validitas isinya tinggi dapat dilakukan dengan cara: 1) menyusun kisi-kisi tes sebelum menulis atau memilih butir-butir soal yang akan diujikan, 2) membuat atau memilih butir-butir soal pada tes dengan berpedoman pada SK, KD, tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Cara menilai menganalisis apakah suatu instrumen penilaian telah mencapai validitas isi adalah dengan meminta pertimbangan dari pakar (expert judgment) yang sesuai dengan bidang studi. Dalam penelitian ini untuk mengetahui
kelayakan instrumen diperlukan rentang skor rata-rata instrumen. Berikut peneliti membuat rentang skor rata-rata instrumen:
Tabel 3.9 Rentang Skor Rata-rata Instrumen Tes dan Non Tes
Keterangan Rentang Skor
Instrumen sudah layak digunakan 3,1 – 4,0
Instrumen sudah layak digunakan dengan revisi
2,1 – 3,0 Instrumen kurang layak digunakan 1,1 – 2,0
Instrumen tidak layak digunakan 0 – 1,0
1) Validasi Isi Instrumen Hasil Belajar IPA
Pada instrumen soal IPA yang divalidasi oleh tiga validator yaitu wali kelas IV SD Kanisius Notoyudan, guru kelas VI SD Kanisius Notoyudan, dan guru kelas IV SD Kanisius Wirobrajan. Untuk saran ataupun komentar yang diberikan yaitu perlu sedikit perbaikan. Skor hasil validasi soal dapat dilihat pada tabel 3.10.
50 Tabel 3.10 Skor Hasil Validasi Isi Instrumen Hasil Belajar IPA
Variabel Indikator Expert Judgement Komentar (Saran Perbaikan) 1 2 3 Rata-rata Hasil Belajar Mengidentifikasi upaya keseimbangan lingkungan dan pelestarian sumber daya alam berupa tumbuhan di lingkungan sekitar. 4 4 4 4 Sudah sesuai indikator Menyebutkan bagian - bagian tumbuhan 4 4 4 4 Sudah sesuai indikator Menjelaskan pengertian
dari bagian tumbuhan
4 4 4 4 Sudah sesuai indikator Menyebutkan contoh tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari 3 4 4 3,7 Terdapat sedikit perbaikan pada soal
Menyebutkan jenis-jenis dari bagian tumbuhan
4 4 4 4 Sudah sesuai indikator Menjelaskan fungsi bagian tumbuhan 4 4 4 4 Sudah sesuai indikator Jumlah 23,7 Rata-rata 3, 95
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hasil rata-rata instrumen tes hasil belajar IPA yaitu 3,95 berada pada rentang skor 3,1 – 4,0 yang artinya instrumen sudah layak digunakan.
2) Validasi Isi Instrumen Angket Motivasi Belajar
Pada instrumen motivasi belajar yang telah divalidasi oleh salah satu dosen psikologi dan tiga validator guru yaitu wali kelas IV SD Kanisius Notoyudan, guru
51 kelas VI SD Kanisius Notoyudan, dan guru kelas IV SD Kanisius Wirobrajan yang tidak memberikan saran ataupun komentar mengenai angket motivasi belajar. Skor hasil validasi angket motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11 Skor Hasil Validasi Isi Instrumen Angket Motivasi Belajar
No. Komponen Penilaian
Expert Judgement Rata-rata Guru I Guru II Guru III
1. Kelengkapan unsur-unsur skala. 4 4 4 4
2. Kesesuaian antara indikator dengan item-item pernyataan.
4 4 4 4
3. Ketepatan pemilihan kata dalam skala.
4 4 3 3,67
4. Terdapat pernyataan positif dan negatif.
4 4 4 4
5. Kejelasan perintah dalam skala. 4 4 4 4
6. Penggunaan bahasa Indonesia dan tata baku.
4 4 3 3,67
7. Pernyataan tidak bermakna ganda. 3 4 4 3,67 8. Pernyataan tidak membuat
responden berpikir terlalu berat.
4 4 4 4
9. Pernyataan tidak terlalu panjang. 4 3 4 4 10. Kesesuaian konstruk dengan
tujuan penelitian.
4 4 4 4
Total Rata-rata 3,9
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hasil rata-rata instrumen non tes motivasi belajar yaitu 3,9 berada pada rentang skor 3,1 – 4,0 yang artinya instrumen sudah layak digunakan.
52 Pada validasi RPP tematik ini terdapat dua RPP dengan pembelajaran yang berbeda yang divalidasi oleh validator yang sama yaitu wali kelas IV SD Kanisius Notoyudan, guru kelas VI SD Kanisius Notoyudan, dan guru kelas IV SD Kanisius Wirobrajan. Untuk saran ataupun komentar yang diberikan yaitu salah satu muatan pelajaran yang kurang menonjol dari RPP pembelajaran pertama. RPP ini digunakan sebagai sarana untuk peneliti mengambil data penelitian sehingga diperlukan validasi isi guna mengukur sejauh mana RPP yang baik untuk digunakan penelitian. RPP ini Skor hasil validasi RPP 1 dan RPP 2 dapat dilihat pada tabel 3.12 dan tabel 3.13.
Tabel 3.12 Skor Hasil Validasi Isi RPP 1
No. Komponen Penilaian
Expert Judgement
Rata-rata Guru I Guru II Guru III
1. Identitas sekolah dalam RPP memenuhi aspek: a. Satuan pendidikan 4 4 4 4 b. Muatan pelajaran 4 4 4 4 c. Kelas/semester 4 4 4 4 d. Alokasi waktu 4 4 4 4 2. RPP telah memuat: a. Kompetensi inti 4 4 4 4 b. Kompetensi dasar 4 4 4 4 c. Indikator 4 4 4 4 d. Tujuan pembelajaran 3 4 4 3,67 e. Materi ajar 3 4 4 3,67 f. Model/pendekatan/strategi/ metode/teknik pembelajaran 3 4 4 3,67 g. Kegiatan pembelajaran 3 4 4 3,67
53
h. Alat/bahan/sumber belajar 3 4 4 3,67
i. Penilaian 3 4 4 3,67
3. RPP telah mengakomodasi kompetensi, indikator, tujuan, dan alokasi waktu:
a. Kesesuaian dengan kompetensi
3 4 4 3,67
b. Indikator mengacu pada kompetensi dasar
3 4 4 3,67
c. Kesesuaian indikator dengan alokasi waktu
3 4 4 3,67
d. Indikator dapat dan mudah diukur
3 4 3 3,33
e. Indikator mengandung kata kerja operasional 3 4 4 3,67 f. Kesesuaian indikator dengan tujuan 3 4 4 3,67 g. Kesesuaian perumusan dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree
3 4 4 3,67
4. Pemilihan materi ajar:
a. Kesesuaian dengan pembelajaran
3 3 4 3,33
b. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3 3 4 3,33
5. Pemilihan sumber belajar: a. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
54 b. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 4 4 3,67
6. Pemilihan media belajar: a. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
3 4 4 3,67
b. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3 4 4 3,67
c. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
3 4 4 3,67 7. RPP sudah mencerminkan: a. Langkah-langkah model Inkuiri 3 4 4 3,67 b. Mengakomodasi variabel yang diteliti yaitu hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
3 4 4 3,67
8. Skenario pembelajaran: a. Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup
3 3 4 3,33
b. Kesesuaian dengan model pembelajaran Inkuiri
3 3 4 3,33
c. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup
3 3 4 3,33
9. Rancangan penilaian autentik:
a. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instumen dengan indikator pencapaian kompetensi
55 b. Kesesuaian antara bentuk,
teknik, dan instrumen penilaian pengetahuan
3 4 4 3,67
c. Kesesuaian antara bentuk, teknik, dan instrumen penilaian keterampilan
3 4 4 3,67
Jumlah 128,
72
Rata-rata 3,67
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hasil rata-rata validasi isi RPP 1 yaitu 3,67 berada pada rentang skor 3,1 – 4,0 yang artinya sudah layak untuk digunakan.
Tabel 3.13 Skor Hasil Validasi Isi Instrumen RPP 2
No. Komponen Penilaian
Expert Judgement
Rata-rata Guru I Guru II Guru III
1. Identitas sekolah dalam RPP memenuhi aspek: a. Satuan pendidikan 4 4 4 4 b. Muatan pelajaran 4 4 4 4 c. Kelas/semester 4 4 4 4 d. Alokasi waktu 4 4 4 4 2. RPP telah memuat: a. Kompetensi inti 4 4 4 4 b. Kompetensi dasar 4 4 4 4 c. Indikator 4 4 4 4 d. Tujuan pembelajaran 4 4 4 4 e. Materi ajar 3 4 4 3,67 f. Model/pendekatan/strategi/ metode/teknik pembelajaran 3 4 4 3,67
56 g. Kegiatan pembelajaran 3 4 4 3,67 h. Alat/bahan/sumber belajar 3 4 4 3,67 i. Penilaian 3 4 3 3,33 3. RPP telah mengakomodasi kompetensi, indikator, tujuan, dan alokasi waktu:
a. Kesesuaian dengan kompetensi
3 4 4 3,67
b. Indikator mengacu pada kompetensi dasar
3 4 4 3,67
c. Kesesuaian indikator dengan alokasi waktu
3 4 4 3,67
d. Indikator dapat dan mudah diukur
3 4 4 3,67
e. Indikator mengandung kata kerja operasional 3 4 4 3,67 f. Kesesuaian indikator dengan tujuan 3 4 4 3,67 g. Kesesuaian perumusan dengan aspek Audience, Behaviour, Condition, dan Degree
3 4 4 3,67
4. Pemilihan materi ajar:
a. Kesesuaian dengan pembelajaran
3 4 4 3,67
b. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
57 5. Pemilihan sumber belajar:
a. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
3 4 4 3,67
b. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3 4 4 3,67
6. Pemilihan media belajar: a. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
3 4 4 3,67
b. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3 4 4 3,67
c. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
3 4 4 3,67 7. RPP sudah mencerminkan: a. Langkah-langkah model Inkuiri 3 4 4 3,67 b. Mengakomodasi variabel yang diteliti yaitu hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
3 4 4 3,67
8. Skenario pembelajaran: a. Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup
3 4 4 3,67
b. Kesesuaian dengan model pembelajaran Inkuiri
3 4 4 3,67
c. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup
58 9. Rancangan penilaian
autentik:
a. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instumen dengan indikator pencapaian kompetensi
3 4 3 3,33
b. Kesesuaian antara bentuk, teknik, dan instrumen penilaian pengetahuan
3 4 4 3,67
c. Kesesuaian antara bentuk, teknik, dan instrumen penilaian keterampilan
3 4 4 3,67
Jumlah 130,
41
Rata-rata 3,72
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hasil rata-rata validasi isi RPP 2 yaitu 3,72 berada pada rentang skor 3,1 – 4,0 yang artinya sudah layak untuk digunakan.
b) Validitas Konstrak
Validitas konstruk adalah ukuran sejauh mana hasil pengukuran dianggap mencerminkan konstruk tertentu dalam pengukuran psikologis. Alat ukur kecerdasan dapat dianggap valid, jika mampu mengungkap taraf kecerdasan yang nyata (sesungguhnya). Pengujian terhadap validitas konstruk suatu instrumen penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis keterhubungan tes yang diselidiki
59 dengan “performance” tertentu yang berkaitan dengan konstruk yang dipersoalkan (Farida, 2017: 160).
Menurut Farida (2017: 160) sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam indikator butir soal. Dengan kata lain jika butir-butir soal mengukur aspek berpikir tersebut sudah sesuai dengan aspek berpikir yang menjadi sasaran/target belajar.
Jadi dalam hal ini pengujian dilakukan dengan construct validity melalui faktor instrumen kisi-kisi untuk mengukur motivasi belajar dan kisi-kisi soal tes untuk siswa kelas IV SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta pada muatan pelajaran IPA.
Penelitian ini menggunakan cara untuk menentukan validitas alat ukur adalah dengan menggunakan Product Moment. Besarnya nilai koefisien r didapat dengan menggunakan korelasi dengan signifikan 5%. Jika rhitung lebih besar daripada rtabel maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika rhitung
lebih kecil daripada rtabel maka butir soal tersebut tidak valid (Sunyoto, 2007: 37). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program Statistical Packages for Social Science (SPSS) 20.0 for windows. Hasil output akan diperoleh apakah
butir dari angket tersebut valid atau tidak, dengan membandingkan rhitung yang ada pada tabel output dengan rtabel (rtabel N 30 – 2 yaitu 28 pada taraf signifikansi 5% = 0,361). Apabila diketahui hasil rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel), maka butir pernyataan atau soal tersebut valid. Hasil uji validitas konstrak dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
60 Tabel 3.14 Hasil uji validitas instrumen Hasil Belajar IPA
No r hitung r tabel Keterangan
1 0,179 0,361 Tidak valid 2 0,569 0,361 Valid 3 0,494 0,361 Valid 4 0,619 0,361 Valid 5 0,673 0,361 Valid 6 0,645 0,361 Valid 7 0,259 0,361 Tidak valid 8 0,571 0,361 Valid 9 0,374 0,361 Valid 10 0,510 0,361 Valid 11 0,409 0,361 Valid 12 -0,055 0,361 Tidak valid 13 0,290 0,361 Tidak valid 14 0,475 0,361 Valid 15 0,290 0,361 Tidak valid
Berdasarkan tabel 3.14, peneliti membuat rincian blueprint hasil belajar IPA. Berikut tabel 3.15. Perincian blueprint hasil belajar IPA:
Tabel 3.15 Blueprint Hasil Belajar IPA Variabel Penelitian Indikator No. Soal Jumlah Soal 3.8.1 Mengidentifikasi upaya
keseimbangan lingkungan dan pelestarian sumber daya alam berupa tumbuhan di lingkungan sekitar.
1, 3 2
3.8.2 Menyebutkan bagian - bagian tumbuhan
2, 5 2 3.8.3 Menjelaskan pengertian dari
bagian tumbuhan
4, 6, 8 3 3.8.4 Menyebutkan contoh tumbuhan
dalam kehidupan sehari-hari
61 Hasil Belajar IPA
3.8.5 Menyebutkan jenis-jenis dari bagian tumbuhan
10, 12, 14, 15
4 3.8.6 Menjelaskan fungsi bagian
tumbuhan
11, 13 2
Jumlah 15
Keterangan: Butir soal yang bercetak tebal merupakan butir soal yang gugur
Berdasarkan perincian blueprint butir soal hasil belajar IPA tidak valid di atas, menunjukkan bahwa dari 15 soal isian singkat terdapat 5 butir soal yang tidak valid atau gugur. Butir soal yang valid tersisa 10 butir soal. Dan soal yang valid dapat digunakan sebagai data penelitian karena 10 butir soal yang valid tersebut sudah mewakili semua indikator dalam hasil belajar. Sedangkan soal-soal yang tidak valid dianggap gugur. Berikut Tabel 3.16 hasil analisis soal hasil belajar IPA yang valid.
Tabel 3.16 Hasil Analisis Soal Hasil Belajar IPA yang Valid
No r hitung r tabel Keterangan
1 0,569 0,361 Valid 2 0,494 0,361 Valid 3 0,619 0,361 Valid 4 0,673 0,361 Valid 5 0,645 0,361 Valid 6 0,571 0,361 Valid 7 0,374 0,361 Valid 8 0,510 0,361 Valid 9 0,409 0,361 Valid 10 0,475 0,361 Valid
62 Tabel 3.17 Hasil uji validitas instrumen Motivasi Belajar
No r hitung r tabel Keterangan
1 0,644 0,361 Valid 2 0,436 0,361 Valid 3 0,522 0,361 Valid 4 0,343 0,361 Tidak valid 5 0,504 0,361 Valid 6 0,637 0,361 Valid 7 0,444 0,361 Valid 8 0,261 0,361 Tidak valid 9 0,370 0,361 Valid 10 0,522 0,361 Valid 11 0,316 0,361 Tidak valid 12 0,522 0,361 Valid 13 0,398 0,361 Valid 14 0,532 0,361 Valid 15 0,473 0,361 Valid 16 0,415 0,361 Valid 17 0,440 0,361 Valid 18 0,408 0,361 Valid 19 0,221 0,361 Tidak valid 20 0,077 0,361 Tidak valid 21 0,392 0,361 Valid 22 0,394 0,361 Valid 23 0,661 0,361 Valid 24 0,529 0,361 Valid 25 0,246 0,361 Tidak valid 26 0,355 0,361 Tidak valid 27 0,526 0,361 Valid 28 0,237 0,361 Tidak valid
63
No r hitung r tabel Keterangan
29 0,552 0,361 Valid 30 0,413 0,361 Valid 31 0,373 0,361 Valid 32 0,383 0,361 Valid 33 0,192 0,361 Tidak valid 34 0,442 0,361 Valid
Berdasarkan tabel 3.17, peneliti membuat rincian blueprint motivasi belajar. Berikut tabel 3.18. Perincian blueprint angket motivasi belajar:
Tabel 3.18 Blueprint Angket Motivasi Belajar
No. Indikator Motivasi Belajar Nomor Item Skala Positif Negatif 1. Adanya hasrat untuk berhasil. 1, 2, 3 17, 18 2. Menunjukkan minat terhadap pelajaran. 4, 5 19, 20, 21 3. Lebih senang bekerja mandiri. 6, 7 22, 23 4. Ketertarikan dalam belajar. 8, 9, 10 24, 25, 26, 27
5. Dorongan dalam belajar. 11, 12 28, 29
6. Senang mencari dan memecahkan
masalah. 13 , 14 30, 31, 32
7. Ulet menghadapi kesulitan. 15, 16 33, 34
Jumlah item 16 18
Keterangan: Item nomor yang bercetak tebal merupakan item yang gugur
Berdasarkan perincian blueprint item motivasi belajar tidak valid di atas, menunjukkan bahwa dari 34 pernyataan terdapat 9 butir pernyataan yang tidak valid atau gugur. Butir pernyataan yang valid tersisa 25 butir pernyataan. Dan pernyataan yang valid dapat digunakan sebagai data penelitian karena 25 butir penyataan yang valid tersebut sudah mewakili semua indikator dalam motivasi belajar. Sedangkan pernyataan-pernyataan yang tidak valid dianggap gugur. Berikut Tabel 3.19 hasil analisis butir pernyataan motivasi belajar yang valid.
64 Tabel 3.19 Hasil Analisis Butir Pernyataan Motivasi Belajar yang Valid
No r hitung r tabel Keterangan
1 0,644 0,361 Valid 2 0,436 0,361 Valid 3 0,522 0,361 Valid 4 0,504 0,361 Valid 5 0,637 0,361 Valid 6 0,444 0,361 Valid 7 0,370 0,361 Valid 8 0,522 0,361 Valid 9 0,522 0,361 Valid 10 0,398 0,361 Valid 11 0,532 0,361 Valid 12 0,473 0,361 Valid 13 0,415 0,361 Valid 14 0,440 0,361 Valid 15 0,408 0,361 Valid 16 0,392 0,361 Valid 17 0,394 0,361 Valid 18 0,661 0,361 Valid 19 0,529 0,361 Valid 20 0,526 0,361 Valid 21 0,552 0,361 Valid 22 0,413 0,361 Valid 23 0,373 0,361 Valid 24 0,383 0,361 Valid 25 0,442 0,361 Valid
65 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat penilaian adalah tingkat ketetapan atau keajekan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Ini berarti kapanpun alat penilaian itu digunakan akan memberikan hasil yang konsisten (Farida, 2017: 162). Uji reliabilitas merupakan suatu uji untuk mengukur suatu instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang telah diuji reliabilitasnya diharapkan memiliki kesalahan yang kecil dalam melakukan pengukuran.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan SPSS 20.0 untuk menguji reliabilitasnya dengan menggunakan alat ukur Cronbach’s Alpha. Instrumen dikatakan reliabel jika koefisiennya mencapai 0,6 (Azwar, 2016: 190). Berikut koefisien reliabilitas menggunakan kriteria dari Guilford (dalam Sundayana, 2015: 70) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.20 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas (r) Interpretasi
0,00 ≤ r < 0,20 Sangat rendah
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah
0,40 ≤ r < 0,60 Sedang/cukup
0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi
0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi
Hasil uji reliabilitas penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.21 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
66 Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai koefisien reliabilitas pada instrumen motivasi belajar sebesar 0,854. Berdasarkan tingkatan nilai menurut Guilford pada tabel di atas menunjukkan lebih besar dari 0.8 maka instrumen dapat dikatakan baik.
Tabel 3.22 Hasil Uji Reliabilitas Soal Isian Singkat IPA
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai koefisien reliabilitas pada soal isian singkat IPA sebesar 0,762. Berdasarkan tingkatan nilai menurut Guilford pada tabel di atas menunjukkan lebih besar dari 0.7, maka soal isian singkat dikatakan tinggi dan dapat diterima. Soal IPA termasuk pada kategori valid dan reliabel, sehingga dapat digunakan untuk memperoleh data dan data dapat digunakan serta dianalisis.